Sekarang, kesempatan itu sudah datang. Jika Marcel bisa membantu Keluarga Prasetia bekerja sama dengan Grup Ora, dia akan menjadi orang yang berjasa paling besar dalam keluarga. Pada saatnya nanti, kedudukannya pasti akan meningkat. Dengan begitu, dia bisa bergabung dengan kekuatan inti keluarga mereka dengan gampang.“Umm ... aku masih harus mempertimbangkan soal masalah kerja sama,” jawab Yura setelah ragu sejenak. Dia tidak menyetujui maupun menolak usul Marcel.Sebenarnya, membuka pasar di luar Jenggala adalah hal yang bagus bagi Grup Ora. Hanya saja, permintaan pil peningkat energi sejati di Jenggala juga masih belum terpenuhi untuk saat ini. Jika Grup Ora masih belum bisa memuaskan pasar di Jenggala, mana mungkin mereka bisa masuk ke pasar Loram. Namun, jika Grup Ora ingin mendapatkan prospek perkembangan yang lebih baik, hanya masalah waktu sebelum mereka membuka pasar baru di luar Jenggala.Marcel adalah pacar sahabatnya. Demi Jovita, Yura bisa mempertimbangkan untuk bekerja sa
“Yura, Loram adalah kota yang terkenal dengan pemandangan indah. Jarang-jarang kamu datang kemari, gimana kalau aku bawa kamu jalan-jalan dulu? Nanti malam, aku akan menyiapkan pesta untuk menyambutmu.” Begitu menyadari suasananya sudah menjadi canggung, Jovita buru-buru menengahi.“Emm, bagus juga.” Ekspresi Yura sudah terlihat jauh lebih baik. Dalam perjalanan kali ini, Yura memang berencana untuk berjalan-jalan dan menikmati pemandangan bersama Owen. Usul Jovita sangat sesuai dengan niatnya. Jadi, dia tentu saja tidak akan menolak.Setelah itu, Yura, Owen, dan yang lainnya pun bersiap-siap meninggalkan hotel dan keluar untuk menikmati pemandangan.Di tempat parkir di bawah hotel, ada sebuah mobil Jaguar hitam yang terlihat baru dan mewah. Ini adalah mobil kesukaan Marcel yang baru dibelinya dengan menghabiskan lebih dari empat miliar.Meskipun kali ini Owen dan Yura juga datang dengan mengendarai mobil, mereka tetap harus menggunakan mobil Marcel demi menghargainya.“Hei, ini kunci
Loram adalah kota yang berdekatan dengan Laut Loram, pemandangan pegunungan dan lautan di sana sangat indah. Dari beberapa kota terdekat, Loram adalah kota yang terkenal karena pemandangannya. Ada banyak tempat wisata dan situs bersejarah di sana.Jovita sudah mengatur rute perjalanan di dalam mobil dan mereka pun pergi berwisata. Semuanya menikmati pemandangan indah sepanjang perjalanan dan ditambah dengan Jovita yang memandu arah, perjalanan ini menjadi cukup menyenangkan.Satu-satunya hal yang sangat disayangkan adalah Marcel yang hanya mengkhawatirkan masalah kerja sama. Sepanjang perjalanan ini, dia terus mendekati Yura untuk menyenangkan hati Yura dan mengabaikan keberadaan Owen.Jovita benar-benar tidak tahan dengan celotehan pacarnya. Namun, sopan santun dasar tetap harus dijaga. Jadi, dia sesekali mengobrol dengan Owen. Hanya saja Jovita tidak terlalu mengenal Owen dan keduanya tidak punya kesamaan karena adanya perbedaan gender. Dalam satu hari ini, hal yang dibicarakan Jovit
Namun, sikap Yura yang terlalu dingin membuat Marcel tidak percaya dan dia juga tidak berani meletakkan semua harapannya pada hubungan persahabatan antara kedua gadis itu. Jika tidak, mendapat kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan Grup Ora di masa depan pasti akan lebih sulit jika Yura meninggalkan Loram dalam beberapa hari ke depan.“Nona Yura, silakan mengobrol dengan yang lainnya dulu. Aku permisi pergi ke kamar kecil sebentar,” kata Marcel sambil tersenyum, lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar. Saat dia membelakangi Owen dan lainnya, raut wajahnya langsung berubah menjadi dingin.Kerja sama dengan Grup Ora kali ini sangat penting bagi Marcel karena itu akan sangat memengaruhi bisa tidaknya dia menjadi pusat kekuatan keluarganya di masa depan. Marcel adalah orang yang sangat berambisi dan suka mengejar kekuasaan. Sekarang, sebuah kesempatan langka telah muncul di hadapannya. Jadi, dia tidak boleh melewatkannya!Singkatnya, sebelum Yura meninggalkan Loram, Marcel harus menemu
Ginseng liar yang usianya lebih dari 500 tahun ini sangat penting bagi Owen. Selama bisa mendapatkan bahan obat ini, menyetujui satu kerja sama tidak masalah baginya.Mengenai penghinaan Marcel, Owen menganggap bahwa ini adalah masalah sepele. Dia tidak akan memperhitungkannya karena dirinya memang bukan orang yang pendendam.“Ini ….” Jovita memandang Yura. Dia mengira bahwa Owen hanyalah asistennya Yura dan tidak punya wewenang untuk menyetujui hal ini. Jadi, Jovita ingin mendengar Yura sendiri yang mengatakannya.“Oke. Aku setuju dengan Owen. Kalau Marcel bisa membantu kami mendapatkan bahan obat yang kami butuhkan, aku bakal menyetujui kerja sama ini,” ucap Yura sambil mengangguk.“Oke. Janji, ya!” kata Jovita sambil tersenyum. Akhirnya Yura membuat keputusan dan ini membuat Jovita lega.Saat ini, pintu ruang privat terbuka dan Marcel kembali. Melihat raut wajah Jovita yang senang, Marcel pun tersenyum dan bertanya, “Jovita, kalian sedang membicarakan apa? Kenapa kamu terlihat sanga
“Tuan Marcel, terima kasih atas jamuannya hari ini.” Owen tersenyum sopan, lalu mengangkat gelasnya.Yura dan Jovita sama-sama perempuan. Selain itu, mereka baru lulus kuliah dan pada dasarnya tidak terbiasa minum alkohol. Oleh sebab itu, keduanya menggunakan teh sebagai pengganti alkohol.Keempatnya pun mengangkat gelas masing-masing dan bersulang. Di bawah jamuan hangat Marcel, mereka pun terus bersulang sebanyak beberapa kali.Setelah itu, Marcel melihat Yura meminum minuman di gelasnya. Sorot matanya pun menjadi tajam secara tidak sengaja dan dia juga tersenyum dingin.Owen bukanlah orang bodoh. Dia secara bertahap menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Marcel. Kemudian, Owen melihat ke arah gelasnya Yura dan langsung menyadari sesuatu.“Yura, berikan gelasmu padaku. Aku mau periksa sebentar,” kata Owen dengan tajam. Ada firasat buruk yang samar-samar muncul di hatinya.“Kenapa?” tanya Yura kebingungan. Namun, dia tetap menyerahkan gelasnya kepada Owen.Owen mengambil
Raut wajah Yura yang cantik berubah dan dia juga langsung merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya.Melihat masalah ini telah terungkap, Marcel pun tidak perlu menyembunyikannya lagi. Dia langsung menunjukkan wajah aslinya dan tertawa sambil berkata, “Bocah ini benar. Aku memang sudah mencampur obat bius ke dalam minuman itu!”“Kamu! Dasar bajingan!” Saking marahnya, Yura menggebrak meja dan hendak berdiri. Namun, seluruh tubuhnya lemas. Dia bahkan tidak punya tenaga untuk berdiri.Marcel mengabaikan kemarahan Yura. Dia memandang Owen, lalu bertanya dengan penasaran, “Hei, aku penasaran, bagaimana kamu bisa tahu kalau aku mencampurkan bunga kecubung ke dalam minuman mereka?”“Aku mengerti sedikit pengobatan tradisional dan aku bisa langsung mencium bau bunga kecubung begitu mengendusnya,” jawab Owen dengan datar.“Ternyata begitu.” Marcel akhirnya mengerti.Dia tidak menyangka Owen yang hanya seorang asisten ternyata mengerti ilmu medis. Jadi, dia agak terkejut.“Marcel, apa maks
Marcel tertawa terbahak-bahak, lalu sorot matanya menatap wajah cantik dan postur tubuh Yura yang menawan dengan berani. Dia sudah mulai kehilangan akal sehatnya. Faktanya, Marcel sudah dibuat terpukau ketika pertama kali bertemu dengan Yura. Dia benar-benar sangat takjub dengan kecantikan Yura yang sangat luar biasa itu!Sejak saat itu, Marcel tidak bisa mengendalikan pemikiran buruknya kepada Yura dan selalu ingin memiliki Yura. Ini juga menjadi salah satu tujuannya dengan memberikan obat kepada Yura. Dia bukan hanya ingin mendapatkan hak kerja sama, tetapi juga ingin mendapatkan Yura."Dasar nggak tahu malu!" bentak Yura.Di sisi lain, Owen tampak jauh lebih tenang dibandingkan Yura. Dia pun berkata, "Marcel, jangan melakukan kejahatan di hadapan orangnya langsung. Bagaimanapun, Yura adalah sahabat Nona Jovita, tapi, kamu malah begitu berani memiliki niat kepada Yura. Apa mungkin kamu nggak takut Nona Jovita marah?"Marcel tertegun sejenak. Saat ini, dia baru menyadari bahwa dirinya
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero