“Glenn, ajalmu sudah tiba!” cibir Owen. Cengkeramannya itu pun berubah menjadi tinju berkekuatan luar biasa besar yang melayang ke arah Glenn.“Cepat … tolong aku!” Glenn langsung ketakutan dan wajahnya juga memucat. Dia sudah tidak bisa menghindar dan terpaksa harus menangkis serangan Owen dengan tinjunya sendiri. Namun, dia juga memanfaatkan kesempatan untuk mundur secepat mungkin agar bisa menghindar dari ruang lingkup serangan Owen.Bruk! Seiring dengan suara tabrakan yang keras, tinju Owen langsung menembus serangan Glenn, lalu menghantam dada Glenn dengan kekuatan sisa yang tidak berkurang sedikit pun.Pfft! Pfft! Glenn memuntahkan darah dua kali berturut-turut, lalu melayang dan menabrak sebuah meja. Meja itu pun runtuh dan hancur berkeping-keping.“Dasar bajingan! Owen, berhenti! Kalau kamu berani melukai Tuan Glenn, Keluarga Lawrence nggak akan mengampunimu!” Melihat situasi ini, semua ahli Keluarga Lawrence langsung berteriak dengan marah. Mereka berniat untuk menolong Glenn
Glenn adalah putra sulung Keluarga Lawrence. Kelak, dia pasti akan mengambil alih atas keluarga dan memiliki masa depan yang cerah. Namun, begitu Owen melumpuhkannya, dia akan kehilangan seluruh kehormatannya dan menjadi anak yang ditelantarkan. Dia tidak mungkin bisa menerima hal itu. Dalam sekejap, dia pun merasa sangat ketakutan dan mentalnya sudah sepenuhnya hancur.“Jangan, jangan .... Owen, aku sudah menyadari kesalahanku. Aku mohon ampunilah aku ....” Glenn memohon ampun dengan ketakutan.“Aku kira kamu sangat pemberani, ternyata nggak ya!” ejek Owen. Keluarga Lawrence adalah musuhnya. Dendam di antara kedua belah pihak juga sangat mendalam. Ditambah dengan Keluarga Lawrence yang berulang kali mencoba untuk membunuhnya, dia sebenarnya sudah tidak perlu mengasihani mereka.Namun, Owen pada akhirnya tidak jadi melumpuhkan Glenn. Pertama, dia tidak memiliki kebiasaan untuk membunuh orang. Kedua, menyelamatkan nyawa Glenn juga bisa mencegah Keluarga Lawrence mengambil tindakan ekstr
Owen tersenyum canggung dan tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.“Toko obat ini nggak mau menjual obat kepadamu? Kalau begitu, buat apa toko ini dibuka?” Renata pun tertegun dan merasa sangat heran. Kemudian, dia menatap Farhan yang berdiri di samping dan bertanya, “Woi, siapa penanggung jawab toko kalian?”Pada saat ini, Farhan sudah sepenuhnya tercengang hingga tidak bereaksi sama sekali. Awalnya, dia mengira Owen hanyalah seorang presiden direktur sebuah perusahaan kecil. Jadi, dia sangat meremehkan Owen. Sekarang, dia sudah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri situasi di mana Yura dan Theresa memperebutkan Owen, diikuti dengan Glenn dan Renata yang tiba-tiba muncul di tempat ini.Farhan tidak menyangka keluarga inti dari empat keluarga besar di Jenggala akan berkumpul hanya demi Owen seorang. Hal yang lebih mengejutkan adalah, Owen juga mematahkan kedua kaki Glenn dan membuat putra sulung Keluarga Lawrence itu kabur dengan ketakutan. Dapat dibayangkan seberapa terkejutnya F
Yura menatap Renata dengan marah, tetapi Renata juga sama sekali tidak mengalah. Kedua wanita itu saling memelototi satu sama lain dengan sengit. Tidak ada seorang pun dari mereka yang bersedia mundur. Selanjutnya, mereka berdua mengalihkan pandangan mereka kepada Farhan secara bersamaan dan bertanya, “Pak Farhan, kalian mau jual apa nggak?”“Aku ....” Farhan pun tertegun dan merasa sangat serbasalah. Baik Yura maupun Renata memiliki status yang sangat tinggi, dia tidak mungkin mampu menyinggung mereka. Tidak peduli apa pun jawabannya, hari ini toko obat mereka pasti akan tertimpa musibah.“Kenapa kamu masih bengong! Jawab dong!” Yura dan Renata pun menumpahkan kekesalan mereka pada Farhan.“Nona-nona sekalian, aku mohon lepaskanlah aku ....” Farhan langsung berlutut dan bersujud pada mereka. Dia diam-diam mengeluh dalam hati kenapa dua wanita ini melibatkan dirinya dalam pertengkaran mereka. Jika toko ini benar-benar dihancurkan mereka, bagaimana dia bisa mempertanggungjawabkannya kep
