“Kalau nggak, kami pasti akan membuat Glenn terluka dua kali lipat lebih serius dari luka yang diderita Owen dan Nona Rosa,” dengus Indra.“Kamu ....” Gavin sudah sepenuhnya murka, tetapi tidak berdaya.“Selain itu, aku juga mau peringati kamu. Kalau keluarga kalian masih berani mengincar Owen, masalahnya nggak bakal selesai sesederhana hari ini! Raja Naldo, ayo kita pergi!” ujar Indra dengan dingin. Kemudian, dia, Naldo, dan orang-orang yang mereka bawa datang pun pergi dengan penuh kemenangan.“Sial! Menyebalkan sekali!” Setelah kelompok Indra pergi, Gavin langsung meluapkan amarahnya. Namun, Glenn sedang berada di tangan Naldo. Oleh karena itu, seluruh Keluarga Lawrence tidak berani bertindak gegabah. Mereka hanya bisa membiarkan Indra, Naldo, dan yang lain pergi.“Pak Gavin, gimana ini sekarang?” tanya para anggota keluarga inti Keluarga Lawrence dengan khawatir.“Mau bagaimana lagi? Indra memang cuma meminta ganti rugi, tapi dia sebenarnya mau memperingati keluarga kita untuk jang
Yura menggunakan koneksi Keluarga Suwanto untuk menyelidiki dengan jelas asal-usul belasan ahli bela diri independen ini. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk membantu Owen memilih enam praktisi seni bela diri dari belasan orang ini.Ditambah dengan Neil dan Neon, total ahli praktisi seni bela diri yang dimiliki Owen sudah berjumlah delapan orang. Mereka sudah bisa menjadi fondasi awal bagi Owen untuk membangun kekuasaannya.Di sisi lain.Glenn adalah calon penerus Keluarga Lawrence. Jadi, Gavin tidak mungkin membiarkan sesuatu terjadi padanya. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk membayar ganti rugi dua triliun untuk biaya pengobatan Owen dan Rosa. Setelah itu, Indra dan Naldo pun melepaskan Glenn sesuai janji.Di sisi Keluarga Lestari.Rachel sudah tahu dari Theresa mengenai Owen dan Yura yang “bersama”. Dia sangat marah dan berencana untuk langsung mencari Owen. Namun, dia dicegah oleh Theresa yang sedang bersedih. Dengan sifat Rachel, meskipun dicegah oleh Theresa, dia juga akan diam
Sejak menyaksikan kemampuan Owen dan setelah Owen menyelamatkan Marisa waktu itu, Siska sudah makin menyukai Owen dan menginginkannya sebagai menantu. Dia sangat berharap putrinya bisa bersama dengan Owen.Hanya saja, akhir-akhir ini Owen bagaikan sudah menghilang ditelan bumi dan tidak pernah terlihat lagi. Siska diam-diam panik, tetapi juga tidak berdaya.“Ibu, jangan sembarangan bicara. Aku mana ada kencan sama Owen ...,” bantah Marisa dengan malu.“Marisa, jangan merasa Ibu cerewet, tapi pria hebat seperti Owen sangat langka. Kamu harus memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya! Kalau dia sudah direbut orang nanti, kamu pasti nyesal!” ujar Siska dengan serius.“Emm, aku tahu. Aku bakal berusaha semampuku ...,” jawab Marisa dengan suara yang lemah.“Apa? Kamu bersedia?” tanya Siska dengan terkejut. Dia agak kurang memercayai pendengarannya. Sebelumnya, dia sudah pernah menasihati Marisa mengenai hal ini. Hanya saja, waktu itu Marisa mengatakan dia tidak menaruh perasaan pada Owen dan m
Marisa pada dasarnya memang adalah wanita yang sangat cantik. Riasan tipis yang dipakainya sudah menambah kecantikan alaminya. Gaun rumbai pendek yang dikenakannya juga menampilkan lekuk tubuhnya yang indah. Kedua kakinya yang ramping dan indah dibalut dengan stoking transparan, lalu dipadu dengan sepatu hak tinggi. Penampilan Marisa terlihat lembut dan tenang, juga sangat cantik hingga membuat hati orang tergerak.Meskipun kecantikan Marisa masih belum bisa menandingi Theresa dan Yura, perbedaan mereka tidak banyak. Hanya saja, keanggunan yang dimiliki Marisa masih kalah jauh dari mereka. Namun, Marisa termasuk tipe wanita yang lemah lembut. Dia juga merupakan wanita yang makin dilihat, makin cantik dan hanya kalah sedikit dari empat wanita tercantik di Jenggala.“Marisa, cantik banget kamu hari ini!” puji Owen dengan tulus.“Makasih .... Ayo masuk,” jawab Marisa. Kemudian, dia buru-buru mengundang Owen masuk.“Ternyata Owen ya! Ayo duduk!” Saat melihat Owen, Siska juga sangat gembira
Begitu pintu mobil dibuka, seorang wanita berumur sekitar 27-28 tahun turun dari mobil. Wanita ini memiliki tubuh indah dan juga wajah yang cantik. Di sudut mulutnya terdapat sebuah tahi lalat yang membuatnya terlihat manis.Wanita ini berpakaian sangat modis. Gerak-geriknya memancarkan pesona dewasa, dia juga terlihat cerdas dan cakap. Begitu dilihat, sudah dapat diketahui bahwa dia adalah seorang wanita yang memiliki karier bagus.“Bu Anisa!” Saat melihat wanita itu, Marisa langsung melambaikan tangan dan menyapanya.Marisa bekerja di Perusahaan Tangel, sebuah perusahaan busana bermerek yang lumayan terkenal di Jenggala. Marisa adalah manajer departemen penjualan, sedangkan wanita cantik itu adalah Anita Oscar, atasan langsung Marisa dan juga direktur departemen penjualan.Marisa bisa menjadi manajer departemen penjualan perusahaan juga berkat bimbingan Anita. Anita sangat menghargai kinerja Marisa dan juga bersikap sangat baik terhadap Marisa selama ini. Di perusahaan, hubungan mere
“Kayaknya kurang bagus kalau Owen juga ikut?” ujar Marisa dengan terkejut.“Nggak masalah. Yang penting dia nggak sembarangan bicara setelah klien kita sampai,” jawab Anita dengan santai.Sebenarnya, ada alasan lain kenapa Anita membiarkan Owen ikut bersama mereka. Setahunya, klien mereka kali ini adalah orang yang lebih sulit dihadapi. Reputasinya di dunia bisnis juga sangat buruk karena dia suka melecehkan perempuan. Jika Owen menemani mereka, mungkin saja klien ini bisa bersikap lebih sopan.“Oke, makasih, Bu Anita!” ucap Marisa dengan gembira. Dia juga tidak ingin meninggalkan Owen sendirian di luar. Pengecualian yang dibuat Anita sangat sesuai dengan niatnya.Setelah itu, mereka bertiga masuk ke restoran. Sebelumnya, mereka sudah mereservasi sebuah ruang privat mewah. Setelah masuk ke ruang privat, Owen, Marisa, dan Anita duduk di kursi masing-masing untuk menunggu kedatangan klien mereka.Kira-kira setengah jam kemudian, waktu yang dijanjikan sudah lewat. Namun, klien mereka masi
“Sedangkan Grup Aulion hanya mengendalikan sekitar 20% saluran penjualan di pasar. Kalau dibandingkan, kekuatan mereka masih kalah jauh dari Grup Wijaya. Berhubung Grup Aulion sudah begitu keterlaluan, kenapa perusahaan kalian nggak mau coba bekerja sama dengan Grup Wijaya?” tanya Owen dengan bingung.“Umm ... aku nggak tahu,” jawab Marisa sambil menggeleng.Keputusan untuk bekerja sama dengan distributor yang mana adalah keputusan eksekutif perusahaan. Marisa hanyalah seorang manajer departemen penjualan yang masih belum mencapai tingkatan eksekutif. Ada banyak informasi dalam yang tidak diketahuinya.“Begini, perusahaan kami mengelola busana merek menengah ke atas, sedangkan Grup Wijaya mengambil jalur kelas atas dan mewah. Sebelumnya, aku pernah mewakili perusahaan untuk berdiskusi soal kerja sama dengan penanggung jawab dari Grup Wijaya. Tapi, merek yang dikelola perusahaan kami nggak sesuai standar mereka. Jadi, mereka langsung menolak ...,” ujar Anita sambil berdesah dengan tidak
Di sisi lain, Grup Wijaya adalah milik Keluarga Wijaya, salah satu keluarga terhormat di Jenggala. Total aset mereka sudah mencapai puluhan triliun.Johan adalah putra Keluarga Wijaya. Status dan kedudukannya jauh lebih tinggi daripada Owen yang hanya merupakan orang biasa. Perbedaan mereka berdua sangat jauh, mana mungkin Anita percaya bahwa Owen kenal dengan Johan.“Aku nggak bercanda, yang kubilang itu serius ....” Berhubung Anita tidak percaya padanya, Owen bermaksud untuk menjelaskan. Namun, sebelum Owen sempat menyelesaikan kata-katanya, Anita sudah menyela, “Sudah, aku nggak pengen dengar omong kosongmu lagi! Nggak peduli apa yang kamu bilang itu benar atau nggak, Grup Wijaya itu mengambil jalur kelas atas dan mewah. Merek yang dikelola perusahaan Tangel nggak cocok sama standar mereka. Mereka nggak mungkin membuat pengecualian untuk bekerja sama dengan perusahaan kami!”Anita melambaikan tangannya dengan ekspresi yang lebih muram lagi. Awalnya, kesan pertamanya terhadap Owen m