“Kakek, sekarang, ada banyak keluarga besar terkemuka yang berebutan untuk bekerja sama dengan Grup Ora. Sebaiknya kita temui Pak Gustari secepat mungkin! Jangan sampai orang lain mendahului kita,” ujar Hugo dengan khawatir.“Emm, ayo kita temui Gustari!” jawab Malik. Kemudian, dia, Hugo, dan yang lain pun berjalan menuju kamar Owen.“Eh, orang dari Keluarga Meriya sudah datang ....”Begitu melihat kemunculan kelompok Meriya, semua orang pun terkejut. Semalam, Owen telah mengatakan bahwa Grup Ora akan memprioritaskan Keluarga Meriya sebagai mitra kerja sama. Jadi, mereka pun sengaja datang pagi-pagi supaya bisa mendahului Keluarga Meriya dalam mendapatkan kesempatan kerja sama ini.Tak disangka, sebelum mereka sempat bertemu dengan Owen, anggota Keluarga Meriya malah telah tiba. Terlebih lagi, Malik juga datang sendiri. Hal ini pun membuat mereka agak kewalahan.“Nona Yunita, nggak disangka kita bertemu lagi secepat ini,” sapa Sean yang berdiri di paling depan dengan bersahabat. Meski
“Pak Yosua, berhubung kalian semua juga ingin bekerja sama dengan Grup Ora, Keluarga Meriya akan bersaing dengan kalian secara adil. Aku yakin Pak Gustari pasti akan membuat keputusan yang bijak,” ujar Malik dengan suara berat.Meskipun tidak berharap keluarga besar terkemuka lainnya bersaing dengan Keluarga Meriya, Malik juga tidak bisa mencegah orang lain mementingkan kepentingan mereka masing-masing. Namun, Keluarga Meriya adalah pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Barat. Kekuatan dan latar belakang Keluarga Meriya masih lebih tinggi daripada keluarga besar terkemuka lain seperti Keluarga Songadi. Sebagai kepala Keluarga Meriya, Malik tentu saja memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang cukup besar untuk menghadapi tantangan dari orang lain.“Terima kasih, Pak Malik. Kalau begitu, mari kita semua bersaing dengan adil,” jawab Yosua sambil tersenyum.Berhubung Malik tidak menyalahkan mereka, Yosua dan orang dari keluarga besar terkemuka lain pun diam-diam merasa lega. Mes
“Kakek, Pak Gustari bilang dia lagi tangani hal yang sangat penting dan masih belum bisa kembali. Jadi, dia suruh kita pulang dulu. Mengenai perihal kerja sama Keluarga Meriya dengan Grup Ora, dia akan mendiskusikannya lagi setelah kembali nanti,” jelas Hugo. “Aneh banget! Ini pertama kalinya Pak Gustari datang ke Tonham Barat, ‘kan? Dia juga nggak kenal siapa-siapa di sini. Hal penting apa yang mau ditanganinya?” tanya Malik dengan kening berkerut.Malik tentu saja tidak tahu bahwa Owen kebetulan bertemu dengan kenalannya dari Organisasi Dragmar Tonham Barat di vila Spencer dan hendak pergi bertamu di markas Organisasi Dragmar Tonham Barat. Oleh karena itu, dia tidak bisa kembali untuk mendiskusikan kerja sama dengan Keluarga Meriya.“Ayah, itu urusannya sendiri. Berhubung dia nggak bisa langsung kembali, sebaiknya kita pulang dulu,” kata Sonny lagi.“Ini ....” Setelah ragu sejenak, Malik pun berencana untuk pulang terlebih dahulu dan membicarakan semuanya lagi setelah Owen kembali.
“Kami juga akan tunggu di sini!” dengus Malik. Dia berencana untuk menunggu kepulangan Owen bersama beberapa keluarga besar terkemuka lainnya.“Apa? Ma ... mana bisa begitu!” seru Sonny dengan terkejut.“Memangnya kenapa? Orang lain juga tunggu di sini, kenapa kita nggak boleh?” tanya Malik dengan tidak senang.“Tapi ... Pak Gustari sudah bilang dia masih belum bisa kembali. Nggak ada gunanya juga kita tunggu di sini. Lagian, dia itu hanya seorang wakil presdir, bukan direktur utamanya langsung. Untuk apa kita menunggunya di sini,” jawab Sonny.Sebelumnya, Sonny sudah tahu bahwa Owen berkemungkinan besar adalah seorang petarung tahap puncak Alam Tigana. Dia tentu saja tidak berani merendahkan Owen. Jika kali ini Owen yang datang sendiri, tidak masalah apabila dia dan Malik menunggu di sini.Namun, Gustari hanyalah seorang wakil presdir, status dan kedudukannya masih kalah jauh dari Owen. Sekarang, Gustari sedang tidak berada di hotel. Kedatangan mereka semua pun sia-sia. Namun, Malik m
Sebuah mobil hitam mewah melaju masuk dan berhenti di tempat parkir hotel. Selanjutnya, seorang pria tua berumur sekitar 60 tahun dan bertatapan tajam turun dari mobil bersama 2 pria paruh baya beraura mengesankan.Mereka bertiga tidak lain adalah ahli yang bekerja untuk Tirta. Pria tua yang memimpin di paling depan bernama Zavier. Dia adalah salah satu dari Enam Pelindung Ketua Mafia Tonham Barat.Berhubung Tonham Barat kaya akan bahan obat, kekuatan praktisi seni bela diri di Tonham Barat sedikit lebih kuat daripada praktisi seni bela diri di Tonham Selatan. Jadi, basis kultivasi Enam Pelindung Ketua Mafia Tonham Barat sudah mencapai Alam Tigana. Meskipun peringkat Zavier relatif rendah di antara Enam Pelindung Ketua Mafia Tonham Barat, basis kultivasinya telah mencapai tahap awal Alam Tigana. Sementara itu, kedua pria paruh baya lainnya bernama Setya dan Mario. Mereka adalah ahli yang dilatih dengan baik oleh Tirta, juga merupakan salah satu tulang punggung Keluarga Pangadi. Basis
“A ... ada apa ini?”Begitu melihat ada begitu banyak orang yang berkumpul di luar kamar Owen dan sepertinya sedang menunggu sesuatu, Zavier, Setya, dan Mario pun tercengang. Setelah melihat jelas tampang orang-orang itu, mereka makin terkejut.“Bukannya itu Hadi Garamata? Untuk apa dia datang kemari?” tanya Zavier sambil mengusap-usap matanya.Sebagai salah satu dari Enam Pelindung Ketua Mafia Tonham Barat, Zavier memiliki wawasan luas dan mengenal hampir semua orang dari generasi tua keluarga besar terkemuka. Hadi yang berdiri di paling belakang sekelompok orang itu adalah kepala Keluarga Garamata, salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Barat. Jadi, dia tentu saja mengenali Hadi.Namun, Zavier tidak mengerti kenapa orang dengan status setinggi Hadi bisa muncul di tempat ini. Sepertinya, dia juga sedang berbaris untuk menunggu orang dan bahkan berbaris di paling belakang. Hal ini benar-benar sangat mengejutkan.“Tetua Zavier, sepertinya bukan hanya Pak Hadi. Prasetyo Gultom, Ta
“Apa? Jangan-jangan ... mereka benar-benar lagi tunggu Gustari?” seru Zavier dengan terkejut. Dia tahu kamar di depan itu adalah kamarnya Gustari. Jika tebakannya tidak salah, orang yang ditunggu sekelompok orang ini seharusnya adalah Gustari.Namun, setelah memikirkannya lagi, Zavier merasa ada yang aneh. Gustari hanyalah seorang anak bau kencur. Kenapa dia mampu membuat para tokoh hebat dari keluarga besar terkemuka menunggunya dengan hormat di luar?“Setya, kamu yakin itu kamarnya Gustari? Apa kamu nggak salah?” tanya Zavier. Dia curiga bahwa informasi yang didapatkan Setya salah.Bukan hanya Zavier, Mario juga menatap Setya dengan bingung dan merasa informasi yang didapatkan Setya seharusnya salah.“Tetua Zavier, aku sudah menyelidiki hal ini dengan jelas. Informasi yang kudapatkan nggak mungkin salah. Aku berani jamin, itu memang kamar Gustari,” jawab Setya.“Ini ....”Setelah mendengar jawaban pasti dari Setya, Zavier dan Mario pun sepenuhnya tercengang. Mereka tahu jelas bahwa S
Di sisi Owen.Setelah tiba di kediaman Keluarga Wulianto dan mendapatkan buah lima warna, Owen pun berpamitan pada Wahab dan berencana untuk pergi ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat bersama Gunawan. Namun, dia malah tiba-tiba menerima telepon dari Hugo.Selanjutnya, Hugo mengatakan bahwa Keluarga Meriya sudah menyetujui pembagian keuntungan yang diajukan Owen dan berencana untuk mencapai kesepakatan kerja sama dengan Grup Ora. Ini sangat sesuai dengan niat Owen. Bagaimanapun juga, tujuan Owen datang ke Tonham Barat kali ini memang untuk bekerja sama dengan Keluarga Meriya dan membuka pasar di Tonham Barat.Owen sebenarnya ingin langsung kembali ke hotel, lalu mendiskusikan masalah spesifik mengenai kerja sama ini. Namun, dia sudah berjanji akan pergi ke markas Organisasi Dragmar bersama Gunawan. Selain itu, Gunawan juga tulus ingin menjamunya. Dia tidak mungkin mengingkari janjinya dan mengecewakan Gunawan.Oleh karena itu, Owen pun hanya bisa menyuruh Hugo untuk pulang ke kedia