Terutama Naldo. Sebelumnya, kesannya terhadap Owen kurang baik karena Owen sengaja menyembunyikan tentang asal-usul gurunya. Jadi, dia pun mengurungkan niatnya untuk menjodohkan putrinya dengan Owen.Sekarang, Owen sudah menyelamatkan Melinda tanpa peduli pada risikonya. Naldo merasa sangat berterima kasih dan kembali berpikiran untuk menjodohkan putrinya dengan Owen. Seperti yang dikatakan Markus, Rosa dan Owen memang benar-benar terlihat serasi.“Umm .... Aku cuma terlalu gembira sehingga kehilangan kendali ....” Rosa akhirnya tersadar bahwa tindakannya kurang pantas. Dia pun menjadi malu dan buru-buru melepaskan Owen. Kemudian, dia berpura-pura tenang dengan merapikan rambutnya agar bisa menutupi rasa malu yang dia rasakan. Namun, dia tetap terlihat canggung.“Tuan Markus, apa kamu punya pena dan kertas? Aku mau menuliskan resep obat untuk Tante,” ujar Owen dengan sedikit canggung dan mencoba mengganti topik pembicaraan.“Ada, aku pergi ambil dulu.” Setelah tersadar dari keterkejuta
“Pak Naldo, ampuni aku! Aku cuma mau menolong Nyonya, aku bukan sengaja melakukannya ....”Candra langsung terkejut dan buru-buru berlutut. Dia tidak berhenti bersujud untuk meminta maaf. Sebenarnya, dia juga memiliki niat egois saat bersikeras memberikan suntik adrenalin kepada Melinda tadi. Dia merasa efek samping suntik adrenalin sangat minim dan tidak akan menimbulkan masalah besar. Selain itu, dia juga buru-buru ingin menyadarkan Melinda agar bisa mendapatkan bayaran besar dari Naldo.Berhubung masalahnya sudah mencapai titik ini, Candra tentu saja tidak akan mengakui maksudnya yang sebenarnya tidak peduli apa pun yang terjadi. Jika tidak, Naldo pasti akan langsung menghabisinya. Dengan status dan kedudukan Naldo yang mendominasi di dunia mafia, menghabisinya adalah hal semudah membalikkan telapak tangan.“Naldo, sudahlah. Selama dua tahun ini, Dokter Candra sudah mengobatiku setiap kali aku sakit. Kalau dia tidak sengaja, ampunilah dia sekali ini,” bujuk Melinda.“Nggak bisa! Dok
Setelah makan siang, Markus mengantar Owen kembali ke Grup Ora.Di kantor presiden direktur.Setelah melihat Owen kembali, Yura langsung bangkit dan menyambutnya. “Owen, kebetulan kamu sudah balik. Ada hal penting yang harus kubicarakan padamu.”“Ada apa?” tanya Owen dengan heran sambil memijat pelipisnya. Saat makan siang tadi, Naldo sudah banyak bersulang dengannya. Jadi, kepalanya masih agak pusing sampai sekarang.“Kakakku baru saja telepon. Dia bilang sudah ada informasi mengenai bahan obat utama berusia 500 tahun ...,” jawab Yura sambil tersenyum senang.Sebelum Yura sempat menyelesaikan kata-katanya, Owen sudah menyela, “Apa? Serius? Baguslah!”Owen langsung merasa gembira dan menjadi jauh lebih sadar. Untuk saat ini, ilmu kultivasinya sudah mencapai hambatan di Tingkat Pembentukan Energi puncak. Dengan bahan utama berumur 500 tahun, dia bisa memurnikan pil pembangun fondasi agar bisa membantunya lebih cepat menerobos hambatan kultivasi.Sebelumnya, Owen sudah pernah mengingatka
Owen juga merupakan seorang pria normal. Selain itu, dia juga masih jomlo saat ini. Mana mungkin dia sanggup menahan serangan lembut dan pesona Yura? Tanpa terasa, Yura yang jenaka itu sudah diam-diam memasuki hati Owen dan meninggalkan jejak yang tidak dapat dihapuskan.Dalam sekejap, perasaan kedua orang itu pun meningkat pesat. Meskipun masih belum berpacaran, perasaan keduanya sudah melampaui batas teman. Asalkan Owen setuju, mereka berdua pasti bisa langsung jadian. Namun, Owen sangat jelas bahwa orang yang dicintainya tetap adalah Theresa. Yura hanya dapat dianggap sebagai orang kepercayaannya. Jadi, Owen masih belum bisa menerima perasaan Yura. Meskipun begitu, Yura juga sangat gembira. Dia tahu Owen masih belum pulih dari patah hatinya dan hal ini juga tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. Pokoknya, dia memiliki waktu dan kesabaran. Dia bisa menunggu sampai Owen perlahan-lahan melupakan Theresa. Pada saatnya nanti, dia pasti bisa menggantikan posisi Theresa dalam hati Owen
Jovita adalah putri Keluarga Hanum dari Kota Loram. Meskipun Keluarga Hanum hanyalah keluarga kalangan menengah dan masih kalah jauh dari Keluarga Suwanto dalam segala aspek, Jovita sudah terbiasa hidup dalam kemewahan. Jadi, dia tentu saja tidak akan menanggapi Owen yang hanya merupakan seorang asisten.“Yura, mari kuperkenalkan. Dia ini pacarku, Marcel. Marcel, ini sahabat terbaikku selama masa kuliah. Dia putri Keluarga Suwanto dari Jenggala. Namanya Yura.” Jovita tidak memedulikan Owen lagi. Dia langsung menarik pria yang ada di belakangnya, lalu memperkenalkan kedua belah pihak.“Nona Yura, aku sudah pernah dengar kalau Keluarga Suwanto itu adalah salah satu dari empat keluarga besar di Jenggala dan memiliki reputasi yang luar biasa. Senang bisa berkenalan denganmu hari ini.” Marcel tersenyum sopan dan mengulurkan tangannya dengan maksud untuk bersalaman dengan Yura.“Oh, halo.” Yura sedang sedih. Jadi, dia hanya menyahut dengan asal dan langsung mengabaikan uluran tangan Marcel.
