"Selain pil lindernia dingin, Kak Owen juga memurnikan pil yang disebut pil kusuma. Pil ini berkhasiat membantu praktisi seni bela diri yang berlatih teknik bela diri aliran panas meningkatkan basis kultivasi dan kekuatannya," ujar Maggie tanpa ragu.Maggie sangat polos sehingga dia tidak mungkin mengira bahwa Archie memiliki motif tersembunyi. Dia hanya menyampaikan apa yang diketahuinya dengan jujur."Apa? Maksudmu pil kusuma ini bisa membantuku menerobos hambatan kultivasi berturut-turut?" tanya Archie dengan gembira."Seharusnya begitu, aku kurang tahu detailnya. Tapi, Kakek Julian mengonsumsi pil kusuma sebelumnya. Kamu bisa tanya padanya," ujar Maggie.Yang dikonsumsi Maggie waktu itu adalah pil lindernia dingin, bukan pil kusuma. Jadi, dia tidak tahu apa khasiat pil kusuma sama dengan pil lindernia dingin, bisa membantu para praktisi seni bela diri berturut-turut menerobos hambatan kultivasinya. Julian lebih tahu soal hal ini daripada dirinya.Dirga, Kartha, dan yang lainnya seg
Selain Dirga, Archie juga terlihat sangat antusias. Matanya berkilat tajam saat dia bergumam, "Pil kusuma yang hebat! Tuhan sudah menurunkan bantuan padaku ...."Archie bertekad untuk mendapatkan pil kusuma yang bisa membantu praktisi seni bela diri meningkatkan basis kultivasi ini! Kekuasaan keluarga saat ini ada di tangan keturunan keluarga cabang. Selama pil itu didapatkannya, Archie percaya diri bisa bersaing dengan Morgan untuk mendapatkan posisi pewaris."Om, orang-orang keluarga inti punya hubungan yang sangat baik dengan Owen, 'kan? Kalau gitu, apa Om bisa meminta beberapa pil kusuma darinya? Bagi sebutir juga untukku!" ujar Archie dengan nada masam.Archie masih belum lupa bagaimana Owen menolaknya di acara penjualan Grup Ora, tetapi malah memberi Dirga dua butir pil pemurni esensi secara cuma-cuma. Berhubung keluarga Dirga berhubungan baik dengan Owen, dia membutuhkan bantuan Dirga untuk meminta beberapa butir pil kusuma pada pria itu. Dengan begitu, Archie bisa menikmati has
"Kakek, aku cuma bicara apa adanya ...," ujar Archie, tidak terima dimarahi kakeknya."Kurang ajar! Apa kamu nggak dengar waktu aku menyuruhmu diam? Kali ini aku akan mengampunimu kalau kamu segera minta maaf pada ommu. Kalau nggak, kamu akan kuhukum!" bentak Kartha. Dia sangat marah karena Archie masih berani membantahnya. Melihat Kartha yang benar-benar tersulut emosi, Archie sontak bergidik dan tidak berani bicara lebih banyak."Cepat minta maaf!" desak Kartha."Ba ... baik. Om, maaf soal yang tadi. Aku sangat menginginkan pil kusuma itu, makanya aku sampai kelepasan bicara kasar. Maafkan aku ...," ujar Archie tanpa daya. Dia terpaksa menelan malu dan meminta maaf pada Dirga."Ya, kamu masih muda dan pemikiranmu masih dangkal, tapi jangan ulangi lagi di masa depan," sahut Dirga sambil menghela napas.Dirga mengetahui watak Archie yang agak sombong dan juga ambisinya untuk bersaing dengan Morgan dalam mendapatkan posisi pewaris keluarga. Untungnya, Kartha selalu bisa bersikap adil.
Setelah Kartha, Archie, dan beberapa orang lainnya pergi, Morgan bertanya dengan ragu-ragu, "Ayah, kamu benaran berniat meminta pil kusuma dari Pak Owen? Bukannya kita bakal dianggap terlalu nggak tahu malu?"Morgan jelas tidak ingin memeras orang lain. Sama seperti Dirga, dia mampu menebak bahwa Owen pasti ingin menggunakan pil kusuma untuk hal lain sehingga tidak menjualnya. Apabila Dirga meminta atau membeli pil tersebut, rasanya agak tidak pantas.Dirga berbicara dengan putus asa, "Aku mengerti .... Tapi, demi perkembangan masa depan Keluarga Lisano, aku harus mencobanya ...." Meskipun berkata demikian, Dirga sebenarnya merasa tidak enak di dalam hatinya. Bagaimanapun, ini adalah sesuatu yang agak memaksa. Mengingat budi baik Owen terhadap keluarga mereka, dia tidak tahu bagaimana cara mengungkit hal ini.Dirga tiba-tiba mendapat ide. Dia menatap putrinya sambil berkata, "Oh ya. Maggie, kamu adalah petinggi di Grup Ratu Kosmetik, pasti sering bertemu dengan Pak Owen, 'kan? Begini s
"Ayah, aku sangat akrab dengan Kak Rosa dan yang lainnya. Kalau pindah ke sana dan tinggal bersama mereka, bukannya akan sangat bagus karena aku jadi punya teman untuk mengobrol dan main bersama?" tambah Maggie.Berhubung menderita penyumbatan tiga titik meridian sejak kecil, Maggie tidak pernah memiliki banyak teman. Sejauh ini, temannya hanya Rosa, Theresa, dan yang lainnya. Alasan Maggie ingin pindah ke rumah Owen bukan hanya karena ingin selalu bersama Rosa dan yang lainnya, tetapi dia juga ingin bertemu dengan Owen setiap hari. Ini akan menjadi keuntungan ganda bagi Maggie."Tetap nggak boleh. Kalau merasa kesepian, kamu bisa pergi ke sana saat akhir pekan atau liburan. Nggak perlu sampai pindah ke sana," tolak Dirga sambil menggeleng. Dia tidak ingin putrinya pindah dan mengganggu kehidupan Owen dan yang lainnya.Maggie merayu sambil memegang lengan ayahnya, "Tapi, aku ingin .... Ayah, kamu mungkin nggak tahu. Kak Owen punya senjata magis yang bisa membantu para praktisi seni bel
"Nggak masalah. Ayah, Kakek Julian adalah pengawalku. Kamu bisa membiarkannya pergi bersamaku. Dengan adanya perlindungan Kakek Julian, aku pasti nggak akan berada dalam bahaya." Sembari berkata demikian, Maggie melirik Julian di belakangnya, lalu bertanya sambil tersenyum manis, "Kakek Julian, aku benar, 'kan?""Eh, ya ...," jawab Julian dengan ragu-ragu.Dirga dan Morgan belum pernah pergi ke tempat tinggal Owen sebelumnya, jadi mereka tidak tahu tentang situasi di sana. Berbeda dengan mereka, Julian tahu jelas bahwa Owen dikelilingi oleh banyak wanita cantik. Setiap dari mereka adalah wanita yang menakjubkan. Apalagi, sebelumnya dia sudah berencana untuk melaporkan hal ini kepada Dirga.Julian ingin memperingatkan agar Dirga tidak membiarkan Maggie terlalu dekat dengan kelompok Owen untuk menghindari gosip yang merugikan. Namun sekarang, Owen baru saja memberinya pil kusuma yang berharga dua hari lalu, bahkan membantunya untuk mencapai tingkat Alam Tigana dengan lancar.Julian belum
"Apa?" Mendengar itu, Owen sangat terkejut hingga bangkit dari tempat duduknya. Di acara penjualan, dia telah mengumumkan atas nama Grup Ora bahwa mereka sedang mencari petarung Semi Alam Tigana atau bahkan Alam Tigana untuk bergabung dengan perusahaannya.Awalnya, Owen hanya mencoba-coba dan tidak berani berharap bisa merekrut ahli tingkat tinggi seperti itu. Namun sekarang, dia tidak menyangka akan ada petarung berbasis kultivasi Semi Alam Tigana yang berinisiatif ingin bergabung. Padahal, Owen baru saja mengumumkannya belum lama lalu. Ini benar-benar sebuah kejutan yang tidak terduga."Rendy, di mana orang itu? Segera bawa aku pergi menemuinya," tanya Owen dengan penuh semangat.Rendy menjawab dengan jujur, "Pak Owen, aku memintanya menunggu di ruang tamu ....""Oke. Aku akan menemuinya sekarang." Usai berkata demikian, Owen bergegas keluar dari kantor.Segera setelah itu, Theresa dan beberapa wanita lain juga ikut bangkit dan pergi bersama Owen untuk melihat situasi di sana.....D
"Apa? Pembantai Darah, salah satu dari Delapan Penjahat Besar?" Begitu Boris menyebutkan nama musuhnya, Owen sangat terkejut. Dia bahkan menepuk meja dan bangkit. Sebelumnya, dia masih heran karena ada petarung Semi Alam Tigana yang langsung datang ke Grup Ora, padahal dia baru saja mengumumkan perekrutan.Namun sekarang, Owen akhirnya paham. Ternyata Boris sedang diburu oleh Pembantai Darah. Mungkin karena tidak punya pilihan lagi, pria tua itu pun mencari perlindungan di Grup Ora. Hal ini agak di luar dugaan dan membuat Owen sangat terkejut. Tentu saja, bukan hanya dia yang terkejut, Theresa dan para wanita lainnya juga sama.Mereka telah berada di Tonham Selatan untuk waktu yang cukup lama, jadi sudah mendengar sedikit tentang Delapan Penjahat Besar dan desas-desusnya. Mereka tahu bahwa Delapan Penjahat Besar adalah penjahat yang tercantum dalam DPO Organisasi Dragmar. Setiap dari mereka membunuh tanpa ampun dan melakukan segala jenis kejahatan. Orang-orang itu sangat keji.Hanya sa
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero