"Nona Yura, kamu mungkin sudah lupa. Ini adalah Loram, bukan Jenggala. Seperti kata pepatah, sehebat apa pun seseorang, dia juga akan sulit melawan kekuatan lokal. Sehebat apa pun Keluarga Suwanto, sebanyak apa pun petarung yang kalian punya, kalian juga nggak bisa berbuat apa pun padaku di sini!" jawab Marcel sambil tersenyum dengan meremehkan.Marcel sudah merencanakan semuanya dengan sangat baik. Selama dia bisa mendapatkan Yura, lalu memotret beberapa video dan foto tidak pantas, mengancam Yura untuk setuju bekerja sama dengannya semudah dengan membalikkan telapak tangan.Marcel sama sekali tidak khawatir kemungkinan Yura akan melakukan balas dendam setelahnya. Selama dia menggenggam semua video dan foto tidak pantas itu, lalu melakukan beberapa siasat, Marcel yakin bahwa dia bisa menundukkan Yura dengan mudah. Kelak, Yura akan menjadi tahanannya dan tidak akan pernah lepas dari genggamannya selamanya!"Dasar berengsek!" teriak Yura hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Saat ini, dia
Marcel mengangkat cangkir teh dengan santai, lalu menyesapnya dan menunjukkan ekspresi yang sangat meremehkan. Keluarga Prasetia merupakan keluarga besar kelas atas di Loram. Beberapa pengawal Keluarga Prasetia yang ada di hadapannya ini merupakan ahli praktisi seni bela diri. Orang awam sama sekali tidak mampu melawan mereka.Marcel tidak merasa bahwa asisten biasa seperti Owen bisa melawan beberapa pengawal Keluarga Prasetia!Bugh! Bugh! Bugh!Seiring terdengarnya suara perkelahian yang sengit, Owen melancarkan serangannya dengan ganas dan tidak ada satu pun dari pengawal itu yang bisa menangkisnya. Dalam sekejap, keempat pengawal dari Keluarga Prasetia itu terjatuh di lantai.Pufft!Melihat hal itu, Marcel langsung menyemburkan teh di mulutnya dan tampak melongo. Dia sama sekali tidak menyangka Owen yang hanya orang awam ternyata mampu mengalahkan pengawalnya, bahkan tanpa terluka sedikit pun.Ini terlalu tidak bisa dipercaya!"Oh, rupanya kamu punya keahlian bela diri. Pantas saja
Yura berbicara dengan sedikit frustrasi, tetapi Owen langsung menyela ucapan Yura sebelum dia menyelesaikan perkataannya."Yura, tenang saja. Dia hanya tahap menengah Alam Sigana, aku bahkan nggak menganggap dia sebagai ancaman," pungkas Owen dengan datar."Sombong sekali! Bocah, karena kamu sudah bosan hidup, kalau begitu aku akan mengabulkan keinginanmu! Rasakan ini!" teriak Marcel dengan sangat emosi.Marcel sama sekali tidak terima karena diremehkan oleh Owen. Jadi, dia langsung melancarkan pukulan dengan kekuatan yang dahsyat ke wajah Owen."Yang sudah bosan hidup itu kamu!" jawab Owen dengan nada menyindir. Dia langsung mengabaikan serangan Marcel dan meluncurkan serangan ke bagian dada Marcel."Owen, dasar bodoh! Cepat menghindar!" teriak Yura dengan mata yang penuh amarah dan keputusasaan dalam hatinya.Yura tahu bahwa basis kultivasi Owen lebih rendah dari Marcel. Sekarang, Owen tidak menghindari serangan Marcel, sebaliknya Owen justru meluncurkan serangan ke dada Marcel. Ini
Namun, ini adalah Loram, bukan Jenggala. Jadi, tidak masalah jika Yura memberi tahu Marcel kebenarannya."Apa?" seru Marcel dengan ekspresi terkejut.Marcel merasa sulit untuk memercayai hal itu, tetapi dia tahu bahwa dengan identitas Yura yang begitu mulia, Yura tidak mungkin membohonginya. Selain itu, Yura juga tidak memiliki alasan untuk membohonginya."Pantas saja kamu nggak pernah memberikan jawaban yang pasti kepadaku tentang kerja sama sebelumnya, rupanya dia yang mengambil keputusan!" kata Marcel.Marcel akhirnya sudah memahaminya. Dia baru mengerti bahwa sikapnya yang berusaha menyenangkan Yura dan meremehkan Owen sebelumnya adalah tindakan yang sangat bodoh!"Benar sekali! Karena mempertimbangkan Jovita, aku dan Owen sudah setuju untuk memprioritaskan kerja sama denganmu. Selain itu, entah itu berhasil atau nggak, Owen juga sudah setuju agar Grup Ora tetap bekerja sama denganmu selama kamu bisa membantu kami mendapatkan bahan obat itu," jawab Yura.Kemudian, Yura berhenti sej
Marcel tahu bahwa Owen dan Yura tidak akan mengampuninya. Dia menahan rasa sakit di kakinya, lalu buru-buru memohon pertolongan pada Jovita.“Kamu ....” Ekspresi Jovita sangat suram. Dia dan Marcel bisa bersama hanya demi kepentingan keluarga. Jadi, fondasi hubungan mereka pada dasarnya memang tidak kokoh. Perbuatan jahat Marcel kali ini sudah sepenuhnya membuat Jovita kecewa.Namun, apa yang diucapkan Marcel tadi memang benar, pasangan itu harus saling mendukung. Bagaimanapun juga, Marcel adalah pacarnya. Jovita tidak mungkin berpangku tangan dalam situasi seperti ini. Lagi pula, Keluarga Hanum masih harus mengandalkan Keluarga Prasetia dalam banyak aspek untuk bertahan hidup. Jika Owen benar-benar menghabisi atau melumpuhkan Marcel, hal itu pasti akan merugikan dirinya dan keluarganya.“Marcel, kamu benar-benar nggak tahu malu! Sudah melakukan hal sekeji ini masih berani minta tolong sama Nona Jovita? Aku sudah pernah bertemu dengan banyak orang nggak tahu malu, tapi baru pertama kal
Setelah itu, Owen mengeluarkan jarum akupunktur dan mengobati kedua wanita.Bunga kecubung bukanlah racun yang membahayakan nyawa. Lagi pula, tadi Owen juga menyadarinya tepat waktu sehingga minuman yang dikonsumsi kedua wanita tidaklah banyak. Ditambah dengan keterampilan medis Owen yang tinggi, dia bisa dengan cepat menawarkan efek racun di dalam tubuh mereka.Setelah kedua wanita itu pulih, Yura pun bertanya, “Jovita, apa rencanamu selanjutnya?”“Aku nggak tahu,” jawab Jovita sambil menggeleng. Ekspresinya terlihat agak bingung.“Marcel itu seorang bajingan. Aku rasa kamu harus segera putus dengannya!” usul Yura.“Aku juga pengen putus, tapi ....” Jovita tampak murung. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi terlihat ragu.“Tapi apa? Dia sudah melakukan hal seperti ini, masa kamu masih berencana untuk lanjut bersamanya?” Yura langsung terkejut dan membantah, “Nggak bisa! Kamu nggak boleh berbuat begitu! Kalau kamu hidup bersama dengan orang sepicik dia, kamu nggak bakal bahagia. Aku ng
Dengan memegang kendali atas pil peningkat energi sejati, Keluarga Hanum akan berada dalam bahaya. Jadi, memberikan hak kerja sama Grup Ora kepada Keluarga Hanum bukan hanya tidak akan membantu mereka, tetapi malah mungkin bisa mencelakai mereka.Setelah mendengar analisis Owen, Yura pun tidak bisa berkata-kata. Dia tahu bahwa apa yang dikatakan Owen memang masuk akal. Situasi pil peningkat energi sejati memang agak istimewa. Kekuatan Keluarga Hanum terlalu lemah sehingga mereka mungkin tidak mampu mempertahankan kerja sama ini.“Mungkin ini memang sudah takdirku.” Jovita sangat sedih. Secercah harapan yang baru saja tumbuh dalam hatinya sudah langsung pupus lagi.“Jovita, jangan khawatir. Kita bisa memikirkan cara lain,” hibur Yura. Kemudian, dia mengayun-ayunkan lengan Owen sambil berkata dengan manja, “Owen, Jovita itu sahabat baikku. Aku nggak mungkin membiarkannya menghadapi masalah ini sendirian. Bantuin aku pikirkan sebuah cara, ya?”“Aku punya satu cara sih,” jawab Owen setelah
Awalnya, Yura mengira bisa mendapatkan bahan obat itu terlebih dahulu dengan mengandalkan koneksi Marcel. Setelah masalah ini, mereka sudah pasti tidak bisa berharap pada Marcel dan Keluarga Prasetia. Jadi, dia dan Owen hanya bisa mengandalkan kemampuan mereka sendiri....Di dalam kamar Yura.“Yura, aku kembali ke kamarku dulu. Kamu lebih cepat istirahat, ya.” Selesai berbicara, Owen pun hendak kembali ke kamarnya sendiri.“Jangan! Owen, aku baru keracunan bunga kecubung dan masih agak nggak bertenaga. Temani aku ngobrol dulu, ya.” Yura buru-buru menarik lengan Owen.“Kenapa? Apa efek racun dalam tubuhmu masih belum sepenuhnya hilang?” tanya Owen dengan terkejut dan ragu. Saat mengobati Yura tadi, dia sudah menawarkan semua efek racun dalam tubuhnya. Hanya saja, bunga kecubung bukanlah racun yang bisa membahayakan nyawa. Mungkin saja memang ada sedikit efek yang masih tersisa dalam tubuh.“Emm, mungkin saja.” Yura agak menghindar dari tatapan Owen. Sebenarnya, seluruh efek racun dalam