Share

Bab 38

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Baiklah!"

Theresa memutarkan matanya yang menawan ke arah Owen. Saat melihat luka di telapak tangan Owen, dia pun bertanya dengan perhatian, "Itu, kenapa tanganmu terluka? Perusahaan punya klinik khusus, ayo aku bawa kamu ke sana untuk diobati."

Owen merasa ragu sejenak. Luka di tangannya hanya luka kecil dan bukan masalah besar.

Akan tetapi, membersihkan dan mendisinfeksi di klinik bisa menghindari lukanya infeksi.

"Theresa, semalam kamu nggak datang ke perusahaan, jadi ada setumpuk pekerjaan yang perlu diurus. Lebih baik, aku saja yang bawa Owen untuk mengobati lukanya di klinik," ujar Angelina yang berinisiatif menawarkan diri.

"Kamu?"

Theresa menatap Angelina dengan ekspresi wajah yang aneh. Jika dia tidak salah ingat, sepertinya Angelina tidak terlalu menyukai Owen karena masalah pagi tadi, 'kan?

Selain itu, sifat Angelina sangat sombong dan tidak pernah menggubris pria selama ini.

Sekarang, tidak disangka Angelina malah berinisiatif meminta untuk membawa Owen ke klinik. Ini ben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Randi Willem
cerita x bagus. tpi harus pake koin bkin mls. tdk seperti fizo novel. kita membaca dapat koin lg.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 39

    Emily menangis dan wajahnya tampak merasa bersalah.Melihat hal itu, Owen pun terkejut. Dia tidak menyangka ternyata ada sebuah cerita yang menyedihkan seperti ini di belakang Emily.Sejak kecil, Owen adalah anak yatim piatu, pengalamannya juga tidak lebih baik dari Emily. Dia sangat memahami perasaan Emily dan juga mengerti rasa putus asa serta ketidakberdayaan Emily ketika menghadapi kesulitan.Mereka adalah dua orang yang tidak beruntung!Pada saat ini, Owen sudah jauh lebih lega dalam hatinya. Dia juga menjadi sedikit memahami dan bersimpati kepada Emily.Sekarang adalah waktu pulang kerja. Jadi, situasi yang terjadi antara Owen dan Emily di sana segera menarik perhatian banyak kolega perusahaan di sekeliling."Cepat lihat! Bukankah wanita cantik yang berlutut itu adalah sekretaris presiden direktur, Emily? Siapa pria yang ada di hadapannya?""Nggak tahu, aku nggak pernah lihat sebelumnya.""Aneh sekali. Apa yang sedang mereka lakukan?"….Orang-orang di sekeliling mulai berdiskusi

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 40

    Di jalan saat Owen membonceng Emily untuk pulang.Saat ini adalah puncak orang-orang pulang kerja sehingga ada banyak mobil dan pejalan kaki di jalanan.Owen dan Emily pun berhenti di sebuah lampu lalu lintas.Demi menghindari pejalan kaki, Owen menginjak rem motornya secara tiba-tiba. Kemudian, dua buah gundukan lembut langsung mengenai punggungnya sehingga membuat Owen merasakan sentuhan yang lembut serta luar biasa.Owen sontak terkesiap, lalu segera menyadari bahwa Emily mengalami "kontak intim" dengan punggungnya secara tidak sengaja. Selain itu, Owen bisa merasakan dengan sangat jelas bahwa gundukan lembut itu berukuran tidak kecil melalui pakaiannya yang tipis.Rona merah seketika muncul di wajah Emily yang cantik. Dia berusaha bergerak mundur untuk menjaga jarak dengan Owen.Akan tetapi, makin dia bergerak mundur, inersia rem makin membesar. Kedua gundukannya yang lembut itu menekan punggung Owen dengan kuat beberapa kali.Awalnya, Owen tidak berpikir terlalu banyak, tetapi dia

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 41

    “Owen bisa sedikit keterampilan medis. Kali ini, dia sengaja datang untuk periksa keadaan Ibu dan mau lihat apa dia bisa bantu atau nggak,” jelas Emily dengan tersipu.“Apa? Memangnya dia itu juga seorang dokter?”Edo sangat terkejut dan juga bingung. Bukankah Owen itu sekretaris? Kenapa bisa tiba-tiba menjadi seorang dokter?“Aku bukan dokter. Tapi, aku pernah belajar keterampilan medis warisan leluhurku.”Owen tersenyum, lalu menaruh keranjang buah yang dibawanya ke meja di samping ranjang pasien.“Ternyata cuman seorang amatir!” Edo mengerutkan keningnya, lalu berkata terus terang, “Kak, di rumah sakit ada begitu banyak dokter profesional, tapi nggak ada yang bisa sembuhin Ibu. Buat apa kamu suruh seorang amatir kemari?”“Edo, jaga mulutmu! Owen toh berniat baik. Kenapa kamu malah begitu nggak sopan!” Emily menegur adiknya dengan tidak senang, lalu tersenyum meminta maaf pada Owen. “Owen, adikku masih muda dan blak-blakan. Jangan tersinggung, ya.”“Nggak masalah, aku ngerti perasaan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 42

    “Owen, gimana keadaan ibuku?” tanya Emily dengan cemas.“Kondisi penyakitnya lebih rumit dan sulit dijelaskan. Untungnya semua ini cuman penyakit-penyakit sepele kayak peradangan. Untuk sementara, nggak ada yang serius kok. Habis kukasih akupunktur sekali dan mengonsumsi obat tradisional selama beberapa hari, dia seharusnya bakal sembuh total,” hibur Owen sambil tersenyum.Setelah mendapat pengobatan selama ini, saraf tulang belakang Elisa yang terluka pada dasarnya sudah pulih. Hanya ada beberapa komplikasi tersisa yang lebih sulit diatasi. Jika langsung diobati sekarang, komplikasi-komplikasi ini mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun, jika dibiarkan menyebar, konsekuensinya sangat serius, yaitu kelumpuhan total dan bahkan bisa mengancam nyawa.“Kamu bisa menyembuhkannya? Serius? Baguslah!”Emily langsung kegirangan. Awalnya, dia hanya ingin mencoba tanpa menaruh harapan apa pun pada keterampilan medis Owen. Tidak disangka, Owen ternyata bisa menyembuhkan ibunya. Oleh karena itu,

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 43

    Kamar pasien Elisa adalah kamar pasien umum untuk tiga orang. Selain Elisa, masih ada dua pasien lainnya.“Nak, kamu nggak boleh sembarangan bicara, lho. Elisa sudah dirawat di rumah sakit begitu lama. Bahkan ada banyak dokter yang sudah kehabisan akal. Kamu masih begitu muda dan juga bukan dokter profesional, mana mungkin kamu bisa menyembuhkannya!”“Makanya! Jangan kira cuman belajar sedikit keterampilan medis saja sudah bisa jadi dokter. Kalau kamu bertindak sembarangan dan terjadi sesuatu, siapa yang bakal tanggung risikonya ....”Kedua pasien itu mulai ikut bicara. Mereka sama sekali tidak memercayai keterampilan medis Owen.Edo pada dasarnya sudah sangat mencurigai motif Owen. Setelah mendengar ucapan kedua pasien itu, dia lebih tidak percaya lagi dengan keterampilan medis Owen.“Kak, apa yang dibilang kedua paman ini benar. Kita nggak boleh main-main soal nyawa Ibu!” ujar Edo.“Ini ....”Tadi, Emily sudah percaya pada Owen. Sekarang, setelah memikirkan keselamatan ibunya, dia ma

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 44

    Enam Jarum Takdir memerlukan energi untuk mengendalikan jarum. Saat mengobati Jerremy waktu itu, dia hampir pingsan karena tidak memiliki energi spiritual.Kali ini, basis kultivasinya sudah mencapai tahap pertama Tingkat Pembentukan Energi. Jadi, kondisinya sudah jauh lebih baik. Dia juga sudah lebih lancar dalam mempraktikkan Enam Jarum Takdir.Meskipun begitu, karena basis kultivasinya masih terlalu rendah, dia masih tetap berkeringat deras dan merasa sangat lelah sehabis mempraktikkan teknik akupunktur ini.Tepat pada saat ini, terdengar suara langkah kaki dari luar kamar pasien.Seorang dokter pria berjas putih yang terlihat berusia 27-28 tahun berjalan masuk dengan seorang perawat muda. Mereka datang untuk pemeriksaan rutin.Begitu melihat ada jarum akupunktur yang menancap di tubuh Elisa, dokter muda itu langsung terkejut dan buru-buru mendekat.“Emily, ada apa ini? Kalian lagi apa?”“Kak Billy, begini. Owen itu rekan kerjaku. Dia bisa sedikit keterampilan medis .... Jadi, dia l

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 45

    “Reaksi ini sangat buruk, aku rasa nyawanya sudah nggak bisa diselamatkan bahkan sama dewa sekalipun!”Billy menggeleng, lalu memandang Owen dengan tatapan mengejek.“Apa?”Emily dan Edo langsung mematung bagaikan disambar petir.Selanjutnya, Edo langsung berdiri dan menatap Owen dengan marah. “Kamu! Semua ini gara-gara kamu! Kamu sudah mencelakai ibuku! Aku nggak bakal ampuni kamu!”Selesai berteriak, Edo terlihat bagaikan sudah menggila dan langsung melayangkan tinju ke wajah Owen. Owen sama sekali tidak mempunyai persiapan untuk menerima serangan itu. Alhasil, dia pun tidak sempat menangkisnya.“Sus Fani, cepat cari Pak Hardi. Suruh dia persiapkan pertolongan terakhir untuk pasien! Selain itu, suruh beberapa satpam kemari untuk menangkap orang yang sembarangan memberi pengobatan ini. Dia harus diserahkan ke polisi” perintah Billy kepada perawat di belakangnya.Perawat bernama Fani itu mengangguk, lalu langsung pergi dengan cepat.“Kenapa ... kenapa bisa begini ....”Emily membungku

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 46

    Bruk! Edo berlutut di depan Owen tanpa keraguan sama sekali. Dia yang merasa sangat bersalah itu menyalahkan dirinya dengan menampar wajahnya sendiri dan berkata, "Owen, masalah barusan adalah kesalahanku. Kamu berbaik hati menyelamatkan ibuku, tapi perlakuanku padamu tadi terlalu buruk.""Sudahlah. Itu hanya salah paham. Aku harap kamu nggak terlalu gegabah di masa depan ...." Owen tahu bahwa Edo tidak memukulnya dengan sengaja. Lagi pula, Owen bukan orang yang berpikiran sempit. Jadi, dia mengulurkan tangannya untuk membantu Edo berdiri.Di sisi lain, Billy tidak menyangka masalahnya akan berubah drastis. Raut wajahnya pun menjadi sangat kesal. Dia mendengkus dingin, lalu berkata, "Emily, kamu nggak perlu berterima kasih pada bocah ini! Bibi Elisa sudah dirawat di rumah sakit kami selama beberapa waktu dan kondisinya sudah hampir membaik. Bocah itu hanya kebetulan berhasil mengobatinya.""Kak Billy, apa yang kamu katakan itu salah! Kami semua bisa melihat dengan jelas kalau kondisi i

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3120

    “Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3119

    “Mau bukti? Gampang kok. Pak tua, setelah menangkapmu, kami akan menggeledah tempat tinggalmu. Dengan begitu, kami sudah bisa temukan buktinya!” cibir Owen.“Emm ... benar juga! Pak Danu, kalau kamu memang nggak bersalah, menyerahlah dan biarkan kami geledah tempat tinggalmu. Kalau memang nggak temukan bukti apa pun, kami pasti akan membersihkan nama baikmu!” tambah Graham sambil mengangguk.Graham tahu jelas bahwa selama ini, Wajah Seribu selalu bersembunyi sambil diam-diam melakukan kejahatan atau memberi perintah kepada para penjahat di Daftar Hitam untuk melakukan kejahatan. Tujuannya tidak lain adalah merebut harta karun orang lain, lalu membunuhnya.Jika Danu memang adalah Wajah Seribu, harta karun yang direbutnya itu pasti tertinggal di tempat tinggalnya. Selama Keluarga Chandika membiarkan Organisasi Dragmar Tonham Sentral menggeledahnya, kenyataannya akan terbukti.“Sebelum menuduh orang, tunjukkan dulu buktinya! Pak Graham, kalian mau aku menyerah dengan patuh tanpa bukti apa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3118

    “Ini ....”Begitu mendengar ucapan Graham, Setiawan terlihat serbasalah dan terdiam untuk sesaat. Danu merupakan adik bungsu ayahnya yang masih hidup, juga merupakan keluarganya. Hanya dengan mendengar ucapan sepihak Graham, dia tentu saja tidak percaya bahwa Danu adalah Wajah Seribu.Namun, Organisasi Dragmar merupakan departemen khusus negara yang selalu menegakkan hukum dengan adil. Berhubung Organisasi Dragmar Tonham Sentral berani beraliansi dengan Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana untuk datang menangkap orang secara terang-terangan, itu berarti Organisasi Dragmar Tonham Sentral sudah yakin bahwa Danu adalah Wajah Seribu.Organisasi Dragmar Tonham Sentral sangatlah kuat. Selain itu, mereka juga memiliki bantuan Keluarga Jinanda dan Keluarga Sutana. Keluarga Chandika tentu saja bukan tandingan ketiga kekuatan itu. Jika Setiawan memimpin para ahli Keluarga Chandika untuk melawan Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana, hal ini malah akan mendatan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3117

    Di kediaman Keluarga Chandika.Sebagai pemimpin Tiga Keluarga Besar di Tonham Sentral, Keluarga Chandika juga bukanlah sosok yang bodoh dan tidak kompeten. Saat ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana bersiap-siap datang ke kediaman Keluarga Chandika, Setiawan sudah menerima kabarnya.Meskipun tidak tahu kenapa ketiga kekuatan itu tiba-tiba berniat menyerang Keluarga Chandika, Setiawan segera melakukan segala persiapan dan mengumpulkan para ahli Keluarga Chandika untuk menghadapi hal ini.Saat orang-orang dari Organisasi Dragmar Tonham Sentral, Keluarga Jinanda, dan Keluarga Sutana tiba, Setiawan sudah memimpin para ahli Keluarga Chandika untuk menunggu di luar rumah. Dengan begitu, kedua belah pihak pun berdiri berhadapan dengan jarak 5-6 meter dari satu sama lain.“Pak Graham, Juskitar, Surya, apa maksud kalian? Keluarga kami nggak punya dendam apa-apa dengan kalian! Kenapa kalian beraliansi untuk menyerang kami?” seru Setiawan dengan ekspresi su

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3116

    Syut! Setelah mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya, Owen mengeluarkan Mutiara Spiritual Sejati dan mengaktifkannya. Mutiara Spiritual Sejati pun melayang di udara. Kemudian, Owen duduk di tengah-tengah formasi dan mulai memusatkan seluruh perhatiannya dalam berkultivasi.Kali ini, Owen berkultivasi dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Saat berkultivasi dulu, dia biasanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, lalu mengubahnya secara perlahan untuk digunakan tubuhnya.Sekarang, Owen bukan hanya menyerap energi spiritual di alam melalui Formasi Pengumpul Energi, juga sekaligus menyerap energi spiritual dari semua batu giok yang digunakannya untuk mendirikan Formasi Pengumpul Energi dan Formasi Pengumpul Surya.Giok-giok ini pada dasarnya mengandung energi spiritual yang kental dan sangat murni, juga bermanfaat besar bagi kultivasi Owen. Jadi, dia juga bisa menyerapnya dan menggunakannya untuk berkultivasi. Cara berkultivasi se

DMCA.com Protection Status