“Pak Randi, aku baru menyadari permukaan dan bagian dalam batu giok berkualitas tinggi ini sedikit berbeda. Apa kalian bertiga bisa periksa dengan lebih teliti untuk melihat apa ada sesuatu yang tersembunyi di antara keduanya?” tanya Owen kepada tiga ahli penilai di Himpunan Permata.Meskipun sudah merasakan adanya ketidaksesuaian antara permukaan dan bagian dalam batu giok tersebut, Owen adalah orang awam di bidang batu giok dan tidak bisa menjelaskan lebih lanjut. Jadi, dia hanya bisa memberitahu Randi tentang apa yang dia temukan dan berharap mereka bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menemukan petunjuk.“Ya, baik,” jawab tiga ahli penilai itu.Kemudian, mereka bertiga menggunakan lampu ultraviolet dan filter warna untuk memeriksa kembali batu giok berkualitas tinggi yang ada di atas meja.“Oh, ternyata begitu!” Setelah mendapat petunjuk dari Owen, wajah Randi dan yang lainnya langsung berubah.“Pak Randi, ada apa? Apa ada masalah?” Jocelyn tidak bisa menahan rasa ingin ta
“Nona Jocelyn, aku nggak mengerti apa yang kamu bilang! Pokoknya, batu giok berkualitas tinggi milikku ini giok naga yang asli! Berhubung kalian nggak kenali barang, aku nggak akan menjualnya lagi kepada toko kalian ....” Setelah menyadari situasinya, Gading segera mengambil kembali batu giok berkualitas tinggi itu. Namun, dia tetap bersikeras tidak mengakui bahwa batu itu adalah giok naga palsu. Selama dia tidak mengaku, Jocelyn paling-paling hanya akan menyerah untuk menawar, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa padanya. Ini bisa membuatnya terhindar dari reputasi buruk di industri.“Dimas, rencana kalian berdua sudah terungkap! Cepat pergi dari sini!” Melihat Gading tidak mau mengaku, Jocelyn juga menyadari bahwa dia tidak bisa berbuat banyak terhadap Gading dan Dimas. Jocelyn pun dengan dingin memerintahkan mereka untuk pergi agar tidak lanjut merusak suasana hatinya.“Jocelyn, kamu nggak perlu sombong! Anak muda di sampingmu tadi sudah bicara kasar padaku! Kalau mau aku pergi, kamu
“Sial!” Begitu merasakan aura membunuh yang tajam dari Dimas, raut wajah Jocelyn terlihat buruk. Dia segera melangkah maju dan berdiri di depan Owen untuk melindunginya dari serangan Dimas.“Jocelyn, Dimas punya kemampuan yang sangat tinggi. Kamu bukan lawannya. Sebaiknya kamu mundur supaya nggak terlibat dalam masalah ini.” Melihat situasi ini, Levin yang berdiri di samping pun terkejut. Dia segera mengingatkan Jocelyn untuk mundur supaya bisa menghindari bahaya yang mungkin menimpa mereka berdua.“Kak Levin, apa maksudmu? Tadi, Tuan Gustari sudah membantuku dan menyelamatkan bisnis Keluarga Hanata. Sekarang, Dimas malah ingin mencelakainya. Bagaimana mungkin kita diam saja?” seru Jocelyn dengan marah.“Aku ....” Levin pun terdiam karena tidak bisa membantah.Sebenarnya, Levin juga tahu bahwa mereka bisa selamat berkat Owen. Namun, karena ada beberapa masalah di antara dirinya dan Owen, dia tidak memiliki kesan baik terhadap Owen. Selain itu, Dimas adalah seorang ahli bela diri ya
“Nak, bernyali banget kamu! Berhubung kamu mau cari mati, akan kupenuhi keinginanmu!” Dimas tertawa dengan marah. Dia sangat terprovokasi oleh sikap angkuh Owen. Tanpa ragu, dia segera melambaikan tangannya yang mengeluarkan energi kuat untuk menyerang ke arah Owen dan Jocelyn. Dia tidak peduli pada segala sesuatu yang ada di depan mata. Jika Jocelyn berani menghalangi, dia juga tidak akan ragu untuk menyerang Jocelyn.“Gawat ....” Hati Jocelyn langsung tenggelamJocelyn tahu bahwa dirinya bukanlah tandingan Dimas. Namun, berhubung Owen tidak bersalah, dia tidak bisa diam saja ketika melihat Dimas melampiaskan amarahnya kepada Owen. Akhirnya, dia hanya bisa berusaha sekuat tenaga untuk melawan dan bersiap-siap untuk mengadang serangan Dimas terhadap Owen. Namun, sebelum Jocelyn sempat bergerak, tiba-tiba terjadi perubahan situasi. “Baru capai akhir Alam Rigana saja berani bersikap angkuh? Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen.Owen melangkah maju dengan cepat dan langsung berpindah ke
“Tuan Dimas, bagaimana lukamu? Kamu ... nggak apa-apa?”Pada saat ini, kedua pengawal yang dibawa Dimas akhirnya bereaksi. Mereka segera melangkah maju dan membantu Dimas yang terluka parah untuk bangkit.“Lenganku dipatahkan bocah ini. Aku juga mengalami luka dalam yang sangat serius! Cepat habisi bocah ini! Bantu aku balas dendam!”Setelah tersadar kembali, Dimas menahan rasa sakit di tubuhnya dan segera memberi perintah kepada kedua pengawalnya dengan wajah penuh kebencian. Dia ingin mereka menghabisi Owen. Jika tidak, dendam di hatinya tidak akan terhapus.“Baik!” Kedua pengawal itu menerima perintah, lalu segera mendekati Owen dengan niat membunuh.“Nak, beraninya kamu melukai Tuan Dimas! Mati sana!” ancam kedua pengawal itu. Kemudian, tanpa banyak bicara lagi, mereka langsung meluncurkan serangan berkekuatan luar biasa kuat untuk menyerang Owen dari sisi kiri dan kanan.“Tahap menengah Alam Augana?” Owen mengangkat alisnya. Wajahnya penuh dengan rasa meremehkan. Melalui fluktuas
Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan Owen saling berhantaman dengan serangan kedua pengawal Keluarga Morika. Segera setelah itu, situasinya persis seperti sebelumnya. Energi spiritual Owen yang berkekuatan luar biasa berhasil membobol serangan kedua pengawal tersebut. Kemudian, sisa energinya menghantam tubuh mereka dengan kuat. Akibat serangan ini, kedua pengawal yang besar itu melayang sejauh 2-3 meter.Pfft! Pfft!Setelah mendarat di lantai, kedua pengawal itu merasakan rasa sakit yang menyengat di dada mereka. Kemudian, mereka membungkuk dan memuntahkan darah. Wajah mereka terlihat pucat dan mereka sudah kehilangan semangat tempur seperti Dimas. “Apa? Ini ... bagaimana mungkin!”Melihat situasi ini, Jocelyn, Levin dan Dimas benar-benar terkejut. Ekspresi mereka penuh dengan rasa tidak percaya. Terutama Dimas dan Levin yang sebelumnya berpikir bahwa Owen yang masih muda tidak mungkin mampu melawan kedua pengawal Keluarga Morika. Namun, kenyataan yang kejam ini
Setelah Dimas dan kedua pengawal Keluarga Morika diseret keluar, Jocelyn berjalan mendekati Owen.“Tuan Gustari, terima kasih banyak atas bantuannya. Terima kasih kamu sudah membantuku mengungkap rencana jahat Dimas dan Pak Gading, juga menyelamatkan bisnis Keluarga Hanata,” ucap Jocelyn dengan tulus. Dia mengucapkan terima kasih kepada Owen beberapa kali.“Nona Jocelyn, kamu sungkan sekali. Kita ini teman. Ini cuma masalah sepele kok. Kamu nggak perlu anggap serius,” jawab Owen sambil tersenyum.“Emm, benar. Kita ini teman ....” Jocelyn tertegun sejenak, lalu tersenyum.Sebelumnya, Jocelyn sengaja memberikan diskon kepada Owen saat menjual vila dan belasan keping giok itu. Dia berharap bisa menjalin hubungan baik dengan kelompok Owen. Namun, dia tidak menyangka bahwa usaha menjalin pertemanan dengan Owen akan segera membuahkan hasil. Jika bukan berkat bantuan Owen, hari ini dia mungkin akan mengalami masalah besar.“Tuan Gustari, nggak disangka di usia semuda ini, kemampuanmu sudah sa
Setelah kelompok Owen pergi, Jocelyn dan Levin kembali ke belakang konter untuk mulai menangani urusan sumber barang baru. Mereka berdua sibuk hingga sore hari dan baru kembali ke Kediaman Keluarga Hanata.Di ruang utama.Pada saat ini, Arifin Hanata yang merupakan kepala Keluarga Hanata, lima tetua, dan beberapa tokoh inti Keluarga Hanata sedang berkumpul untuk membahas masalah bisnis keluarga dan rencana pengembangan di masa depan.Setelah kembali, Jocelyn dan Levin segera menuju ke ruang utama untuk mengikuti rapat. Mereka juga berniat melaporkan urusan sumber barang baru kepada Arifin dan yang lainnya.“Halo, Kakek dan semuanya ....”“Halo, Pak Arifin ....”Setibanya di ruang utama, Jocelyn dan Levin menyapa Arifin serta yang lain. Jocelyn adalah cucu kandung Arifin, juga satu-satunya keturunan yang tersisa dari garis keturunan utama Keluarga Hanata.Sementara itu, Levin, sebenarnya hanyalah cucu dari tetua Keluarga Hanata. Dia termasuk keturunan cabang Keluarga Hanata, bukan gari
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero