“Yunita, jangan buat onar lagi! Kerja sama dengan Grup Ora berkaitan dengan keuntungan keluarga. Kamu masih terlalu muda, juga nggak paham soal bisnis. Jangan ikut campur dalam hal ini lagi!” tegur Malik dengan penuh wibawa setelah mendengar ucapan Sonny.Malik jelas mengira bahwa Yunita telah terpengaruh oleh Hugo sehingga Yunita membantu Hugo untuk membujuknya mengalah pada Owen. Jadi, dia tentu saja tidak akan mendengar nasihat Yunita.Selain Malik, para tetua Keluarga Meriya juga berpikiran sama. Yunita sama sekali tidak bekerja di perusahaan keluarga, juga jarang ikut campur dalam bisnis keluarga. Jika bahkan Hugo juga tidak dapat membujuk mereka untuk menerima syarat Owen, Yunita yang sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja lebih tidak mungkin meyakinkan mereka.“Kakek, aku bukan lagi buat onar! Yang kukatakan itu kenyataan. Saat di acara bisnis semalam, ada banyak keturunan keluarga besar yang berebutan untuk kerja sama dengan Grup Ora, termasuk keluarga besar terkemuka sepe
“Sembarangan! Pil peningkat energi sejati kualitas top yang dijual Grup Ora memang bisa membantu kultivasi praktisi seni bela diri, tapi manfaatnya kurang lebih sama dengan bahan obat biasa. Lagian, pembagian keuntungan yang ditawarkan mereka juga sangat rendah. Keturunan keluarga besar terkemuka lain mana mungkin begitu bodoh dan berebutan untuk kerja sama dengan Grup Ora?” cibir Sonny.Berhubung terlalu sombong dan sok tahu, Sonny sangat yakin bahwa pil peningkat energi sejati kualitas top yang dijual Grup Ora memiliki manfaat yang kurang lebih sama dengan bahan obat biasa. Ditambah dengan pembagian keuntungan yang ditawarkan Owen terlalu rendah, dia merasa pil peningkat energi sejati kualitas top tidak mungkin memiliki pengaruh yang begitu besar hingga bisa membuat keturunan keluarga besar berebutan untuk bekerja sama dengan Grup Ora.Sonny merasa Yunita mungkin hanya sengaja melebih-lebihkan masalahnya untuk membujuk Malik menyetujui kerja sama ini. Selain itu, dia tidak dapat memi
“Yunita, kamu bilang pil peningkat energi sejati kualitas top bisa meningkatkan peluang praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi? Konyol banget! Itu hanyalah cara marketing Grup Ora. Jangan-jangan, kamu anggap itu serius?” ejek Sonny sambil tertawa terbahak-bahak.Sebelumnya, Hugo juga pernah mengatakan bahwa selain dapat membantu kultivasi praktisi seni bela diri, pil peningkat energi sejati kualitas top juga dapat meningkatkan peluang praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi. Namun, peluangnya sangat rendah. Jika dinilai dari aspek bisnis, peluang serendah itu setara dengan peluang menang lotre, yaitu hampir tidak ada. Kenyataannya juga begitu. Hugo telah membagikan pil peningkat energi sejati kualitas top yang dibelinya kepada keturunan generasi muda Keluarga Meriya, termasuk Yunita dan Harrison. Setelah mengonsumsinya selama ini, Sonny masih belum mendengar ada siapa di antara mereka yang berhasil menerobos hambatan kultivasi dengan mengandalkan
“Ng ... nggak mungkin!” gumam Sonny dengan ekspresi tidak percaya dan terkejut. Tadi, dia mengira Yunita yang percaya pada bualan Grup Ora sangatlah bodoh. Selain itu, dia juga menertawakan Yunita secara terang-terangan.Sekarang, kenyataan yang kejam ini malah memberinya pukulan yang kuat. Dia tidak menyangka pil peningkat energi sejati kualitas top benar-benar bisa meningkatkan peluang praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi. Ternyata, orang yang bodoh adalah dirinya sendiri. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Grup Ora mampu melakukan hal seperti ini, juga tidak dapat menerima kenyataan kejam ini.“Apanya yang nggak mungkin? Om Sonny, asal kamu tahu, pil peningkat energi sejati kualitas top yang membantu Sean menerobos mencapai Alam Augana masih bukan apa-apa. Grup Ora juga punya pil yang bisa bantu praktisi seni bela diri untuk menerobos hambatan kultivasi beberapa tingkatan sekaligus! Kamu yang terlalu sok tahu dan meremehkan pil yang dijual Grup Ora!” ejek Y
“Aku nggak punya pil yang dijual Grup Ora, mana bisa aku kasih kamu bukti?” jawab Yunita dengan kening berkerut.“Kalau begitu, kamu nggak punya bukti dong? Kalau nggak punya bukti, jangan asal bicara!” cibir Sonny.Berhubung Yunita tidak dapat mengeluarkan buktinya, Sonny sangat yakin bahwa ini semua hanyalah bualan Yunita untuk membujuk Malik bekerja sama dengan Grup Ora. Berhubung begitu, mungkin saja Sean yang menerobos mencapai Alam Augana dengan mengandalkan bantuan pil peningkat energi sejati kualitas top juga hanyalah karangan Yunita.Orang yang berpikir begitu bukan hanya Sonny, tetapi juga Malik dan para tetua Keluarga Meriya.“Kamu ....” Yunita merasa sangat kesal. Namun, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, “Om Sonny, kamu mau bukti, ‘kan? Oke, aku akan kasih kamu buktinya!”“Oh? Bukti apa? Tunjukkanlah! Aku mau tahu apa benar Grup Ora punya pil sehebat itu!” cibir Sonny. Dia tidak tahu bukti apa yang akan ditunjukkan Yunita. Namun, dia tahu bahwa Yunita harus mengel
“Yunita, a ... ada apa ini sebenarnya? Kenapa basis kultivasimu bisa tiba-tiba menerobos dari tahap akhir Alam Rigana sampai tahap awal Alam Augana?” tanya Malik dengan ekspresi tidak percaya.“Kakek, ini semua berkat Gustari. Di acara bisnis semalam, Gustari pakai pil Grup Ora untuk meningkatkan basis kultivasiku sampai Alam Augana ...,” jelas Yunita. Kemudian, dia menceritakan dengan jelas apa yang terjadi semalam.“Apa? Pil yang dijual Grup Ora benar-benar bisa bantu praktisi seni bela diri menerobos hambatan kultivasi beberapa tingkatan sekaligus dan bahkan sampai 3 tingkatan? Mu ... mustahil!”Setelah mendengar cerita Yunita, Malik, Sonny, dan yang lain pun tercengang. Terutama Sonny, sejak awal dia mengira bahwa Yunita hanya sengaja membual tentang manfaat pil yang dijual Grup Ora untuk membujuk Malik menyetujui perihal kerja sama. Tak disangka, apa yang dikatakan Yunita benar. Pil yang dijual Grup Ora benar-benar bisa membantu Yunita menerobos dari tahap akhir Alam Rigana menca
“Kakek sudah tahu betapa hebatnya Grup Ora, ‘kan? Makanya, Keluarga Meriya harus segera setujui syarat yang ditawarkan Pak Gustari supaya nggak terjadi hal di luar dugaan!” bujuk Hugo dengan bersemangat setelah Malik dan yang lainnya berubah pikiran.“Yang dikatakan Kak Hugo benar! Kakek, semalam, ada banyak keturunan keluarga besar yang berebutan untuk kerja sama dengan Grup Ora. Untungnya, Gustari itu orang yang adil. Berhubung sudah berjanji pada Kak Hugo, dia sama sekali nggak menyetujui tawaran mereka. Tapi, dia sudah berjanji pada semua orang. Kalau nggak bisa capai kesepakatan kerja sama dengan Keluarga meriya, dia akan pilih salah satu dari mereka untuk kerja sama,” tambah Yunita.“Emm, aku mengerti! Hal ini memang nggak bisa ditunda lagi! Hugo, apa kamu tahu di mana hotel yang ditinggali Gustari? Suruhlah dia datang kemari untuk lanjut mendiskusikan masalah kerja sama. Beri tahu dia juga Keluarga Meriya bersedia terima pembagian keuntungan yang ditawarkannya,” ujar Malik.Mali
“Ayah, manfaat pil yang dijual Grup Ora memang bagus. Tapi, mereka hanyalah perusahaan kecil dari Tonham Selatan. Lagian, Gustari juga hanyalah seorang wakil presdir yang statusnya rendah. Sementara itu, Ayah punya status dan kedudukan tinggi. Kalau Ayah pergi menemuinya sendiri, itu nggak ada bedanya dengan menurunkan pamor Ayah dan reputasi Keluarga Meriya!” ujar Sonny dengan serius.“Yang dibilang Sonny benar. Kak, Grup Ora itu bukanlah perusahaan milik keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Bahkan Owen yang merupakan direktur utama perusahaan itu juga masih nggak bisa dibandingkan denganmu, apalagi hanya seorang wakil presdir. Sekarang, kamu sudah setuju untuk kerja sama dengan mereka. Biarkan saja Hugo sendiri yang diskusikan hal lainnya dengan Gustari. Kamu nggak usah turun tangan sendiri!”Begitu mendengar ucapan Sonny, para tetua Keluarga Meriya juga buru-buru membujuknya. Mereka memang tidak tahu jelas mengenai latar belakang Grup Ora, tetapi mereka tahu bahwa Grup Ora bu