Syut! Meskipun Owen mengucapkan kata-kata yang merendahkan Empat Pengawas Besar, dia tetap tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi mereka. Selanjutnya, dia segera mengerahkan Langkah Bayangan Spiritual untuk menghindari serangan mereka.“Nak, terima serangan kami lagi!”Setelah serangan pertama mereka gagal, Empat Pengawas Besar lanjut menyerang Owen dengan kerja sama yang baik.Syut! Syut! Syut!Owen menggunakan cara yang sama untuk menghindari serangan Empat Pengawas Besar sambil memikirkan strategi untuk menghadapi mereka. Meskipun kekuatan keseluruhannya telah mencapai Semi Alam Legana, dalam keadaan tidak mengonsumsi pil pemicu potensi, kekuatan aslinya baru mencapai tahap menengah Alam Tigana yang tidak terkalahkan.Sementara itu, Empat Pengawas Besar merupakan petarung tahap menengah Alam Tigana yang kekuatannya tidak dapat diremehkan. Berhubung mereka beraliansi untuk menghadapi Owen, Owen tentu saja tidak dapat mengalahkan mereka semudah mengalahkan Heru tadi.Berhubung
“Sepertinya anak itu sudah nggak bisa bertahan lagi! Ayo kita pakai jurus bela diri untuk hadapi dia!”Melihat Owen yang menunjukkan tanda-tanda kekalahan, Yamin merasa sangat gembira. Kemudian, dia segera memberi perintah kepada 3 orang lainnya untuk menjatuhkan Owen dalam kesempatan ini.“Baik! Nak, terima jurus bela diri tingkat menengah kami, Tinju Petir!”Setelah menerima perintah itu, ketiga pengawas lainnya segera mengerahkan jurus bela diri mereka untuk menyerang Owen. Saat mengerahkan jurus ini, seolah-olah terdengar suara petir yang samar. Kemudian, kekuatan yang sangat besar pun memelesat ke arah Owen.Tinju Petir merupakan juru bela diri tingkat menengah kelas menengah yang diajarkan Tirta kepada para pengawasnya. Saat ini, Empat Pengawas Besar berada di posisi yang menguntungkan. Ditambah dengan mengerahkan Tinju Petir, mereka pasti bisa menjatuhkan Owen secepat mungkin.Duk! Duk!Owen segera mengerahkan Jari Bencana Bumi dengan kedua tangannya untuk menangkis serangan dar
“Gawat! Kakek, keadaan Owen sangat berbahaya. Cepat cari cara atau turun tangan untuk membantunya!” Begitu menyaksikan Owen yang tidak berhenti dipukul mundur, Yunita merasa sangat khawatir dan buru-buru berlari ke sisi Malik untuk meminta pertolongannya. Dengan perasaannya terhadap Owen, dia tentu saja tidak bisa membiarkan Owen berada dalam bahaya tanpa berbuat apa-apa. Saat ini, dia hanya bisa meminta Malik untuk membantu Owen.“Aku ....”Malik merasa sangat kewalahan. Owen adalah rekan bisnis Keluarga Meriya. Dia tentu saja tidak ingin terjadi sesuatu pada Owen. Masalahnya, dengan ancaman Keluarga Pangadi, Keluarga Kusnadi, dan Keluarga Linjaya, serta halangan dari Owen, dia sudah mengatakan bahwa dia tidak akan ikut campur dalam masalah ini atau melindungi Owen lagi. Sekarang, dia tidak mungkin ingkar janji.Selain itu, Keluarga Kusnadi dan Keluarga Linjaya juga sedang mengawasi semua ini dari samping. Jika Malik membantu Owen, pertarungan besar pasti akan terjadi. Pada akhirnya,
Tahun ini, Owen Guswadi berumur 26 tahun. Dia adalah menantu pecundang yang sangat terkenal di Jenggala. Selama tiga tahun menikah, Owen hidup bagai budak Keluarga Bastian. Dia bahkan disuruh untuk mencuci kaki istrinya. Owen sudah terbiasa untuk hidup dengan diinjak-injak. Namun, kesabarannya sudah habis semalam!Selama tiga tahun ini, semua gaji bulanan Owen akan diserahkan semuanya kepada sang istri, Lucy Bastian.Selain mesti mencari nafkah, Owen juga perlu mencuci pakaian, mengepel lantai, memasak, dan lain sebagainya. Pokoknya Owen melakukan semua pekerjaan rumah tangga tanpa mengeluh sekali pun.Awalnya Owen mengira kerja kerasnya akan meluluhkan hati istrinya. Hubungan mereka berdua pasti akan semakin membaik. Namun saat Owen pulang kerja hari ini, istrinya malah memberinya hadiah yang sangat spesial untuknya!Lucy sudah mengandung!Benar, istri yang tidak pernah disentuh Owen selama tiga tahun ini malah mengandung!Owen akan menjadi ayah dari anak yang dikandungnya!Betapa bah
Selesai memberi penghormatan kepada Kakek Martin, Owen pun meninggalkan kuburan. Saat dia berjalan ke depan pintu gerbang, dia melihat seorang wanita cantik yang berpakaian seragam kerja sedang berdiri di depan sana. Owen spontan merasa penasaran. Kenapa ada orang yang tidak tidur di malam hari, malah pergi ke tempat seperti ini? Wanita itu bahkan menggunakan riasan yang tebal. Si wanita cantik terlihat tidak senang. Dia pun bergumam, sepertinya dia berkata “dasar miskin” atau sejenisnya.Dulu ketika Owen mendengar ucapan ini, dia pun tidak akan memasukkannya ke hati. Hanya saja, setelah dia diusir dari rumah hari ini, Owen jadi merasa sangat kesal. Dia ingin melampiaskan emosinya. Oleh sebab itu, Owen berlari ke depan wanita cantik itu, lalu berkata, “Lho, cepat banget nongkrongnya? Berapa semalam? Hari ini suasana hatiku lagi bagus!”Sebenarnya Owen tidak punya uang sama sekali. Owen bahkan sedikit gugup ketika mengatakan ucapan itu. Dia takut wanita itu memang bekerja sebagai kupu
Lokasi makam ini sangat terpencil!Owen juga tidak yakin akan ada hantu atau tidak, hanya saja dia dapat mendengar suara raungan serigala. Ditambah lagi, si wanita sedang basah kuyup, dan kakinya juga terluka. Dia pasti tidak bisa berjalan jauh. Jalan raya masih jauh di depan sana. Tidak akan ada yang datang untuk menyelamatkan wanita ini. Sekarang dia juga sudah tidak memiliki ponsel dan kunci mobil. Dia pun hanya bisa bermalam di sini! Semua ini adalah hukuman Owen untuknya!Hukuman atas membalas air susu dengan air tuba!Owen melangkahkan kakinya, lalu berjalan pergi.“Dasar berengsek! Kamu memang berengsek! Kamu … jangan tinggalin aku!”Si wanita cantik mengejar Owen, tapi dia tidak sanggup mengejar langkah Owen yang sedang emosi itu. Seketika, terlintas rasa sedih di hatinya. Dia tidak menyangka seorang wanita dari keluarga kaya raya, Theresa Lestari, akan disiksa seperti ini.“Sialan! Setelah aku tahu kamu itu siapa, aku pasti nggak akan ampuni kamu!” jerit Theresa.Ancaman yan
Owen yang sudah hidup kembali dan memiliki kekuatan yang sangat besar. Dia memang masih belum menguasai semuanya, tapi kekuatannya saat ini sanggup untuk membunuh dua pembunuh biasa. Beberapa detik kemudian, saat pembunuh yang satu lagi belum merespons, Owen langsung berlari pergi memeluk Theresa, lalu bersamanya bergelinding ke dalam sungai.Apa mereka ingin mati bersama?Ekspresi wajah Theresa terlihat rumit. Lelaki ini memang sangat menyebalkan. Hanya saja, padahal mereka baru bertemu sebentar saja, si lelaki malah rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan dirinya.Saat ini, kedua kaki Theresa sudah terasa lemas. Dia segera menepi ke tepi sungai. Perasaannya sangat kalut saat ini. Di satu sisi, dia berharap Owen bisa naik ke tepi sungai, tapi di sisi lain, dia juga berharap Owen sudah tidak bernyawa. Sebab, tubuhnya sudah dilihat, diraba, dan bahkan bibirnya juga sudah dicium oleh lelaki itu.Theresa menggigit bibirnya sambil menunggu. Hanya saja, dia masih tidak berhasil menun
“Nona Lucy, maaf sekali! Berdasarkan undang-undang pernikahan, ada masa mediasi 30 hari setelah mengajukan perceraian. Apalagi suamimu tidak punya kartu identitas, kami tidak bisa langsung menjalankan prosedur perceraian kalian ….”Seorang petugas wanita berbicara dengan sangat sopan, lalu mengembalikan berkas kepada Lucy.“Apa-apaan? Mau cerai saja perlu masa mediasi? Suruh atasan kamu ke sini! Aku nggak percaya mau cerai saja sesusah ini!” Fredi berkata dengan menggebrak meja.“Tuan, peraturannya memang seperti ini ….” Raut wajah si petugas wanita memang terlihat tidak bagus, tapi dia tetap bersikap sopan.“Jangan bicara panjang lebar sama aku! Aku suruh kamu panggil atasanmu kemari! Kamu budek, ya!” jerit Fredi dengan emosi.Kericuhan di Kantor Catatan Sipil menarik perhatian semua orang. Sepertinya ini adalah pertama kalinya ada orang yang berbuat keonaran di Kantor Catatan Sipil.Saat ini, petinggi Kantor Catatan Sipil juga dihebohkan oleh masalah ini. Seorang lelaki paruh baya be