Raut wajah Yura yang cantik berubah dan dia juga langsung merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya.Melihat masalah ini telah terungkap, Marcel pun tidak perlu menyembunyikannya lagi. Dia langsung menunjukkan wajah aslinya dan tertawa sambil berkata, “Bocah ini benar. Aku memang sudah mencampur obat bius ke dalam minuman itu!”“Kamu! Dasar bajingan!” Saking marahnya, Yura menggebrak meja dan hendak berdiri. Namun, seluruh tubuhnya lemas. Dia bahkan tidak punya tenaga untuk berdiri.Marcel mengabaikan kemarahan Yura. Dia memandang Owen, lalu bertanya dengan penasaran, “Hei, aku penasaran, bagaimana kamu bisa tahu kalau aku mencampurkan bunga kecubung ke dalam minuman mereka?”“Aku mengerti sedikit pengobatan tradisional dan aku bisa langsung mencium bau bunga kecubung begitu mengendusnya,” jawab Owen dengan datar.“Ternyata begitu.” Marcel akhirnya mengerti.Dia tidak menyangka Owen yang hanya seorang asisten ternyata mengerti ilmu medis. Jadi, dia agak terkejut.“Marcel, apa maks
Marcel tertawa terbahak-bahak, lalu sorot matanya menatap wajah cantik dan postur tubuh Yura yang menawan dengan berani. Dia sudah mulai kehilangan akal sehatnya. Faktanya, Marcel sudah dibuat terpukau ketika pertama kali bertemu dengan Yura. Dia benar-benar sangat takjub dengan kecantikan Yura yang sangat luar biasa itu!Sejak saat itu, Marcel tidak bisa mengendalikan pemikiran buruknya kepada Yura dan selalu ingin memiliki Yura. Ini juga menjadi salah satu tujuannya dengan memberikan obat kepada Yura. Dia bukan hanya ingin mendapatkan hak kerja sama, tetapi juga ingin mendapatkan Yura."Dasar nggak tahu malu!" bentak Yura.Di sisi lain, Owen tampak jauh lebih tenang dibandingkan Yura. Dia pun berkata, "Marcel, jangan melakukan kejahatan di hadapan orangnya langsung. Bagaimanapun, Yura adalah sahabat Nona Jovita, tapi, kamu malah begitu berani memiliki niat kepada Yura. Apa mungkin kamu nggak takut Nona Jovita marah?"Marcel tertegun sejenak. Saat ini, dia baru menyadari bahwa dirinya
"Nona Yura, kamu mungkin sudah lupa. Ini adalah Loram, bukan Jenggala. Seperti kata pepatah, sehebat apa pun seseorang, dia juga akan sulit melawan kekuatan lokal. Sehebat apa pun Keluarga Suwanto, sebanyak apa pun petarung yang kalian punya, kalian juga nggak bisa berbuat apa pun padaku di sini!" jawab Marcel sambil tersenyum dengan meremehkan.Marcel sudah merencanakan semuanya dengan sangat baik. Selama dia bisa mendapatkan Yura, lalu memotret beberapa video dan foto tidak pantas, mengancam Yura untuk setuju bekerja sama dengannya semudah dengan membalikkan telapak tangan.Marcel sama sekali tidak khawatir kemungkinan Yura akan melakukan balas dendam setelahnya. Selama dia menggenggam semua video dan foto tidak pantas itu, lalu melakukan beberapa siasat, Marcel yakin bahwa dia bisa menundukkan Yura dengan mudah. Kelak, Yura akan menjadi tahanannya dan tidak akan pernah lepas dari genggamannya selamanya!"Dasar berengsek!" teriak Yura hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Saat ini, dia
Marcel mengangkat cangkir teh dengan santai, lalu menyesapnya dan menunjukkan ekspresi yang sangat meremehkan. Keluarga Prasetia merupakan keluarga besar kelas atas di Loram. Beberapa pengawal Keluarga Prasetia yang ada di hadapannya ini merupakan ahli praktisi seni bela diri. Orang awam sama sekali tidak mampu melawan mereka.Marcel tidak merasa bahwa asisten biasa seperti Owen bisa melawan beberapa pengawal Keluarga Prasetia!Bugh! Bugh! Bugh!Seiring terdengarnya suara perkelahian yang sengit, Owen melancarkan serangannya dengan ganas dan tidak ada satu pun dari pengawal itu yang bisa menangkisnya. Dalam sekejap, keempat pengawal dari Keluarga Prasetia itu terjatuh di lantai.Pufft!Melihat hal itu, Marcel langsung menyemburkan teh di mulutnya dan tampak melongo. Dia sama sekali tidak menyangka Owen yang hanya orang awam ternyata mampu mengalahkan pengawalnya, bahkan tanpa terluka sedikit pun.Ini terlalu tidak bisa dipercaya!"Oh, rupanya kamu punya keahlian bela diri. Pantas saja
