Share

Bab 2579

Penulis: Jurang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-23 18:00:00
“Nggak ada yang perlu dijelaskan lagi! Mati sana!”

Melihat Owen yang tidak melawan mereka, Wahab, Suhendra, dan Suryanto merasa sangat gembira. Mereka tidak tahu kenapa Owen yang begitu kuat bisa dipukul mundur. Namun, mereka tahu jelas bahwa kekuatan Owen sudah berkurang banyak dan ini adalah kesempatan mereka untuk membalaskan dendam Spencer. Jadi, mereka pun tidak berhenti menyerang Owen tanpa mendengarkan penjelasannya.

“Kalian .... Ini permintaan kalian sendiri ya! Terima seranganku, Badai Penghancur!” seru Owen dengan marah.

Berhubung sudah tidak bisa menghindari serangan kelompok Wahab, Owen pun mengerahkan Badai Penghancur lagi untuk menghadapi mereka. Hanya saja, energi spiritual yang tersisa dalam tubuhnya sudah tidak banyak lagi. Jadi, kekuatan Badai Penghancur kali ini pun jauh lebih lemah dari sebelumnya.

Namun, Owen pada dasarnya memang hanya ingin melepaskan diri dari serangan kelompok Wahab. Badai Penghancur yang dikerahkannya ini sudah cukup untuk memberikannya waktu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2580

    Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan pria tua itu segera merobek serangan Badai Penghancur dan sisa kekuatannya memelesat ke arah Owen.“Tahap menengah Alam Tigana!” seru Owen dengan terkejut. Melalui fluktuasi energi sejati dari tubuh pria tua itu, Owen bisa menebak bahwa dia adalah seorang petarung tahap menengah Alam Tigana. Pantas saja dia bisa membobol serangan Badai Penghancur dengan semudah itu.Berhubung serangan pria tua itu terlalu kuat, Owen buru-buru menggunakan sedikit energi spiritualnya yang tersisa untuk menghindari serangan itu.“Baguslah! Ahli dari Organisasi Dragmar Tonham Barat benar-benar hebat!” seru Wahab dan yang lain dengan gembira setelah menyaksikan situasi ini.“Ternyata kamu itu anggota Organisasi Dragmar Tonham Barat!” seru Owen sambil berdiri dari lantai dengan tampang menyedihkan. Setelah berpikir sejenak, Owen pun menebak bahwa ketiga pria tua ini seharusnya adalah bala bantuan yang dicari Wahab.“Pak Wahab, siapa anak ini? Kenapa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2581

    “Dasar penjahat! Mati sana!”Saat melihat Owen yang jatuh dalam bahaya, Wahab, Yakob, Suhendra, dan Suryanto pun merasa sangat gembira.Sebelumnya, mereka sudah menyaksikan kehebatan Haryanto yang tidak dapat dilawan Owen. Jika tebakan mereka tidak meleset, serangan Haryanto itu pasti akan langsung membunuh Owen. Dengan begitu, dendam Keluarga Wulianto akhirnya terbalaskan juga.Namun, sebelum sempat bergembira lebih lanjut, tiba-tiba terjadi perubahan situasi.“Berhenti!” Tepat pada saat ini, salah satu pria tua yang mengikuti Haryanto datang kemari tiba-tiba teringat sesuatu dan buru-buru berseru untuk menghentikan serangan Haryanto. Kemudian, dia juga mengadang di hadapan Owen tepat waktu.“Gunawan, kenapa kamu menghalangiku?” tanya Haryanto dengan terkejut. Selanjutnya, berhubung khawatir serangannya akan melukai rekannya, dia pun buru-buru menyimpan kembali energi sejatinya.“Kak Haryanto, pemuda ini sepertinya adalah kenalanku. Ada yang mau kutanyakan padanya dulu,” jelas Gunawan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2582

    “Aku ....”Baru saja Owen hendak menjawab pertanyaan Gunawan, Haryanto tiba-tiba menyela, “Gunawan, kamu kenal sama anak ini?”Setelah melihat Gunawan yang sepertinya sangat akrab dengan Owen, Haryawan merasa agak terkejut dan tidak mengerti kenapa Gunawan bisa berteman dengan seorang penjahat.“Benar! Tuan Gustari itu ....” Baru saja Gunawan hendak mengungkapkan identitas Owen, dia tiba-tiba merasa ada yang salah. Saat datang untuk menjatuhkan Tangan Beracun sebelumnya, Owen mengenakan topeng untuk menutupi wajahnya. Itu berarti dia tidak ingin atau tidak bisa mengungkapkan identitasnya. Oleh karena itu, Gunawan merasa dirinya tidak boleh mengatakan bahwa Owen adalah Prajurit Naga Hitam dari Organisasi Dragmar Tonham Selatan di hadapan semua orang. Begitu memikirkan hal ini, dia buru-buru menutup mulutnya.“Tetua Gunawan, nggak peduli kalian kenal atau nggak, dia sudah melakukan tindak kejahatan yang nggak bisa diampuni. Apa kamu mau melindunginya karena kenal dekat dengannya?” tanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2583

