“Benar! Hugo, kenapa kamu begitu terburu-buru? Nanti, kita bicarakan saja lagi hal ini setelah Om Hasan kembali,” ujar Sonny sambil tersenyum sinis.Sangat jelas bahwa sikap Sonny dan Malik masih seperti kemarin. Mereka sama sekali tidak menganggap serius kerja sama Keluarga Meriya dengan Grup Ora.“Tapi ....” Hugo masih hendak mengatakan sesuatu, tetapi malah langsung dipotong Sonny.“Nggak ada tapi-tapian lagi! Kali ini, pembagian keuntungan yang ditetapkan Grup Ora terlalu rendah. Kita tentu saja harus mempertimbangkannya baik-baik sebelum menyetujui syarat mereka!” dengus Sonny.“Emm, yang Sonny bilang benar. Kerja sama dalam bisnis pada dasarnya memang butuh banyak pertimbangan dan negosiasi di antara kedua belah pihak. Kali ini, Grup Ora hanya menawarkan 20% keuntungan kepada Keluarga Meriya. Itu jelas karena mereka mau memeras kita. Kita harus cari cara untuk bisa dapatkan keuntungan yang lebih banyak!” tambah para tetua Keluarga Meriya. Mereka sangat menyetujui pendapat Sonny.
“Apanya yang nggak mungkin? Grup Ora hanya perlu memurnikan pil, sedangkan kita harus sediakan bahan obat dan melakukan promosi. Kerjaan kita lebih banyak dari mereka! Dengan hanya minta keuntungan sebanyak 40%, Grup Ora sudah sangat diuntungkan!” dengus Sonny.“Om Sonny, aku nggak setuju sama ucapanmu. Pil yang dimurnikan Grup Ora adalah sesuatu yang nggak bisa digantikan. Baik di Tonham Selatan maupun Tonham Barat, nggak ada perusahaan farmasi yang mampu memurnikan pil yang bisa membantu kultivasi praktisi seni bela diri.”“Di sisi lain, Keluarga Meriya berbeda. Kalau kita nggak terima syarat Grup Ora, mereka bisa pilih untuk kerja sama dengan keluarga besar terkemuka lain. Begitu melihat manfaat pil Grup Ora, semua orang pasti berebutan untuk kerja sama dengan Grup Ora!” bantah Hugo.Berhubung pusat kota Tonham Barat dan Tonham Selatan berjarak sangat jauh, keluarga besar terkemuka lain masih belum mendengar tentang kehebatan pil yang dijual Grup Ora, juga tidak memahami latar belak
“Ini ....”Hugo pun tidak bisa membantah. Bagaimanapun juga, apa yang dikatakan Sonny memang benar. Jika hanya dinilai dari aspek manfaat obat, manfaat pil peningkat energi sejati kualitas top memang hanya sedikit lebih baik daripada bahan obat biasa.Meskipun tahu pil peningkat energi sejati kualitas top juga bisa meningkatkan peluang praktisi seni bela diri menerobos hambatan kultivasi, peluang ini terlalu rendah. Selain itu, Hugo juga tidak pernah menyaksikannya. Jadi, dia tidak bisa membantah ucapan Sonny karena tidak tahu apakah itu benar atau tidak.Saat ini, Malik dan para tetua Keluarga Meriya juga sangat mendukung Sonny karena menginginkan lebih banyak keuntungan. Tidak peduli apa pun yang dikatakan Hugo, dia tetap tidak dapat meyakinkan mereka untuk bekerja sama dengan Grup Ora. Selain itu, Sonny yang tidak berhenti mengacau juga telah memperumit masalahnya. Dia pun mau tak mau merasa agak putus asa dan tidak berdaya.Namun, tiba-tiba terjadi perubahan situasi.“Belum tentu!”
“Yunita, jangan buat onar lagi! Kerja sama dengan Grup Ora berkaitan dengan keuntungan keluarga. Kamu masih terlalu muda, juga nggak paham soal bisnis. Jangan ikut campur dalam hal ini lagi!” tegur Malik dengan penuh wibawa setelah mendengar ucapan Sonny.Malik jelas mengira bahwa Yunita telah terpengaruh oleh Hugo sehingga Yunita membantu Hugo untuk membujuknya mengalah pada Owen. Jadi, dia tentu saja tidak akan mendengar nasihat Yunita.Selain Malik, para tetua Keluarga Meriya juga berpikiran sama. Yunita sama sekali tidak bekerja di perusahaan keluarga, juga jarang ikut campur dalam bisnis keluarga. Jika bahkan Hugo juga tidak dapat membujuk mereka untuk menerima syarat Owen, Yunita yang sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja lebih tidak mungkin meyakinkan mereka.“Kakek, aku bukan lagi buat onar! Yang kukatakan itu kenyataan. Saat di acara bisnis semalam, ada banyak keturunan keluarga besar yang berebutan untuk kerja sama dengan Grup Ora, termasuk keluarga besar terkemuka sepe
“Sembarangan! Pil peningkat energi sejati kualitas top yang dijual Grup Ora memang bisa membantu kultivasi praktisi seni bela diri, tapi manfaatnya kurang lebih sama dengan bahan obat biasa. Lagian, pembagian keuntungan yang ditawarkan mereka juga sangat rendah. Keturunan keluarga besar terkemuka lain mana mungkin begitu bodoh dan berebutan untuk kerja sama dengan Grup Ora?” cibir Sonny.Berhubung terlalu sombong dan sok tahu, Sonny sangat yakin bahwa pil peningkat energi sejati kualitas top yang dijual Grup Ora memiliki manfaat yang kurang lebih sama dengan bahan obat biasa. Ditambah dengan pembagian keuntungan yang ditawarkan Owen terlalu rendah, dia merasa pil peningkat energi sejati kualitas top tidak mungkin memiliki pengaruh yang begitu besar hingga bisa membuat keturunan keluarga besar berebutan untuk bekerja sama dengan Grup Ora.Sonny merasa Yunita mungkin hanya sengaja melebih-lebihkan masalahnya untuk membujuk Malik menyetujui kerja sama ini. Selain itu, dia tidak dapat memi
“Yunita, kamu bilang pil peningkat energi sejati kualitas top bisa meningkatkan peluang praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi? Konyol banget! Itu hanyalah cara marketing Grup Ora. Jangan-jangan, kamu anggap itu serius?” ejek Sonny sambil tertawa terbahak-bahak.Sebelumnya, Hugo juga pernah mengatakan bahwa selain dapat membantu kultivasi praktisi seni bela diri, pil peningkat energi sejati kualitas top juga dapat meningkatkan peluang praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi. Namun, peluangnya sangat rendah. Jika dinilai dari aspek bisnis, peluang serendah itu setara dengan peluang menang lotre, yaitu hampir tidak ada. Kenyataannya juga begitu. Hugo telah membagikan pil peningkat energi sejati kualitas top yang dibelinya kepada keturunan generasi muda Keluarga Meriya, termasuk Yunita dan Harrison. Setelah mengonsumsinya selama ini, Sonny masih belum mendengar ada siapa di antara mereka yang berhasil menerobos hambatan kultivasi dengan mengandalkan
“Ng ... nggak mungkin!” gumam Sonny dengan ekspresi tidak percaya dan terkejut. Tadi, dia mengira Yunita yang percaya pada bualan Grup Ora sangatlah bodoh. Selain itu, dia juga menertawakan Yunita secara terang-terangan.Sekarang, kenyataan yang kejam ini malah memberinya pukulan yang kuat. Dia tidak menyangka pil peningkat energi sejati kualitas top benar-benar bisa meningkatkan peluang praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi. Ternyata, orang yang bodoh adalah dirinya sendiri. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Grup Ora mampu melakukan hal seperti ini, juga tidak dapat menerima kenyataan kejam ini.“Apanya yang nggak mungkin? Om Sonny, asal kamu tahu, pil peningkat energi sejati kualitas top yang membantu Sean menerobos mencapai Alam Augana masih bukan apa-apa. Grup Ora juga punya pil yang bisa bantu praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi beberapa tingkatan sekaligus! Kamu yang terlalu sok tahu dan meremehkan pil yang dijual Grup Ora!” ejek Y
“Aku nggak punya pil yang dijual Grup Ora, mana bisa aku kasih kamu bukti?” jawab Yunita dengan kening berkerut.“Kalau begitu, kamu nggak punya bukti dong? Kalau nggak punya bukti, jangan asal bicara!” cibir Sonny.Berhubung Yunita tidak dapat mengeluarkan buktinya, Sonny sangat yakin bahwa ini semua hanyalah bualan Yunita untuk membujuk Malik bekerja sama dengan Grup Ora. Berhubung begitu, mungkin saja Sean yang menerobos mencapai Alam Augana dengan mengandalkan bantuan pil peningkat energi sejati kualitas top juga hanyalah karangan Yunita.Orang yang berpikir begitu bukan hanya Sonny, tetapi juga Malik dan para tetua Keluarga Meriya.“Kamu ....” Yunita merasa sangat kesal. Namun, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, “Om Sonny, kamu mau bukti, ‘kan? Oke, aku akan kasih kamu buktinya!”“Oh? Bukti apa? Tunjukkanlah! Aku mau tahu apa benar Grup Ora punya pil sehebat itu!” cibir Sonny. Dia tidak tahu bukti apa yang akan ditunjukkan Yunita. Namun, dia tahu bahwa Yunita harus mengel
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero