“Owen, anggap saja hari ini kamu beruntung! Berhubung ada Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi yang melindungimu, aku akan mengampunimu dulu untuk sementara. Tapi, kamu nggak akan seberuntung ini lagi kelak! Pak Jafir, Pak Husni, ayo kita pergi!”Seusai melontarkan ancaman itu, Max pun hendak membawa semua pasukannya pergi.‘Akhirnya masalah ini selesai juga. Untung nggak kenapa-napa!’ gumam Malik dan Yosua dalam hati. Mereka juga diam-diam merasa lega karena kelompok Max akhirnya memutuskan untuk pergi. Namun, sebelum sempat bergembira, hal yang mengejutkan mereka pun terjadi.“Mau pergi? Mana segampang itu!” dengus Owen yang dari tadi diam. Kemudian, dia melangkah maju dan mengadang jalan keluar kelompok Max.“Owen, apa maumu?” tanya Max dengan ekspresi muram. Dia menatap Owen dengan penuh kekesalan.“Menurutmu? Max, kamu sudah berkomplot dengan Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya untuk datang buat onar di acara penjualan Grup Ora. Tapi, kamu malah mau datang dan pergi dengan seena
“Nggak bisa! Anggota Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya boleh pergi, tapi anggota Keluarga Pangadi harus tetap tinggal!” jawab Owen dengan nada tegas.Sebelumnya, Owen telah mendapat berita dari Gunawan yang mengatakan bahwa Tirta dan Rusli memimpin sekelompok ahli Keluarga Pangadi meninggalkan kediaman Keluarga Pangadi. Hanya saja, masih tidak diketahui ke mana mereka pergi.Awalnya, Owen mengira mereka akan datang untuk menghadapinya. Namun, berhubung mereka belum muncul sampai sekarang, Owen menyadari ada yang aneh dan bahkan curiga mereka sedang melakukan trik kotor untuk menjebaknya. Jadi, dia harus mencari tahu hal ini dengan jelas agar tidak masuk ke jebakan mereka.Di sisi lain, Owen hanya mengalami sedikit konflik dengan Zayden di depan toko batu giok, dendamnya dengan Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya tidaklah mendalam. Selain itu, mereka juga tidak menimbulkan kerusakan apa pun di acara penjualan ini. Jika mereka ingin pergi, dia tidak akan menghalangi mereka.“Nggak
“Aku nggak berniat memanfaatkan Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi untuk hadapi kalian. Aku sendiri sudah bisa tangani sekelompok pecundang seperti kalian. Untuk apa aku minta bantuan mereka?” cibir Owen sambil menatap kelompok Max dengan penuh peremehan.Apa yang dikatakan Owen tidak salah. Kekuatan keseluruhannya saat ini telah mencapai Semi Alam Legana. Di matanya, kelompok Max tidak ada bedanya dengan pecundang. Mereka sama sekali tidak bisa menimbulkan ancaman baginya dan dia bisa menghadapi mereka dengan mudah. Dia tentu saja tidak memerlukan bantuan orang lain.“Apa?Begitu mendengar ucapan Owen, semua orang langsung heboh.“A ... aku nggak salah dengar? Owen bilang dia mau hadapi 3 keluarga sekaligus dengan mengandalkan kekuatannya sendiri? Apa dia sudah gila?”Tidak ada seorang pun yang berani memercayai pendengaran mereka. Mereka tidak mengetahui latar belakang Owen ataupun mengetahui sudah mencapai tingkatan apa basis kultivasi Owen. Namun, dinilai dari usia yang muda, mer
“Nggak masalah! Pak Malik, Pak Yosua, kalian nggak perlu khawatir. Aku tahu batasannya. Intinya, kalian hanya perlu amati semua ini dari belakang. Biarkan aku yang hadapi sekelompok pecundang ini!” jawab Owen dengan nada yang sangat tegas.“Ini ....”Melihat Owen yang begitu keras kepala, Malik dan Yosua pun tercengang. Kemudian, mereka hanya bisa saling memandang karena tidak tahu harus berbuat apa.“Oke! Owen, ini permintaanmu sendiri ya!” Max dan yang lain sangat marah setelah mendengar ucapan sombong Owen. Selanjutnya, Max tiba-tiba terpikirkan sesuatu dan menoleh ke arah kelompok Malik sambil mengancam, “Pak Malik, Pak Yosua, kalian sudah dengar sendiri ucapan Owen. Dia nggak butuh bantuan kalian. Kalau kalian masih bersikeras melindunginya atau membantunya hadapi kami, Keluarga Pangadi akan bertarung habis-habisan dengan kalian hari inI”Meskipun tahu Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi tidak mungkin bersedia menjadi petarung Owen, Max sengaja memberi peringatan kepada Malik da