    “Kak Haryanto, aku nggak berniat untuk melindungi Tuan Gustari. Tapi, aku sangat memahami karakternya. Dia nggak mungkin melakukan tindak kejahatan seperti merampas barang milik orang lain atau membunuh orang nggak berdosa. Menurutku, ini pasti hanyalah kesalahpahaman,” jawab Gunawan dengan buru-buru.“Salah paham? Salah paham apa? Dia itu satu-satunya orang yang paling mencurigakan di lokasi kejadian. Selain itu, dia juga sengaja mencegah kami membawa Spencer ke rumah sakit, lalu membunuh Spencer supaya bisa menutupi kedoknya! Siapa lagi pelakunya kalau bukan dia?” ujar Wahab sambil menatap Owen dengan penuh kebencian.“Sembarangan! Siapa bilang aku membunuh Pak Spencer? Tadi, aku sudah bilang, Pak Spencer baik-baik saja karena aku sudah menyembuhkannya!” bentak Owen dengan marah.Owen sudah benar-benar kehilangan kesabaran. Sebelumnya, dia berulang kali ingin menjelaskan bahwa Spencer baik-baik saja. Namun, Wahab dan yang lain malah menolak mendengar penjelasannya. Sekarang, setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2584

    “Uhuk, uhuk ....”Tepat pada saat ini, Spencer terbatuk ringan dan mulai tersadar.“Spencer, ka ... kamu baik-baik saja?”Begitu menyaksikan hal ini, Wahab, Yakob, Suhendra, dan Suryanto pun tercengang. Awalnya, mereka mengira Spencer sudah tewas dibunuh Owen. Tak disangka, Owen benar-benar sudah menyembuhkan Spencer yang tadinya sekarat. Hal ini benar-benar bagaikan keajaiban! Jika bukan mengalaminya sendiri, mereka tidak akan percaya ini adalah hal nyata.“Syukurlah!”Pada detik selanjutnya, Wahab dan yang lainnya pun berseru gembira. Kemudian, mereka buru-buru menghampiri Spencer dan memapah Spencer untuk duduk.“Kakek, Ayah, kok kalian ada di sini .... Ini tempat apa? Kenapa aku ada di sini?” tanya Spencer dengan lemah. Dia menatap kelompok Wahab dan pepohonan rindang di sekeliling dengan bingung.Begitu terkena serangan Rusli sebelumnya, Spencer langsung tidak sadarkan diri dan sama sekali tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Setelah tersadar kembali, dia langsung melihat kelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2585

    Bruk! Setelah tiba di hadapan Owen, Wahab langsung berlutut dan berkata dengan tulus, “Pak Gustari, maaf. Sebelumnya, kami sudah menuduhmu tanpa menyelidiki masalahnya dengan jelas. Selain minta maaf, aku juga mau berterima kasih karena kamu sudah menyelamatkan cucuku. Keluarga Wulianto nggak akan melupakan kebaikanmu ini ....”Kali ini, Owen berbaik hati ingin menolong Spencer. Namun, selain menuduh Owen, Wahab, Yakob, dan yang lain malah berulang kali menyerang serta hendak membunuh Owen. Untungnya, basis kultivasi Owen sangat tinggi sehingga mampu menahan serangan mereka sebelumnya. Jika tidak, Owen mungkin sudah tewas di tangan mereka. Dengan begitu, mereka bukan hanya membunuh orang yang tidak berdosa, juga secara tidak langsung mencelakai Spencer.Setelah mengingat kembali hal ini, Wahab tanpa sadar langsung merinding.Intinya, kali ini, Owen bukan hanya mampu membalikkan situasinya dengan mengandalkan kemampuannya sendiri, juga telah menyelamatkan Spencer. Demi menunjukkan rasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2586

    Bruk! Pada detik selanjutnya, Yakob berjalan ke arah Owen, lalu berlutut di hadapannya.Bruk! Bruk! Melihat Wahab dan Yakob yang sudah berlutut, Suhendra dan Suryanto ragu sejenak, lalu juga ikut berlutut di hadapan Owen. Meskipun Yakob memiliki andil yang paling besar, mereka juga telah berulang kali membela Yakob dan tidak lepas dari kesalahan. Setelah mengetahui kebenarannya, mereka juga merasa bersalah dan berharap Owen memaafkan mereka.“Apa-apaan kalian?”Begitu menyaksikan hal ini, Owen pun merasa sangat serbasalah. Dia memang masih merasa kesal atas tindakan keempat orang ini. Namun, dia juga merasa tidak enak hati untuk membiarkan mereka berlutut di hadapannya, apalagi Wahab, Suhendra, dan Suryanto yang sudah begitu tua.“Pak Gustari, semua ini memang salahku. Aku terlalu panik dan mengira kamu sudah membunuh Spencer, makanya aku langsung bertindak tidak rasional. Sekarang, aku sudah menyadari kesalahanku. Aku harap kamu bisa berbesar hati dan memaafkanku,” ujar Yakob dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 2587

    “Tetua Haryanto, maaf. Ini memang adalah kesalahan kami. Kami bukan sengaja melakukannya. Aku harap kamu bisa memaafkan kami,” ujar Wahab untuk meminta maaf pada Haryanto.“Ya sudahlah. Berhubung masalah ini belum sempat berkembang hingga terlalu besar, aku nggak akan mempermasalahkannya dengan kalian. Tapi, jangan mengulanginya lagi!” dengus Haryanto.“Baik, baik. Kami nggak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi,” jawab Wahab dengan terburu-buru. Dia akhirnya merasa lega juga.Setelah menegur Wahab, Haryanto menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Kemudian, dia baru menatap Owen dan berkata dengan tulus, “Tuan Gustari, tadi, aku langsung menyerangmu tanpa menyelidiki kebenarannya dulu dan hampir membahayakan nyawamu. Maaf, ya. Itu memang salahku. Aku harap kamu memakluminya.”Sebagai anggota Organisasi Dragmar, Haryanto tidak terlebih dahulu mengumpulkan buktinya sebelum menyerang Owen. Dalam aspek ini, dia memang agak lalai. Untungnya, Gunawan mengenal Owen dan menghenti

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3129

    “Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

DMCA.com Protection Status