“Nak, bernyali banget kamu! Berhubung kamu mau cari mati, akan kupenuhi keinginanmu!” Dimas tertawa dengan marah. Dia sangat terprovokasi oleh sikap angkuh Owen. Tanpa ragu, dia segera melambaikan tangannya yang mengeluarkan energi kuat untuk menyerang ke arah Owen dan Jocelyn. Dia tidak peduli pada segala sesuatu yang ada di depan mata. Jika Jocelyn berani menghalangi, dia juga tidak akan ragu untuk menyerang Jocelyn.“Gawat ....” Hati Jocelyn langsung tenggelamJocelyn tahu bahwa dirinya bukanlah tandingan Dimas. Namun, berhubung Owen tidak bersalah, dia tidak bisa diam saja ketika melihat Dimas melampiaskan amarahnya kepada Owen. Akhirnya, dia hanya bisa berusaha sekuat tenaga untuk melawan dan bersiap-siap untuk mengadang serangan Dimas terhadap Owen. Namun, sebelum Jocelyn sempat bergerak, tiba-tiba terjadi perubahan situasi. “Baru capai akhir Alam Rigana saja berani bersikap angkuh? Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen.Owen melangkah maju dengan cepat dan langsung berpindah ke
“Tuan Dimas, bagaimana lukamu? Kamu ... nggak apa-apa?”Pada saat ini, kedua pengawal yang dibawa Dimas akhirnya bereaksi. Mereka segera melangkah maju dan membantu Dimas yang terluka parah untuk bangkit.“Lenganku dipatahkan bocah ini. Aku juga mengalami luka dalam yang sangat serius! Cepat habisi bocah ini! Bantu aku balas dendam!”Setelah tersadar kembali, Dimas menahan rasa sakit di tubuhnya dan segera memberi perintah kepada kedua pengawalnya dengan wajah penuh kebencian. Dia ingin mereka menghabisi Owen. Jika tidak, dendam di hatinya tidak akan terhapus.“Baik!” Kedua pengawal itu menerima perintah, lalu segera mendekati Owen dengan niat membunuh.“Nak, beraninya kamu melukai Tuan Dimas! Mati sana!” ancam kedua pengawal itu. Kemudian, tanpa banyak bicara lagi, mereka langsung meluncurkan serangan berkekuatan luar biasa kuat untuk menyerang Owen dari sisi kiri dan kanan.“Tahap menengah Alam Augana?” Owen mengangkat alisnya. Wajahnya penuh dengan rasa meremehkan. Melalui fluktuas
Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan Owen saling berhantaman dengan serangan kedua pengawal Keluarga Morika. Segera setelah itu, situasinya persis seperti sebelumnya. Energi spiritual Owen yang berkekuatan luar biasa berhasil membobol serangan kedua pengawal tersebut. Kemudian, sisa energinya menghantam tubuh mereka dengan kuat. Akibat serangan ini, kedua pengawal yang besar itu melayang sejauh 2-3 meter.Pfft! Pfft!Setelah mendarat di lantai, kedua pengawal itu merasakan rasa sakit yang menyengat di dada mereka. Kemudian, mereka membungkuk dan memuntahkan darah. Wajah mereka terlihat pucat dan mereka sudah kehilangan semangat tempur seperti Dimas. “Apa? Ini ... bagaimana mungkin!”Melihat situasi ini, Jocelyn, Levin dan Dimas benar-benar terkejut. Ekspresi mereka penuh dengan rasa tidak percaya. Terutama Dimas dan Levin yang sebelumnya berpikir bahwa Owen yang masih muda tidak mungkin mampu melawan kedua pengawal Keluarga Morika. Namun, kenyataan yang kejam ini
Setelah Dimas dan kedua pengawal Keluarga Morika diseret keluar, Jocelyn berjalan mendekati Owen.“Tuan Gustari, terima kasih banyak atas bantuannya. Terima kasih kamu sudah membantuku mengungkap rencana jahat Dimas dan Pak Gading, juga menyelamatkan bisnis Keluarga Hanata,” ucap Jocelyn dengan tulus. Dia mengucapkan terima kasih kepada Owen beberapa kali.“Nona Jocelyn, kamu sungkan sekali. Kita ini teman. Ini cuma masalah sepele kok. Kamu nggak perlu anggap serius,” jawab Owen sambil tersenyum.“Emm, benar. Kita ini teman ....” Jocelyn tertegun sejenak, lalu tersenyum.Sebelumnya, Jocelyn sengaja memberikan diskon kepada Owen saat menjual vila dan belasan keping giok itu. Dia berharap bisa menjalin hubungan baik dengan kelompok Owen. Namun, dia tidak menyangka bahwa usaha menjalin pertemanan dengan Owen akan segera membuahkan hasil. Jika bukan berkat bantuan Owen, hari ini dia mungkin akan mengalami masalah besar.“Tuan Gustari, nggak disangka di usia semuda ini, kemampuanmu sudah sa
Setelah kelompok Owen pergi, Jocelyn dan Levin kembali ke belakang konter untuk mulai menangani urusan sumber barang baru. Mereka berdua sibuk hingga sore hari dan baru kembali ke Kediaman Keluarga Hanata.Di ruang utama.Pada saat ini, Arifin Hanata yang merupakan kepala Keluarga Hanata, lima tetua, dan beberapa tokoh inti Keluarga Hanata sedang berkumpul untuk membahas masalah bisnis keluarga dan rencana pengembangan di masa depan.Setelah kembali, Jocelyn dan Levin segera menuju ke ruang utama untuk mengikuti rapat. Mereka juga berniat melaporkan urusan sumber barang baru kepada Arifin dan yang lainnya.“Halo, Kakek dan semuanya ....”“Halo, Pak Arifin ....”Setibanya di ruang utama, Jocelyn dan Levin menyapa Arifin serta yang lain. Jocelyn adalah cucu kandung Arifin, juga satu-satunya keturunan yang tersisa dari garis keturunan utama Keluarga Hanata.Sementara itu, Levin, sebenarnya hanyalah cucu dari tetua Keluarga Hanata. Dia termasuk keturunan cabang Keluarga Hanata, bukan gari
“Kak, kayaknya masih terlalu cepat kalau kamu mau adakan jamuan untuk berterima kasih pada Tuan Gustari!” Pada saat ini, Ardi, tetua pertama Keluarga Hanata yang ada di samping Arifin mengerutkan keningnya sambil menghela napas. “Terlalu cepat? Ardi, apa maksudmu?” tanya Arifin dengan bingung.“Kak, aku terus terang saja, ya. Keluarga Morika itu pesaing terbesar Keluarga Hanata dan bukanlah orang yang baik! Tuan Gustari bukan cuma membongkar rencana jahat Dimas, tapi juga melukai Dimas. Hal ini pasti sangat mempermalukan Keluarga Morika! Menurutku, Keluarga Morika nggak akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja!” ujar Ardi dengan suara berat.“Ini ....” Arifin dan Jocelyn pun terdiam. Mereka berdua tahu bahwa apa yang dikatakan Ardi sangat masuk akal. Keluarga Morika dan Keluarga Hanata adalah musuh. Selama 2 tahun terakhir, Keluarga Morika terus-menerus menekan Keluarga Hanata dan berusaha menjatuhkan bisnis mereka. Sekarang, Owen telah merusak rencana yang disusun Keluarga Mor
Tahun ini, Owen Guswadi berumur 26 tahun. Dia adalah menantu pecundang yang sangat terkenal di Jenggala. Selama tiga tahun menikah, Owen hidup bagai budak Keluarga Bastian. Dia bahkan disuruh untuk mencuci kaki istrinya. Owen sudah terbiasa untuk hidup dengan diinjak-injak. Namun, kesabarannya sudah habis semalam!Selama tiga tahun ini, semua gaji bulanan Owen akan diserahkan semuanya kepada sang istri, Lucy Bastian.Selain mesti mencari nafkah, Owen juga perlu mencuci pakaian, mengepel lantai, memasak, dan lain sebagainya. Pokoknya Owen melakukan semua pekerjaan rumah tangga tanpa mengeluh sekali pun.Awalnya Owen mengira kerja kerasnya akan meluluhkan hati istrinya. Hubungan mereka berdua pasti akan semakin membaik. Namun saat Owen pulang kerja hari ini, istrinya malah memberinya hadiah yang sangat spesial untuknya!Lucy sudah mengandung!Benar, istri yang tidak pernah disentuh Owen selama tiga tahun ini malah mengandung!Owen akan menjadi ayah dari anak yang dikandungnya!Betapa bah
Selesai memberi penghormatan kepada Kakek Martin, Owen pun meninggalkan kuburan. Saat dia berjalan ke depan pintu gerbang, dia melihat seorang wanita cantik yang berpakaian seragam kerja sedang berdiri di depan sana. Owen spontan merasa penasaran. Kenapa ada orang yang tidak tidur di malam hari, malah pergi ke tempat seperti ini? Wanita itu bahkan menggunakan riasan yang tebal. Si wanita cantik terlihat tidak senang. Dia pun bergumam, sepertinya dia berkata “dasar miskin” atau sejenisnya.Dulu ketika Owen mendengar ucapan ini, dia pun tidak akan memasukkannya ke hati. Hanya saja, setelah dia diusir dari rumah hari ini, Owen jadi merasa sangat kesal. Dia ingin melampiaskan emosinya. Oleh sebab itu, Owen berlari ke depan wanita cantik itu, lalu berkata, “Lho, cepat banget nongkrongnya? Berapa semalam? Hari ini suasana hatiku lagi bagus!”Sebenarnya Owen tidak punya uang sama sekali. Owen bahkan sedikit gugup ketika mengatakan ucapan itu. Dia takut wanita itu memang bekerja sebagai kupu