“Eh, Pak Gustari, Rusli berada di Tonham Selatan, sedangkan Tonham Selatan juga cukup jauh dari Tonham Barat. Mana mungkin dia tiba-tiba datang kemari dan melakukan hal seperti ini? Apa kamu nggak salah?”Tonham Selatan memang berbatasan dengan Tonham Barat. Namun, kedua wilayah ini sangat luas dan jarak pusat kota yang satu dengan yang lain sangatlah jauh. Selain itu, Keluarga Wulianto hanyalah keluarga besar kelas menengah di Tonham Barat yang koneksinya tidak seluas keluarga besar terkemuka, Jadi, Wahab dan yang lain masih belum tahu mengenai Keluarga Yukari yang sudah hancur maupun Rusli yang terluka parah dan melarikan diri.Mereka pun merasa sangat bingung kenapa Rusli bisa tiba-tiba muncul di Tonham Barat, juga melakukan pembunuhan demi merampas bunga lima warna. Mereka merasa kemungkinan ini sangatlah kecil dan Owen seharusnya salah.“Aku nggak salah. Dulu, aku pernah bertarung dengan Rusli dan sangat familier dengan energi sejatinya. Saat periksa luka Pak Spencer tadi, aku men
“Pak Gustari, tadi kamu bilang kamu menemukan energi sejati Rusli dari luka Spencer. Tapi ... kenapa Rusli bisa tiba-tiba datang ke Tonham Barat?” tanya Wahab untuk mengalihkan topik pembicaraan. Dia merasa Owen seharusnya hanya sedang membual dengan berkata ingin menghabisi Rusli. Jadi, dia juga tidak menanggapinya dengan serius.“Umm ... Pak Wahab, kamu mungkin belum tahu. Beberapa saat yang lalu Keluarga Yukari sudah dihancurkan Keluarga Lisano. Rusli yang terluka parah pun melarikan diri dan sepertinya menyelinap ke Tonham Barat,” jelas Owen secara singkat.Sebenarnya, alasan utama Keluarga Yukari hancur dan Rusli terluka parah hingga harus kabur adalah karena Owen. Namun, kali ini Owen datang ke Tonham Barat dengan menggunakan nama samaran Gustari. Ditambah dengan tidak ada yang percaya pada ucapannya tadi, dia pun melimpahkan semua jasanya pada Keluarga Lisano supaya Wahab, Haryanto, dan orang lainnya tidak merasa dia hanya bisa membual.“Ternyata begitu! Kalau begitu, apa pelaku
“Ayah, bagaimana ini sekarang? Basis kultivasi Rusli sangat tinggi, dia juga merupakan salah satu petarung terhebat di Tonham Selatan dan Tonham Barat. Kalau benar-benar dia pelakunya, kita nggak akan bisa membalaskan dendam ini,” ujar Yakob dengan ekspresi muram.Keluarga Wulianto hanyalah keluarga besar kelas menengah. Basis kultivasi petarung terhebat keluarga mereka juga baru mencapai Semi Alam Tigana, yang mana masih kalah jauh dari basis kultivasi Rusli yang sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Jadi, tidak ada gunanya juga meskipun mereka sudah mengetahui siapa pelakunya. Dengan kekuatan Rusli, Keluarga Wulianto sama sekali tidak bisa menjatuhkannya.Orang yang berpikir seperti ini bukan hanya Yakob, tetapi juga Wahab dan kedua tetua Keluarga Wulianto. Mereka tahu bahwa kekuatan Keluarga Wulianto tidak mungkin mampu menandingi kekuatan Rusli. Jika mereka bersikeras membalaskan dendam ini terhadap Rusli, itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri. Begitu memikir
“Emm, boleh juga,” jawab Owen setelah berpikir sejenak. Dia memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Gunawan dan orang lain dari Organisasi Dragmar Tonham Barat karena pernah menjatuhkan Tangan Beracun bersama sebelumnya. Berhubung sudah datang ke Tonham Barat dan juga bertemu dengan Gunawan, dia pun merasa tidak ada salahnya dirinya bertamu ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat.“Tapi, tunggu sebentar ya. Masih ada yang mau aku tangani,” tambah Owen. Kemudian, dia berjalan ke hadapan Spencer dan berpesan, “Pak Spencer, keadaanmu sudah stabil. Tapi, kamu masih harus pulihkan diri setelah ini. Sekarang, aku akan beri kamu sebuah resep. Setelah minum obat-obat ini dengan rutin, kamu akan pulih total paling lama sebulan lebih.”“Oke,” jawab Spencer yang masih lemah dengan bersemangat setelah mendengar ucapan Owen.Di sisi lain, Wahab, Yakob, dan yang lain juga memusatkan konsentrasi mereka pada Owen yang mendiktekan resepnya. Keluarga Wulianto sudah berkecimpung dalam dunia medis sel
“Nggak usah. Menyelamatkan orang adalah tugas seorang dokter. Jadi, kalian nggak usah beri imbalan apa-apa kepadaku,” ujar Owen sambil menggeleng. Dia segera menolak niat baik Yakob dan Spencer.Meskipun tidak tahu benda apa yang dimaksud mereka, Yakob sudah mengatakan bahwa benda itu sangat berharga. Ditambah dengan Wahab yang terlihat serbasalah, Owen tidak mungkin memaksa orang lain untuk memberikan barang berharga mereka kepadanya sebagai imbalan. Lagi pula, dengan status dan kedudukan Owen saat ini, dia juga tidak kekurangan uang maupun benda berharga. Jadi, Keluarga Wulianto tidak perlu memberikan imbalan apa pun untuk berterima kasih padanya.“Pak Wahab, kalau nggak ada masalah lain lagi, aku pamit dulu ya,” kata Owen. Kemudian, dia berbalik dan hendak mengikuti kelompok Gunawan pergi ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat.Saat melihat Owen hendak pergi, Wahab akhirnya membuat keputusan yang berat dan buru-buru berseru, “Pak Gustari, tunggu!”“Pak Wahab, ada apa?” tanya Owe
“Benar! Meskipun bunga lima warna telah dirampas Rusli, kami masih punya buah lima warna. Hanya saja, aku nggak bawa buah lima warna itu. Tapi, aku bisa membawamu ke rumah kami, lalu memberikannya padamu sekarang juga,” ujar Wahab dengan serius.“Baguslah!” seru Owen sambil tersenyum gembira. Awalnya, dia merasa sangat sedih dan kecewa karena bunga lima warna telah dirampas Rusli. Tak disangka, Keluarga Wulianto bukan hanya memiliki bunga lima warna, tetapi juga buah lima warna yang manfaatnya jauh lebih bagus. Selain itu, Wahab juga bersedia memberikan barang seberharga itu kepadanya. Dalam sekejap, seluruh kesedihannya pun sirna.“Pak Wahab, buah lima warna terlalu berharga. Aku nggak boleh menerimanya dengan cuma-cuma. Begini saja, aku akan tetap pakai 3 butir pil kusuma untuk menukarnya dengan kalian,” ujar Owen dengan terburu-buru.“Nggak usah! Pak Gustari, kami sudah menuduhmu membunuh Spencer, tapi kamu bukan hanya nggak menyalahkan kami, juga menyelamatkan Spencer. Kami tentu s
“Tentu saja! Aku bisa jamin dengan reputasiku bahwa pil kusuma memang punya manfaat sehebat itu!” jawab Owen dengan yakin.“Ini ....”Wahab, Yakob, dan yang lain pun saling bertatapan, lalu tenggelam dalam pemikiran masing-masing. Jika itu semalam, tidak peduli apa pun yang dikatakan Owen, mereka tidak akan percaya pada ucapan Owen. Sekarang, situasinya telah berubah. Dari pertarungan sebelumnya, mereka dapat menebak bahwa kekuatan Owen paling tidak telah mencapai sekitar tahap awal Alam Tigana. Jaminan yang diberikan seorang petarung Alam Tigana tentu saja lebih dapat dipercaya. Apalagi, Wahab sebenarnya berencana untuk memberikan buah lima warna itu secara cuma-cuma, tetapi Owen yang tidak bersedia menerimanya. Jika manfaat pil kusuma itu palsu, Owen sama sekali tidak perlu sengaja membual di hadapan mereka. Begitu memikirkan hal ini, Wahab pun makin yakin pada manfaat pil kusuma.“Pak Gustari, berhubung kamu bersikeras mau menukar buah lima warna dengan pil obat, aku akan menuruti
“Gunawan, apa-apaan kamu? Kita harus segera kembali ke markas dan melaporkan hal ini secepatnya, tapi kamu malah mengulur waktu!” tegur Haryanto dengan marah.Haryanto pada dasarnya sudah merasa Gunawan tidak seharusnya mengundang Owen ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat. Sekarang, Gunawan malah berencana untuk mengikuti Owen pergi ke kediaman Keluarga Wulianto, padahal mereka harus kembali ke markas untuk melaporkan insiden kali ini. Selain merasa tidak senang, dia juga benar-benar tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan Gunawan.“Kak Haryanto, maaf. Situasi Tuan Gustari agak istimewa. Kalau buru-buru, kamu kembali saja dulu ke markas untuk melapor pada Pak Efendi. Nggak usah hiraukan aku,” jawab Gunawan sambil tersenyum minta maaf.Sebelumnya, Owen pernah mengandalkan kekuatannya sendiri untuk membunuh Tangan Beracun. Setelah mengetahui hal ini, Efendi juga sangat memuji Owen dan ingin melihat tampang aslinya. Sekarang, kesempatan itu sudah tiba. Meskipun harus menunda sedik
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero