“Sonny, dalam hal ini, memang kamu yang salah. Untungnya, Yunita berhasil mendapatkan kesempatan untuk Keluarga Meriya. Kami harap, kamu bisa belajar dari kesalahanmu ini,” ujar para tetua Keluarga Meriya sambil menghela napas.Berhubung bakat bela diri Sonny lebih unggul, mereka dan Malik menaruh harapan yang sangat besar pada Sonny. Meskipun Sonny hampir mengacaukan kerja sama Keluarga Meriya dengan Grup Ora kali ini, mereka juga tidak terlalu mengkritik Sonny. Mereka hanya berharap Sonny bisa belajar dari kesalahan sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama kelak.“Aku ....” Sonny pun merasa kesal dan ekspresinya terlihat sangat suram. Dia merasa dirinya hanya ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan untuk keluarga. Lagi pula, saat itu, semua orang juga menyetujui pendapatnya. Makanya, dia berani mengatakannya di hadapan Owen. Sekarang, semua orang malah menyalahkannya. Sonny benar-benar tidak mengerti kenapa dirinya yang disalahkan. Namun, dia tahu bahwa Malik sangat marah. De
“Emm, yang dikatakan Hugo benar. Grup Ora memiliki pengaruh dan keuntungan yang sangat besar. Keluarga Meriya harus cari cara untuk dapatkan kesempatan kerja sama ini. Kita nggak boleh biarkan kerja sama ini jatuh ke tangan Keluarga Songadi!” tambah para tetua Keluarga Meriya.“Kenapa? Sekarang, kalian sudah tahu betapa pentingnya kerja sama dengan Grup Ora? Waktu Gustari datang untuk mendiskusikan kerja sama ini, kalian semua yang nggak setuju! Alhasil, yang akhirnya susah juga diri kita sendiri, ‘kan?” dengus Yunita.“Ini ....”Para tetua Keluarga Meriya pun merasa malu dan tidak bisa membantah ucapan Yunita. Bagaimanapun juga, apa yang dikatakan Yunita memang benar. Jika mereka tidak bersikap arogan dan ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan, Keluarga Meriya pasti sudah bekerja sama dengan Grup Ora tanpa perlu bersaing dengan Keluarga Songadi.“Yunita, jangan salahkan mereka lagi. Bukan hanya mereka yang salah, aku juga punya andil yang besar dalam hal ini. Kalau aku lebih cepat
“Emm, ide bagus!”Setelah mendengar ucapan Fahri, tetua Keluarga Meriya yang lain pun menyetujui usulnya.“Emm ... boleh juga. Hugo, kalau nggak, kamu diskusikan saja masalah ini dengan Pak Gustari secara pribadi,” ucap Malik. Dia juga merasa cara ini boleh dicoba. Meskipun ini bukanlah cara terbaik, setidaknya cara ini bisa membantu Keluarga Meriya meningkatkan peluang untuk mendapatkan kerja sama ini. Selain itu, mereka juga tidak dapat memikirkan cara lain yang lebih baik lagi.“Nggak bisa! Nggak ada gunanya! Dulu, aku cuma pernah menemuinya sekali saat pergi ke Tonham Selatan. Biarpun aku pergi mencarinya, dia juga nggak mungkin menyerahkan kesempatan kerja sama ini pada Keluarga Meriya,” jawab Hugo sambil menggeleng.“Begitu, ya ....”Setelah mendengar jawaban Hugo, Malik dan para tetua Keluarga Meriya pun merasa sangat kecewa. Mereka tahu bahwa Keluarga Meriya yang sudah menyinggung Owen. Hanya dengan mengandalkan hubungan Hugo dan Owen yang tidak begitu dekat, keadaannya juga ti
“Hugo, Pak Gustari itu tamu terhormat Organisasi Dragmar Tonham Barat. Hubungannya dengan Tetua Gunawan dan Tetua Haryanto juga lumayan baik. Dia bukannya sama sekali nggak punya koneksi apa pun. Mengenai hal mendirikan perusahaan cabang, mungkin saja dia akan minta bantuan mereka.”“Kalau kita bantu dia mendirikan perusahaan cabang atau mengakuisisi perusahaan farmasi, tapi ternyata dia nggak perlu, bukannya usaha kita akan sia-sia?” tanya Malik.“Nggak kok. Organisasi Dragmar Tonham Barat itu organisasi khusus yang bertanggung jawab untuk mengurus masalah di dunia bela diri, bukan perusahaan bisnis. Pak Gustari nggak mungkin minta bantuan mereka dalam urusan bisnis.”“Lagian, Pak Gustari masih belum secara resmi mulai mengurus masalah mendirikan perusahaan cabang. Biarpun dia benar-benar berniat untuk minta bantuan Tetua Gunawan dan Tetua Haryanto, dia juga pasti akan melakukannya beberapa hari lagi. Jadi, kita bisa bantu dia akuisisi perusahaan farmasi lebih dulu. Dengan begitu, sem
Di sisi Owen.Berhubung sudah minum lumayan banyak alkohol di Organisasi Dragmar Tonham Barat, Owen pun merasa agak lelah. Setelah anggota Keluarga Meriya dan Keluarga Songadi meninggalkan hotel, dia pun mandi dan mengganti pakaiannya dengan jubah mandi putih yang bersih. Kemudian, dia berencana untuk langsung beristirahat.Tok! Tok! Tok! Tepat pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu yang mendesak.“Siapa?” tanya Owen dengan bingung. Tanpa berpikir panjang, dia langsung pergi membuka pintu. Namun, begitu membuka pintu, energi sejati yang sangat kuat tiba-tiba menyerang ke arah lehernya.Syut! Begitu merasakan energi sejati itu, Owen sangat terkejut dan segera menghindar tanpa ragu.Pada saat yang sama, seorang pria tua dan dua pria paruh baya yang memiliki aura mengesankan berjalan masuk dari luar. Mereka tidak lain adalah Zavier, Setya, dan Mario yang datang untuk menangkap Owen.“Eh! Nak, tak disangka kamu bisa menghindari seranganku. Hebat juga kamu!” ujar Setya setelah masuk k
“Hanya dengan mengandalkan kekuatanmu? Konyol banget!” cibir Owen. Dia menatap Setya dengan penuh peremehan.Saat Setya menyerangnya tadi, Owen telah mengetahui bahwa basis kultivasi Setya baru mencapai sekitar Semi Alam Tigana. Dengan kekuatan keseluruhannya yang telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, dia tentu saja tidak takut pada seorang petarung Semi Alam Tigana.“Arogan banget kamu, Nak! Kamu sudah bosan hidup, ya?” seru Setya dengan marah. Dia tentu saja tidak terima direndahkan oleh seorang anak bau kencur seperti Owen.“Setya, nggak usah banyak omong kosong dengannya! Kecepatan anak ini agak aneh. Kita bertiga langsung serang bersama saja. Dengan begitu, kita bisa menyelesaikan misi ini dengan lebih cepat!” ujar Mario dengan ekspresi dingin. Saat Owen menghindari serangan Setya tadi, Mario bisa merasakan bahwa kecepatan Owen sangat aneh. Demi menghindari terjadinya kesalahan, dia hendak langsung beraliansi bersama Setya dan Zavier untuk menghadapi Owen.“Nggak usah! Aku suda
“Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen setelah merasakan serangan Setya. Dia juga menyambut serangan itu dengan kekuatannya yang luar biasa kuat.“Nak, mati sana!”Melihat Owen yang menyambut serangannya, ada kilatan dingin yang melintasi mata Setya. Berhubung mendapatkan informasi menyesatkan dari Max, dia mengira basis kultivasi Owen baru mencapai tahap akhir Alam Augana.Kenyataannya memang begitu. Meskipun kekuatan keseluruhan Owen telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, tanpa mengonsumsi pil pemicu potensi dan menggunakan berbagai macam cara melindungi dirinya, kekuatan Owen yang sebenarnya memang baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana.Dari kecepatan serangan dan kekuatan ledakan Owen, Setya juga tahu bahwa basis kultivasi Owen masih kalah jauh dari kekuatannya yang telah mencapai Semi Alam Tigana. Jadi, dia tentu saja tidak takut pada Owen. Selanjutnya, dia segera menambah kekuatannya dan menggunakan kekuatan penuh untuk melumpuhkan Owen dengan satu serangan ini. “Dasar ng
Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, tubuh Setya terhantam energi sejati Owen dan melayang jauh sebelum menabrak meja kopi di belakangnya. Meja kopi itu juga langsung hancur berkeping-keping.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lantai, Setya memuntahkan banyak darah dan tergeletak di lantai dengan wajah pucat. Sangat jelas bahwa luka yang dialaminya cukup parah.Untungnya, basis kultivasi ilmu bela diri Owen masih rendah sehingga Setya tidak terluka terlalu parah. Jika tidak, Setya mungkin sudah sekarat setelah menerima serangan Owen secara langsung seperti itu.“Setya berhasil dikalahkan anak itu? Mu ... mustahil!”Begitu menyaksikan kejadian ini, Zavier dan Mario langsung tercengang. Mereka juga mengusap mata mereka dengan ekspresi tidak percaya.Basis kultivasi Setya telah mencapai Semi Alam Tigana, yang mana jauh lebih tinggi daripada tahap akhir Alam Augana. Awalnya, mereka mengira serangan berkekuatan penuh Setya pasti dapat melumpuhkan Owen dengan mudah. Tak disangka, Se