“Nona Jocelyn, aku nggak mengerti apa yang kamu bilang! Pokoknya, batu giok berkualitas tinggi milikku ini giok naga yang asli! Berhubung kalian nggak kenali barang, aku nggak akan menjualnya lagi kepada toko kalian ....” Setelah menyadari situasinya, Gading segera mengambil kembali batu giok berkualitas tinggi itu. Namun, dia tetap bersikeras tidak mengakui bahwa batu itu adalah giok naga palsu. Selama dia tidak mengaku, Jocelyn paling-paling hanya akan menyerah untuk menawar, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa padanya. Ini bisa membuatnya terhindar dari reputasi buruk di industri.“Dimas, rencana kalian berdua sudah terungkap! Cepat pergi dari sini!” Melihat Gading tidak mau mengaku, Jocelyn juga menyadari bahwa dia tidak bisa berbuat banyak terhadap Gading dan Dimas. Jocelyn pun dengan dingin memerintahkan mereka untuk pergi agar tidak lanjut merusak suasana hatinya.“Jocelyn, kamu nggak perlu sombong! Anak muda di sampingmu tadi sudah bicara kasar padaku! Kalau mau aku pergi, kamu
“Sial!” Begitu merasakan aura membunuh yang tajam dari Dimas, raut wajah Jocelyn terlihat buruk. Dia segera melangkah maju dan berdiri di depan Owen untuk melindunginya dari serangan Dimas.“Jocelyn, Dimas punya kemampuan yang sangat tinggi. Kamu bukan lawannya. Sebaiknya kamu mundur supaya nggak terlibat dalam masalah ini.” Melihat situasi ini, Levin yang berdiri di samping pun terkejut. Dia segera mengingatkan Jocelyn untuk mundur supaya bisa menghindari bahaya yang mungkin menimpa mereka berdua.“Kak Levin, apa maksudmu? Tadi, Tuan Gustari sudah membantuku dan menyelamatkan bisnis Keluarga Hanata. Sekarang, Dimas malah ingin mencelakainya. Bagaimana mungkin kita diam saja?” seru Jocelyn dengan marah.“Aku ....” Levin pun terdiam karena tidak bisa membantah.Sebenarnya, Levin juga tahu bahwa mereka bisa selamat berkat Owen. Namun, karena ada beberapa masalah di antara dirinya dan Owen, dia tidak memiliki kesan baik terhadap Owen. Selain itu, Dimas adalah seorang ahli bela diri ya
“Nak, bernyali banget kamu! Berhubung kamu mau cari mati, akan kupenuhi keinginanmu!” Dimas tertawa dengan marah. Dia sangat terprovokasi oleh sikap angkuh Owen. Tanpa ragu, dia segera melambaikan tangannya yang mengeluarkan energi kuat untuk menyerang ke arah Owen dan Jocelyn. Dia tidak peduli pada segala sesuatu yang ada di depan mata. Jika Jocelyn berani menghalangi, dia juga tidak akan ragu untuk menyerang Jocelyn.“Gawat ....” Hati Jocelyn langsung tenggelamJocelyn tahu bahwa dirinya bukanlah tandingan Dimas. Namun, berhubung Owen tidak bersalah, dia tidak bisa diam saja ketika melihat Dimas melampiaskan amarahnya kepada Owen. Akhirnya, dia hanya bisa berusaha sekuat tenaga untuk melawan dan bersiap-siap untuk mengadang serangan Dimas terhadap Owen. Namun, sebelum Jocelyn sempat bergerak, tiba-tiba terjadi perubahan situasi. “Baru capai akhir Alam Rigana saja berani bersikap angkuh? Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen.Owen melangkah maju dengan cepat dan langsung berpindah ke
“Tuan Dimas, bagaimana lukamu? Kamu ... nggak apa-apa?”Pada saat ini, kedua pengawal yang dibawa Dimas akhirnya bereaksi. Mereka segera melangkah maju dan membantu Dimas yang terluka parah untuk bangkit.“Lenganku dipatahkan bocah ini. Aku juga mengalami luka dalam yang sangat serius! Cepat habisi bocah ini! Bantu aku balas dendam!”Setelah tersadar kembali, Dimas menahan rasa sakit di tubuhnya dan segera memberi perintah kepada kedua pengawalnya dengan wajah penuh kebencian. Dia ingin mereka menghabisi Owen. Jika tidak, dendam di hatinya tidak akan terhapus.“Baik!” Kedua pengawal itu menerima perintah, lalu segera mendekati Owen dengan niat membunuh.“Nak, beraninya kamu melukai Tuan Dimas! Mati sana!” ancam kedua pengawal itu. Kemudian, tanpa banyak bicara lagi, mereka langsung meluncurkan serangan berkekuatan luar biasa kuat untuk menyerang Owen dari sisi kiri dan kanan.“Tahap menengah Alam Augana?” Owen mengangkat alisnya. Wajahnya penuh dengan rasa meremehkan. Melalui fluktuas
Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan Owen saling berhantaman dengan serangan kedua pengawal Keluarga Morika. Segera setelah itu, situasinya persis seperti sebelumnya. Energi spiritual Owen yang berkekuatan luar biasa berhasil membobol serangan kedua pengawal tersebut. Kemudian, sisa energinya menghantam tubuh mereka dengan kuat. Akibat serangan ini, kedua pengawal yang besar itu melayang sejauh 2-3 meter.Pfft! Pfft!Setelah mendarat di lantai, kedua pengawal itu merasakan rasa sakit yang menyengat di dada mereka. Kemudian, mereka membungkuk dan memuntahkan darah. Wajah mereka terlihat pucat dan mereka sudah kehilangan semangat tempur seperti Dimas. “Apa? Ini ... bagaimana mungkin!”Melihat situasi ini, Jocelyn, Levin dan Dimas benar-benar terkejut. Ekspresi mereka penuh dengan rasa tidak percaya. Terutama Dimas dan Levin yang sebelumnya berpikir bahwa Owen yang masih muda tidak mungkin mampu melawan kedua pengawal Keluarga Morika. Namun, kenyataan yang kejam ini
Setelah Dimas dan kedua pengawal Keluarga Morika diseret keluar, Jocelyn berjalan mendekati Owen.“Tuan Gustari, terima kasih banyak atas bantuannya. Terima kasih kamu sudah membantuku mengungkap rencana jahat Dimas dan Pak Gading, juga menyelamatkan bisnis Keluarga Hanata,” ucap Jocelyn dengan tulus. Dia mengucapkan terima kasih kepada Owen beberapa kali.“Nona Jocelyn, kamu sungkan sekali. Kita ini teman. Ini cuma masalah sepele kok. Kamu nggak perlu anggap serius,” jawab Owen sambil tersenyum.“Emm, benar. Kita ini teman ....” Jocelyn tertegun sejenak, lalu tersenyum.Sebelumnya, Jocelyn sengaja memberikan diskon kepada Owen saat menjual vila dan belasan keping giok itu. Dia berharap bisa menjalin hubungan baik dengan kelompok Owen. Namun, dia tidak menyangka bahwa usaha menjalin pertemanan dengan Owen akan segera membuahkan hasil. Jika bukan berkat bantuan Owen, hari ini dia mungkin akan mengalami masalah besar.“Tuan Gustari, nggak disangka di usia semuda ini, kemampuanmu sudah sa
Setelah kelompok Owen pergi, Jocelyn dan Levin kembali ke belakang konter untuk mulai menangani urusan sumber barang baru. Mereka berdua sibuk hingga sore hari dan baru kembali ke Kediaman Keluarga Hanata.Di ruang utama.Pada saat ini, Arifin Hanata yang merupakan kepala Keluarga Hanata, lima tetua, dan beberapa tokoh inti Keluarga Hanata sedang berkumpul untuk membahas masalah bisnis keluarga dan rencana pengembangan di masa depan.Setelah kembali, Jocelyn dan Levin segera menuju ke ruang utama untuk mengikuti rapat. Mereka juga berniat melaporkan urusan sumber barang baru kepada Arifin dan yang lainnya.“Halo, Kakek dan semuanya ....”“Halo, Pak Arifin ....”Setibanya di ruang utama, Jocelyn dan Levin menyapa Arifin serta yang lain. Jocelyn adalah cucu kandung Arifin, juga satu-satunya keturunan yang tersisa dari garis keturunan utama Keluarga Hanata.Sementara itu, Levin, sebenarnya hanyalah cucu dari tetua Keluarga Hanata. Dia termasuk keturunan cabang Keluarga Hanata, bukan gari
“Kak, kayaknya masih terlalu cepat kalau kamu mau adakan jamuan untuk berterima kasih pada Tuan Gustari!” Pada saat ini, Ardi, tetua pertama Keluarga Hanata yang ada di samping Arifin mengerutkan keningnya sambil menghela napas. “Terlalu cepat? Ardi, apa maksudmu?” tanya Arifin dengan bingung.“Kak, aku terus terang saja, ya. Keluarga Morika itu pesaing terbesar Keluarga Hanata dan bukanlah orang yang baik! Tuan Gustari bukan cuma membongkar rencana jahat Dimas, tapi juga melukai Dimas. Hal ini pasti sangat mempermalukan Keluarga Morika! Menurutku, Keluarga Morika nggak akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja!” ujar Ardi dengan suara berat.“Ini ....” Arifin dan Jocelyn pun terdiam. Mereka berdua tahu bahwa apa yang dikatakan Ardi sangat masuk akal. Keluarga Morika dan Keluarga Hanata adalah musuh. Selama 2 tahun terakhir, Keluarga Morika terus-menerus menekan Keluarga Hanata dan berusaha menjatuhkan bisnis mereka. Sekarang, Owen telah merusak rencana yang disusun Keluarga Mor