Bahkan jika kedua belah pihak bertarung, Owen sudah tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan Marisa.“Fendy, beraninya kamu bermusuhan dengan Tuan Owen! Sungguh nggak tahu diri! Hari ini, ajalmu sudah tiba!” ucap Rendy dengan dingin sambil menunjuk ke arah Fendy.Selama ini, Rendy selalu mengira Owen adalah petarung Alam Mugana sehingga Owen pasti bisa dengan mudah menghabisi Fendy. Sekarang, Fendy malah begitu tidak tahu diri dan menyinggung Owen. Itu artinya dia sudah bosan hidup.Rendy merasa ini adalah kesempatan yang langka. Oleh karena itu, dia buru-buru mengumpulkan bawahannya dan datang ke markas Fendy. Dia berencana meminjam kekuatan Owen untuk memusnahkan Fendy yang merupakan musuh bebuyutannya selama bertahun-tahun.“Hanya dengan kekuatan kalian? Konyol sekali! Rendy, kamu cuma seseorang yang sudah kalah dariku. Memangnya kenapa kalau Owen membantumu? Di hadapanku, kalian berdua bukanlah apa-apa!” ujar Fendy sambil tersenyum meremehkan.Saat di bar waktu itu, Heri sudah mence
Setelah tersadar, Fredi merasakan rasa sakit yang luar biasa di area di antara kedua kakinya. Dia langsung teringat bahwa Owen sudah melumpuhkannya.“Pak Fendy, cepat bantu aku lumpuhkan Owen! Aku pasti akan membuatnya mati mengenaskan!” ujar Fredi dengan garang. Dia sudah tidak sabar untuk menyiksa Owen.Tadi, nyawa Fredi masih berada di tangan Owen. Jadi, Fendy tidak berani bertindak gegabah. Sekarang, Fredi sudah aman. Fredi percaya dengan keterampilan bela diri Fendy yang tinggi, Fendy pasti bisa mengalahkan Owen dengan santai. Pada saat itu, Fredi pasti akan menyiksa Owen sampai mati meski harus menghadapi risiko dihukum mati. Pokoknya, dia harus membalaskan dendamnya.“Pak Fendy, lumpuhkanlah anak tak tahu diri itu!” sorak sekelompok bawahan Fendy. Suara mereka terdengar sangat lantang dan serentak.Mereka semua tahu bahwa Fendy adalah seorang bos besar yang sudah terkenal sejak lama di dunia mafia. Selain itu, keterampilan bela dirinya juga sangat mendalam. Sementara itu, Owen h
Basis kultivasi kedua pria berseragam hijau ini adalah tahap awal Alam Sigana. Kekuatan mereka pada dasarnya tidak sekuat Rendy. Sekarang begitu melihat Fendy yang langsung terluka akibat satu serangan Owen, mereka pun terkejut dan mendapat pukulan besar.Rendy mengambil kesempatan ini untuk mempercepat serangannya. Dia menggunakan gerakan palsu untuk memancing musuh menyerangnya, lalu meninju seorang ahli berseragam hijau dan langsung berbalik untuk menendang ahli yang satunya lagi. Dalam sekejap, kedua ahli berseragam hijau sudah tergeletak di lantai.“Apa dia benar-benar petarung Alam Mugana?” Fendy sangat terkejut. Hatinya langsung bergejolak hebat dan tidak bisa tenang untuk beberapa saat.Sebelumnya, Fendy tidak pernah percaya bahwa Owen adalah petarung Alam Mugana karena umurnya yang masih muda. Sekarang tidak peduli apakah dia percaya atau tidak, Owen sudah berhasil melukainya yang berada di tahap menengah Alam Sigana dengan satu serangan. Kekuatan Owen paling tidak sudah melam
Fendy adalah bos besar yang mendominasi di dunia mafia. Selain itu, basis kultivasinya juga sudah mencapai tahap menengah Alam Sigana. Namun, dia sudah menyadari bahwa Owen adalah ahli top Alam Mugana. Kekuatan keduanya berbeda sangat jauh. Hal ini sudah membuatnya kehilangan semua keberanian untuk melawan.“Sebelumnya, aku sudah bilang kalau aku akan menegakkan keadilan untuk Marisa! Aku selalu memenuhi janjiku!” ucap Owen dengan dingin. Aura membunuh yang dipancarkan tubuhnya sangat menakutkan.“Co ... coba saja kalau berani! Kuperingati kamu, aku ini bawahan Raja Utaram. Kalau kamu berani melakukan sesuatu padaku, Raja Utaram nggak bakal melepaskanmu!” kata Fendy dengan ekspresi garang, tetapi sebenarnya sudah ketakutan. Namun, setelah memikirkan ada Raja Utaram yang mendukungnya, dia menjadi jauh lebih tenang.“Raja Utaram?” Owen mengerutkan keningnya dan terdiam sejenak. Dengan status dan kedudukannya saat ini, dia masih kalah jauh dari tokoh terkemuka seperti Raja Utaram. Bermusu
"Anak dari Raja Utaram?" tanya Owen yang tampak tertegun.Dia tidak menyangka anak dari Raja Utaram bisa muncul di tempat tersebut. Hal itu tentu saja membuatnya sedikit terkejut. "Hei, kamu siapa?" Calvin menatap Owen dengan tatapan yang dingin dan tampak meremehkan. Sosoknya menunjukkan aura yang tinggi dan juga sombong."Tuan Calvin, bocah ini namanya Owen, dia anak yatim piatu yang nggak punya apa pun. Tapi, kemampuannya sangat hebat …," ucap Fendy dengan buru-buru.Fendy hendak memberi tahu bahwa Owen adalah seorang petarung Alam Mugana, tetapi Calvin sudah lebih dulu menyela sebelum dia sempat berbicara."Anak yatim piatu juga berani bersikap lancang kepada ayahku? Dasar nggak tahu diri!" Calvin mendengus dingin dan menunjukkan kemarahan di wajahnya."Iya, Tuan Calvin. Bocah ini mengandalkan kemampuannya yang luar biasa untuk melukaiku. Dia sama sekali nggak memandang Tuan Raja Utaram. Kamu harus menegakkan keadilan untukku," ucap Fendy yang bergegas meminta pertolongan.Calvin
Dalam hal kekuasaan dan pengaruh, perbedaan antara Owen dan Raja Utaram sangatlah besar. Jika Calvin ingin membunuh Owen, itu semudah dengan membalikkan telapak tangan. Entah dari segi mana pun, Owen pasti akan kalah tanpa perlu diragukan lagi!"Kamu …." Raut wajah Owen menjadi suram. Dia dibuat emosi karena sifat sombong Calvin."Siapa yang bilang kalau Owen nggak memenuhi kualifikasi? Calvin, ucapanmu itu benar-benar sombong sekali. Menurutku, justru kamu yang nggak punya kualifikasi itu!" Pada saat ini, terdengar suara tertawa yang menyindir. Putra dari Raja Naldo, Markus Filani berjalan mendekat dengan tegas dari luar sambil membawa beberapa anak buah di belakangnya.Saat pandangan Calvin tertuju kepada Markus, dia terlihat terkejut dan berkata, "Markus, ternyata kamu. Kenapa kamu di sini?"Ini merupakan markas besar milik Fendy, juga termasuk ruang lingkup kekuasaan Raja Utaram. Sementara itu, Markus yang merupakan anak dari Raja Naldo tiba-tiba muncul di tempat ini. Hal ini tentu
"Aku sudah mengatakannya, terserah kamu mau percaya atau nggak!" ucap Markus sambil mendengus dingin.Dia bukan anak buah Calvin, jadi dia tidak punya keharusan untuk menjelaskan begitu banyak kepada Calvin. Di tambah lagi, Raja Utaram dan Raja Naldo memang saling bermusuhan dan selalu berseteru satu sama lain.Lantaran Calvin tidak mau memercayai identitas Owen, bahkan berencana untuk bermusuhan dengan Owen, ini kebetulan sesuai dengan kepentingan Markus. Bagi Markus, ini hanya akan menguntungkannya dan tidak akan merugikannya. "Jangan banyak omong kosong. Markus, apa hari ini kamu kukuh mau membantu bocah ini?" tanya Calvin dengan nada ketus sambil menatap Markus.Calvin sudah memastikan bahwa Owen tidak mungkin adalah tokoh besar atau semacamnya. Selain itu, Owen dan Markus kelihatannya punya hubungan yang sangat dekat. Jadi, dia sudah menganggap Owen sebagai anggota Markus. Selama ini, hubungan Raja Utaram dan Raja Naldo selalu tegang. Teman Markus adalah musuhnya, jadi dia lebih
"Apa?" tanya Calvin yang terlihat sangat terkejut.Barusan, Fendi sudah memberitahunya dengan jelas bahwa Owen hanya seorang anak yatim piatu yang tidak punya kekuasaan dan pengaruh apa pun. Calvin sangat memercayai hal itu. Namun, sekarang Owen bukan hanya berteman dengan Markus, putra dari Raja Naldo, dia juga memiliki hubungan yang erat dengan salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Suwanto.Ini bukanlah tanda-tanda dari seseorang yang tidak berkuasa!Bukankah semua yang Fendi katakan barusan adalah omong kosong?Calvin sontak memelototi Fendy dengan sangat emosi. Dia bahkan berharap untuk menampar Fendy hingga mati!Melihat tatapan dari Calvin, raut wajah Fendy seketika menjadi pucat dan merasa sangat putus asa. Sebelumnya, dia sejak awal sudah tahu bahwa Owen memiliki hubungan dengan Keluarga Suwanto. Namun, Fredi memberitahunya bahwa Owen beruntung bisa mengenal Pak Indra karena ada hubungannya dengan giok imperial. Setelah keduanya selesai melakukan transaksi, mereka ti
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero