Di sisi Owen.Setelah tiba di kediaman Keluarga Wulianto dan mendapatkan buah lima warna, Owen pun berpamitan pada Wahab dan berencana untuk pergi ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat bersama Gunawan. Namun, dia malah tiba-tiba menerima telepon dari Hugo.Selanjutnya, Hugo mengatakan bahwa Keluarga Meriya sudah menyetujui pembagian keuntungan yang diajukan Owen dan berencana untuk mencapai kesepakatan kerja sama dengan Grup Ora. Ini sangat sesuai dengan niat Owen. Bagaimanapun juga, tujuan Owen datang ke Tonham Barat kali ini memang untuk bekerja sama dengan Keluarga Meriya dan membuka pasar di Tonham Barat.Owen sebenarnya ingin langsung kembali ke hotel, lalu mendiskusikan masalah spesifik mengenai kerja sama ini. Namun, dia sudah berjanji akan pergi ke markas Organisasi Dragmar bersama Gunawan. Selain itu, Gunawan juga tulus ingin menjamunya. Dia tidak mungkin mengingkari janjinya dan mengecewakan Gunawan.Oleh karena itu, Owen pun hanya bisa menyuruh Hugo untuk pulang ke kedia
“Tuan Gustari, ayo kita juga masuk! Oh iya, setelah bertemu sebelumnya, Pak Efendi sangat ingin bertemu denganmu lagi. Aku mau bawa kamu menemuinya dulu, baru ketemu rekan lain. Bagaimana pendapatmu?” tanya Gunawan.“Oke! Aku juga mau ketemu Pak Efendi untuk diskusikan masalah Rusli!” jawab Owen sambil mengangguk. Kali ini, Owen mengikuti Gunawan datang ke Organisasi Dragmar Tonham Barat bukan hanya karena ingin memenuhi permintaan Gunawan untuk berkumpul dengan rekan kerja lain. Sekarang, dia sudah bisa memastikan Rusli memang menyelinap ke Tonham Barat, juga membunuh orang demi merampas bunga lima warna.Jadi, Owen ingin meminta Efendi mengutus ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat untuk membantunya menyelidiki lokasi Rusli. Bagaimanapun juga, Tonham Barat sangat luas dan Rusli juga bersembunyi entah di mana.Dengan hanya mengandalkan kemampuan Owen sendiri, mencari Rusli di Tonham Barat tidak ada bedanya dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Jika bisa meminta bantuan para ahli
‘Gunawan, buat apa kamu timbulkan masalah untuk diri sendiri ...,’ desah Haryanto dalam hati saat melihat Gunawan ditegur oleh Efendi.Saat masih di lembaga keamanan tadi, Haryanto pernah menasihati Gunawan dan melarangnya membawa Owen masuk ke markas mereka. Namun, Gunawan bukan hanya tidak mendengar nasihatnya, juga membawa Owen datang menemui Efendi. Apa bedanya ini dengan mencari masalah untuk diri sendiri. Selanjutnya, Gunawan pasti akan dihukum oleh Efendi.Namun, apa yang terjadi selanjutnya sangat mengejutkan Haryanto.“Pak Efendi, dia ini Pak Gustari, bukan orang luar ...,” jawab Gunawan dengan jujur. Baru saja Gunawan ingin lanjut berbicara, Efendi tiba-tiba menyela.“Gustari? Kok nama ini familier banget?” gumam Efendi. Kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu.“Pak Efendi, ini Pak Gustari yang mengandalkan kemampuannya sendiri untuk membunuh Tangan Beracun sebelumnya,” jelas Gunawan sambil tersenyum, seolah-olah bisa menebak pemikiran Efendi.“Apa? Ternyata memang dia! Bagu
“Ternyata begitu!”Setelah mendengar penjelasan Gunawan, Haryanto baru mengerti kenapa Gunawan bersikeras mengundang Owen datang bertamu ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat. Namun, setelah dipikir-pikir, dia merasa ada yang aneh.“Gunawan, basis kultivasi Tangan Beracun sangat tinggi dan dia juga sulit dihadapi. Biarpun punya kemampuan yang cukup tinggi, kekuatannya masih kalah jauh dari Tangan Beracun. Mana mungkin dia mampu membunuh Tangan Beracun sendiri?” tanya Haryanto dengan bingung.Saat berada di puncak gunung tadi, Haryanto pernah bertarung dengan Owen. Pada saat itu, Owen bahkan tidak mampu menahan satu pun serangannya hingga hampir terluka. Jadi, basis kultivasi Owen seharusnya baru mencapai sekitar Semi Alam Tigana.Di sisi lain, Tangan Beracun adalah salah satu dari Delapan Penjahat Besar. Basis kultivasinya telah mencapai tahap awal Alam Tigana dan berjarak tidak jauh lagi dari tahap menengah Alam Tigana. Kekuatan itu jauh lebih kuat daripada kekuatan Owen. Jadi, di
“Oh, benarkah? Pak Efendi, sehebat apa Pak Gustari hingga kamu begitu memujinya?” tanya Haryanto setelah mendengar pujian Efendi terhadap Owen.Sebelumnya, Haryanto pernah bertarung dengan Owen. Jadi, dia tahu jelas mengenai kemampuan Owen. Owen memang sangat hebat dan termasuk salah satu orang paling hebat di kalangan generasi muda. Namun, beberapa orang yang menduduki peringkat awal Daftar Pemuda-Pemudi Unggul juga memiliki kekuatan yang tidak kalah dari Owen.Menurut Haryanto, Owen hanya beruntung karena bisa mendapatkan sebuah senjata magis tingkat Tigana kedua. Namun, dia merasa Owen tidak mungkin mampu membunuh seorang petarung Alam Tigana tanpa menggunakan senjata magisnya itu. Namun, apa yang dikatakan Efendi selanjutnya sangat mengejutkannya.“Tetua Haryanto, berhubung kamu begitu penasaran, aku jujur saja deh. Sebelumnya, Pak Gustari sudah membunuh Raja Iblis dan membuat Rusli terluka serius. Pada akhirnya, Loran yang bantu Rusli melarikan diri. Bahkan Raja Iblis dan Rusli ya
“Tentu saja! Pak Rowan sendiri yang memberitahuku hal ini. Mana mungkin dia bohong! Dengan kekuatan Pak Gustari, bahkan aku juga kalah darinya,” jawab Efendi dengan nada penuh kekaguman.Saat berada di kediaman Keluarga Tanzil sebelumnya, Efendi pernah bertemu dengan Owen sekali. Hanya saja, dia tidak melihat tampang asli Owen karena Owen mengenakan topeng.Dalam pertemuan pertama mereka, Owen mengandalkan kekuatannya sendiri untuk membunuh Tangan Beracun. Dalam pertemuan kedua mereka ini, dia malah mengetahui bahwa Owen yang telah membunuh Raja Iblis. Jadi, dia benar-benar kagum pada Owen yang sudah berulang kali memberantas kejahatan.Raja Iblis memiliki basis kultivasi yang tinggi dan sudah hampir mencapai tahap puncak Alam Tigana. Sementara itu, dengan mengandalkan kemudahan mendapatkan bahan obat di Tonham Barat, basis kultivasi Efendi juga baru menerobos mencapai tahap puncak Alam Tigana beberapa saat yang lalu.Basis kultivasi Efendi lebih tinggi daripada Raja Iblis, tetapi Raja
“Umm ... terima kasih atas pujian Tetua Gunawan. Tapi, waktu itu, aku cuma beruntung kok,” jawab Owen sambil tersenyum rendah hati.Owen pada dasarnya memang tidak suka menonjolkan diri. Meskipun sudah ada beberapa penjahat dalam Daftar Hitam yang tewas di tangannya, dia tidak pernah membeberkan hal ini karena khawatir menimbulkan kerepotan bagi dirinya sendiri.Sekarang, Gunawan, Haryanto, dan Efendi telah mengetahui tentang Owen yang membunuh Raja Iblis dan melukai Rusli. Owen juga merasa tidak berdaya dan hanya bisa menerima pujian mereka.“Pak Gustari, kamu terlalu rendah hati. Mana mungkin kamu bisa membunuh Raja Iblis dan melukai Rusli hanya dengan mengandalkan keberuntungan!” jawab Gunawan sambil tersenyum. Kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya sambil bercanda, “Oh iya. Setahuku, ahli dari Organisasi Dragmar Tonham Selatan juga sudah membunuh Cale dan Pembantai Darah dalam beberapa bulan terakhir. Pak Gustari, apa ahli misterius yang membunuh kedua penjahat itu
“Aku juga hanya kebetulan bertemu mereka ...,” jawab Owen sambil tersenyum canggung setelah melihat tampang terkejut Gunawan, Haryanto, dan Efendi. Dia pada dasarnya tidak suka menonjolkan diri. Jadi, dia pun tidak banyak berbicara.“Pak Gustari, aku sangat jarang kagum sama orang lain. Tapi, aku benar-benar kagum sama kamu!” puji Haryanto setelah tersadar dari keterkejutannya.Sebelum mengetahui identitas asli Owen, Haryanto agak merendahkan Owen. Setelah mengetahui kehebatan Owen dan perihal Owen yang berturut-turut membunuh empat dari Delapan Penjahat Besar, Haryanto sudah sepenuhnya kagum pada bakat bela diri dan karakter Owen.“Aku juga!” tambah Gunawan. Dia juga merasa sangat kagum pada Owen.Tentu saja, Efendi juga merasakan hal yang sama sama dan makin menyukai Owen.“Tetua Haryanto, Tetua Gunawan, Pak Efendi, kalian sudah terlalu memujiku,” jawab Owen dengan buru-buru. Dia merasa agak malu karena dipuji oleh mereka.Kemudian, Owen tiba-tiba teringat hal penting dan mengubah to