Share

Bab 43

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Kamar pasien Elisa adalah kamar pasien umum untuk tiga orang. Selain Elisa, masih ada dua pasien lainnya.

“Nak, kamu nggak boleh sembarangan bicara, lho. Elisa sudah dirawat di rumah sakit begitu lama. Bahkan ada banyak dokter yang sudah kehabisan akal. Kamu masih begitu muda dan juga bukan dokter profesional, mana mungkin kamu bisa menyembuhkannya!”

“Makanya! Jangan kira cuman belajar sedikit keterampilan medis saja sudah bisa jadi dokter. Kalau kamu bertindak sembarangan dan terjadi sesuatu, siapa yang bakal tanggung risikonya ....”

Kedua pasien itu mulai ikut bicara. Mereka sama sekali tidak memercayai keterampilan medis Owen.

Edo pada dasarnya sudah sangat mencurigai motif Owen. Setelah mendengar ucapan kedua pasien itu, dia lebih tidak percaya lagi dengan keterampilan medis Owen.

“Kak, apa yang dibilang kedua paman ini benar. Kita nggak boleh main-main soal nyawa Ibu!” ujar Edo.

“Ini ....”

Tadi, Emily sudah percaya pada Owen. Sekarang, setelah memikirkan keselamatan ibunya, dia ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Arya Prasetya Guna
bnyk iklan dn harus kumpulin poin.. bikin kecewa baca jadi tdk konsen
goodnovel comment avatar
Rudihartono
bab nya terlalu pendek jadi kehilangan momen buat baca Hem... bikin kecewa ja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 44

    Enam Jarum Takdir memerlukan energi untuk mengendalikan jarum. Saat mengobati Jerremy waktu itu, dia hampir pingsan karena tidak memiliki energi spiritual.Kali ini, basis kultivasinya sudah mencapai tahap pertama Tingkat Pembentukan Energi. Jadi, kondisinya sudah jauh lebih baik. Dia juga sudah lebih lancar dalam mempraktikkan Enam Jarum Takdir.Meskipun begitu, karena basis kultivasinya masih terlalu rendah, dia masih tetap berkeringat deras dan merasa sangat lelah sehabis mempraktikkan teknik akupunktur ini.Tepat pada saat ini, terdengar suara langkah kaki dari luar kamar pasien.Seorang dokter pria berjas putih yang terlihat berusia 27-28 tahun berjalan masuk dengan seorang perawat muda. Mereka datang untuk pemeriksaan rutin.Begitu melihat ada jarum akupunktur yang menancap di tubuh Elisa, dokter muda itu langsung terkejut dan buru-buru mendekat.“Emily, ada apa ini? Kalian lagi apa?”“Kak Billy, begini. Owen itu rekan kerjaku. Dia bisa sedikit keterampilan medis .... Jadi, dia l

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 45

    “Reaksi ini sangat buruk, aku rasa nyawanya sudah nggak bisa diselamatkan bahkan sama dewa sekalipun!”Billy menggeleng, lalu memandang Owen dengan tatapan mengejek.“Apa?”Emily dan Edo langsung mematung bagaikan disambar petir.Selanjutnya, Edo langsung berdiri dan menatap Owen dengan marah. “Kamu! Semua ini gara-gara kamu! Kamu sudah mencelakai ibuku! Aku nggak bakal ampuni kamu!”Selesai berteriak, Edo terlihat bagaikan sudah menggila dan langsung melayangkan tinju ke wajah Owen. Owen sama sekali tidak mempunyai persiapan untuk menerima serangan itu. Alhasil, dia pun tidak sempat menangkisnya.“Sus Fani, cepat cari Pak Hardi. Suruh dia persiapkan pertolongan terakhir untuk pasien! Selain itu, suruh beberapa satpam kemari untuk menangkap orang yang sembarangan memberi pengobatan ini. Dia harus diserahkan ke polisi” perintah Billy kepada perawat di belakangnya.Perawat bernama Fani itu mengangguk, lalu langsung pergi dengan cepat.“Kenapa ... kenapa bisa begini ....”Emily membungku

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 46

    Bruk! Edo berlutut di depan Owen tanpa keraguan sama sekali. Dia yang merasa sangat bersalah itu menyalahkan dirinya dengan menampar wajahnya sendiri dan berkata, "Owen, masalah barusan adalah kesalahanku. Kamu berbaik hati menyelamatkan ibuku, tapi perlakuanku padamu tadi terlalu buruk.""Sudahlah. Itu hanya salah paham. Aku harap kamu nggak terlalu gegabah di masa depan ...." Owen tahu bahwa Edo tidak memukulnya dengan sengaja. Lagi pula, Owen bukan orang yang berpikiran sempit. Jadi, dia mengulurkan tangannya untuk membantu Edo berdiri.Di sisi lain, Billy tidak menyangka masalahnya akan berubah drastis. Raut wajahnya pun menjadi sangat kesal. Dia mendengkus dingin, lalu berkata, "Emily, kamu nggak perlu berterima kasih pada bocah ini! Bibi Elisa sudah dirawat di rumah sakit kami selama beberapa waktu dan kondisinya sudah hampir membaik. Bocah itu hanya kebetulan berhasil mengobatinya.""Kak Billy, apa yang kamu katakan itu salah! Kami semua bisa melihat dengan jelas kalau kondisi i

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 47

    "Benar-benar nggak tahu malu!""Mengibuli pasien dengan mengatakan bahan-bahan obat nggak berguna sebagai obat berharga. Benar-benar nggak punya etika kedokteran!""Benar! Eh, jangan-jangan obat itu sama dengan yang biasa kita minum!"Dua pasien lain menyindir dan cara mereka memandang Billy bahkan menjadi lebih menghina. Pada saat yang bersamaan, mereka diam-diam khawatir telah ditipu oleh beberapa dokter yang tak beretika!"Emily, sudahlah. Billy sudah banyak membantu kita belakangan ini. Dia juga berniat baik. Masalah ini sudahi saja, ya! Ada lagi, aku sudah sehat sekarang, nggak perlu terus dirawat di rumah sakit. Bantu Edo berkemas supaya bisa pulang lebih awal," ucap Elisa.Elisa bersikap netral. Mengingat hubungan antar tetangga yang terjalin selama bertahun-tahun, dia tidak ingin memperumit masalah ini."Keluar dari rumah sakit? Mana boleh? Bibi Elisa, kamu masih berutang lebih dari 100 juta untuk rawat inap dan biaya pengobatan. Kalian nggak boleh pergi sebelum bayar lunas!" B

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 48

    "Benar!""Dulu, aku pernah ketemu orang yang nggak tahu malu, tapi nggak pernah ketemu orang yang lebih nggak tahu malu seperti ini!""Nona Emily sangat cantik, sedangkan dia? Apa dia nggak melihat penampilannya sendiri seperti apa? Mana pantas bersanding dengan Nona Emily?""Kepercayaan dirinya entah datang dari mana!"Dua pasien lain yang berada di bangsal juga menyaksikan kehebohan ini. Billy yang tak tahu malu itu telah membuat mereka terhibur sehingga satu per satu dari mereka membela Emily.Billy langsung marah. Dia berkata, "Bibi Elisa, aku sudah menyebutkan persyaratannya. Kalau kalian nggak setuju, cepat bayar biaya pengobatan yang lebih dari seratus juta itu. Kalau nggak, aku akan melapor polisi! Jangan salahkan aku kalau polisi sampai menangkap kalian karena penipuan!"Elisa dan kedua anaknya tidak dapat berkata-kata. Jangankan 100 juta, uang 10 juta saja tidak punya. Dalam sekejap, ketiga orang itu langsung putus asa dan tidak tahu harus berbuat apa. Di mana mereka bisa men

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 49

    Elisa dan kedua anaknya tampak berlinangan air mata. Ketiganya saling memandang karena tidak mengerti Owen sedang memainkan trik apa."Dasar sombong! Hanya berapa ratus juta saja. Kamu pikir aku nggak bisa mengeluarkan uangnya?" kata Owen sambil menatap Billy dengan dingin. Pak Jerremy yang telah memberikan kartu bank ini kepadanya dan di dalamnya ada 20 miliar. Selain itu, Owen juga tidak pernah berpikir Pak Jerremy akan menipu dirinya."Masih berlagak! Bukannya ini sudah sangat jelas? Cepat pergi dari sini dan bawa juga kartu keanggotaan tempat cukur rambutmu!" ejek Billy sambil menunjukkan ekspresi penuh penghinaan. Dia mengambil kartu itu dan hendak melemparkannya ke wajah Owen.Melihat ini, Hardi buru-buru menghentikan Billy dengan berseru, "Tunggu sebentar!"Setelah itu, dia segera mengambil kartu itu dan melihatnya dengan cermat. Pada akhirnya, Hari menjadi sangat terkejut. Dia yang berpengetahuan luas itu segera tahu bahwa ini adalah kartu tertinggi yang diterbitkan oleh Bank J

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 50

    "Aku nggak melakukannya. Pak Hardi, dengarkan penjelasanku. Obat yang aku jual ke pasien pasti bermanfaat dan nggak berbahaya."Billy panik. Dia ingin menjelaskan, tetapi Owen yang memiliki identitas terhormat itu ada di sini. Tidak mungkin Billy memfitnah Owen sebagai orang kecil. Selain itu, penjelasan apa pun yang Billy berikan tetap akan sia-sia saja!Hardi menggebrak meja dan memarahi, "Aku nggak mau mendengar dalihmu! Billy, mulai sekarang, kamu dipecat! Segera berkemas dan tinggalkan tempat ini!""Jangan! Pak Hardi, tolong beri aku kesempatan sekali lagi," pinta Billy. Dia pun bergegas berlutut dan meraih kaki Hardi dan terus memohon."Pergilah!” seru Hardi.Dia yang tidak ingin melihat Billy lagi segera melambaikan tangan kepada beberapa petugas keamanan dan memerintah, "Cepat bawa dia keluar!"Beberapa petugas keamanan segera menangkap Billy dengan kejam, lalu menyeretnya keluar seolah-olah dia adalah penjahat."Bagus!""Bagus sekali!""Orang yang nggak punya etika kedokteran

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 51

    Vila Bagya.Saat Owen kembali ke rumah, Bibi Tanti sedang memasak makan malam di dapur."Bibi Tanti, di mana Theresa? Kenapa aku nggak lihat dia?" tanya Owen dengan keheranan."Oh, Nona Theresa sedang lembur di kantor, belum pulang sampai sekarang. Tapi, Nona seharusnya akan pulang sebentar lagi," ujar Bibi Tanti sambil tersenyum. Dia sejak awal sudah terbiasa dengan keseharian Theresa yang sering lembur."Sekarang sudah pukul 21.00 lewat. Dia benar-benar pekerja keras, ya."Owen diam-diam terkejut. Dia sangat kagum dengan semangat dan kerja keras Theresa.Pantas saja, begitu Grup Ratu Kosmetik diserahkan ke tangan Theresa, dia hanya menggunakan waktu selama dua tahun untuk memperluas ruang lingkupnya hingga beberapa kali lipat. Semua ini bukan sekadar keberuntungan belaka!Tidak lama kemudian, suara pintu yang dibuka terdengar. Theresa telah pulang.Owen pun pergi ke ruang tamu dan menuangkan segelas air hangat untuk Theresa."Theresa, kenapa kamu lembur sampai semalam ini? Apa nggak

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3120

    “Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3119

    “Mau bukti? Gampang kok. Pak tua, setelah menangkapmu, kami akan menggeledah tempat tinggalmu. Dengan begitu, kami sudah bisa temukan buktinya!” cibir Owen.“Emm ... benar juga! Pak Danu, kalau kamu memang nggak bersalah, menyerahlah dan biarkan kami geledah tempat tinggalmu. Kalau memang nggak temukan bukti apa pun, kami pasti akan membersihkan nama baikmu!” tambah Graham sambil mengangguk.Graham tahu jelas bahwa selama ini, Wajah Seribu selalu bersembunyi sambil diam-diam melakukan kejahatan atau memberi perintah kepada para penjahat di Daftar Hitam untuk melakukan kejahatan. Tujuannya tidak lain adalah merebut harta karun orang lain, lalu membunuhnya.Jika Danu memang adalah Wajah Seribu, harta karun yang direbutnya itu pasti tertinggal di tempat tinggalnya. Selama Keluarga Chandika membiarkan Organisasi Dragmar Tonham Sentral menggeledahnya, kenyataannya akan terbukti.“Sebelum menuduh orang, tunjukkan dulu buktinya! Pak Graham, kalian mau aku menyerah dengan patuh tanpa bukti apa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3118

    “Ini ....”Begitu mendengar ucapan Graham, Setiawan terlihat serbasalah dan terdiam untuk sesaat. Danu merupakan adik bungsu ayahnya yang masih hidup, juga merupakan keluarganya. Hanya dengan mendengar ucapan sepihak Graham, dia tentu saja tidak percaya bahwa Danu adalah Wajah Seribu.Namun, Organisasi Dragmar merupakan departemen khusus negara yang selalu menegakkan hukum dengan adil. Berhubung Organisasi Dragmar Tonham Sentral berani beraliansi dengan Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana untuk datang menangkap orang secara terang-terangan, itu berarti Organisasi Dragmar Tonham Sentral sudah yakin bahwa Danu adalah Wajah Seribu.Organisasi Dragmar Tonham Sentral sangatlah kuat. Selain itu, mereka juga memiliki bantuan Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana. Keluarga Chandika tentu saja bukan tandingan ketiga kekuatan itu. Jika Setiawan memimpin para ahli Keluarga Chandika untuk melawan Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana, hal ini malah akan mendatan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3117

    Di kediaman Keluarga Chandika.Sebagai pemimpin Tiga Keluarga Besar di Tonham Sentral, Keluarga Chandika juga bukanlah sosok yang bodoh dan tidak kompeten. Saat ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana bersiap-siap datang ke kediaman Keluarga Chandika, Setiawan sudah menerima kabarnya.Meskipun tidak tahu kenapa ketiga kekuatan itu tiba-tiba berniat menyerang Keluarga Chandika, Setiawan segera melakukan segala persiapan dan mengumpulkan para ahli Keluarga Chandika untuk menghadapi hal ini.Saat orang-orang dari Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana tiba, Setiawan sudah memimpin para ahli Keluarga Chandika untuk menunggu di luar rumah. Dengan begitu, kedua belah pihak pun berdiri berhadapan dengan jarak 5-6 meter dari satu sama lain.“Pak Graham, Juskitar, Surya, apa maksud kalian? Keluarga kami nggak punya dendam apa-apa dengan kalian! Kenapa kalian beraliansi untuk menyerang kami?” seru Setiawan dengan ekspresi su

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3116

    Syut! Setelah mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya, Owen mengeluarkan Mutiara Spiritual Sejati dan mengaktifkannya. Mutiara Spiritual Sejati pun melayang di udara. Kemudian, Owen duduk di tengah-tengah formasi dan mulai memusatkan seluruh perhatiannya dalam berkultivasi.Kali ini, Owen berkultivasi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Saat berkultivasi dulu, dia biasanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, lalu mengubahnya secara perlahan untuk digunakan tubuhnya.Sekarang, Owen bukan hanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, juga sekaligus menyerap energi spiritual dari semua batu giok yang digunakannya untuk mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya.Giok-giok ini pada dasarnya mengandung energi spiritual yang kental dan sangat murni, juga bermanfaat besar bagi kultivasi Owen. Jadi, dia juga bisa menyerapnya dan menggunakannya untuk berkultivasi. Cara berkultivasi se

DMCA.com Protection Status