“Ng ... nggak mungkin!” gumam Sonny dengan ekspresi tidak percaya dan terkejut. Tadi, dia mengira Yunita yang percaya pada bualan Grup Ora sangatlah bodoh. Selain itu, dia juga menertawakan Yunita secara terang-terangan.Sekarang, kenyataan yang kejam ini malah memberinya pukulan yang kuat. Dia tidak menyangka pil peningkat energi sejati kualitas top benar-benar bisa meningkatkan peluang praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi. Ternyata, orang yang bodoh adalah dirinya sendiri. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Grup Ora mampu melakukan hal seperti ini, juga tidak dapat menerima kenyataan kejam ini.“Apanya yang nggak mungkin? Om Sonny, asal kamu tahu, pil peningkat energi sejati kualitas top yang membantu Sean menerobos mencapai Alam Augana masih bukan apa-apa. Grup Ora juga punya pil yang bisa bantu praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi beberapa tingkatan sekaligus! Kamu yang terlalu sok tahu dan meremehkan pil yang dijual Grup Ora!” ejek Y
“Aku nggak punya pil yang dijual Grup Ora, mana bisa aku kasih kamu bukti?” jawab Yunita dengan kening berkerut.“Kalau begitu, kamu nggak punya bukti dong? Kalau nggak punya bukti, jangan asal bicara!” cibir Sonny.Berhubung Yunita tidak dapat mengeluarkan buktinya, Sonny sangat yakin bahwa ini semua hanyalah bualan Yunita untuk membujuk Malik bekerja sama dengan Grup Ora. Berhubung begitu, mungkin saja Sean yang menerobos mencapai Alam Augana dengan mengandalkan bantuan pil peningkat energi sejati kualitas top juga hanyalah karangan Yunita.Orang yang berpikir begitu bukan hanya Sonny, tetapi juga Malik dan para tetua Keluarga Meriya.“Kamu ....” Yunita merasa sangat kesal. Namun, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, “Om Sonny, kamu mau bukti, ‘kan? Oke, aku akan kasih kamu buktinya!”“Oh? Bukti apa? Tunjukkanlah! Aku mau tahu apa benar Grup Ora punya pil sehebat itu!” cibir Sonny. Dia tidak tahu bukti apa yang akan ditunjukkan Yunita. Namun, dia tahu bahwa Yunita harus mengel
“Yunita, a ... ada apa ini sebenarnya? Kenapa basis kultivasimu bisa tiba-tiba menerobos dari tahap akhir Alam Rigana sampai tahap awal Alam Augana?” tanya Malik dengan ekspresi tidak percaya.“Kakek, ini semua berkat Gustari. Di acara bisnis semalam, Gustari pakai pil Grup Ora untuk meningkatkan basis kultivasiku sampai Alam Augana ...,” jelas Yunita. Kemudian, dia menceritakan dengan jelas apa yang terjadi semalam.“Apa? Pil yang dijual Grup Ora benar-benar bisa bantu praktisi seni bela diri menerobos hambatan kultivasi beberapa tingkatan sekaligus dan bahkan sampai 3 tingkatan? Mu ... mustahil!”Setelah mendengar cerita Yunita, Malik, Sonny, dan yang lain pun tercengang. Terutama Sonny, sejak awal dia mengira bahwa Yunita hanya sengaja membual tentang manfaat pil yang dijual Grup Ora untuk membujuk Malik menyetujui perihal kerja sama. Tak disangka, apa yang dikatakan Yunita benar. Pil yang dijual Grup Ora benar-benar bisa membantu Yunita menerobos dari tahap akhir Alam Rigana menca
“Kakek sudah tahu betapa hebatnya Grup Ora, ‘kan? Makanya, Keluarga Meriya harus segera setujui syarat yang ditawarkan Pak Gustari supaya nggak terjadi hal di luar dugaan!” bujuk Hugo dengan bersemangat setelah Malik dan yang lainnya berubah pikiran.“Yang dikatakan Kak Hugo benar! Kakek, semalam, ada banyak keturunan keluarga besar yang berebutan untuk kerja sama dengan Grup Ora. Untungnya, Gustari itu orang yang adil. Berhubung sudah berjanji pada Kak Hugo, dia sama sekali nggak menyetujui tawaran mereka. Tapi, dia sudah berjanji pada semua orang. Kalau nggak bisa capai kesepakatan kerja sama dengan Keluarga meriya, dia akan pilih salah satu dari mereka untuk kerja sama,” tambah Yunita.“Emm, aku mengerti! Hal ini memang nggak bisa ditunda lagi! Hugo, apa kamu tahu di mana hotel yang ditinggali Gustari? Suruhlah dia datang kemari untuk lanjut mendiskusikan masalah kerja sama. Beri tahu dia juga Keluarga Meriya bersedia terima pembagian keuntungan yang ditawarkannya,” ujar Malik.Mali
“Ayah, manfaat pil yang dijual Grup Ora memang bagus. Tapi, mereka hanyalah perusahaan kecil dari Tonham Selatan. Lagian, Gustari juga hanyalah seorang wakil presdir yang statusnya rendah. Sementara itu, Ayah punya status dan kedudukan tinggi. Kalau Ayah pergi menemuinya sendiri, itu nggak ada bedanya dengan menurunkan pamor Ayah dan reputasi Keluarga Meriya!” ujar Sonny dengan serius.“Yang dibilang Sonny benar. Kak, Grup Ora itu bukanlah perusahaan milik keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Bahkan Owen yang merupakan direktur utama perusahaan itu juga masih nggak bisa dibandingkan denganmu, apalagi hanya seorang wakil presdir. Sekarang, kamu sudah setuju untuk kerja sama dengan mereka. Biarkan saja Hugo sendiri yang diskusikan hal lainnya dengan Gustari. Kamu nggak usah turun tangan sendiri!”Begitu mendengar ucapan Sonny, para tetua Keluarga Meriya juga buru-buru membujuknya. Mereka memang tidak tahu jelas mengenai latar belakang Grup Ora, tetapi mereka tahu bahwa Grup Ora bu
“Sembarangan! Hugo, kalau kamu memang mau melayani Gustari dengan baik, tunggu saja sampai kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk kerja sama. Kenapa Ayah harus menemuinya di hotel secara langsung untuk minta maaf?” dengus Sonny.“Benar! Pokoknya, Kak Malik nggak boleh langsung pergi ke hotel untuk menemui Gustari!” tambah para tetua Keluarga Meriya.“Tapi ....” Hugo masih ingin lanjut membujuk mereka, tetapi Sonny malah langsung menyela, “Nggak ada tapi-tapian lagi! Kalau kamu rasa kamu sendiri yang pergi masih kurang sopan, aku akan temani kamu!”“Kamu? Ma ... mana bisa begitu!” seru Hugo dengan terkejut.Alasan utama kerja sama di antara Keluarga Meriya dengan Grup Ora bisa mencapai tahap seperti ini adalah karena Sonny tidak berhenti mengacau. Sekarang, Hugo dan Yunita sudah bersusah payah meyakinkan Malik, Hugo tentu saja tidak akan membiarkan Sonny mengacau lagi, apalagi menemaninya pergi mencari Owen. Jika Sonny masih lanjut bersikap arogan di hadapan Owen dan membuat Owen
“Ini ....”Begitu mendengar perintah Malik, Hugo pun tercengang. Dia tahu jelas bahwa Sonny sangat arogan dan juga selalu merasa dirinya benar. Jika dia membawa Sonny pergi menemui Owen, masalahnya mungkin akan menjadi makin kacau. Jadi, dia tentu saja tidak bersedia membawa Sonny.Namun, Malik dan para tetua Keluarga Meriya telah terpengaruh kata-kata Sonny. Tidak peduli bagaimana pun Hugo membantah, tidak akan ada yang menerima usulnya. Dalam sekejap, dia pun merasa sangat putus asa.Kring! Tiba-tiba, ponsel Malik berbunyi.“Ini telepon dari Hasan!” seru Malik setelah mengeluarkan ponselnya.“Kak, apa Hasan sudah menemukan informasi mengenai Grup Ora?” tanya para tetua Keluarga Meriya.Sore kemarin, berhubung Hugo tidak berhenti membujuk Malik untuk berubah pikiran, Malik pun mengutus Hasan untuk pergi menyelidiki situasi dan latar belakang Grup Ora. Setelah itu, dia baru akan memutuskan apakah Keluarga Meriya mau menyetujui kerja sama ini atau tidak. Sekarang, berhubung Hasan sudah
Sonny dan Hugo pun menghentikan langkah mereka, lalu menoleh ke arah Malik dan bertanya dengan bingung, “Ada apa?”“Sonny, ternyata Grup Ora jauh lebih hebat dari perkiraan kita! Kamu dan Hugo nggak boleh pergi menemui Gustari dengan begitu saja,” jawab Malik sambil menghela napas dalam-dalam. Ekspresinya terlihat sangat suram. Setelah mendengar laporan Hasan, hatinya langsung bergejolak hebat.“Grup Ora sangat hebat? Ayah, Grup Ora itu cuma sebuah perusahaan farmasi kecil di Tonham Selatan. Memangnya mereka bisa sehebat apa?” tanya Sonny dengan bingung.“Benar! Kak, kita nggak pernah dengar tentang Grup Ora sebelumnya. Jadi, Grup Ora seharusnya hanyalah sebuah perusahaan kecil yang baru didirikan di Tonham Selatan. Apa kamu nggak terlalu memandang tinggi mereka?” tambah para tetua Keluarga Meriya.Sangat jelas bahwa para tetua Keluarga Meriya dan Sonny masih tidak menganggap serius Grup Ora. Namun, hal ini juga wajar. Keluarga Meriya merupakan pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonh
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero