Share

Bab 282

Author: Jurang
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Alden menggebrak meja dan ekspresi di wajahnya terlihat sangat tidak senang.

"Ayah, begini, ini semua ulah orang yang bernama Owen. Dia yang melapor ke Grup Wijaya sehingga toko waralaba kita mengalami kerugian besar," ucap Fredi tanpa malu dan dia segera menceritakan kejadiannya secara singkat.

Fredi tahu latar belakang Owen dengan sangat baik. Namun, dia tidak pernah menyangka bahwa seorang anak yatim piatu yang tidak memiliki apa-apa seperti Owen dapat memberi instruksi kepada Grup Wijaya untuk menangani bisnis waralaba kosmetik milik Grup Leonard. Fredi bahkan masih mengira Grup Wijaya marah karena dirinya menaikkan harga jual produk dengan sesuka hati dan Johan hanya mengurus bisnis tanpa mencampurkan urusan pribadi.

"Siapa Owen? Perusahaan kita nggak punya masalah dengannya. Kenapa dia melaporkan kita?" tanya Alden dengan serius.

"Dia itu mantan suami Lucy dan kami berdua punya dendam yang mendalam," jawab Fredi.

"Mantan suami Lucy? Pantas saja! Dari dulu kan sudah aku bilang, ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 283

    Fredi sangat gusar dan kesan negatifnya terhadap Owen terus membayangi pikirannya."Tenang saja. Aku sendiri yang akan langsung turun tangan kali ini. Pasti nggak akan gagal! Selain itu, nggak semua masalah bisa dibereskan dengan kekerasan, kamu harus menggunakan akal juga," ucap Alden sambil menunjuk dahinya sendiri."Akal? Gimana maksudnya?" tanya Fredi yang kebingungan."Semua orang pasti punya kelemahan. Selama bisa menemukan kelemahannya, nggak peduli seberapa hebat kemampuan bela dirinya, dia pasti nggak akan berdaya!" jelas Alden dengan raut wajah penuh arti.Mata Fredi langsung terbelalak. Sebuah ide langsung melintas di benaknya dan dia berkata, "Aku tahu! Owen memang sebatang kara, tapi dia punya pacar baru-baru ini. Kalau kita memanfaatkan pacarnya, dia pasti nggak berkutik!""Bagus! Nggak sia-sia aku mendidikmu selama ini!" seru Alden sambil tertawa terbahak-bahak."Ayah, menurutku Owen nggak sesederhana yang kita pikirkan. Dia bisa menghasut Grup Wijaya untuk berurusan den

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 284

    "Kamu … kamu siapa?" tanya Owen yang mengitari ruang tamu karena sedang diburu oleh gadis itu dan penampilannya tampak sangat menyedihkan."Aku adalah bibimu!" jawab gadis cantik itu sambil menggertakkan gigi karena geram.Menyadari bahwa dirinya tidak mampu mengejar Owen dengan kaki telanjang, gadis itu pun meraih barang-barang di sekitarnya dan melemparkannya ke arah Owen.Barang-barang pun berserakan di lantai dan keributan di ruang tamu mengejutkan Theresa yang sedang berada di lantai atas. Theresa yang mungkin baru selesai mandi buru-buru turun dengan rambut basah dan mengenakan gaun tidur sutra tipis kelas atas sehingga memancarkan kecantikannya yang menawan."Rachel, Owen, apa yang kalian berdua lakukan?" tanya Theresa. Dia sangat terkejut melihat kondisi ruang tamu yang berantakan dan bergegas turun ke lantai bawah."Kak Theresa!" teriak gadis itu dengan sedih dan dia langsung berlari ke pelukan Theresa."Ka … kakak? Theresa, sejak kapan kamu punya adik sepupu?" tanya Owen yang

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 285

    "Dia adalah sekretaris presiden direktur di perusahaanku dan tinggal di tempatku untuk sementara waktu," ujar Theresa."Dia tinggal di sini? Apa dia pacarmu? Kalian sudah tinggal bersama?" Rachel sangat terkejut, lalu kembali melihat Owen dengan cermat sekali lagi. Dia benar-benar tidak melihat ada yang spesial pada diri Owen. Dia juga tidak mengerti bagaimana Owen mampu memenangkan hati kakak sepupunya yang cantik dan dingin ini."Bukan tinggal bersama seperti yang kamu pikirkan. Kami adalah teman, jangan asal bicara," ujar Theresa dengan wajah yang tersipu."Benaran? Kenapa aku sama sekali nggak percaya?" Rachel tampak sangat curiga."Begini, dulu Owen pernah menyelamatkan hidupku. Saat itu, dia nggak punya tempat tinggal, jadi tinggal di tempatku untuk sementara waktu." Theresa menceritakan situasi itu dengan sederhana."Ternyata begitu. Osum, kamu sudah menumpang di rumah Kak Theresa selama ini, kenapa masih nggak pergi juga? Apa mungkin kamu sedang memikirkan niat lain sama Kak Th

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 286

    Owen merasa sangat canggung."Cih, awalnya aku merasa kamu nggak berguna, tapi nggak kusangka kamu lebih nggak berguna dari yang aku bayangkan." Rachel memutarkan matanya kepada Owen dan berkata, "Untung saja aku sudah mendapatkan SIM A bulan Juni ini, nggak seperti kamu yang payah."Saat berbicara, Rachel mengangkat dagunya dengan sombong bak seorang tuan putri yang angkuh. Dia lalu membuka pintu sebuah mobil mewah dan masuk ke dalam.Raut wajah Owen seketika memerah karena dicibir. Sifat Rachel terlalu aneh sehingga dia sedikit tidak bisa memahaminya.Namun, Theresa sudah menitipkan Rachel kepadanya, jadi Owen tidak mungkin mengecewakan harapan Theresa. Dia pun ikut naik ke dalam mobil dengan wajah kesal....Di Universitas Jenggala.Owen dan Rachel datang lebih awal, tetapi mereka tetap menghabiskan waktu sepanjang pagi untuk menunggu serangkaian prosedur selesai.Pada saat itu, Rachel bertemu dengan dua teman SMA-nya yang sama-sama mendaftar ke Universitas Jenggala.Kedua temannya

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 287

    "Cih, dasar anak kampung! Kami bertiga sudah dewasa, kenapa nggak boleh pergi?" ujar Rachel sambil membusungkan dadanya.Dulunya, dia masih kecil sehingga mendapat larangan dari orang tua di rumah. Jadi, dia tidak bisa pergi ke bar dan semacamnya.Akan tetapi, sekarang dia sudah bebas dan usianya kebetulan sudah lebih dari 18 tahun.Dengan sifatnya yang aneh dan cerdik, dia tentu ingin melihat-lihat ke bar untuk memenuhi rasa penasarannya."Benar, kami sudah dewasa." Maria tampak sedikit tergerak dan juga ingin pergi untuk melihat-lihat.Terus terang saja, dia dan Rachel berasal dari keluarga kaya raya yang murni hanya tidak ada kerjaan."Sudahlah, tempat itu sepertinya nggak terlalu baik. Lebih baik kita jangan pergi lagi," ujar Tiara dengan suara pelan."Kenapa nggak baik? Sekarang ini adalah masyarakat yang diatur oleh hukum. Bar itu palingan hanya tempat hiburan yang kurang lebih sama dengan tempat karaoke. Tiara, kamu tenang saja. Kali ini, aku traktir, ayo kita pergi bersama-sama

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 288

    Ada banyak orang yang tercengang. Mereka juga sangat iri pada Owen. Namun, Owen tidak memedulikan pandangan semua orang. Dia memesan beberapa gelas moktail dan beberapa piring buah campur yang berkalori rendah.Rachel dan yang lainnya masih merupakan pelajar yang tidak memiliki kebiasaan minum alkohol. Mereka hanya ingin datang kemari karena penasaran. Jadi, mereka juga tidak keberatan.Bzzt, bzzt!Saat ini, ponsel Owen tiba-tiba bergetar. Dia pun mengeluarkan ponselnya dan melihat bahwa Yura yang menelepon. Suara di dalam bar sangat berisik. Jadi, Owen memberi tahu Rachel dan yang lainnya bahwa dia mau keluar untuk menerima telepon.Setelah melihat pelindung Rachel dan yang lainnya pergi, ada banyak orang yang langsung bersemangat. Salah seorang pemuda berusia sekitar 23-24 tahun yang tinggi, kekar, dan tampan berjalan mendekati mereka sambil membawa segelas koktail. “Halo, Cantik. Boleh kenalan nggak?” tanya pemuda itu sambil menunjukkan senyum yang dia rasa sangat memikat.Rachel me

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 289

    “Osum! Apa-apaan sih kamu! Ini Brian, teman yang baru kukenal. Kami lagi bahas soal masalah pencak silat. Kamu jangan ganggu dong!” tegur Rachel dengan tidak senang. Dia secara refleks mendorong Owen, tetapi Owen tetap tidak bergeming.“Nggak bisa! Rachel, orang ini pasti bukan orang baik-baik. Jangan tertipu sama dia!” ujar Owen dengan buru-buru.“Kamu yang bukan orang baik-baik!” Brian langsung marah besar. Dia sudah menyadari bahwa Owen seharusnya adalah teman Rachel. Jadi, dia menekan amarahnya dan berkata, “Rachel, siapa dia? Apa hubunganmu dengannya?”“Oh, dia itu pembantu kakak sepupuku, bukan siapa-siapa ...,” ejek Rachel. Dia sangat memandang rendah Owen.“Ternyata cuma seorang pembantu!” Brian tersenyum mengejek, lalu mengangkat tinjunya dan berkata dengan nada meremehkan, “Hei, kuperingati kamu. Cepat minggir! Kalau nggak, aku bakal hajar kamu sampai babak belur!”“Memangnya kamu bisa?” Owen pun tertawa. Kekuatannya sudah melampaui tahap awal Alam Sigana, mana mungkin dia me

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 290

    Brian sudah langsung bersemangat begitu memikirkannya. Saat melihat Brian sudah maju, Owen pun mengurungkan niatnya untuk bertindak. Dia melindungi Rachel dan yang lainnya di belakang, lalu melangkah mundur agar ketiga gadis itu tidak ikut terluka.“Sial! Siapa kamu? Mau cari mati, ya?” Jack langsung murka dan mengisyaratkan anak buahnya untuk mengepung Brian. Brian juga tidak berbicara omong kosong lagi dan langsung bertindak. Dia melayangkan tendangan ke dada Jack hingga Jack terpental dan menabrak dinding bar. Semua minuman keras yang ada di atas bar pun jatuh satu per satu.“Beraninya kamu memukul Bos Jack! Kawan-kawan, ayo hajar anak ini!” Seorang anak buah Jack berteriak marah, lalu memerintahkan teman-temannya untuk menyerang Brian dengan ekspresi garang.Jack bangkit dari lantai dengan menyedihkan. Dia sudah sepenuhnya murka. Jadi, dia mengambil sebuah botol alkohol yang sudah pecah dan bergabung dalam perkelahian itu.Buk! Bak! Buk!Brian adalah seorang ahli seni bela diri eks

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

DMCA.com Protection Status