“Cara Yura ini benar-benar efektif!” Owen tersenyum masam, tetapi tidak bisa marah atas tindakan Yura.“Owen, bagaimana ini sekarang? Kalau nggak ada bahan obat, bagaimana perusahaan bisa memproduksi produk kosmetikal?” tanya Theresa dengan khawatir.Saat ini, produk Grup Ratu Kosmetik yang paling bernilai dan berpotensi adalah produk kosmetikal kelas atas yang dikembangkan Owen itu. Tanpa produk-produk kosmetikal ini, perusahaan pasti akan mengalami kerugian besar.“Jangan khawatir. Nanti, aku akan minta bantuan Raja Naldo. Dengan kekuatan dan koneksinya, seharusnya dia bisa membantu kita mendapatkan bahan obat yang diperlukan,” jawab Owen setelah merenung sejenak. Dia hanya bisa menaruh harapan terakhir untuk mendapatkan bahan obat kepada Naldo.Naldo adalah salah satu dari dua pemimpin dunia mafia. Dia mengendalikan setengah wilayah mafia di Jenggala dan beberapa saluran ilegal lainnya. Jika disuruh mendapatkan bahan obat langka yang usianya di atas ratusan tahun, Naldo mungkin tida
Renata dapat melihat kekhawatiran Theresa. Dia pun menjadi cemberut dan memandang Owen dengan tatapan merendahkan. Theresa dan Yura memiliki latar belakang keluarga yang sama dengannya. Kecantikan mereka berdua juga melampaui kecantikannya. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa kedua wanita itu bisa memperebutkan seorang pria berengsek seperti Owen. Kadang-kadang, dia sangat curiga ada yang salah dengan otak kedua wanita itu.“Benar juga ....” Theresa pun menjadi malu dan merasa dirinya sudah berpikir kejauhan. Seperti yang dikatakan Renata, Owen hanyalah seorang anak yatim yang sudah pernah bercerai. Lagi pula, Owen juga tidak termasuk tipe cowok yang sangat tampan. Jika hanya dinilai dari penampilan, ada banyak pemuda terkemuka yang jauh lebih tampan dari Owen. Hanya dirinya dan Yura yang terlalu bodoh hingga bisa jatuh cinta kepada Owen.Bagi wanita lain, Owen hanyalah seorang duda yang tidak memiliki nilai apa pun. Di sisi lain, Renata memiliki latar belakang keluarga yang kuat da
“Memangnya kamu nggak jelas siapa sebenarnya yang lagi buat onar di antara kita berdua?” tanya Rosa sambil memelototi Owen. Namun, dia tahu dirinya bukanlah tandingan Owen. Jadi, dia tidak lanjut menyerang Owen lagi.“Apa aku sudah menyinggungmu?” Owen sudah dibuat kebingungan oleh Rosa.“Menurutmu? Yura begitu menyukaimu, tapi kenapa kamu malah melukainya saat di acara pertunangan waktu itu?” tanya Rosa dengan marah.Beberapa hari yang lalu, Rosa juga diundang untuk menghadiri pesta pertunangan Owen dan Yura. Oleh karena itu, dia sangat jelas mengenai hal ini. Selain itu, dia tahu mengenai hubungan di antara Owen dan Keluarga Suwanto yang dekat, juga Yura yang tulus menyukai Owen.Namun, Owen malah bersikap begitu “tidak tahu berterima kasih” di acara pertunangan itu dan mengecewakan Yura. Hal ini membuat Rosa merasa sangat marah.“Ternyata kamu mau menggantikan Yura untuk menghukumku.” Owen pun tersadar, lalu berdesah, “Kak Rosa, aku tahu aku memang sudah bersalah pada Yura. Aku ngga
“Om Naldo, makasih ya,” ucap Owen. Setelah menyelesaikan masalah bahan obat, dia pun menjadi jauh lebih tenang.“Kita itu bukan orang asing, kamu nggak usah bersikap begitu sungkan denganku. Owen, sudah waktunya makan malam. Jarang-jarang kamu datang kemari, bagaimana kalau kita makan malam bersama?” undang Naldo sambil tersenyum.“Nggak usah deh ....” Baru saja Owen hendak menolak, Naldo sudah menyela.“Waktu itu, kamu sudah membantu meningkatkan basis kultivasiku hingga mencapai Alam Rigana. Aku masih belum sempat berterima kasih kepadamu. Hari ini, kamu nggak boleh nolak undanganku. Aku mau bersulang denganmu dan menyatakan rasa terima kasihku,” ucap Naldo dengan bersemangat.“Hmm ... oke deh.” Berhubung Naldo sudah berkata begitu, Owen juga tidak bisa menolak lagi....Sekitar jam tujuh lebih, Owen baru kembali ke rumah. Theresa, Rachel, dan yang lain baru saja selesai makan malam.“Owen, kamu sudah pulang ya. Gimana masalah pembelian bahan obatnya?” Melihat Owen yang sudah kembali