“Kami juga akan tunggu di sini!” dengus Malik. Dia berencana untuk menunggu kepulangan Owen bersama beberapa keluarga besar terkemuka lainnya.“Apa? Ma ... mana bisa begitu!” seru Sonny dengan terkejut.“Memangnya kenapa? Orang lain juga tunggu di sini, kenapa kita nggak boleh?” tanya Malik dengan tidak senang.“Tapi ... Pak Gustari sudah bilang dia masih belum bisa kembali. Nggak ada gunanya juga kita tunggu di sini. Lagian, dia itu hanya seorang wakil presdir, bukan direktur utamanya langsung. Untuk apa kita menunggunya di sini,” jawab Sonny.Sebelumnya, Sonny sudah tahu bahwa Owen berkemungkinan besar adalah seorang petarung tahap puncak Alam Tigana. Dia tentu saja tidak berani merendahkan Owen. Jika kali ini Owen yang datang sendiri, tidak masalah apabila dia dan Malik menunggu di sini.Namun, Gustari hanyalah seorang wakil presdir, status dan kedudukannya masih kalah jauh dari Owen. Sekarang, Gustari sedang tidak berada di hotel. Kedatangan mereka semua pun sia-sia. Namun, Malik m
Sebuah mobil hitam mewah melaju masuk dan berhenti di tempat parkir hotel. Selanjutnya, seorang pria tua berumur sekitar 60 tahun dan bertatapan tajam turun dari mobil bersama 2 pria paruh baya beraura mengesankan.Mereka bertiga tidak lain adalah ahli yang bekerja untuk Tirta. Pria tua yang memimpin di paling depan bernama Zavier. Dia adalah salah satu dari Enam Pelindung Ketua Mafia Tonham Barat.Berhubung Tonham Barat kaya akan bahan obat, kekuatan praktisi seni bela diri di Tonham Barat sedikit lebih kuat daripada praktisi seni bela diri di Tonham Selatan. Jadi, basis kultivasi Enam Pelindung Ketua Mafia Tonham Barat sudah mencapai Alam Tigana. Meskipun peringkat Zavier relatif rendah di antara Enam Pelindung Ketua Mafia Tonham Barat, basis kultivasinya telah mencapai tahap awal Alam Tigana. Sementara itu, kedua pria paruh baya lainnya bernama Setya dan Mario. Mereka adalah ahli yang dilatih dengan baik oleh Tirta, juga merupakan salah satu tulang punggung Keluarga Pangadi. Basis
“A ... ada apa ini?”Begitu melihat ada begitu banyak orang yang berkumpul di luar kamar Owen dan sepertinya sedang menunggu sesuatu, Zavier, Setya, dan Mario pun tercengang. Setelah melihat jelas tampang orang-orang itu, mereka makin terkejut.“Bukannya itu Hadi Garamata? Untuk apa dia datang kemari?” tanya Zavier sambil mengusap-usap matanya.Sebagai salah satu dari Enam Pelindung Ketua Mafia Tonham Barat, Zavier memiliki wawasan luas dan mengenal hampir semua orang dari generasi tua keluarga besar terkemuka. Hadi yang berdiri di paling belakang sekelompok orang itu adalah kepala Keluarga Garamata, salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Barat. Jadi, dia tentu saja mengenali Hadi.Namun, Zavier tidak mengerti kenapa orang dengan status setinggi Hadi bisa muncul di tempat ini. Sepertinya, dia juga sedang berbaris untuk menunggu orang dan bahkan berbaris di paling belakang. Hal ini benar-benar sangat mengejutkan.“Tetua Zavier, sepertinya bukan hanya Pak Hadi. Prasetyo Gultom, Ta
“Apa? Jangan-jangan ... mereka benar-benar lagi tunggu Gustari?” seru Zavier dengan terkejut. Dia tahu kamar di depan itu adalah kamarnya Gustari. Jika tebakannya tidak salah, orang yang ditunggu sekelompok orang ini seharusnya adalah Gustari.Namun, setelah memikirkannya lagi, Zavier merasa ada yang aneh. Gustari hanyalah seorang anak bau kencur. Kenapa dia mampu membuat para tokoh hebat dari keluarga besar terkemuka menunggunya dengan hormat di luar?“Setya, kamu yakin itu kamarnya Gustari? Apa kamu nggak salah?” tanya Zavier. Dia curiga bahwa informasi yang didapatkan Setya salah.Bukan hanya Zavier, Mario juga menatap Setya dengan bingung dan merasa informasi yang didapatkan Setya seharusnya salah.“Tetua Zavier, aku sudah menyelidiki hal ini dengan jelas. Informasi yang kudapatkan nggak mungkin salah. Aku berani jamin, itu memang kamar Gustari,” jawab Setya.“Ini ....”Setelah mendengar jawaban pasti dari Setya, Zavier dan Mario pun sepenuhnya tercengang. Mereka tahu jelas bahwa S
Di sisi Owen.Setelah tiba di kediaman Keluarga Wulianto dan mendapatkan buah lima warna, Owen pun berpamitan pada Wahab dan berencana untuk pergi ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat bersama Gunawan. Namun, dia malah tiba-tiba menerima telepon dari Hugo.Selanjutnya, Hugo mengatakan bahwa Keluarga Meriya sudah menyetujui pembagian keuntungan yang diajukan Owen dan berencana untuk mencapai kesepakatan kerja sama dengan Grup Ora. Ini sangat sesuai dengan niat Owen. Bagaimanapun juga, tujuan Owen datang ke Tonham Barat kali ini memang untuk bekerja sama dengan Keluarga Meriya dan membuka pasar di Tonham Barat.Owen sebenarnya ingin langsung kembali ke hotel, lalu mendiskusikan masalah spesifik mengenai kerja sama ini. Namun, dia sudah berjanji akan pergi ke markas Organisasi Dragmar bersama Gunawan. Selain itu, Gunawan juga tulus ingin menjamunya. Dia tidak mungkin mengingkari janjinya dan mengecewakan Gunawan.Oleh karena itu, Owen pun hanya bisa menyuruh Hugo untuk pulang ke kedia
“Tuan Gustari, ayo kita juga masuk! Oh iya, setelah bertemu sebelumnya, Pak Efendi sangat ingin bertemu denganmu lagi. Aku mau bawa kamu menemuinya dulu, baru ketemu rekan lain. Bagaimana pendapatmu?” tanya Gunawan.“Oke! Aku juga mau ketemu Pak Efendi untuk diskusikan masalah Rusli!” jawab Owen sambil mengangguk. Kali ini, Owen mengikuti Gunawan datang ke Organisasi Dragmar Tonham Barat bukan hanya karena ingin memenuhi permintaan Gunawan untuk berkumpul dengan rekan kerja lain. Sekarang, dia sudah bisa memastikan Rusli memang menyelinap ke Tonham Barat, juga membunuh orang demi merampas bunga lima warna.Jadi, Owen ingin meminta Efendi mengutus ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat untuk membantunya menyelidiki lokasi Rusli. Bagaimanapun juga, Tonham Barat sangat luas dan Rusli juga bersembunyi entah di mana.Dengan hanya mengandalkan kemampuan Owen sendiri, mencari Rusli di Tonham Barat tidak ada bedanya dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Jika bisa meminta bantuan para ahli
‘Gunawan, buat apa kamu timbulkan masalah untuk diri sendiri ...,’ desah Haryanto dalam hati saat melihat Gunawan ditegur oleh Efendi.Saat masih di lembaga keamanan tadi, Haryanto pernah menasihati Gunawan dan melarangnya membawa Owen masuk ke markas mereka. Namun, Gunawan bukan hanya tidak mendengar nasihatnya, juga membawa Owen datang menemui Efendi. Apa bedanya ini dengan mencari masalah untuk diri sendiri. Selanjutnya, Gunawan pasti akan dihukum oleh Efendi.Namun, apa yang terjadi selanjutnya sangat mengejutkan Haryanto.“Pak Efendi, dia ini Pak Gustari, bukan orang luar ...,” jawab Gunawan dengan jujur. Baru saja Gunawan ingin lanjut berbicara, Efendi tiba-tiba menyela.“Gustari? Kok nama ini familier banget?” gumam Efendi. Kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu.“Pak Efendi, ini Pak Gustari yang mengandalkan kemampuannya sendiri untuk membunuh Tangan Beracun sebelumnya,” jelas Gunawan sambil tersenyum, seolah-olah bisa menebak pemikiran Efendi.“Apa? Ternyata memang dia! Bagu
“Ternyata begitu!”Setelah mendengar penjelasan Gunawan, Haryanto baru mengerti kenapa Gunawan bersikeras mengundang Owen datang bertamu ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat. Namun, setelah dipikir-pikir, dia merasa ada yang aneh.“Gunawan, basis kultivasi Tangan Beracun sangat tinggi dan dia juga sulit dihadapi. Biarpun punya kemampuan yang cukup tinggi, kekuatannya masih kalah jauh dari Tangan Beracun. Mana mungkin dia mampu membunuh Tangan Beracun sendiri?” tanya Haryanto dengan bingung.Saat berada di puncak gunung tadi, Haryanto pernah bertarung dengan Owen. Pada saat itu, Owen bahkan tidak mampu menahan satu pun serangannya hingga hampir terluka. Jadi, basis kultivasi Owen seharusnya baru mencapai sekitar Semi Alam Tigana.Di sisi lain, Tangan Beracun adalah salah satu dari Delapan Penjahat Besar. Basis kultivasinya telah mencapai tahap awal Alam Tigana dan berjarak tidak jauh lagi dari tahap menengah Alam Tigana. Kekuatan itu jauh lebih kuat daripada kekuatan Owen. Jadi, di