Sekarang, kesempatan itu sudah datang. Jika Marcel bisa membantu Keluarga Prasetia bekerja sama dengan Grup Ora, dia akan menjadi orang yang berjasa paling besar dalam keluarga. Pada saatnya nanti, kedudukannya pasti akan meningkat. Dengan begitu, dia bisa bergabung dengan kekuatan inti keluarga mereka dengan gampang.“Umm ... aku masih harus mempertimbangkan soal masalah kerja sama,” jawab Yura setelah ragu sejenak. Dia tidak menyetujui maupun menolak usul Marcel.Sebenarnya, membuka pasar di luar Jenggala adalah hal yang bagus bagi Grup Ora. Hanya saja, permintaan pil peningkat energi sejati di Jenggala juga masih belum terpenuhi untuk saat ini. Jika Grup Ora masih belum bisa memuaskan pasar di Jenggala, mana mungkin mereka bisa masuk ke pasar Loram. Namun, jika Grup Ora ingin mendapatkan prospek perkembangan yang lebih baik, hanya masalah waktu sebelum mereka membuka pasar baru di luar Jenggala.Marcel adalah pacar sahabatnya. Demi Jovita, Yura bisa mempertimbangkan untuk bekerja sa
“Yura, Loram adalah kota yang terkenal dengan pemandangan indah. Jarang-jarang kamu datang kemari, gimana kalau aku bawa kamu jalan-jalan dulu? Nanti malam, aku akan menyiapkan pesta untuk menyambutmu.” Begitu menyadari suasananya sudah menjadi canggung, Jovita buru-buru menengahi.“Emm, bagus juga.” Ekspresi Yura sudah terlihat jauh lebih baik. Dalam perjalanan kali ini, Yura memang berencana untuk berjalan-jalan dan menikmati pemandangan bersama Owen. Usul Jovita sangat sesuai dengan niatnya. Jadi, dia tentu saja tidak akan menolak.Setelah itu, Yura, Owen, dan yang lainnya pun bersiap-siap meninggalkan hotel dan keluar untuk menikmati pemandangan.Di tempat parkir di bawah hotel, ada sebuah mobil Jaguar hitam yang terlihat baru dan mewah. Ini adalah mobil kesukaan Marcel yang baru dibelinya dengan menghabiskan lebih dari empat miliar.Meskipun kali ini Owen dan Yura juga datang dengan mengendarai mobil, mereka tetap harus menggunakan mobil Marcel demi menghargainya.“Hei, ini kunci
Loram adalah kota yang berdekatan dengan Laut Loram, pemandangan pegunungan dan lautan di sana sangat indah. Dari beberapa kota terdekat, Loram adalah kota yang terkenal karena pemandangannya. Ada banyak tempat wisata dan situs bersejarah di sana.Jovita sudah mengatur rute perjalanan di dalam mobil dan mereka pun pergi berwisata. Semuanya menikmati pemandangan indah sepanjang perjalanan dan ditambah dengan Jovita yang memandu arah, perjalanan ini menjadi cukup menyenangkan.Satu-satunya hal yang sangat disayangkan adalah Marcel yang hanya mengkhawatirkan masalah kerja sama. Sepanjang perjalanan ini, dia terus mendekati Yura untuk menyenangkan hati Yura dan mengabaikan keberadaan Owen.Jovita benar-benar tidak tahan dengan celotehan pacarnya. Namun, sopan santun dasar tetap harus dijaga. Jadi, dia sesekali mengobrol dengan Owen. Hanya saja Jovita tidak terlalu mengenal Owen dan keduanya tidak punya kesamaan karena adanya perbedaan gender. Dalam satu hari ini, hal yang dibicarakan Jovit