Share

121. Keresahan

Penulis: Intans Ranum
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-07 23:22:14

“Anakmu selamat terus, kamu dan ibunya harus segera pulang Dean, sekarang!”

“Aku akan mencoba mengasuh, mungkin beberapa jam ke depan baby sitternya akan datang.”

“Kalian nggak bisa langsung datang bantu Mami?”

“Aku harus ke kantor Mi. Banyak pekerjaan yang menumpuk.”

“Gimana sama Linar? Dia akan segera pulang 'kan?”

Dekan tak langsung menjawab. “Linar belum bisa langsung datang, Mi. Dia ada urusan. Jam empat kami sampai rumah.”

“Apa? Memangnya kemana dia? Urusan apa yang lebih penting dari mengurusi anaknya?”

“Aku lagi nyetir Mi. Nanti aku telepon lagi.” pungkas Dekan berdusta.

***

“Itu sudah jadi risiko ketika kamu memutuskan kembali pada orang yang sama, Lin.”

“Iya, gue tau tapi Mas Dean selalu sama gue dan dia udah menunjukkan perubahannya, gue pikir…”

“Lo pikir apa? Seseorang akan berubah sepenuhnya dalam waktu dekat? Kalau lo percaya berarti lo lagi menggantungkan sesuatu yang salah, dan kali ini lo udah nggak bisa langsung menggugat cerai sembarangan seperti dulu, kalian udah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Amanda Benaya
ini koq typo semua ya min kalimat nya? ampe bingung baca nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   122. Kedewasaan Hubungan

    122.“Aku nggak tau!” jawab Ista spontan.“Gimana bisa nggak tau? Tiga setengah jam yang lalu kamu yang bilang Linar dan bayi ku malah sengaja masuk kamar dan membiarkan kamu dan Mami gitu aja, ‘kan?!”“Iya bener, tapi setelah itu aku dikamar aja, lagian Mas yakin Linar bensr pergi? Semalam ini dan membawa bayinya? Kalian itu kenapa lagi, sih?”“Ada apa ini ribut-ribut?” potong Gayatri yang mendekati mereka.“Apa yang kamu ributkan Dean?”Dean menggusur rambutnya frustasi. Enggan mengeluh pada Maminya yang hanya akan semakin sensi pada Linar.“Mas Dean ditinggal sama Linar DNA membawa bayinya, Mi.”“Apa kamu bilang?!”Ista mengedikkan bahunya, tak tau. “Mas yakin udah mencari Linar dengan benar? Mungkin dia lagi ada di kamar mandi?”“Nggak ada, Mas udah cari ke setiap sudut rumah tapi nggak ada Ista!”“Aku pergi, Mi.”“Kmu mau kemana? Kamu baru aja sampai, terlebih kamu masih panik, bahaya kalau dipaksakan nyetir!”“Ada supir, Mi. Mami tenang aja.”“Udah di coba di telpon?” tanya Ista

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   123. Setelah 40 Hari

    Empat Puluh Satu Hari Kemudian“Good morning, sayang…,” bisik Dean tepat di telinga Linar. Linar pun membuka mata dari tidur miring yang membelakanginya. Deanmengelus perutnya dengan gerakan memutar dan lembut, disusul perlahan-lahan Dean menggesekkan kejantanan nya dan mengajak istrinya untuk bangun dan bercinta. Gaya Spooning sex posisi bercinta yang tepat sekarang. Linar menelengkan kepalanya, mata Linar sudah sepenuhnya terbuka, ia melirik Dean yang mendusalkan kepalanya pada leher dan pundak Linar yang terbuka. Saat tatapan mereka bertemu, Dean melengkungkan alis tebalnya dengan ekspresi memohon. Linar pun mendecap. "Apa?""Ini udah hari ke empat puluh satu pasca kamu melahirkan, seharusnya aku udah bisa memasuki kamu lagi 'kan?" tanya Dean tegas. Linar yang sebenarnya masih kelelahan karena baru tertidur tiga jam yang lalu setelah hampir separuh malam ia menyusui dan membuai anaknya. Melihat sinar ketegasan dan kilatan gairah di manik suaminya membuat ia menyerah dan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   124. Permasalahan Lain

    Satu Tahun Kemudian *** Dean menjabatkan tangannya pada perwakilan mitra bisnis yang akan membantunya dalam mempromosi platform digital yang sebentar lagi akan launching. Setelah selesai berbincang Dean memberi isyarat mata pada Roland untuk mengarahkan ke pintu keluar. Dean merapikan laptop serta beberapa berkas untuk kemudian dibawa ke ruangan kerjanya, saat ia menutup pintu ruangan meeting, ia menemukan sekretarisnya berdiri menunggu dengan raut khawatir. "Ada apa, Arta?" "Maaf, Pak. Saya dapat telpon dari supir istri bapak bahwa istri bapak dilarikan ke rumah sakit swasta dekat rumah bapak." "Apa?! Sejak kapan Norman menghubungi kamu?" "Pak Norman menghubungi bapak dari setengah jam yang lalu, tapi selalu nggak di angkat telponnya oleh bapak." "Reschedule semua jadwal saya, saya akan ke rumah sakit sekarang!" **** "Mama nggak mau lagi ya, Lin, dengar kamu diet- dietan segala. Aneh-aneh aja deh kamu ini, mau kurus gimana lagi memangnya?! Itu tadi, kalau aja waktu kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   125. Saling Menguatkan

    "Apa? Kali ini ada perlu apa lagi kalian bertemu, hah?""Mas, kecilkan suara kamu! Jangan marah dulu,""Jelas aku marah, hubungan kalian itu udah berakhir bahkan sedari awal aku tau kamu masih setia sama aku.""Apa?" tanya Linar terperangah akan ucapan narsis yang terselip.Dean tersenyum terlalu lebar. "Aku tau apa yang kalian punya nggak sebesar dengan apa yang kita punya," Linar hanya mampu memicingkan matanya, tanpa perlu berkilah karena hanya itu alasan yang ia dapatkan mengapa ia begitu mudah meninggalkan Raif, sekali lagi memilih egois demi anak dan dirinya sendiri. "Dan kenapa jejak pencarian kamu di media sosial semuanya tentang Dera? Di akun TikTok dan Instagram juga sama, apa yang kamu cari, sih Lin?"Linar mendengus kesal, semakin bt karena hal yang memalukan baginya malah diungkit. "Nggak semua kok.""Ok, hampir semua. Mungkin aku juga harus periksa akun facebook kamu juga untuk memastikan kalau kamu juga-""Ok, fine! Itu karena aku penasaran aja, jarak waktu lahiran k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   126. Habis Senang Terbitlah Panik

    Dean menyewa sebuah villa di tepi pantai yang areanya pribadi, dirancang untuk paket liburan keluarga sehingga bebas bermain di pantai sepuas mereka jauh dari jangkauan orang lain. Hal itu membuat Linar setengah menyesali karena jika ia tahu tempatnya akan sepribadi ini maka. Ia akan mengajak mamah, adik dan omnya, untuk ikut berlibur bersama. Karena jelas segala sesuatunya akan lebih mudah dan menyenangkan. Sungguh, Linar pikir mereka hanya akan pergi ke sebuah wisata pantai dan memesan kamar hotel untuk tempat mereka menginap, lalu bermain di tepi pantai, dan ketika mereka lapar, Linar akan menggelar sebuah tikar di bawah pohon lalu mereka akan makan di sana dengan tenang.Linar memandang lurus punggung suaminya yang tengah bertolak pinggang, menatap pantai di depannya. Dean selalu menginginkan segala hal bersifat pribadi. Hingga ia sering kali menahan diri untuk menyertakan bahkan keluarga intinya dan sebaliknya Dean selalu keberatan jika harus ikut berkumpul lama dengan sanak fam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   127. Bertengkar Soal Anak

    “Linar, kamu belum jawab pertanyaan aku! Kamu tahu 'kan Elkan baru umur setahun, kamu benar kasih susu formula ke bayi kita, hah?” tanya Dean ngotot, ia terus mengikuti langkah Linar.“Iya terpaksa Mas, maksud aku tuh cuma buat pendamping asi, karena asiku kadang keluarnya sedikit.” Jawab Linar seadanya, sembari memberi arahan pada sus Rini yang sigap membantunya mengambil wrap carrier atau gendongan bayi depan dan Linar berjalan ke walk closet untuk menyalin baju."Elkan selalu terlihat kelaparan dan aku berinisiatif memberikan dia susu sapi formula yang merek terkenal.""Dan kamu tahu 'kan? Elkan masih kecil untuk asal dicoba kasih susu formula sekalipun yang termahal.""Iya aku nyesel, sebenarnya dari tadi Elkan nangis terus dan dia beberapa kali pupnya encer banget nyaris cuma cairan."“Jadi dari pagi dia udah sakit? Dan kamu nggak bilang apapun sama aku?!” pekik Dean.Linar segera membuang wajahnya ke samping, wajahnya resah dan menyesal bukan main. Pasalnya, kini Dean sudah ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   128. Kunci Pernikahan

    "Iya, memang kamu yang salah. Dengar! Aku belum selesai ngeluarin unek-unek aku." Linar menarik napasnya panjang dan "Mas, kita berdua sama-sama baru jadi orang tua, tentang cara asuh itu udah pasti ada aja yang error di anak pertama. Maka dari itu kita harus saling peka, kerjasama dan dukungan bukannya malah cercaan pertanyaan di saat genting macam tadi. "Kamu berlebihan Lin, cercaan? Kesannya aku buruk banget tadi."Linar tersenyum tipis. "Nah itu dia, sejujurnya aku merasa tertekan karena lagi panik, dan harus terburu-buru, Mas. Dan kamu itu ya, selalu menyerahkan semuanya sama aku, meyakini itu bagian aku sebagai istri dan kalau bermasalah kamu menyalahkan aku begitu aja. Kalau dulu soal pekerjaan rumah tangga sekarang tentang anak. Kamu pikir Elkan cuma tanggung jawab aku?!"Dean yang menyadari ucapan kasarnya mengusap wajahnya gusar. "Bukan itu maksud aku, Lin, tapi-""Iya bukan, tapi arahnya kesitu! Aku udah bilang ini kali pertama aku jadi seorang ibu, aku butuh kerjasaman

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   129. Malam Yang Mesra

    Mas, kalau kamu mau makan tinggal diangetin tumis ayam kecapnya yang di panci atas kompor ya. Di atas meja makan juga udah udah ada tempe crispy dan sambalnya. Dean mengernyit dahinya, lalu. Dia mencabut sticky note itu dan membuangnya ke tong sampah. *** Dean memang pulang sangat telat karena jalanan yang macet pada akhir pekan terlebih ia dari luar kota. Namun, dia sama sekali tidak menyangka bahwa perjalanannya akan memakan waktu yang lama hingga sampai pukul sepuluh malam, dan saat dia tiba di rumah, hampir semua ruangannya sudah dimatikan lampunya. Dan pertama kali yang ia lakukan adalah menyalakan lampu di ruangan yang ia lalui. Dean berjalan di antara lampu-lampu ruangan yang masih menyala terang. Naik ke lantai dua, dia membuka pintu kamar Elkan. Namun, ia tak menemukan anaknya itu, tanpa pikir panjang Dean melewati pintu penghubung dengan kamarnya dan benar saja di atas ranjang ia menemukan Linar dan Elkan tertidur dengan Linar yang berada di pinggir ranjang membiarka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24

Bab terbaru

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   Promo , Terjerat Kontrak Cassanova

    Silahkan Mampir Cerita Lainnya, Peringatan Cerita 19+Genre Adult Romance, Kontrak dg CEO yg bergaya Cassanova. Alur dan permasalahannya lebih real dan relate kehidupan normal. BlurbJavas mengerang karena bergairah, semakin merengkuh tubuh Zehra pada tubuh tegapnya yang membuat pipi Zehra memerah karena ikut merasakannya, dengan mata berkilat Javas mengusap pipi Zehra. "Jadi dari mana aja kamu seharian ini?""Cuma di rumah, mengemas semua barang aku. Kamu ingat 'kan? Ini jadi hari terakhir-""Aku berubah pikiran, ayo kita bertunangan!" Zehra mendorong dada Javas pelan, "Maaf, aku nggak bisa karena kontrak kita udah selesai, benar 'kan?"Tentang dua manusia yang tak pernah bersilang jalan sebelumnya kini terus dipertemukan hingga memantik rasa penasaran Javas Wira Sastro yang sudah muak dengan hidupnya, mencoba bermain api hingga memanfaatkan Zehra Deris yang terhimpit masalah.Mereka setuju untuk terikat dan tanpa sadar saling terbakar. Namun terlalu banyak perbedaan, drama serta

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   137. Extra Part V (Akhir Sempurna)

    Empat Tahun Kemudian “Elkan sudah berusia enam tahun, sudah agak telat buat punya adik, tapi kenapa masih belum?” pupil mata Tante Ambar membesar, dengan reaksi dramanya ia melanjutkan. “Apa kalian cuma berencana punya satu anak atau ada masalah dengan rahim kamu lagi, Lin?”Pertanyaan terakhir adalah yang paling sensasional terbukti semua mata tertuju pada Linar yang tengah menuangkan air ke dalam gelas kosong. Ia menyadarinya tapi tak cukup ada alasan untuk menghentikan gerakannya. Ia memang langsung haus saat Tante Ambar kembali kumat.“Ambar! Jaga ucapan kamu!” peringat Om Soepomo.“Aku cuma tanya, kita ini ‘kan keluarga. Wajar dong kalau saling terbuka lagipula lebih baik bertanya langsung dari pada ngomongin di belakang ‘kan?”“Memangnya Tante Ambar masih ngomongin aku di belakang, ya?” tanya Linar berpura-pura ingin tahu.Tante Ambar mengerjapkan matanya beberapa kali. Kemudian mengulas senyum sambil mengedikkan bahunya. “Kadang-kadang aja, kamu terlihat awet muda sih,”“Aku ‘

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   136. Extra Part IV

    "Dia pasti tahu itu, Roland pasti sudah cerita tentang itu ke dia." Linar bersedekap layaknya petugas biro interogasi, "Maryn tahu kamu sudah punya anak?" Dean menghela napasnya kasar. “Aku nggak tau, kami jarang ketika bertemu, ngobrol urusan pribadi seperti itu.” Linar memutuskan untuk tidak berhenti, ia mengikuti suaminya. "Lantas, mau apa dia menghubungi kamu selarut ini?" Dean memandang Linar lama, mencoba merangkai kata dengan penjelasan yang ia pilih. "Maryn memastikan aku hadir di pestanya Roland. Akan banyak yang datang dan mungkin akan menjadi acara semacam reuni." "Kamu memang pasti hadir 'kan? Secara dia sahabat kamu. Lagian acara pernikahannya masih dua minggu lagi, jadi kenapa dia harus memastikan kamu hadir sampai segitunya?" Dean terlihat frustrasi dengan enggan ia menambahkan. “Bukan acara pernikahannya tapi…semacam pesta lajang di tempat yang sudah di booking sama yang punya acara.” “Pesta lajang? Dimana?” “Di salah satu pulau Bali.” “Hah, pesta sendirian sek

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   135. Extra Part III

    Braaak! Dean memejamkan matanya, coba menahan keluhan lantaran pintu mobilnya yang baru saja dibanting oleh istrinya. Ia melirik pada Linar yang masih cemberut mengotak atik ponselnya.“Sebentar lagi jam sebelas, kita sekalian makan siang aja ya, jadi kamu pulang jam satu aja.” buka Dean sembari menjalani mobilnya keluar garasi.“Nggak bisa, ‘kan aku udah bilang aku nggak tega ninggalin Elkan terlalu lama.” balas Linar.“Makanya aku udah bilang tadi, bawa Elkan dan susternya sekalian.” bantah Dean santai namun dibalas delikkan oleh Linar.“Justru karena aku mikirin posisi kamu di kantor. Gimana kalau tantrumnya kambuh? Udah pasti mengganggu kesejahteraan kantor kamu.” ucap Linar sewot.Dean memejamkan matanya lelah. Tangannya mengusap wajahnya gusar. Dia mencoba mendekati Rere. “Aku minta maaf, ok. Berhenti ketus saat bicara sama aku, Lin.” Hening…Linar menyadari jika Dean sudah mulai tersinggung dan mengambil sikap tegas dan dinginnya.“Aku pikir kita udah baik-baik aja. Aku bena

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   134. Naik Turun Kepercayaan (Extra Part II)

    "Maaf, Buk. Pak Dean sedang tidak ada di tempat.""Oh ya, bukannya kurang dari setengah jam, baru tiba jam istirahat?""Betul, Buk. Tapi sejam dua jam yang lalu Pak Dean keluar kantor untuk menghadiri event peluncuran salah salah satu karya kami, dan Bapak bilang akan kembali ke kantor sekitar jam dua nanti." jawab sekretaris Dean. Linar mengangguk kecil, ada perasaan menyesal karena sudah semangat mempersiapkan bekal makan siang sejak jam sembilan pagi. "Tadi kamu bilang, event peluncuran produk? Apa itu artinya Buk Dera William dan Pak Roland juga ikut?" pancing Linar. ***Linar merengut kesal, perasaan was-was masih saja menganggunya selama masih ada Dera yang menjadi salah satu partner kerja suaminya artinya Dera masih berputar di dunia suaminya. Peluang mereka untuk bertemu, dekat dan kembali nyaman terlalu besar. Dan terbukti ada kecocokan tempat diantara mereka. Dean baru saja memberitahu lewat telpon jika ia tengah berada di restoran ternama dan memakai ruang makan tertut

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   133. Extra Part I

    "Iya, nanti di dalam kamarnya jangan terlalu lama, ya. Biar kamu bisa ikut foto bersama nah, setelah itu kita bahas acara ulang tahun Ista, nanti. Kamu tahu 'kan sebentar lagi giliran Ista, adik ipar kamu yang berulang tahun. Jadi kamu harus ikut diskusi, ya!""Ok, Tante. Yaudah aku ke kamar dulu, ya. Elkan udah merengek terus."Linar masuk ke salah satu kamar tamu yang ada di lantai dasar. la duduk di sisi ranjang dan mulai menurunkan gaunnya di bagian dada dan melepas kancing bra. Sejak melahirkan Elkan, Linar selalu memakai bra dengan kancing di bagian depan agar memudahkannya untuk menyusui.Linar segera menempatkan bibir Elkan di puncak dadanya. Elkan yang sudah lapar dan haus, segera menghisap dengan tidak sabar. Tidak lama kemudian, mata bayi laki-laki sehat itu terpejam. Linar menatap Elkan dengan penuh kasih sayang. Tangannya bergerak pelan dan lembut untuk mengelus kepala anaknya yang berambut lebat seperti Dean. la tersenyum tipis. Perjalanan rumah tangga yang dulu terasa

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   132. Usaha Memantaskan Diri

    Dean menelengkan kepalanya. "Kenapa bisa nggak seger lagi?""Ya, karena aku udah mandi dari setengah jam yang lalu," ucap Linar cemberut."Ya, terus kenapa kamu nggak langsung samperin aku aja, hmm?" "Niatnya 'kan mau kasih kejutan, lagian kamu kelihatan serius banget kerjanya, jadi aku pilih skincare-an deh, sambil nungguin." Dean mendengus ketika kedua lengan Linar mengalungi lehernya. “Bukan karena kamu sibuk cari alasan supaya aku nggak marahin kamu, hm?” sindir Dean tajam. Meski begitu, kedua tangannya bergerak pasti memeluk pinggang Linar.Linar tersenyum geli, kakinya sedikit berjinjit agar bisa mengecup sebentar bibir Dean. "Jangan marah dong, 'kan akunya ga jadi seminggu disana.""Kesepakatannya kamu dan Elkan cuma tiga hari disana, ingat.""Tapi kamu tau sendiri, Mamah aku protes karena aku nggak ikut bantuin acaranya. Dan kamu udah izinkan aku, ingat?""Amat sangat terpaksa, karena mamah kamu yang minta." dengus Dean. “Tapi Mas, kamu suka nggak?” bisiknya tepat didepa

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   131. Solusi Setiap Masalah

    "Cium!" bisik Linar ragu, "Dia cium bibir aku, Mas."Jawaban Linar cukup membuat Dean lega, hanya saja egonya terlanjur luka. Ia kecewa manakala di saat mereka berpisah, ia masih meyakini Linar masih mencintainya, dan kepercayaan Linar adalah perempuan yang pandai menjaga dirinya. Sejujurnya ia pun banyak membiarkan Dera. "Tumben, kamu mau. Padahal hubungan kalian setengah tahu pun belum?""..." Linar tak mampu memandang wajah suaminya.Dean berbalik, "Aku kecewa, aku pikir kamu nggak akan semudah itu berpaling.""Mas..." Linar menahan lengan Dean, "Waktu itu kita udah bercerai, Mas.""Secepat itu kamu berpaling? Apa kamu memang tipikal nggak bisa kesepian? Jangan - jangan kalau aku tinggal dinas lama di luar kota, kamu cari pelukan pria lain.""Aku nggak kaya gitu, Mas. Bukannya banyak kesempatan yang aku buktikan ke kamu, ya? Aku yang selalu nungguin kamu di kamar yang dingin sendirian, Mas! Aku selalu setia sama kamu….” Linar menggigit lidahnya, dan membuang wajahnya ke samping.D

  • Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri   130. Diam Salah Paham

    Dean mengetahui jika Linar sudah lama bersahabat dengan Tita tapi dengan Andaru, pria yang dikenalnya sebagai kekasih dari Tita, sejauh apa istrinya dekat dengan Andaru? Dan apakah Tita mengetahui kedekatan mereka berdua hingga dengan santainya Andaru membuat janji temu dan makan bersama, bahkan mengirim pesan selarut ini. Berbagai macam pertanyaan dan pikiran negatif bersemayam dibenaknya dengan cara yang menjengkelkan. Ia curiga, khawatir dan mungkin cemburu. Namun kali ini Dean ingin menguji istrinya.***Tok.. Tok.. "Masuk,"“Mas, ini udah jam makan siang lho, makan yuk!”Dean tersenyum kecil saat menemukan Linar yang melangkah menuju meja kerjanya. Ia memundurkan kursinya dan menyamankan posisi duduknya dengan kaki yang terbuka lebar.Linar berdiri di sampingnya, menyandar di pinggir meja setelah meletakkan tas di atasnya. Tangannya memainkan rambut Dean. “Lunch bareng aku yuk, ada resto recommended yang mau aku coba bareng kamu," Dean mengangguk setuju, menikmati tangan Linar

DMCA.com Protection Status