“Teman? Benar, apa yang kamu bilang benar. Kita itu teman!” Yura terkejut sejenak, lalu baru menyunggingkan senyum memesona dan elegan.Keluarga Suwanto sangat kaya dan berkuasa, sedangkan Yura adalah nona besar Keluarga Suwanto dan juga memiliki paras yang sangat cantik. Oleh karena itu, dia tentu saja tidak kekurangan pemuja. Namun, dia tidak mempunyai banyak teman dekat. Meskipun ada, sebagian besar juga hanya berteman dengannya karena latar belakangnya.Akan tetapi, Owen berbeda. Dia memiliki keterampilan medis yang tinggi, juga sudah menyembuhkan nenek Yura tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Bukan hanya begitu, tadi Owen juga sudah melindungi Yura mati-matian. Meskipun tahu dirinya tidak mungkin menang menghadapi sekelompok orang itu, dia tetap tidak meninggalkan Yura dan melarikan diri sendiri.Owen benar-benar memiliki karakter yang sangat baik tidak peduli dalam aspek apa pun. Jadi, Yura sudah menganggap Owen sebagai temannya. Setelah itu, Yura pun menelepon kakeknya dan menc
Kian dan anak buahnya terlihat ketakutan dan buru-buru menceritakan seluruh peristiwanya.“Siapa pemuda itu? Apa dia itu pengawal Keluarga Suwanto?” tanya pemuda itu dengan dingin. Aura yang terpancar dari tubuhnya sangat mendominasi. Saat ini, dia terlihat sangat berbeda dari pria hidung belang sebelumnya.“Mengenai itu ... aku nggak tahu ...,” jawab Kian dengan gelisah.“Gimana basis kultivasinya? Dia berada di tahap menengah atau tahap akhir Alam Sigana? Orang yang punya kekuatan setinggi itu seharusnya bukan orang nggak bernama di kalangan generasi muda!” tanya pemuda itu.Basis kultivasi Kian berada di tahap menengah Alam Sigana, apalagi Kian juga membawa empat bawahannya yang berada di puncak Alam Hogana. Jika basis kultivasi lawan mereka itu bukan di atas tahap menengah atau tahap akhir Alam Sigana, dia tidak mungkin bisa mengalahkan Kian dan kelompoknya.“Bukan dua-duanya. Basis kultivasinya cuma masih di tahap awal Alam Sigana dan masih kurang sedikit lagi untuk mencapai tahap
Setelah merasakan bahwa energi spiritual di puncak gunung sudah hampir habis, Owen merasa lumayan terkejut. Untungnya dia tidak perlu berkultivasi di Gunung Milburga. Jadi, dia juga tidak peduli meskipun energi spiritual di tempat ini sudah diserap habis. Lagi pula, energi spiritual adalah benda yang berkelanjutan. Dalam waktu 2-3 bulan, energi spiritual di puncak Gunung Milburga akan pulih kembali. Akan sangat disayangkan juga apabila energi spiritual di tempat ini tidak dimanfaatkan. Selesai mengumpulkan embun di puncak gunung, Owen pun turun dari gunung dan pulang ke rumah. Sekarang, pembelian bahan obat herbal dan pengumpulan embun sudah selesai. Masalah produksi kosmetikal juga sudah terpecahkan. Selain itu, komposisi terpenting dalam produksi kosmetikal adalah embun. Jadi, Owen berencana untuk menamai embun ini sebagai embun sukma. Kelak, embun sukma akan menjadi resep eksklusifnya, seperti banyak produk makanan dan lain-lain yang mempunyai resep eksklusif tersendiri.Dengan b
Jika mengetahui bahwa Owen melangkahi otoritasnya lagi dalam masalah pembelian, Darius pasti akan murka.“Apa yang mau kamu katakan? Kok bertele-tele banget?” Theresa menatap Owen dengan aneh karena tidak mengerti apa maksud Owen.“Begini, Grup Suwanto itu pemasok obat herbal terbesar di Jenggala. Kalau perusahaan kita perlu membeli bahan obat herbal, kita boleh langsung kerja sama dengan mereka tanpa perlu lewat Jisuka Herbal lagi ...,” jawab Owen setelah memberanikan diri. Meskipun tidak begitu menyukai Darius, Owen sudah berulang kali melangkahi otoritas Darius. Jadi, dia merasa sedikit bersalah. Jika Darius setuju untuk bekerja sama dengan Grup Suwanto, Owen akan menyerahkan kontrak yang ditandatanganinya semalam kepada Darius. Dia juga tidak keberatan membiarkan Darius mengambil semua jasanya. Dengan begitu, dia bukan hanya tidak melangkahi otoritas Darius, tetapi juga bisa mempertanggungjawabkannya pada Yura.“Gampang sekali kamu ngomongnya! Kerja sama dengan Grup Suwanto memang
“Aku bisa tunjukkin kontraknya. Tapi, aku mau kita bertaruh dulu!” ujar Owen dengan santai.“Taruhan apa?” tanya Darius.“Bukannya kamu nggak percaya aku sudah berhasil kerja sama dengan Grup Suwanto? Kalau aku bisa keluarin kontraknya, kamu jangan salahin aku ya!” Owen tahu bahwa dirinya pasti akan dirugikan setelah melangkahi otoritas Darius. Jadi, dia mau mewaspadainya dulu sebelum Darius merasa malu dan sembarangan menyalahkan dirinya.“Buat apa aku menyalahkanmu tanpa alasan? Dasar gila!” Ekspresi Darius sangat jelek. Dia mengira Owen sedang memakinya secara halus.“Oke, kamu sendiri yang bilang ya! Jangan ingkar janji!” Owen terlihat sangat senang karena sudah berhasil membuat Darius terlebih dahulu berjanji untuk tidak menyalahkannya.Darius melambaikan tangannya. Dia sudah malas berbicara omong kosong dengan Owen dan langsung bertanya, “Gimana kalau kamu nggak bisa keluarin kontraknya?”“Kamu boleh hukum aku sesuka hatimu!” jawab Owen dengan yakin.“Oke. Sepakat, ya!” Darius sa
Namun, Theresa telah mengetahui seluk beluk masalah ini dan telah memastikan bahwa Bintang Samudra Biru itu memang produk asli. Hal yang terpenting adalah Bintang Samudra Biru ini sangat berharga. Owen bukanlah orang yang kaya dan berkuasa, tetapi dia bersedia memberikan yang terbaik untuknya. Hal ini membuat Theresa yang hatinya selalu teguh mulai goyah. "Dia bukan bernasib baik, tapi hanya kebetulan beruntung," ucap Darius dengan tidak senang.Dia sempat berpikir bahwa Owen benar-benar mempunyai hubungan baik dengan Keluarga Suwanto. Namun, Darius baru menyadari bahwa Owen ternyata memiliki keberuntungan yang cukup baik karena bisa kebetulan bertemu dan mengenal Pak Indra. Di sisi lain, Owen mengabaikan perkataan Darius dan berkata, "Karena kejadian inilah aku bisa berteman dengan Pak Indra. Kemarin, aku menelepon Pak Indra dan menyampaikan kepadanya bahwa perusahaan kita mau membeli bahan obat tradisional. Dia langsung setuju untuk bekerja sama.""Oh, ternyata begitu! Kamu sudah
"Bu Theresa, kalau nggak ada urusan lain, aku akan kembali ke pabrik." Owen pamit, lalu meninggalkan kantor.Di sisi lain, Darius yang melihat kepergian Owen mengepalkan tinjunya dan ekspresinya yang kesal itu tampak mengerikan. Beberapa hari yang lalu, Owen mengambil alih tanggung jawabnya atas bagian produksi. Sekarang, Darius harus membiarkan Owen lagi. Mana mungkin dia tidak marah?"Pak Darius, kembalilah bekerja!" kata Theresa dengan santai.Lantaran Reynold telah membuat rencana untuk menjebak Owen, Theresa selalu merasa bahwa Darius juga ikut terlibat. Jadi, dia tidak memperlakukan Darius seserius sebelumnya."Bu Theresa, ada yang ingin aku sampaikan. Hanya saja aku nggak tahu harus mengatakannya atau nggak," kata Darius dengan ragu-ragu, lalu tidak mengatakan apa-apa lagi."Ada apa? Katakan saja," kata Theresa sambil mengangkat alisnya. Dia tidak dapat menebak apa rencana Darius kali ini."Bu Theresa, aku tahu kamu mau melatih Owen. Tapi, dia punya ambisi liar yang sangat besar
Theresa buru-buru menyingkirkan keraguan di hatinya, lalu mendengkus dingin dan berkata, "Nggak mungkin! Owen nggak akan mengkhianatiku. Dia bukan orang seperti itu!"Perusahaan bisa memiliki harapan untuk berkembang pesat berkat kontribusi Owen. Owen telah mengorbankan banyak hal demi perusahaan dan bekerja dengan sepenuh hati, mana boleh Theresa meragukan Owen? Selain itu, Owen telah menyelamatkan nyawanya dan karakternya juga sangat baik dalam berbagai aspek. Jika tidak memercayai Owen, siapa lagi yang bisa dia percaya?"Bu Theresa, aku mengatakan ini supaya kamu bisa melakukan tindakan pencegahan. Owen nggak punya apa-apa sekarang dan dia hanya bisa mengandalkanmu untuk saat ini. Tapi, ketika dia berhasil mencapai posisi teratas dan melampauimu, dia mungkin akan segera mengkhianatimu ...."Darius masih tidak ingin menyerah. Namun, sebelum dia menyelesaikan perkataannya, Theresa segera menyela, "Diam! Darius, melihat kerja keras yang sudah kamu lakukan demi perusahaan dalam dua tahu
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero