“Nggak usah. Menyelamatkan orang adalah tugas seorang dokter. Jadi, kalian nggak usah beri imbalan apa-apa kepadaku,” ujar Owen sambil menggeleng. Dia segera menolak niat baik Yakob dan Spencer.Meskipun tidak tahu benda apa yang dimaksud mereka, Yakob sudah mengatakan bahwa benda itu sangat berharga. Ditambah dengan Wahab yang terlihat serbasalah, Owen tidak mungkin memaksa orang lain untuk memberikan barang berharga mereka kepadanya sebagai imbalan. Lagi pula, dengan status dan kedudukan Owen saat ini, dia juga tidak kekurangan uang maupun benda berharga. Jadi, Keluarga Wulianto tidak perlu memberikan imbalan apa pun untuk berterima kasih padanya.“Pak Wahab, kalau nggak ada masalah lain lagi, aku pamit dulu ya,” kata Owen. Kemudian, dia berbalik dan hendak mengikuti kelompok Gunawan pergi ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat.Saat melihat Owen hendak pergi, Wahab akhirnya membuat keputusan yang berat dan buru-buru berseru, “Pak Gustari, tunggu!”“Pak Wahab, ada apa?” tanya Owe
“Benar! Meskipun bunga lima warna telah dirampas Rusli, kami masih punya buah lima warna. Hanya saja, aku nggak bawa buah lima warna itu. Tapi, aku bisa membawamu ke rumah kami, lalu memberikannya padamu sekarang juga,” ujar Wahab dengan serius.“Baguslah!” seru Owen sambil tersenyum gembira. Awalnya, dia merasa sangat sedih dan kecewa karena bunga lima warna telah dirampas Rusli. Tak disangka, Keluarga Wulianto bukan hanya memiliki bunga lima warna, tetapi juga buah lima warna yang manfaatnya jauh lebih bagus. Selain itu, Wahab juga bersedia memberikan barang seberharga itu kepadanya. Dalam sekejap, seluruh kesedihannya pun sirna.“Pak Wahab, buah lima warna terlalu berharga. Aku nggak boleh menerimanya dengan cuma-cuma. Begini saja, aku akan tetap pakai 3 butir pil kusuma untuk menukarnya dengan kalian,” ujar Owen dengan terburu-buru.“Nggak usah! Pak Gustari, kami sudah menuduhmu membunuh Spencer, tapi kamu bukan hanya nggak menyalahkan kami, juga menyelamatkan Spencer. Kami tentu s
“Tentu saja! Aku bisa jamin dengan reputasiku bahwa pil kusuma memang punya manfaat sehebat itu!” jawab Owen dengan yakin.“Ini ....”Wahab, Yakob, dan yang lain pun saling bertatapan, lalu tenggelam dalam pemikiran masing-masing. Jika itu semalam, tidak peduli apa pun yang dikatakan Owen, mereka tidak akan percaya pada ucapan Owen. Sekarang, situasinya telah berubah. Dari pertarungan sebelumnya, mereka dapat menebak bahwa kekuatan Owen paling tidak telah mencapai sekitar tahap awal Alam Tigana. Jaminan yang diberikan seorang petarung Alam Tigana tentu saja lebih dapat dipercaya. Apalagi, Wahab sebenarnya berencana untuk memberikan buah lima warna itu secara cuma-cuma, tetapi Owen yang tidak bersedia menerimanya. Jika manfaat pil kusuma itu palsu, Owen sama sekali tidak perlu sengaja membual di hadapan mereka. Begitu memikirkan hal ini, Wahab pun makin yakin pada manfaat pil kusuma.“Pak Gustari, berhubung kamu bersikeras mau menukar buah lima warna dengan pil obat, aku akan menuruti
“Gunawan, apa-apaan kamu? Kita harus segera kembali ke markas dan melaporkan hal ini secepatnya, tapi kamu malah mengulur waktu!” tegur Haryanto dengan marah.Haryanto pada dasarnya sudah merasa Gunawan tidak seharusnya mengundang Owen ke markas Organisasi Dragmar Tonham Barat. Sekarang, Gunawan malah berencana untuk mengikuti Owen pergi ke kediaman Keluarga Wulianto, padahal mereka harus kembali ke markas untuk melaporkan insiden kali ini. Selain merasa tidak senang, dia juga benar-benar tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan Gunawan.“Kak Haryanto, maaf. Situasi Tuan Gustari agak istimewa. Kalau buru-buru, kamu kembali saja dulu ke markas untuk melapor pada Pak Efendi. Nggak usah hiraukan aku,” jawab Gunawan sambil tersenyum minta maaf.Sebelumnya, Owen pernah mengandalkan kekuatannya sendiri untuk membunuh Tangan Beracun. Setelah mengetahui hal ini, Efendi juga sangat memuji Owen dan ingin melihat tampang aslinya. Sekarang, kesempatan itu sudah tiba. Meskipun harus menunda sedik
“Benar! Hugo, kenapa kamu begitu terburu-buru? Nanti, kita bicarakan saja lagi hal ini setelah Om Hasan kembali,” ujar Sonny sambil tersenyum sinis.Sangat jelas bahwa sikap Sonny dan Malik masih seperti kemarin. Mereka sama sekali tidak menganggap serius kerja sama Keluarga Meriya dengan Grup Ora.“Tapi ....” Hugo masih hendak mengatakan sesuatu, tetapi malah langsung dipotong Sonny.“Nggak ada tapi-tapian lagi! Kali ini, pembagian keuntungan yang ditetapkan Grup Ora terlalu rendah. Kita tentu saja harus mempertimbangkannya baik-baik sebelum menyetujui syarat mereka!” dengus Sonny.“Emm, yang Sonny bilang benar. Kerja sama dalam bisnis pada dasarnya memang butuh banyak pertimbangan dan negosiasi di antara kedua belah pihak. Kali ini, Grup Ora hanya menawarkan 20% keuntungan kepada Keluarga Meriya. Itu jelas karena mereka mau memeras kita. Kita harus cari cara untuk bisa dapatkan keuntungan yang lebih banyak!” tambah para tetua Keluarga Meriya. Mereka sangat menyetujui pendapat Sonny.
“Apanya yang nggak mungkin? Grup Ora hanya perlu memurnikan pil, sedangkan kita harus sediakan bahan obat dan melakukan promosi. Kerjaan kita lebih banyak dari mereka! Dengan hanya minta keuntungan sebanyak 40%, Grup Ora sudah sangat diuntungkan!” dengus Sonny.“Om Sonny, aku nggak setuju sama ucapanmu. Pil yang dimurnikan Grup Ora adalah sesuatu yang nggak bisa digantikan. Baik di Tonham Selatan maupun Tonham Barat, nggak ada perusahaan farmasi yang mampu memurnikan pil yang bisa membantu kultivasi praktisi seni bela diri.”“Di sisi lain, Keluarga Meriya berbeda. Kalau kita nggak terima syarat Grup Ora, mereka bisa pilih untuk kerja sama dengan keluarga besar terkemuka lain. Begitu melihat manfaat pil Grup Ora, semua orang pasti berebutan untuk kerja sama dengan Grup Ora!” bantah Hugo.Berhubung pusat kota Tonham Barat dan Tonham Selatan berjarak sangat jauh, keluarga besar terkemuka lain masih belum mendengar tentang kehebatan pil yang dijual Grup Ora, juga tidak memahami latar belak
“Ini ....”Hugo pun tidak bisa membantah. Bagaimanapun juga, apa yang dikatakan Sonny memang benar. Jika hanya dinilai dari aspek manfaat obat, manfaat pil peningkat energi sejati kualitas top memang hanya sedikit lebih baik daripada bahan obat biasa.Meskipun tahu pil peningkat energi sejati kualitas top juga bisa meningkatkan peluang praktisi seni bela diri menerobos hambatan kultivasi, peluang ini terlalu rendah. Selain itu, Hugo juga tidak pernah menyaksikannya. Jadi, dia tidak bisa membantah ucapan Sonny karena tidak tahu apakah itu benar atau tidak.Saat ini, Malik dan para tetua Keluarga Meriya juga sangat mendukung Sonny karena menginginkan lebih banyak keuntungan. Tidak peduli apa pun yang dikatakan Hugo, dia tetap tidak dapat meyakinkan mereka untuk bekerja sama dengan Grup Ora. Selain itu, Sonny yang tidak berhenti mengacau juga telah memperumit masalahnya. Dia pun mau tak mau merasa agak putus asa dan tidak berdaya.Namun, tiba-tiba terjadi perubahan situasi.“Belum tentu!”
“Yunita, jangan buat onar lagi! Kerja sama dengan Grup Ora berkaitan dengan keuntungan keluarga. Kamu masih terlalu muda, juga nggak paham soal bisnis. Jangan ikut campur dalam hal ini lagi!” tegur Malik dengan penuh wibawa setelah mendengar ucapan Sonny.Malik jelas mengira bahwa Yunita telah terpengaruh oleh Hugo sehingga Yunita membantu Hugo untuk membujuknya mengalah pada Owen. Jadi, dia tentu saja tidak akan mendengar nasihat Yunita.Selain Malik, para tetua Keluarga Meriya juga berpikiran sama. Yunita sama sekali tidak bekerja di perusahaan keluarga, juga jarang ikut campur dalam bisnis keluarga. Jika bahkan Hugo juga tidak dapat membujuk mereka untuk menerima syarat Owen, Yunita yang sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja lebih tidak mungkin meyakinkan mereka.“Kakek, aku bukan lagi buat onar! Yang kukatakan itu kenyataan. Saat di acara bisnis semalam, ada banyak keturunan keluarga besar yang berebutan untuk kerja sama dengan Grup Ora, termasuk keluarga besar terkemuka sepe