“Yosua, ternyata basis kultivasimu sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana? Baguslah!” ujar Malik dengan bergembira.Meskipun tahap menengah Alam Tigana hanya berbeda satu tingkatan kecil dengan tahap akhir Alam Tigana, perbedaan kekuatan di antara kedua tingkatan itu sangat signifikan. Dalam keadaan normal, seorang petarung tahap akhir Alam Tigana dapat melawan paling tidak 2-3 petarung tahap menengah Alam Tigana sekaligus.Berhubung basis kultivasi Yosua sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana dan Malik sendiri juga merupakan petarung tahap akhir Alam Tigana yang kekuatannya lebih mendalam lagi, perbedaan kekuatan di antara kedua belah pihak pun tidak lagi begitu jauh. Saat ini, masih belum dapat dipastikan pihak mana yang lebih kuat.“Yosua ... kenapa basis kultivasimu bisa tiba-tiba menerobos mencapai tahap akhir Alam Tigana? Apa sebenarnya yang sudah kamu lakukan?”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, hati Jafir dan Husni pun bergejolak hebat. Setahu mereka, basis kulti
“Pantas saja Pak Yosua bersedia ambil risiko untuk melindungi Owen!”“Benar! Tak disangka, Owen yang masih begitu muda ternyata mampu membantu petarung tahap menengah Alam Tigana menerobos hambatan kultivasi! Dia benar-benar hebat!”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, semua orang langsung heboh. Sebelumnya, mereka masih merasa bingung kenapa Yosua yang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Owen malah memaksakan diri untuk membela Owen. Sekarang, mereka akhirnya mengerti bahwa itu karena Owen telah membantu Yosua menerobos mencapai tahap akhir Alam Tigana.Hal yang terpenting adalah, mereka tidak pernah mendengar ada orang yang dapat membantu praktisi seni bela diri meningkatkan basis kultivasinya, apalagi membantu seorang petarung Alam Tigana menerobos hambatan kultivasi. Owen yang mampu melakukan hal ini benar-benar adalah keajaiban!Selain itu, ada banyak keluarga besar terkemuka seperti Keluarga Songadi yang menghadiri acara penjualan Grup Ora kali ini. Contohnya, Kel
“Sial! Kenapa jadi begini!” Bukan hanya Max, Jafir dan Husni juga menyadari perubahan situasinya. Ekspresi mereka terlihat sangat suram, tetapi mereka juga tidak berdaya.“Jafir, Husni, basis kultivasiku dan Kak Malik sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Sekarang, peluang kalian untuk menang juga nggak tinggi, ‘kan?” ejek Yosua.“Ini ....” Jafir dan Husni tidak dapat membantah.“Jafir, Husni, sebelum masalahnya bertambah besar, aku beri kalian peringatan. Asalkan kalian dan Max meninggalkan tempat ini sekarang juga, aku dan Yosua nggak akan permasalahkan hal ini lagu. Kalau nggak, kami siap bertarung!” ujar Malik saat Jafir, Husni, dan Max sudah tidak bisa bersikap searogan tadi.Basis kultivasi Malik dan Yosua memang tinggi sehingga mereka tidak takut pada Keluarga Kusnadi, Keluarga Linjaya, maupun Keluarga Pangadi. Hanya saja, Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi juga akan menderita kerugian besar apabila kedua belah pihak benar-benar bertarung. Jadi, akan lebih baik apabila Max,
“Owen, anggap saja hari ini kamu beruntung! Berhubung ada Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi yang melindungimu, aku akan mengampunimu dulu untuk sementara. Tapi, kamu nggak akan seberuntung ini lagi kelak! Pak Jafir, Pak Husni, ayo kita pergi!”Seusai melontarkan ancaman itu, Max pun hendak membawa semua pasukannya pergi.‘Akhirnya masalah ini selesai juga. Untung nggak kenapa-napa!’ gumam Malik dan Yosua dalam hati. Mereka juga diam-diam merasa lega karena kelompok Max akhirnya memutuskan untuk pergi. Namun, sebelum sempat bergembira, hal yang mengejutkan mereka pun terjadi.“Mau pergi? Mana segampang itu!” dengus Owen yang dari tadi diam. Kemudian, dia melangkah maju dan mengadang jalan keluar kelompok Max.“Owen, apa maumu?” tanya Max dengan ekspresi muram. Dia menatap Owen dengan penuh kekesalan.“Menurutmu? Max, kamu sudah berkomplot dengan Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya untuk datang buat onar di acara penjualan Grup Ora. Tapi, kamu malah mau datang dan pergi dengan seena
“Nggak bisa! Anggota Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya boleh pergi, tapi anggota Keluarga Pangadi harus tetap tinggal!” jawab Owen dengan nada tegas.Sebelumnya, Owen telah mendapat berita dari Gunawan yang mengatakan bahwa Tirta dan Rusli memimpin sekelompok ahli Keluarga Pangadi meninggalkan kediaman Keluarga Pangadi. Hanya saja, masih tidak diketahui ke mana mereka pergi.Awalnya, Owen mengira mereka akan datang untuk menghadapinya. Namun, berhubung mereka belum muncul sampai sekarang, Owen menyadari ada yang aneh dan bahkan curiga mereka sedang melakukan trik kotor untuk menjebaknya. Jadi, dia harus mencari tahu hal ini dengan jelas agar tidak masuk ke jebakan mereka.Di sisi lain, Owen hanya mengalami sedikit konflik dengan Zayden di depan toko batu giok, dendamnya dengan Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya tidaklah mendalam. Selain itu, mereka juga tidak menimbulkan kerusakan apa pun di acara penjualan ini. Jika mereka ingin pergi, dia tidak akan menghalangi mereka.“Nggak
“Aku nggak berniat memanfaatkan Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi untuk hadapi kalian. Aku sendiri sudah bisa tangani sekelompok pecundang seperti kalian. Untuk apa aku minta bantuan mereka?” cibir Owen sambil menatap kelompok Max dengan penuh peremehan.Apa yang dikatakan Owen tidak salah. Kekuatan keseluruhannya saat ini telah mencapai Semi Alam Legana. Di matanya, kelompok Max tidak ada bedanya dengan pecundang. Mereka sama sekali tidak bisa menimbulkan ancaman baginya dan dia bisa menghadapi mereka dengan mudah. Dia tentu saja tidak memerlukan bantuan orang lain.“Apa?Begitu mendengar ucapan Owen, semua orang langsung heboh.“A ... aku nggak salah dengar? Owen bilang dia mau hadapi 3 keluarga sekaligus dengan mengandalkan kekuatannya sendiri? Apa dia sudah gila?”Tidak ada seorang pun yang berani memercayai pendengaran mereka. Mereka tidak mengetahui latar belakang Owen ataupun mengetahui sudah mencapai tingkatan apa basis kultivasi Owen. Namun, dinilai dari usia yang muda, mer
Tahun ini, Owen Guswadi berumur 26 tahun. Dia adalah menantu pecundang yang sangat terkenal di Jenggala. Selama tiga tahun menikah, Owen hidup bagai budak Keluarga Bastian. Dia bahkan disuruh untuk mencuci kaki istrinya. Owen sudah terbiasa untuk hidup dengan diinjak-injak. Namun, kesabarannya sudah habis semalam!Selama tiga tahun ini, semua gaji bulanan Owen akan diserahkan semuanya kepada sang istri, Lucy Bastian.Selain mesti mencari nafkah, Owen juga perlu mencuci pakaian, mengepel lantai, memasak, dan lain sebagainya. Pokoknya Owen melakukan semua pekerjaan rumah tangga tanpa mengeluh sekali pun.Awalnya Owen mengira kerja kerasnya akan meluluhkan hati istrinya. Hubungan mereka berdua pasti akan semakin membaik. Namun saat Owen pulang kerja hari ini, istrinya malah memberinya hadiah yang sangat spesial untuknya!Lucy sudah mengandung!Benar, istri yang tidak pernah disentuh Owen selama tiga tahun ini malah mengandung!Owen akan menjadi ayah dari anak yang dikandungnya!Betapa bah
Selesai memberi penghormatan kepada Kakek Martin, Owen pun meninggalkan kuburan. Saat dia berjalan ke depan pintu gerbang, dia melihat seorang wanita cantik yang berpakaian seragam kerja sedang berdiri di depan sana. Owen spontan merasa penasaran. Kenapa ada orang yang tidak tidur di malam hari, malah pergi ke tempat seperti ini? Wanita itu bahkan menggunakan riasan yang tebal. Si wanita cantik terlihat tidak senang. Dia pun bergumam, sepertinya dia berkata “dasar miskin” atau sejenisnya.Dulu ketika Owen mendengar ucapan ini, dia pun tidak akan memasukkannya ke hati. Hanya saja, setelah dia diusir dari rumah hari ini, Owen jadi merasa sangat kesal. Dia ingin melampiaskan emosinya. Oleh sebab itu, Owen berlari ke depan wanita cantik itu, lalu berkata, “Lho, cepat banget nongkrongnya? Berapa semalam? Hari ini suasana hatiku lagi bagus!”Sebenarnya Owen tidak punya uang sama sekali. Owen bahkan sedikit gugup ketika mengatakan ucapan itu. Dia takut wanita itu memang bekerja sebagai kupu