Share

Bab 98

Author: Jurang
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Johan mengabaikan keterkejutan semua orang. Dia menghampiri Owen dengan cepat sambil menunjukkan senyum hormat, lalu berkata, "Tuan Owen, kenapa Anda datang ke perusahaan kami?"

"Oh. Aku datang untuk membahas kerja sama dengan Grup Wijaya kalian," jawab Owen sambil tersenyum.

"Membahas kerja sama? Apa ini mengenai kerja sama Grup Ratu Kecantikan kalian dengan Grup Wijaya kami? Kakek baru saja menelepon, dia bilang kalau kalian berdua sudah membuat kesepakatan dan akan menandatangani kontrak waktu makan malam nanti. Tapi, kenapa kamu datang lebih awal?" tanya Johan yang sangat terkejut.

Dia yang bertanggung jawab penuh atas masalah saluran penjualan Grup Wijaya. Baru saja, Kakek Denny meneleponnya dan secara khusus menyuruhnya menangani hal ini.

"Begini. Perkenalkan dulu, ini Bu Angelina, asisten di perusahaan kami. Aku tadi sudah mengatakan kepadanya kalau aku sudah menegosiasikan kerja sama, tetapi dia nggak percaya dan memaksaku datang ke sini," jelas Owen sambil tersenyum tak berday
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Admiral Samwan
Pertunjukan peran yang bagus.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 99

    Johan tersenyum, lalu melihat waktu di arlojinya dan berkata, "Tuan Owen, sekarang sudah hampir jam empat. Karena kamu sudah di sini, nggak perlu kembali lagi. Aku rasa aku harus menelepon kakekku sekarang dan kita bisa langsung pergi ke hotel untuk makan malam. Bagaimana menurutmu?""Hmmm, boleh," kata Owen sambil mengangguk. Setelah itu, dia melirik Angelina yang berada di sampingnya tanpa mengatakan apa pun.Johan yang melihat ini segera mengerti maksud Owen. Dia pun tersenyum kepada Angelina dan berkata, "Nona Angelina, kamu adalah temannya Tuan Owen, kalau kamu nggak keberatan, bagaimana kalau kamu ikut pergi bersama kami?""Ini ...." Angelina kebingungan. Dia tahu bahwa dirinya telah menerima manfaat dari Owen. Lantaran sangat penasaran tentang hubungan Owen dan Kakek Denny, Angelina pun mempertimbangkannya sesaat. Akhirnya, dia menyetujui undangan Johan dengan berkata, "Kalau begitu, aku akan ikut. Terima kasih atas undangannya."….Denny, Johan, Owen, dan Angelina duduk di ruan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 100

    Jantung Angelina juga berdebar. Owen sudah bersusah payah membantu perusahaan mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Grup Wijaya. Jika masalah ini menjadi kacau karena harga, kerugiannya akan cukup besar."Pak Denny, kalau Anda nggak puas dengan harganya, perusahaan kami bisa mengurangi beberapa poin persentasenya. Tapi, kami hanya bisa mengurangi persentasenya sebanyak lima poin. Ini adalah batas minimum perusahaan kami," kata Angelina dengan tulus. Demi menunjukkan ketulusan terbesarnya, dia langsung mengungkapkan batas minimum.Denny menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum dan berkata, "Bukan begitu, kalian salah paham dengan maksudku. Aku nggak bilang kalau harganya tinggi, aku malah merasa harganya agak rendah.""Harganya rendah?" tanya Angelina dengan kebingungan.Dia pun tercengang dan tidak berani memercayai apa yang telah didengarnya. Angelina telah bekerja cukup lama dan telah membahas kerja sama lebih dari puluhan kali. Pelanggan selalu mengatakan harganya tinggi d

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 101

    Owen tersenyum, lalu menjelaskan kepada Angelina secara singkat tentang apa yang telah terjadi."Kamu punya keterampilan medis? Beneran atau bohong, nih? Kamu nggak sedang menipuku, 'kan?" seru Angelina yang sangat kaget.Saat menunggu lampu lalu lintas di persimpangan jalan, dia pun menoleh ke arah Owen dan menatapnya dengan curiga. Bahkan, ekspresi Angelina ini seakan-akan seperti sedang melihat alien.Owen menjawab dengan santai, "Tentu saja beneran! Memangnya aku kurang kerjaan sampai-sampai harus menipumu? Buat apa?""Kalau kamu punya keterampilan medis, kenapa kamu nggak menjadi dokter di rumah sakit? Kenapa malah jadi sekretaris di perusahaan kami?" Angelina masih tidak mau memercayainya. Dia selalu merasa bahwa Owen ini tidak dapat dipercaya.Owen baru saja minum banyak alkohol dengan Johan di hotel. Sekarang, dia agak mabuk dan wajahnya menjadi sedikit merah. Owen pun berkata, "Kalau kamu nggak percaya pada keterampilan medisku, aku akan membuktikannya kepadamu!""Bagaimana ka

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 102

    "Tapi, kamu nggak perlu khawatir. Aku akan membukakan resep untukmu sekarang. Selama kamu minum obat tradisional selama tiga hari berturut-turut, aku jamin penyakitmu akan sembuh," kata Owen.Owen melihat ada kertas dan pulpen di dalam mobil. Dia pun menuliskan resep di atas kertas."Kamu! Sialan!" umpat Angelina. Emosinya hampir meledak dan dia yang sudah sangat malu bahkan sangat ingin menggigit Owen.Angelina memang memiliki sosok yang sangat menawan dan ada banyak pria yang mengejarnya, tetapi Owen adalah orang pertama yang berani melecehkannya secara terang-terangan!Tittt! Tittt! Tittt!Saat ini, lampu hijau telah menyala dan banyak mobil di belakang membunyikan klakson karena mobil Angelina tidak kunjung jalan. Angelina yang suasana hatinya buruk pun menginjak gas dan hampir menabrak bagian belakang kendaraan yang ada di depannya. Setelah menyeberangi jalan, Angelina segera menghentikan mobil di pinggir jalan.Owen yang baru saja selesai menulis resep mendongak dan melihat kelu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 103

    Raut wajah Owen tampak kesal, seolah-olah memiliki dendam kesumat."Siapa suruh kamu asal bicara. Mampus!" Angelina tertawa karena merasa lucu dengan ekspresi jengkel Owen.Akan tetapi, saat teringat dengan "ejekan" Owen barusan, wajah cantik Angelina sontak menjadi sedikit panas."Anggap saja aku sial, oke?" Owen yang sedang kesal pun berjalan masuk ke perusahaan tanpa menoleh sedikit pun.Angelina sudah menyadari kesalahannya dalam hal ini. Jadi, dia bergegas mengejar Owen, lalu menarik lengan Owen dan berkata, "Oke, aku tahu aku salah. Aku minta maaf, ya. Kamu jangan marah lagi.""Minta maaf? Serius?" Owen tampak sangat terkejut, lalu mendongak dan menatap Angelina dengan ragu. Dia tidak menyangka Angelina yang memiliki sifat sombong ini bisa berinisiatif meminta maaf padanya. Bukankah hal ini sangat aneh?Raut wajah Angelina seketika tersipu, dia lalu berujar, "Aku serius. Selain itu, terima kasih karena sudah membantuku saat di Grup Wijaya.""Nggak perlu sungkan, kita adalah teman

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 104

    "Bu Theresa, aku sudah menyelesaikan tugasku dengan baik. Setelah melalui kerja keras dan kegigihanku, akhirnya Grup Aulion mau mengalah. Mereka sudah setuju untuk mengurangi margin keuntungan menjadi 5%.""Selain itu, manajer umum Grup Aulion juga sudah menandatangani kontraknya. Selanjutnya, Anda hanya perlu tanda tangan dan kontrak ini bisa berlaku kapan saja," ujar Reynold sambil tersenyum bangga. Kemudian, dia menyerahkan dokumen di tangannya kepada Theresa.Itu adalah dokumen kontrak dengan Grup Aulion!"Hebat! Nggak disangka, Pak Reynold berhasil menegosiasikan kerja samanya secepat ini. Pak Reynold memang layak menjadi genius penjualan profesional. Kamu adalah pilar perusahaan di masa depan!""Iya, Pak Reynold memang sangat hebat. Bahkan, manajer umum Grup Aulion juga bersedia tanda tangan lebih dulu. Orang lain mungkin nggak bisa melakukannya."....Para eksekutif perusahaan terus memuji. Satu per satu dari mereka juga mengacungkan jempol kepada Reynold."Pak Reynold, kamu mel

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 105

    Begitu memikirkan hal ini, tepat saat Theresa sedang mempertimbangkan untuk menerima pendapat semua orang, Owen dan Angelina sudah kembali. Mereka mendorong pintu ruang rapat dan berjalan masuk."Hei, Pak Owen sudah kembali. Bagaimana perkembangan masalah negosiasi kerja sama dengan Grup Wijaya? Melihat raut wajahmu yang memerah, apa mungkin kamu merasa malu bertemu orang karena nggak ada perkembangan apa pun?" ejek Reynold."Mungkin saja begitu." Ada banyak eksekutif yang juga ikut tertawa bersama-sama.Sebelum Owen sempat menjawab, beberapa eksekutif yang berada dekat dengannya menyadari ada yang tidak beres. Dia pun berujar, "Eh, ada bau alkohol di tubuhnya!"Begitu ucapannya terdengar, semua orang di dalam ruangan itu langsung murka."Apa? Apa mungkin wajahnya memerah bukan karena malu, tapi karena minum alkohol?"Semua orang tertegun dan saling memandang satu sama lain. Mereka pun segera memahami apa yang sedang terjadi."Bagus sekali. Kamu malah diam-diam pergi minum alkohol deng

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 106

    Berhubung Owen sendiri yang memberi kesempatan, Reynold tidak keberatan mengambil kesempatan itu untuk menghancurkannya.“Benar!”“Kali ini, tindakannya sangat keterlaluan! Dia harus dipecat!”“Kalau karyawan perusahaan terpengaruh sama tindakan buruknya kelak, perusahaan kita mana bisa beroperasi lagi!”Para eksekutif perusahaan sangat marah dan mendukung pendapat Reynold.Theresa pun merasa kewalahan. Bagaimanapun juga, Owen adalah penyelamatnya. Dia tentu saja tidak mungkin memecat Owen hanya karena masalah sepele seperti ini.Namun, amarah semua orang juga tidak bisa diabaikan. Apabila dia terus-menerus membela Owen, bagaimana dia bisa memberikan penjelasan kepada para eksekutif?“Diam! Siapa bilang Owen nggak berhasil dapatin kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya? Dasar sok tahu!” teriak Angelina. Dia membela Owen pada saat yang tepat.“Apa? Memangnya kalian sudah berhasil dapatin kesempatan kerja sama dengan Grup Wijaya?”Semua orang sangat terkejut. Mereka saling memandang de

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3120

    “Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K

DMCA.com Protection Status