“Ayah, kemampuan Owen ternyata jauh lebih hebat dari yang kita bayangkan! Bagaimana ini sekarang?” tanya Max.“Kita perlu merencanakan hal ini matang-matang. Kalau memang terpaksa, Keluarga Pangadi harus berhenti bermusuhan dengannya dan berusaha untuk menjalin persahabatan dengannya,” jawab Tirta setelah berpikir sejenak.Kekuatan Owen sangat mungkin telah mencapai di atas tahap menengah Alam Tigana. Kekuatan ini hampir sebanding dengan para tokoh terhebat dari keluarga besar terkemuka. Di Tonham Barat, Owen bisa dikatakan hampir tidak tertandingi. Tirta mau tak mau menjadi agak takut pada Owen dan tidak berani meremehkan Owen lagi. Selain itu, jika lanjut menghadapi Owen, Keluarga Pangadi berkemungkinan besar akan mengorbankan banyak hal. Demi kepentingan keluarga, dia harus mempertimbangkan kembali pro dan kontranya. Oleh karena itu, Tirta berencana untuk menghentikan serangannya terhadap Owen agar bisa mencegah kerugian tepat waktu. Jika terjerumus makin dalam, kerugian yang dial
“Emm, benar! Selama Grup Ora belum mengokohkan fondasinya di Tonham Barat, Keluarga Pangadi harus menyingkirkan Owen secepat mungkin dan mendapatkan Grup Ora!” ujar Max. Dia diam-diam merasa lega karena ayahnya sudah berubah pikiran. Kemudian, Max lanjut menghasut Tirta untuk segera menghabisi Owen.“Begini saja. Nanti, aku akan utus 2 ahli tahap menengah Alam Tigana untuk menghadapi Owen. Aku nggak percaya 2 petarung tahap menengah Alam Tigana yang beraliansi masih belum mampu menghadapi Owen!” ujar Tirta. Ada kilatan dingin yang melintasi matanya.Meskipun Owen sangat kuat dan basis kultivasinya telah mencapai tingkatan di atas tahap menengah Alam Tigana, Owen masih sangat muda. Tirta merasa basis kultivasi Owen tidak mungkin telah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Jika tidak, itu berarti Owen sama sekali tidak tertandingi di Tonham Selatan maupun Tonham Barat. Hal itu tidaklah realistis.Di sisi lain, Owen hanyalah pendatang dari luar kota yang tidak memiliki fondasi kekuatan di Ton
“Apa?”Begitu mendengar berita itu, Tirta dan Max pun tercengang.“Ayah, kenapa Organisasi Dragmar Tonham Barat tiba-tiba menyegel 2 bisnis keluarga kita? Jangan-jangan ... mereka sudah tahu masalah Rusli?” tanya Max setelah tersadar dari keterkejutannya.Tirta memiliki status dan kedudukan yang sangat tinggi di dunia mafia Tonham Barat. Dalam keadaan normal, Organisasi Dragmar Tonham Barat tidak akan menyentuh Keluarga Pangadi demi melindungi kestabilan dunia mafia.Berhubung Rusli baru saja melakukan pembunuhan demi merebut bunga lima warna, hal ini sudah menarik perhatian Organisasi Dragmar Tonham Barat. Max pun menebak bahwa Organisasi Dragmar Tonham Barat sudah tahu pelakunya adalah Rusli dan menebak bahwa Keluarga Pangadi memiliki hubungan dengan Rusli.Oleh karena itu, Organisasi Dragmar Tonham Barat tiba-tiba menyegel 2 bisnis Keluarga Pangadi. Jika tidak, Organisasi Dragmar Tonham Barat tidak mungkin tiba-tiba menyerang Keluarga Pangadi tanpa alasan.“Emm ... mungkin saja!” ja
“Ternyata begitu!”Begitu mendengar penjelasan Tirta, Max pun segera tersadar. Dia tahu bahwa tebakan ayahnya sangat masuk akal. Organisasi Dragmar Tonham Barat berkemungkinan besar menyegel 2 bisnis Keluarga Pangadi sebagai hukuman karena kelompok Zavier sudah menyerang Owen. Hukuman seringan ini seharusnya tidak berhubungan dengan Rusli yang membunuh dan merampas harta orang lain.“Ayah, bagaimana kita harus menghadapi Owen?” tanya Max.Tadi, Max dan Tirta berencana untuk mengutus 2 petarung tahap menengah Alam Tigana untuk menghadapi Owen. Namun, Organisasi Dragmar Tonham Barat telah memberikan peringatan kepada Keluarga Pangadi karena kelompok Zavier yang menyerang Owen.Jika Keluarga Pangadi mengabaikan peringatan Organisasi Dragmar Tonham Barat dan lanjut menyerang Owen secara terang-terangan, itu setara dengan menantang kekuasaan dan melawan Organisasi Dragmar Tonham Barat. Jika Organisasi Dragmar Tonham Barat marah, hal itu tidak akan menguntungkan Keluarga Pangadi.Namun, Grup
Keesokan paginya, di hotel bintang lima.Setelah bangun, Owen pun mandi dan sikat gigi.Tok! Tok! Tok! Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.“Siapa?” tanya Owen secara refleks. Sejak insiden kelompok Zavier yang menyerangnya semalam, dia pun meningkatkan kewaspadaannya karena curiga Tirta dan Max akan mengutus orang untuk menyerangnya lagi.“Gustari, ini aku!” Terdengar suara merdu Yunita dari luar kamar.“Ternyata Nona Yunita ...,” gumam Owen sambil tersenyum. Dia merasa dirinya sudah berpikir kejauhan. Setelah itu, dia pun membuka pintu kamar dan mempersilakan Yunita untuk masuk.“Gustari, kenapa kamu tiba-tiba ganti kamar?” tanya Yunita dengan bingung. Saat tiba di hotel, dia sempat mencari Owen di kamar sebelumnya. Berhubung tidak menemukan Owen, dia pun bertanya pada pelayan hotel dan baru tahu bahwa Owen telah pindah kamar.“Oh, semalam, ada beberapa penjahat kecil yang menyerangku. Waktu bertarung, ada banyak perabot di kamarku yang rusak. Jadi, aku minta
“Oh, bukan karena hal penting kok. Aku hanya punya beberapa pertanyaan ...,” jawab Yunita dengan agak cuek. Kali ini, dia datang mencari Owen karena disuruh oleh Hugo.Hugo menyuruh Yunita untuk berada di sisi Owen selama mungkin dalam beberapa hari ini supaya bisa mencegah Owen memberikan kesempatan kerja sama kepada Keluarga Songadi. Namun, Yunita tidak mungkin mengatakan hal ini kepada Owen. Jadi, dia hanya bisa menjawab secara asal.“Pertanyaan apa?” tanya Owen secara refleks.“Aku mau tanya beberapa pertanyaan tentang Owen ...,” jawab Yunita.Yunita tidak tahu Gustari sebenarnya adalah Owen. Kali ini, selain membantu Hugo mengawasi Owen dan membantu Keluarga Meriya mendapatkan kerja sama dengan Grup Ora, dia juga ingin menanyakan tentang Owen kepada Gustari. Sebab, rasa penasarannya terhadap Owen yang begitu berbakat dan kuat sudah makin besar.“Kamu mau tanya soal Owen?” tanya Owen dengan ekspresi yang agak canggung. Dia tidak tahu harus bagaimana menjawabnya. Bagaimanapun juga,
“Nggak! O ... Owen masih begitu muda. Mana mungkin basis kultivasinya sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana!” bantah Owen sambil menggeleng.Lagi pula, kata-kata Owen ini memang benar. Meskipun kekuatan keseluruhannya sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana, basis kultivasi aslinya baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana. Ditambah dengan memang lumayan rendah hati, dia tidak berani menyebut dirinya sebagai petarung tahap akhir Alam Tigana.“Nggak? Nggak mungkin! Kalau basis kultivasi Owen belum mencapai tahap akhir Alam Tigana, mana mungkin dia bisa membunuh Raja Iblis dan membuat Rusli terluka parah?” tanya Yunita dengan heran.Tadi, Gustari jelas-jelas sudah mengakui bahwa memang Owen yang membunuh Raja Iblis dan membuat Rusli terluka parah. Namun, Gustari malah mengatakan bahwa basis kultivasi Owen masih belum mencapai tahap akhir Alam Tigana. Kata-kata ini sangat berlawanan dengan ucapan sebelumnya sehingga Yunita merasa bingung.“Oh, begini. Owen lumayan beruntung dan pernah
“Oh, begitu ....” Setelah mengetahui ranah pedang Owen itu sudah habis, Yunita mau tak mau merasa agak kecewa, tetapi juga tidak berdaya. Dia pun lanjut bertanya, “Oh iya, seberapa tinggi basis kultivasi Owen?”Meskipun telah mengetahui bahwa Owen mampu membunuh Raja Iblis dan melukai Rusli karena mengandalkan kekuatan ranah pedang, Owen yang berani bertarung melawan Raja Iblis dan Rusli pasti juga memiliki basis kultivasi yang tinggi. Yunita merasa basis kultivasi Owen seharusnya juga sudah mencapai Alam Tigana.Berhubung tidak dapat menyaksikan kehebatan ranah pedang lagi, Yunita sangat ingin bertemu dengan Owen yang merupakan tokoh hebat untuk memuaskan rasa penasarannya.“Basis kultivasinya kurang lebih sama denganku,” jawab Owen dengan cuek.“Kurang lebih sama denganmu? Mana mungkin! Kamu pasti hanya asal bicara!” bantah Yunita sambil memelototi Gustari.Yunita tahu bahwa basis kultivasi Gustari juga cukup tinggi dan sudah mencapai tahap akhir Alam Augana. Namun, Gustari adalah ba