“Max, jangan banyak omong kosong lagi. Kalian semua langsung serang bersama saja!” dengus Owen sambil mengaitkan jarinya ke arah kelompok Max.“Kamu ....”Max dan yang lain merasa sangat marah. Owen yang menyuruh mereka untuk menyerang bersama tidak ada bedanya dengan menghina mereka. Meskipun ingin langsung menghabisi Owen, mereka tetap adalah tokoh terkemuka di Tonham Barat. Di hadapan begitu banyak keluarga seni bela diri kuno, mereka tidak mungkin beraliansi untuk menghadapi Owen supaya tidak ditertawakan.Terlebih lagi, Owen hanyalah seorang junior dari generasi muda. Owen masih belum layak untuk membuat mereka beraliansi dan menyerangnya.“Nak, hanya aku seorang sudah cukup untuk menghadapi anak bau kencur sepertimu!” seru Heru yang ada di sisi Max. Kemudian, dia berkata pada Max, “Tuan Max, serahkan saja anak ini padaku. Aku pasti akan membuatnya merasakan apa akibat dari kearoganannya.”“Oke! Lumpuhkan dia!” jawab Max dengan tatapan membunuh.“Baik!” sahut Heru. Kemudian, dia m
“Gawat! Kali ini, tamatlah riwayat Owen!”Di sisi lain, orang-orang dari keluarga seni bela diri kuno, termasuk beberapa ahli Keluarga Malik dan Keluarga Songadi juga merasa Owen tidak mungkin mampu mengalahkan Heru yang basis kultiasinya telah mencapai tahap menengah Alam Tigana.Dalam sekejap, mereka pun diam-diam menghela napas dan menunjukkan ekspresi menyesal. Mereka sangat menyayangkan Owen harus tewas di tangan Heru. Hanya saja, ada juga orang yang diam-diam merasa senang. Contohnya, Sonny dan para orang dari generasi muda. Mereka merasa Owen memang layak merasakan akibat dari tindakannya sendiri.Namun, apa yang terjadi selanjutnya sangat mengejutkan semua orang.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan Owen dan Heru saling berhantaman.Saat ini, Owen tidak mengonsumsi pil pemicu potensi sehingga tidak dapat mengerahkan kekuatan terhebatnya. Namun, basis kultivasi ilmu kultivasinya telah menerobos mencapai Tingkat Pemahaman Spiritual akhir. Di sisi lain, Jari
“Sial! Kok bisa begini!”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, ekspresi Max dan yang lain terlihat sangat suram. Terutama Max, dia merasa dirinya cukup memahami latar belakang Owen, juga yakin bahwa basis kultivasi Owen baru mencapai tahap awal Alam Tigana. Namun, Owen malah mampu melukai Heru yang basis kultvasinya telah mencapai tahap menengah Alam Tigana dengan satu serangan. Hal ini benar-benar berada di luar dugaan Max. Dia tidak tahu bagaimana Owen mampu melakukannya dan tidak dapat menerima kenyataan kejam ini.“Owen ... masih bisa disebut manusia? Dia masih begitu muda, tapi malah bisa mengalahkan Heru yang merupakan petarung tahap menengah Alam Tigana? Menakjubkan banget!”“Benar! Sepertinya, basis kultivasinya paling nggak sudah mencapai tahap menengah Alam Tigana!”Semua orang langsung heboh dan tidak berhenti berdiskusi. Meskipun tidak tahu bagaimana cara Owen mengalahkan Heru, mereka tahu jelas bahwa basis kultivasi Owen pasti sudah melampaui Heru. Oleh karena
“Yang dikatakan Pak Jafir benar. Yamin, kalian berempat langsung serang Owen bersama! Pokoknya, kalian harus lumpuhkan dia!” perintah Max sambill melambaikan tangannya.Berhubung kekuatan Owen sudah melampaui bayangannya, Max langsung mengutus Empat Pengawas Besar yang tersisa untuk menghadapi Owen demi keamanannya.. “Baik!” Keempat Pengawas Besar itu segera melangkah keluar dan mengepung Owen. Sementara itu, para ahli Keluarga Pangadi lainnya buru-buru memapah Heru yang terluka serius kembali ke sisi Max.“Owen, mulai sekarang, keberuntunganmu akan berakhir. Kali ini, aku mau tahu apa kamu mampu melawan Pengawas Besar Keluarga Pangadi yang beraliansi!” cibir Max.Max tahu jelas bahwa sekitar 2-3 petarung tahap menengah Alam Tigana sudah cukup untuk melawan seorang petarung tahap akhir Alam Tigana. Empat Pengawas Besar di hadapannya merupakan petarung tahap menengah Alam Tigana.Terutama Yamin, Pengawas Pertama dan Hendy, Pengawas Kedua. Mereka memiliki kekuatan mendalam dan basis ku
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero