Sekarang, Angelina akhirnya mengerti kenapa waktu itu Theresa mengatakan Owen sangat keren. Sebab, dia juga merasakan hal yang serupa saat ini. Sosok Owen yang tinggi dan gagah memang sangat keren!“Ce ... cepat lapor polisi ....”Harry langsung terkesiap. Ekspresinya yang semula terlihat garang sudah berubah menjadi takut. Dia tidak mengerti kenapa Owen yang hanya merupakan seorang sekretaris bisa begitu kuat. Jika bukan karena melihatnya dengan mata kepala sendiri, dia tidak akan percaya ini adalah kenyataan.“Berhenti! Ada apa ini!”Terdengar teriakan seseorang yang marah dari belakang. Kemudian, seorang pemuda dan beberapa eksekutif perusahaan berjalan mendekat.Orang yang memimpin di depan tidak lain adalah Johan. Dia datang karena mendengar keributan di tempat ini.“Pak Johan ....”Karyawan yang berada di sekitar langsung terkejut.Johan adalah putra sulung Keluarga Wijaya dan juga manajer umum Grup Wijaya. Oleh karena itu, para karyawan langsung membuka jalan untuk Johan dan ya
Johan mengabaikan keterkejutan semua orang. Dia menghampiri Owen dengan cepat sambil menunjukkan senyum hormat, lalu berkata, "Tuan Owen, kenapa Anda datang ke perusahaan kami?""Oh. Aku datang untuk membahas kerja sama dengan Grup Wijaya kalian," jawab Owen sambil tersenyum."Membahas kerja sama? Apa ini mengenai kerja sama Grup Ratu Kecantikan kalian dengan Grup Wijaya kami? Kakek baru saja menelepon, dia bilang kalau kalian berdua sudah membuat kesepakatan dan akan menandatangani kontrak waktu makan malam nanti. Tapi, kenapa kamu datang lebih awal?" tanya Johan yang sangat terkejut.Dia yang bertanggung jawab penuh atas masalah saluran penjualan Grup Wijaya. Baru saja, Kakek Denny meneleponnya dan secara khusus menyuruhnya menangani hal ini."Begini. Perkenalkan dulu, ini Bu Angelina, asisten di perusahaan kami. Aku tadi sudah mengatakan kepadanya kalau aku sudah menegosiasikan kerja sama, tetapi dia nggak percaya dan memaksaku datang ke sini," jelas Owen sambil tersenyum tak berday
Johan tersenyum, lalu melihat waktu di arlojinya dan berkata, "Tuan Owen, sekarang sudah hampir jam empat. Karena kamu sudah di sini, nggak perlu kembali lagi. Aku rasa aku harus menelepon kakekku sekarang dan kita bisa langsung pergi ke hotel untuk makan malam. Bagaimana menurutmu?""Hmmm, boleh," kata Owen sambil mengangguk. Setelah itu, dia melirik Angelina yang berada di sampingnya tanpa mengatakan apa pun.Johan yang melihat ini segera mengerti maksud Owen. Dia pun tersenyum kepada Angelina dan berkata, "Nona Angelina, kamu adalah temannya Tuan Owen, kalau kamu nggak keberatan, bagaimana kalau kamu ikut pergi bersama kami?""Ini ...." Angelina kebingungan. Dia tahu bahwa dirinya telah menerima manfaat dari Owen. Lantaran sangat penasaran tentang hubungan Owen dan Kakek Denny, Angelina pun mempertimbangkannya sesaat. Akhirnya, dia menyetujui undangan Johan dengan berkata, "Kalau begitu, aku akan ikut. Terima kasih atas undangannya."….Denny, Johan, Owen, dan Angelina duduk di ruan
Jantung Angelina juga berdebar. Owen sudah bersusah payah membantu perusahaan mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Grup Wijaya. Jika masalah ini menjadi kacau karena harga, kerugiannya akan cukup besar."Pak Denny, kalau Anda nggak puas dengan harganya, perusahaan kami bisa mengurangi beberapa poin persentasenya. Tapi, kami hanya bisa mengurangi persentasenya sebanyak lima poin. Ini adalah batas minimum perusahaan kami," kata Angelina dengan tulus. Demi menunjukkan ketulusan terbesarnya, dia langsung mengungkapkan batas minimum.Denny menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum dan berkata, "Bukan begitu, kalian salah paham dengan maksudku. Aku nggak bilang kalau harganya tinggi, aku malah merasa harganya agak rendah.""Harganya rendah?" tanya Angelina dengan kebingungan.Dia pun tercengang dan tidak berani memercayai apa yang telah didengarnya. Angelina telah bekerja cukup lama dan telah membahas kerja sama lebih dari puluhan kali. Pelanggan selalu mengatakan harganya tinggi d
Owen tersenyum, lalu menjelaskan kepada Angelina secara singkat tentang apa yang telah terjadi."Kamu punya keterampilan medis? Beneran atau bohong, nih? Kamu nggak sedang menipuku, 'kan?" seru Angelina yang sangat kaget.Saat menunggu lampu lalu lintas di persimpangan jalan, dia pun menoleh ke arah Owen dan menatapnya dengan curiga. Bahkan, ekspresi Angelina ini seakan-akan seperti sedang melihat alien.Owen menjawab dengan santai, "Tentu saja beneran! Memangnya aku kurang kerjaan sampai-sampai harus menipumu? Buat apa?""Kalau kamu punya keterampilan medis, kenapa kamu nggak menjadi dokter di rumah sakit? Kenapa malah jadi sekretaris di perusahaan kami?" Angelina masih tidak mau memercayainya. Dia selalu merasa bahwa Owen ini tidak dapat dipercaya.Owen baru saja minum banyak alkohol dengan Johan di hotel. Sekarang, dia agak mabuk dan wajahnya menjadi sedikit merah. Owen pun berkata, "Kalau kamu nggak percaya pada keterampilan medisku, aku akan membuktikannya kepadamu!""Bagaimana ka
"Tapi, kamu nggak perlu khawatir. Aku akan membukakan resep untukmu sekarang. Selama kamu minum obat tradisional selama tiga hari berturut-turut, aku jamin penyakitmu akan sembuh," kata Owen.Owen melihat ada kertas dan pulpen di dalam mobil. Dia pun menuliskan resep di atas kertas."Kamu! Sialan!" umpat Angelina. Emosinya hampir meledak dan dia yang sudah sangat malu bahkan sangat ingin menggigit Owen.Angelina memang memiliki sosok yang sangat menawan dan ada banyak pria yang mengejarnya, tetapi Owen adalah orang pertama yang berani melecehkannya secara terang-terangan!Tittt! Tittt! Tittt!Saat ini, lampu hijau telah menyala dan banyak mobil di belakang membunyikan klakson karena mobil Angelina tidak kunjung jalan. Angelina yang suasana hatinya buruk pun menginjak gas dan hampir menabrak bagian belakang kendaraan yang ada di depannya. Setelah menyeberangi jalan, Angelina segera menghentikan mobil di pinggir jalan.Owen yang baru saja selesai menulis resep mendongak dan melihat kelu
Raut wajah Owen tampak kesal, seolah-olah memiliki dendam kesumat."Siapa suruh kamu asal bicara. Mampus!" Angelina tertawa karena merasa lucu dengan ekspresi jengkel Owen.Akan tetapi, saat teringat dengan "ejekan" Owen barusan, wajah cantik Angelina sontak menjadi sedikit panas."Anggap saja aku sial, oke?" Owen yang sedang kesal pun berjalan masuk ke perusahaan tanpa menoleh sedikit pun.Angelina sudah menyadari kesalahannya dalam hal ini. Jadi, dia bergegas mengejar Owen, lalu menarik lengan Owen dan berkata, "Oke, aku tahu aku salah. Aku minta maaf, ya. Kamu jangan marah lagi.""Minta maaf? Serius?" Owen tampak sangat terkejut, lalu mendongak dan menatap Angelina dengan ragu. Dia tidak menyangka Angelina yang memiliki sifat sombong ini bisa berinisiatif meminta maaf padanya. Bukankah hal ini sangat aneh?Raut wajah Angelina seketika tersipu, dia lalu berujar, "Aku serius. Selain itu, terima kasih karena sudah membantuku saat di Grup Wijaya.""Nggak perlu sungkan, kita adalah teman
"Bu Theresa, aku sudah menyelesaikan tugasku dengan baik. Setelah melalui kerja keras dan kegigihanku, akhirnya Grup Aulion mau mengalah. Mereka sudah setuju untuk mengurangi margin keuntungan menjadi 5%.""Selain itu, manajer umum Grup Aulion juga sudah menandatangani kontraknya. Selanjutnya, Anda hanya perlu tanda tangan dan kontrak ini bisa berlaku kapan saja," ujar Reynold sambil tersenyum bangga. Kemudian, dia menyerahkan dokumen di tangannya kepada Theresa.Itu adalah dokumen kontrak dengan Grup Aulion!"Hebat! Nggak disangka, Pak Reynold berhasil menegosiasikan kerja samanya secepat ini. Pak Reynold memang layak menjadi genius penjualan profesional. Kamu adalah pilar perusahaan di masa depan!""Iya, Pak Reynold memang sangat hebat. Bahkan, manajer umum Grup Aulion juga bersedia tanda tangan lebih dulu. Orang lain mungkin nggak bisa melakukannya."....Para eksekutif perusahaan terus memuji. Satu per satu dari mereka juga mengacungkan jempol kepada Reynold."Pak Reynold, kamu mel