Yura berbicara dengan sedikit frustrasi, tetapi Owen langsung menyela ucapan Yura sebelum dia menyelesaikan perkataannya."Yura, tenang saja. Dia hanya tahap menengah Alam Sigana, aku bahkan nggak menganggap dia sebagai ancaman," pungkas Owen dengan datar."Sombong sekali! Bocah, karena kamu sudah bosan hidup, kalau begitu aku akan mengabulkan keinginanmu! Rasakan ini!" teriak Marcel dengan sangat emosi.Marcel sama sekali tidak terima karena diremehkan oleh Owen. Jadi, dia langsung melancarkan pukulan dengan kekuatan yang dahsyat ke wajah Owen."Yang sudah bosan hidup itu kamu!" jawab Owen dengan nada menyindir. Dia langsung mengabaikan serangan Marcel dan meluncurkan serangan ke bagian dada Marcel."Owen, dasar bodoh! Cepat menghindar!" teriak Yura dengan mata yang penuh amarah dan keputusasaan dalam hatinya.Yura tahu bahwa basis kultivasi Owen lebih rendah dari Marcel. Sekarang, Owen tidak menghindari serangan Marcel, sebaliknya Owen justru meluncurkan serangan ke dada Marcel. Ini
Namun, ini adalah Loram, bukan Jenggala. Jadi, tidak masalah jika Yura memberi tahu Marcel kebenarannya."Apa?" seru Marcel dengan ekspresi terkejut.Marcel merasa sulit untuk memercayai hal itu, tetapi dia tahu bahwa dengan identitas Yura yang begitu mulia, Yura tidak mungkin membohonginya. Selain itu, Yura juga tidak memiliki alasan untuk membohonginya."Pantas saja kamu nggak pernah memberikan jawaban yang pasti kepadaku tentang kerja sama sebelumnya, rupanya dia yang mengambil keputusan!" kata Marcel.Marcel akhirnya sudah memahaminya. Dia baru mengerti bahwa sikapnya yang berusaha menyenangkan Yura dan meremehkan Owen sebelumnya adalah tindakan yang sangat bodoh!"Benar sekali! Karena mempertimbangkan Jovita, aku dan Owen sudah setuju untuk memprioritaskan kerja sama denganmu. Selain itu, entah itu berhasil atau nggak, Owen juga sudah setuju agar Grup Ora tetap bekerja sama denganmu selama kamu bisa membantu kami mendapatkan bahan obat itu," jawab Yura.Kemudian, Yura berhenti sej
Marcel tahu bahwa Owen dan Yura tidak akan mengampuninya. Dia menahan rasa sakit di kakinya, lalu buru-buru memohon pertolongan pada Jovita.“Kamu ....” Ekspresi Jovita sangat suram. Dia dan Marcel bisa bersama hanya demi kepentingan keluarga. Jadi, fondasi hubungan mereka pada dasarnya memang tidak kokoh. Perbuatan jahat Marcel kali ini sudah sepenuhnya membuat Jovita kecewa.Namun, apa yang diucapkan Marcel tadi memang benar, pasangan itu harus saling mendukung. Bagaimanapun juga, Marcel adalah pacarnya. Jovita tidak mungkin berpangku tangan dalam situasi seperti ini. Lagi pula, Keluarga Hanum masih harus mengandalkan Keluarga Prasetia dalam banyak aspek untuk bertahan hidup. Jika Owen benar-benar menghabisi atau melumpuhkan Marcel, hal itu pasti akan merugikan dirinya dan keluarganya.“Marcel, kamu benar-benar nggak tahu malu! Sudah melakukan hal sekeji ini masih berani minta tolong sama Nona Jovita? Aku sudah pernah bertemu dengan banyak orang nggak tahu malu, tapi baru pertama kal
Setelah itu, Owen mengeluarkan jarum akupunktur dan mengobati kedua wanita.Bunga kecubung bukanlah racun yang membahayakan nyawa. Lagi pula, tadi Owen juga menyadarinya tepat waktu sehingga minuman yang dikonsumsi kedua wanita tidaklah banyak. Ditambah dengan keterampilan medis Owen yang tinggi, dia bisa dengan cepat menawarkan efek racun di dalam tubuh mereka.Setelah kedua wanita itu pulih, Yura pun bertanya, “Jovita, apa rencanamu selanjutnya?”“Aku nggak tahu,” jawab Jovita sambil menggeleng. Ekspresinya terlihat agak bingung.“Marcel itu seorang bajingan. Aku rasa kamu harus segera putus dengannya!” usul Yura.“Aku juga pengen putus, tapi ....” Jovita tampak murung. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi terlihat ragu.“Tapi apa? Dia sudah melakukan hal seperti ini, masa kamu masih berencana untuk lanjut bersamanya?” Yura langsung terkejut dan membantah, “Nggak bisa! Kamu nggak boleh berbuat begitu! Kalau kamu hidup bersama dengan orang sepicik dia, kamu nggak bakal bahagia. Aku ng
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero