“A ... ada apa ini?”Begitu melihat ada begitu banyak orang yang berkumpul di luar kamar Owen dan sepertinya sedang menunggu sesuatu, Zavier, Setya, dan Mario pun tercengang. Setelah melihat jelas tampang orang-orang itu, mereka makin terkejut.“Bukannya itu Hadi Garamata? Untuk apa dia datang kemari?” tanya Zavier sambil mengusap-usap matanya.Sebagai salah satu dari Enam Pelindung Ketua Mafia Tonham Barat, Zavier memiliki wawasan luas dan mengenal hampir semua orang dari generasi tua keluarga besar terkemuka. Hadi yang berdiri di paling belakang sekelompok orang itu adalah kepala Keluarga Garamata, salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Barat. Jadi, dia tentu saja mengenali Hadi.Namun, Zavier tidak mengerti kenapa orang dengan status setinggi Hadi bisa muncul di tempat ini. Sepertinya, dia juga sedang berbaris untuk menunggu orang dan bahkan berbaris di paling belakang. Hal ini benar-benar sangat mengejutkan.“Tetua Zavier, sepertinya bukan hanya Pak Hadi. Prasetyo Gultom, Ta
“Apa? Jangan-jangan ... mereka benar-benar lagi tunggu Gustari?” seru Zavier dengan terkejut. Dia tahu kamar di depan itu adalah kamarnya Gustari. Jika tebakannya tidak salah, orang yang ditunggu sekelompok orang ini seharusnya adalah Gustari.Namun, setelah memikirkannya lagi, Zavier merasa ada yang aneh. Gustari hanyalah seorang anak bau kencur. Kenapa dia mampu membuat para tokoh hebat dari keluarga besar terkemuka menunggunya dengan hormat di luar?“Setya, kamu yakin itu kamarnya Gustari? Apa kamu nggak salah?” tanya Zavier. Dia curiga bahwa informasi yang didapatkan Setya salah.Bukan hanya Zavier, Mario juga menatap Setya dengan bingung dan merasa informasi yang didapatkan Setya seharusnya salah.“Tetua Zavier, aku sudah menyelidiki hal ini dengan jelas. Informasi yang kudapatkan nggak mungkin salah. Aku berani jamin, itu memang kamar Gustari,” jawab Setya.“Ini ....”Setelah mendengar jawaban pasti dari Setya, Zavier dan Mario pun sepenuhnya tercengang. Mereka tahu jelas bahwa S
Di sisi Owen.Setelah tiba di kediaman Keluarga Wulianto dan mendapatkan buah lima warna, Owen pun berpamitan pada Wahab dan berencana untuk pergi ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat bersama Gunawan. Namun, dia malah tiba-tiba menerima telepon dari Hugo.Selanjutnya, Hugo mengatakan bahwa Keluarga Meriya sudah menyetujui pembagian keuntungan yang diajukan Owen dan berencana untuk mencapai kesepakatan kerja sama dengan Grup Ora. Ini sangat sesuai dengan niat Owen. Bagaimanapun juga, tujuan Owen datang ke Tonham Barat kali ini memang untuk bekerja sama dengan Keluarga Meriya dan membuka pasar di Tonham Barat.Owen sebenarnya ingin langsung kembali ke hotel, lalu mendiskusikan masalah spesifik mengenai kerja sama ini. Namun, dia sudah berjanji akan pergi ke markas Organisasi Dragmar bersama Gunawan. Selain itu, Gunawan juga tulus ingin menjamunya. Dia tidak mungkin mengingkari janjinya dan mengecewakan Gunawan.Oleh karena itu, Owen pun hanya bisa menyuruh Hugo untuk pulang ke kedia
“Tuan Gustari, ayo kita juga masuk! Oh iya, setelah bertemu sebelumnya, Pak Efendi sangat ingin bertemu denganmu lagi. Aku mau bawa kamu menemuinya dulu, baru ketemu rekan lain. Bagaimana pendapatmu?” tanya Gunawan.“Oke! Aku juga mau ketemu Pak Efendi untuk diskusikan masalah Rusli!” jawab Owen sambil mengangguk. Kali ini, Owen mengikuti Gunawan datang ke Organisasi Dragmar Tonham Barat bukan hanya karena ingin memenuhi permintaan Gunawan untuk berkumpul dengan rekan kerja lain. Sekarang, dia sudah bisa memastikan Rusli memang menyelinap ke Tonham Barat, juga membunuh orang demi merampas bunga lima warna.Jadi, Owen ingin meminta Efendi mengutus ahli Organisasi Dragmar Tonham Barat untuk membantunya menyelidiki lokasi Rusli. Bagaimanapun juga, Tonham Barat sangat luas dan Rusli juga bersembunyi entah di mana.Dengan hanya mengandalkan kemampuan Owen sendiri, mencari Rusli di Tonham Barat tidak ada bedanya dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Jika bisa meminta bantuan para ahli
‘Gunawan, buat apa kamu timbulkan masalah untuk diri sendiri ...,’ desah Haryanto dalam hati saat melihat Gunawan ditegur oleh Efendi.Saat masih di lembaga keamanan tadi, Haryanto pernah menasihati Gunawan dan melarangnya membawa Owen masuk ke markas mereka. Namun, Gunawan bukan hanya tidak mendengar nasihatnya, juga membawa Owen datang menemui Efendi. Apa bedanya ini dengan mencari masalah untuk diri sendiri. Selanjutnya, Gunawan pasti akan dihukum oleh Efendi.Namun, apa yang terjadi selanjutnya sangat mengejutkan Haryanto.“Pak Efendi, dia ini Pak Gustari, bukan orang luar ...,” jawab Gunawan dengan jujur. Baru saja Gunawan ingin lanjut berbicara, Efendi tiba-tiba menyela.“Gustari? Kok nama ini familier banget?” gumam Efendi. Kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu.“Pak Efendi, ini Pak Gustari yang mengandalkan kemampuannya sendiri untuk membunuh Tangan Beracun sebelumnya,” jelas Gunawan sambil tersenyum, seolah-olah bisa menebak pemikiran Efendi.“Apa? Ternyata memang dia! Bagu
“Ternyata begitu!”Setelah mendengar penjelasan Gunawan, Haryanto baru mengerti kenapa Gunawan bersikeras mengundang Owen datang bertamu ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat. Namun, setelah dipikir-pikir, dia merasa ada yang aneh.“Gunawan, basis kultivasi Tangan Beracun sangat tinggi dan dia juga sulit dihadapi. Biarpun punya kemampuan yang cukup tinggi, kekuatannya masih kalah jauh dari Tangan Beracun. Mana mungkin dia mampu membunuh Tangan Beracun sendiri?” tanya Haryanto dengan bingung.Saat berada di puncak gunung tadi, Haryanto pernah bertarung dengan Owen. Pada saat itu, Owen bahkan tidak mampu menahan satu pun serangannya hingga hampir terluka. Jadi, basis kultivasi Owen seharusnya baru mencapai sekitar Semi Alam Tigana.Di sisi lain, Tangan Beracun adalah salah satu dari Delapan Penjahat Besar. Basis kultivasinya telah mencapai tahap awal Alam Tigana dan berjarak tidak jauh lagi dari tahap menengah Alam Tigana. Kekuatan itu jauh lebih kuat daripada kekuatan Owen. Jadi, di
“Oh, benarkah? Pak Efendi, sehebat apa Pak Gustari hingga kamu begitu memujinya?” tanya Haryanto setelah mendengar pujian Efendi terhadap Owen.Sebelumnya, Haryanto pernah bertarung dengan Owen. Jadi, dia tahu jelas mengenai kemampuan Owen. Owen memang sangat hebat dan termasuk salah satu orang paling hebat di kalangan generasi muda. Namun, beberapa orang yang menduduki peringkat awal Daftar Pemuda-Pemudi Unggul juga memiliki kekuatan yang tidak kalah dari Owen.Menurut Haryanto, Owen hanya beruntung karena bisa mendapatkan sebuah senjata magis tingkat Tigana kedua. Namun, dia merasa Owen tidak mungkin mampu membunuh seorang petarung Alam Tigana tanpa menggunakan senjata magisnya itu. Namun, apa yang dikatakan Efendi selanjutnya sangat mengejutkannya.“Tetua Haryanto, berhubung kamu begitu penasaran, aku jujur saja deh. Sebelumnya, Pak Gustari sudah membunuh Raja Iblis dan membuat Rusli terluka serius. Pada akhirnya, Loran yang bantu Rusli melarikan diri. Bahkan Raja Iblis dan Rusli ya
“Tentu saja! Pak Rowan sendiri yang memberitahuku hal ini. Mana mungkin dia bohong! Dengan kekuatan Pak Gustari, bahkan aku juga kalah darinya,” jawab Efendi dengan nada penuh kekaguman.Saat berada di kediaman Keluarga Tanzil sebelumnya, Efendi pernah bertemu dengan Owen sekali. Hanya saja, dia tidak melihat tampang asli Owen karena Owen mengenakan topeng.Dalam pertemuan pertama mereka, Owen mengandalkan kekuatannya sendiri untuk membunuh Tangan Beracun. Dalam pertemuan kedua mereka ini, dia malah mengetahui bahwa Owen yang telah membunuh Raja Iblis. Jadi, dia benar-benar kagum pada Owen yang sudah berulang kali memberantas kejahatan.Raja Iblis memiliki basis kultivasi yang tinggi dan sudah hampir mencapai tahap puncak Alam Tigana. Sementara itu, dengan mengandalkan kemudahan mendapatkan bahan obat di Tonham Barat, basis kultivasi Efendi juga baru menerobos mencapai tahap puncak Alam Tigana beberapa saat yang lalu.Basis kultivasi Efendi lebih tinggi daripada Raja Iblis, tetapi Raja
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero