“Apa?”Begitu mendengar jawaban itu, Max dan Sonny sangat terkejut. Terutama Sonny. Setelah bujukannya, Malik awalnya sudah tidak berencana melindungi Owen. Tak disangka, dengan bujukan Hugo dan Yunita, Malik malah berubah pikiran. Hal ini membuatnya merasa sangat tidak rela.“Ayah, kamu harus pikir baik-baik! Keluarga Meriya nggak perlu bertarung habis-habisan dengan Keluarga Pangadi hanya demi ‘orang luar’ yang nggak penting. Hal ini akan merugikan Keluarga Meriya ...,” ujar Sonny tanpa menyerah. Dia masih ingin lanjut membujuk Malik, tetapi sebelum sempat berbicara lebih lanjut, Malik sudah menyela.“Sonny, diam! Aku tahu batasan hal ini. Kamu nggak usah mengacau lagi!” bentak Malik dengan marah. Sejujurnya, Malik juga mengerti kenapa Sonny berbuat begitu. Di satu sisi, Sonny memang ingin melindungi kepentingan Keluarga Meriya. Dia tidak berharap Keluarga Meriya menolong Owen dengan sia-sia. Namun, pikiran Sonny terlalu dangkal. Dia hanya bisa melihat keuntungan di depan mata, tet
“Oke! Pak Malik, kalian sudah yakin mau melawan Keluarga Pangadi demi Owen, ‘kan?” tanya Max dengan amrah.Awalnya, Max mengira dirinya dapat membuat Malik mengurungkan niatnya untuk melindungi Owen. Dengan begitu, Keluarga Pangadi dan Keluarga Meriya juga bisa terhindar dari kerugian. Namun, Malik malah bersikeras melindungi Owen. hal ini sedikit banyaknya berada di luar dugaannya sehingga dia pun marah.“Benar! Max, demi menghormati Tirta, aku akan kasih kamu sebuah kesempatan! Asalkan kamu pergi dari sini sekarang juga, aku akan anggap hal ini nggak pernah terjadi. Kalau nggak, tanggung sendiri konsekuensinya!” ancam Malik.Meskipun sudah memutuskan untuk membantu Owen melawan Keluarga Pangadi, Malik masih tetap berharap Max bisa meninggalkan tempat ini bersama orang-orang yang dibawanya. Dengan begitu, mereka bisa menghindari pertarungan dan kerugian yang tidak diperlukan.“Pak Malik, kamu nggak usah menakut-nakutiku! Orang lain mungkin takut sama Keluarga Meriya, tapi Keluarga Pan
“Jafir, Husni, apa maksud kalian?” tanya Malik dengan ekspresi muram. Saat ini, firasat buruk mulai merayapi hatinya.“Pak Malik, apa kamu masih belum bisa menebaknya? Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya itu bala bantuan yang sengaja kuundang kemari!” jawab Max dengan ekspresi penuh ejekan sebelum Jafir dan Husni menjawab. Dia menatap Malik dengan penuh peremehan.Begitu mendengar hal ini, Malik pun tercengang. Meskipun sudah merasa ada yang tidak beres dengan kedatangan tiba-tiba anggota Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya, dia tetap tidak menyangka orang-orang ini datang untuk membantu Max.Keluarga Pangadi adalah keluarga mafia yang sama sekali tidak memiliki interaksi atau hubungan apa pun dengan Keluarga Kusnadi atau Keluarga Linjaya. Jadi, Malik benar-benar tidak mengerti kenapa kedua keluarga itu bisa membantu Keluarga Pangadi.Semua orang yang ada di lokasi juga merasa terkejut. Awalnya, mereka merasa Max masih belum mampu melawan Malik sebelum Tirta muncul. Tak disangka, y
“Ternyata direktur utama Grup Ora itu kejam juga ya! Dia itu cuma pendatang luar kota, tapi bukan hanya punya dendam dengan Max, juga menyinggung Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya! Apa dia sudah bosan hidup?”“Benar! Sekarang, dengan adanya Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya, perbedaan kekuatan kedua belah pihak sudah jauh banget! Seberapa hebat pun Keluarga Meriya, mereka juga tidak mungkin mampu melawan 3 keluarga sekaligus dan melindungi Owen!”Pada saat yang sama, semua orang pun terkesiap, lalu menatap Owen yang berdiri tegak dengan ekspresi tidak percaya. Akhir-akhir ini, Keluarga Meriya telah melakukan banyak publisitas. Selain itu, ada banyak keturunan generasi muda yang pernah menyaksikan manfaat pil yang dijual Grup Ora. Jadi, semua orang pun menghadiri acara penjualan ini demi membeli pil yang dijual Grup Ora.Di sisi lain, berhubung Owen hanyalah seorang anak bau kencur yang datang dari Tonham Selatan, mereka sama sekali tidak mengetahui latar belakang Owen. Namun,
“Hmm ... mau bicara apa? Mereka itu cuma sekelompok pecundang. Nggak ada yang perlu ditakuti,” jawab Owen dengan acuh tak acuh setelah tersadar dari lamunannya. Dia sama sekali tidak takut pada Jafir, Husni, dan yang lain.Begitu mendengar ucapan Owen, semua orang pun heboh.“A ... apa anak itu sudah gila? Dia masih bisa bersikap searogan itu di hadapan 3 keluarga besar terkemuka? Kearoganannya benar-benar keterlaluan!”Semua orang menatap Owen dengan tidak percaya. Setelah mengetahui Owen telah menyinggung Keluarga Pangadi, Keluarga Kusnadi, dan Keluarga Linjaya pada waktu yang bersamaan, mereka pun merasa bahwa Owen sangat arogan.Tak disangka, Owen ternyata jauh lebih arogan dari bayangan mereka. Meskipun ketiga keluarga itu sudah beraliansi dan ingin mempersulitnya, dia sama sekali tidak menunjukkan rasa takut dan malah menghina ketiga keluarga itu.Apa Owen benar-benar berniat untuk mati? Tidak ada seorang pun yang tahu dari mana datangnya keberanian Owen.“Kamu ....”Malik sudah
“Ini ....”Begitu mendengar ucapan Jafir, Malik pun merasa serbasalah. Dia tahu jelas bahwa Keluarga Meriya bukanlah tandingan Keluarga Pangadi, Keluarga Kusnadi, dan Keluarga Linjaya yang beraliansi. Jika dia bersikeras melindungi Owen, itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri.Namun, Grup Ora adalah mitra bisnis Keluarga Meriya. Selain itu, Malik telah mengatakan bahwa dirinya akan membantu Owen melawan Keluarga Pangadi. Dengan statusnya sebagai kepala Keluarga Meriya, jika dia berubah pikiran, itu tidak ada bedanya dengan mengingkari janjinya. Pada saat itu, Keluarga Meriya pasti akan menjadi bahan lelucon orang-orang.Begitu memikirkan hal ini, Malik benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya.“Ayah, tadi aku sudah membujukmu untuk nggak ikut campur dalam dendam Owen dengan Keluarga Pangadi. Tapi, kamu malah begitu keras kepala! Sekarang, sudah ada kesempatan untuk membalikkan situasinya. Menurutku, sebaiknya kita mundur saja agar nggak mempermalukan diri
“Yosua, apa maksudmu? Kenapa? Apa kamu juga mau melindungi Owen?”Melihat Yosua yang tiba-tiba ikut campur dalam hal ini dan sepertinya berniat untuk melindungi Owen, ekspresi Jafir dan Husni langsung menjadi muram. Mereka tidak mengerti kenapa Yosua ingin membela Owen.“Benar! Pak Owen itu teman Keluarga Songadi. Kalau kalian mau andalkan jumlah banyak untuk menindas Pak Owen, kalian harus hadapi Keluarga Songadi dulu!” dengus Sonny dengan nada yang tegas.Sebelumnya, Owen pernah menyelamatkan nyawa Yosua. Yosua selalu mengingat kebaikan Owen itu. Saat Max datang membuat keonaran tadi, dia awalnya berniat untuk langsung membantu Owen. Namun, Malik sudah terlebih dahulu membela Owen dan menghentikan kelompok Max menyerang Owen tepat waktu. Oleh karena itu, dia pun tidak bertindak gegabah.Sekarang, Max ternyata juga beraliansi dengan Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya untuk menghadapi Owen. Hal ini benar-benar keterlaluan. Yosua tentu saja tidak akan berpangku tangan dan membiarkan
“Max, kamu nggak punya hak untuk ikut campur dalam urusan Keluarga Songadi. Intinya, kalau kalian mau melukai Pak Owen, Keluarga Songadi nggak akan diam saja!” ujar Yosua dengan tampang dingin.“Yang dikatakan Yosua benar! Kalau kalian mau menindas Pak Owen, hadapi dulu Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi!” tambah Malik dengan penuh percaya diri.“Kalian ....” Max benar-benar marah, tetapi juga tidak berdaya.“Yosua, Malik, kalian nggak perlu sombong! Memangnya kenapa kalau kalian mau melindungi Owen? Kalian tetap nggak akan bisa menang melawan kami!” ejek Jafir. Dia menatap Malik dan Yosua dengan penuh peremehan. Meskipun Owen memiliki bantuan Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi, kekuatan pihak mereka adalah aliansi 3 keluarga besar terkemuka. Selain itu, berhubung tidak memiliki persiapan, Malik hanya membawa 2 tetua Keluarga Meriya dan beberapa ahli Keluarga Meriya yang biasa-biasa untuk melindungi keamanan dan ketertiban acara penjualan Grup Ora. Sementara itu, Yosua hanya memba
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero