“Tetua Haryanto, maaf. Ini memang adalah kesalahan kami. Kami bukan sengaja melakukannya. Aku harap kamu bisa memaafkan kami,” ujar Wahab untuk meminta maaf pada Haryanto.“Ya sudahlah. Berhubung masalah ini belum sempat berkembang hingga terlalu besar, aku nggak akan mempermasalahkannya dengan kalian. Tapi, jangan mengulanginya lagi!” dengus Haryanto.“Baik, baik. Kami nggak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi,” jawab Wahab dengan terburu-buru. Dia akhirnya merasa lega juga.Setelah menegur Wahab, Haryanto menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Kemudian, dia baru menatap Owen dan berkata dengan tulus, “Tuan Gustari, tadi, aku langsung menyerangmu tanpa menyelidiki kebenarannya dulu dan hampir membahayakan nyawamu. Maaf, ya. Itu memang salahku. Aku harap kamu memakluminya.”Sebagai anggota Organisasi Dragmar, Haryanto tidak terlebih dahulu mengumpulkan buktinya sebelum menyerang Owen. Dalam aspek ini, dia memang agak lalai. Untungnya, Gunawan mengenal Owen dan menghenti
“Benar! Spencer, siapa sebenarnya pelakunya?” tanya Wahab. Dia dan orang lainnya juga langsung menatap ke arah Spencer. Kali ini, orang itu sudah membunuh beberapa pengawal Keluarga Wulianto dan hampir membunuh Spencer. Jadi, mereka sangat membencinya. Jika bisa menemukan pelakunya, Keluarga Wulianto pasti akan membalaskan dendam ini meskipun harus mengorbankan segalanya.“Orang itu pakai topeng untuk menutupi wajahnya. Jadi, aku nggak tahu dia itu siapa .... Tapi, kalau dari karakteristik tubuh dan suaranya, dia seharusnya adalah seorang pria paruh baya,” jawab Spencer dengan lemah.“Apa? Bahkan kamu juga nggak tahu pelakunya itu siapa? Sial! Kenapa jadi begini ....”Setelah mendengar jawaban Spencer, hati Wahab dan Yakob pun tenggelam. Awalnya, mereka mengira Spencer pasti mengetahui siapa pelakunya. Tak disangka, orang itu sangat berhati-hati dan sengaja menyembunyikan identitasnya saat berbuat jahat. Selain itu, meskipun Spencer bisa menyimpulkan pelakunya adalah seorang pria paruh
“Eh, Pak Gustari, Rusli berada di Tonham Selatan, sedangkan Tonham Selatan juga cukup jauh dari Tonham Barat. Mana mungkin dia tiba-tiba datang kemari dan melakukan hal seperti ini? Apa kamu nggak salah?”Tonham Selatan memang berbatasan dengan Tonham Barat. Namun, kedua wilayah ini sangat luas dan jarak pusat kota yang satu dengan yang lain sangatlah jauh. Selain itu, Keluarga Wulianto hanyalah keluarga besar kelas menengah di Tonham Barat yang koneksinya tidak seluas keluarga besar terkemuka, Jadi, Wahab dan yang lain masih belum tahu mengenai Keluarga Yukari yang sudah hancur maupun Rusli yang terluka parah dan melarikan diri.Mereka pun merasa sangat bingung kenapa Rusli bisa tiba-tiba muncul di Tonham Barat, juga melakukan pembunuhan demi merampas bunga lima warna. Mereka merasa kemungkinan ini sangatlah kecil dan Owen seharusnya salah.“Aku nggak salah. Dulu, aku pernah bertarung dengan Rusli dan sangat familier dengan energi sejatinya. Saat periksa luka Pak Spencer tadi, aku men
“Pak Gustari, tadi kamu bilang kamu menemukan energi sejati Rusli dari luka Spencer. Tapi ... kenapa Rusli bisa tiba-tiba datang ke Tonham Barat?” tanya Wahab untuk mengalihkan topik pembicaraan. Dia merasa Owen seharusnya hanya sedang membual dengan berkata ingin menghabisi Rusli. Jadi, dia juga tidak menanggapinya dengan serius.“Umm ... Pak Wahab, kamu mungkin belum tahu. Beberapa saat yang lalu Keluarga Yukari sudah dihancurkan Keluarga Lisano. Rusli yang terluka parah pun melarikan diri dan sepertinya menyelinap ke Tonham Barat,” jelas Owen secara singkat.Sebenarnya, alasan utama Keluarga Yukari hancur dan Rusli terluka parah hingga harus kabur adalah karena Owen. Namun, kali ini Owen datang ke Tonham Barat dengan menggunakan nama samaran Gustari. Ditambah dengan tidak ada yang percaya pada ucapannya tadi, dia pun melimpahkan semua jasanya pada Keluarga Lisano supaya Wahab, Haryanto, dan orang lainnya tidak merasa dia hanya bisa membual.“Ternyata begitu! Kalau begitu, apa pelaku
“Ayah, bagaimana ini sekarang? Basis kultivasi Rusli sangat tinggi, dia juga merupakan salah satu petarung terhebat di Tonham Selatan dan Tonham Barat. Kalau benar-benar dia pelakunya, kita nggak akan bisa membalaskan dendam ini,” ujar Yakob dengan ekspresi muram.Keluarga Wulianto hanyalah keluarga besar kelas menengah. Basis kultivasi petarung terhebat keluarga mereka juga baru mencapai Semi Alam Tigana, yang mana masih kalah jauh dari basis kultivasi Rusli yang sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Jadi, tidak ada gunanya juga meskipun mereka sudah mengetahui siapa pelakunya. Dengan kekuatan Rusli, Keluarga Wulianto sama sekali tidak bisa menjatuhkannya.Orang yang berpikir seperti ini bukan hanya Yakob, tetapi juga Wahab dan kedua tetua Keluarga Wulianto. Mereka tahu bahwa kekuatan Keluarga Wulianto tidak mungkin mampu menandingi kekuatan Rusli. Jika mereka bersikeras membalaskan dendam ini terhadap Rusli, itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri. Begitu memikir
“Emm, boleh juga,” jawab Owen setelah berpikir sejenak. Dia memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Gunawan dan orang lain dari Organisasi Dragmar Tonham Barat karena pernah menjatuhkan Tangan Beracun bersama sebelumnya. Berhubung sudah datang ke Tonham Barat dan juga bertemu dengan Gunawan, dia pun merasa tidak ada salahnya dirinya bertamu ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat.“Tapi, tunggu sebentar ya. Masih ada yang mau aku tangani,” tambah Owen. Kemudian, dia berjalan ke hadapan Spencer dan berpesan, “Pak Spencer, keadaanmu sudah stabil. Tapi, kamu masih harus pulihkan diri setelah ini. Sekarang, aku akan beri kamu sebuah resep. Setelah minum obat-obat ini dengan rutin, kamu akan pulih total paling lama sebulan lebih.”“Oke,” jawab Spencer yang masih lemah dengan bersemangat setelah mendengar ucapan Owen.Di sisi lain, Wahab, Yakob, dan yang lain juga memusatkan konsentrasi mereka pada Owen yang mendiktekan resepnya. Keluarga Wulianto sudah berkecimpung dalam dunia medis sel
“Nggak usah. Menyelamatkan orang adalah tugas seorang dokter. Jadi, kalian nggak usah beri imbalan apa-apa kepadaku,” ujar Owen sambil menggeleng. Dia segera menolak niat baik Yakob dan Spencer.Meskipun tidak tahu benda apa yang dimaksud mereka, Yakob sudah mengatakan bahwa benda itu sangat berharga. Ditambah dengan Wahab yang terlihat serbasalah, Owen tidak mungkin memaksa orang lain untuk memberikan barang berharga mereka kepadanya sebagai imbalan. Lagi pula, dengan status dan kedudukan Owen saat ini, dia juga tidak kekurangan uang maupun benda berharga. Jadi, Keluarga Wulianto tidak perlu memberikan imbalan apa pun untuk berterima kasih padanya.“Pak Wahab, kalau nggak ada masalah lain lagi, aku pamit dulu ya,” kata Owen. Kemudian, dia berbalik dan hendak mengikuti kelompok Gunawan pergi ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat.Saat melihat Owen hendak pergi, Wahab akhirnya membuat keputusan yang berat dan buru-buru berseru, “Pak Gustari, tunggu!”“Pak Wahab, ada apa?” tanya Owe
“Benar! Meskipun bunga lima warna telah dirampas Rusli, kami masih punya buah lima warna. Hanya saja, aku nggak bawa buah lima warna itu. Tapi, aku bisa membawamu ke rumah kami, lalu memberikannya padamu sekarang juga,” ujar Wahab dengan serius.“Baguslah!” seru Owen sambil tersenyum gembira. Awalnya, dia merasa sangat sedih dan kecewa karena bunga lima warna telah dirampas Rusli. Tak disangka, Keluarga Wulianto bukan hanya memiliki bunga lima warna, tetapi juga buah lima warna yang manfaatnya jauh lebih bagus. Selain itu, Wahab juga bersedia memberikan barang seberharga itu kepadanya. Dalam sekejap, seluruh kesedihannya pun sirna.“Pak Wahab, buah lima warna terlalu berharga. Aku nggak boleh menerimanya dengan cuma-cuma. Begini saja, aku akan tetap pakai 3 butir pil kusuma untuk menukarnya dengan kalian,” ujar Owen dengan terburu-buru.“Nggak usah! Pak Gustari, kami sudah menuduhmu membunuh Spencer, tapi kamu bukan hanya nggak menyalahkan kami, juga menyelamatkan Spencer. Kami tentu s