“Tapi waktu sudah berlalu begitu lama, departemen penelitian dan pengembangan kalian masih belum kasih hasil atau perkembangan apa pun! Sudah nggak punya kemampuan, sekarang malah melarang orang lain mengerjakannya. Logika macam apa ini!” bentak Angelina.“Kamu .... Siapa bilang departemen penelitian dan pengembangan masih belum punya hasil? Setelah meneliti selama ini, kami sudah membuat terobosan. Nggak lama lagi, kami pasti bisa mengembangkan produk kosmetikal yang bermutu tinggi!” ujar Marvel dengan marah.“Nggak lama lagi?” Sebulan? Atau setahun lagi?” cibir Angelina.Marvel langsung menjawab dengan marah, “Nggak perlu begitu lama. Aku jamin dalam satu minggu, departemen penelitian dan pengembangan pasti bisa mengeluarkan tiga macam kosmetikal yang punya manfaat berbeda!”“Seminggu? Serius?”Semua orang langsung tercengang. Tidak ada yang menyangka departemen penelitian dan pengembangan yang sudah tidak produktif selama setengah tahun terakhir akhirnya bisa bersuara juga hari ini.
“Pak Owen, ada banyak profesional di departemen penelitian dan pengembangan. Kami bahkan butuh setengah tahun untuk mendapatkan hasil yang signifikan. Kamu kira kamu itu siapa? Mengembangkan 10 macam kosmetikal dalam seminggu? Jangan mimpi di siang bolong!” ejek Marvel.Jika orang awam seperti Owen bisa mengembangkan produk kosmetikal dalam waktu satu minggu, apa gunanya orang-orang dari departemen penelitian dan pengembangan?“Owen, aku tahu kamu punya niat baik buat perusahaan. Tapi ini bukan saatnya kamu pamer! Jangan buat onar lagi!” tegur Theresa sambil memelototi Owen.Theresa masih ingat jelas Owen sendiri yang mengatakan bahwa dia tidak begitu yakin soal masalah ini semalam. Sekarang, Owen malah berani menjamin bahwa dirinya bisa mengembangkan 10 macam kosmetikal dalam satu minggu. Owen jelas-jelas sedang membual. Jadi, mana mungkin Theresa percaya padanya.“Bu Theresa, aku bukan lagi buat onar, tapi benar-benar serius! Aku yakin aku bisa melakukannya!” ujar Owen dengan serius.
“Oke, aku setuju! Sampai saatnya, kamu pasti bakal keluar dari perusahaan ini!” ujar Darius sambil tersenyum dingin. Dia sangat meremehkan Owen, seolah-olah dirinya sudah menang.“Sepakat, ya! Kalau begitu, Bu Theresa dan semua rekan yang duduk di sini jadi saksinya! Kita lihat saja nanti!” ucap Owen sambil tersenyum.“Dasar nggak tahu diri!”Para eksekutif juga meragukan kemampuan Owen dan merasa Owen tidak mungkin menang. Mereka tidak mengerti dari mana datangnya kepercayaan diri dan keberanian Owen.“Sudahlah, rapat berakhir!” ucap Theresa sambil memelototi Owen. Pemikirannya hampir sama dengan semua orang. Dia juga merasa Owen tidak mungkin menang. Namun, setelah melihat rupa Owen yang begitu percaya diri, dia juga tidak mengatakan apa-apa....Selama beberapa hari selanjutnya, Owen memfokuskan diri bekerja di pabrik. Dia dan Leo sama-sama meneliti tentang cara meningkatkan efisiensi pemurnian dan pengembangan produk kosmetikal. Setelah upaya dan kerja keras selama ini, mereka akhi
“Tentu saja! Kali ini, aku sudah dengan lancar memenuhi janjiku kepada Bu Theresa!” jawab Marvel dengan bangga.“Serius? Selamat, ya!”“Produk kosmetikal kelas atas sangat berpengaruh dalam perkembangan perusahaan kita. Begitu Bu Theresa tahu soal ini, dia pasti bakal puji departemen penelitian dan pengembangan!”Setelah mendengar jawaban Marvel, satu per satu eksekutif pun menyelamatinya.“Pak Marvel, kerja bagus!” puji Darius sambil mengangguk. Sekarang, dia dan Marvel berada di pihak yang sama. Departemen penelitian dan pengembangan yang berhasil mengembangkan produk kosmetikal juga merupakan hal yang bagus untuknya. Dengan begitu, dia dan Marvel sudah setengah jalan menuju kemenangan.Tidak lama kemudian, terdengar suara sepatu hak tinggi yang mendekat. Kemudian, Theresa dan Selina berjalan masuk ke ruang rapat. Setelah duduk di kursinya, Theresa memandang ke sekeliling, lalu bertanya dengan heran, “Eh, di mana Owen dan Angelina? Kok mereka masih belum sampai?” “Nggak tahu, kami j
Marvel bertepuk tangan untuk memberi isyarat kepada beberapa profesional dari departemen penelitian dan pengembangan. Kemudian, mereka mendorong keluar troli kecil yang dibawa mereka tadi. Setelah itu, dia menyerahkan ketiga macam kosmetikal itu kepada bawahannya untuk diuji.Beberapa profesional itu menjelaskan pada semua orang mengenai data dan persyaratan standar produk kosmetikal kelas atas. Sambil menjelaskan, mereka juga menuangkan sampel kosmetikal ke dalam mesin yang mereka bawa. Seiring dengan mesin yang berjalan, Marvel menghubungkan laptopnya ke proyektor ruang rapat agar bisa langsung menunjukkan hasilnya kepada semua orang.Di layar proyektor, tertera data-data mengenai standar kelas atas produk kosmetikal agar semua orang bisa membandingkannya dengan mudah.“Bu Theresa, lihat. Menurut data bahan dari ketiga kosmetikal ini, semuanya memenuhi standar kelas atas yang ditetapkan negara. Lagi pula, ada tiga data yang sudah melampaui persyaratan standar kelas atas!” ujar Marvel
Owen mengeluarkan produk kosmetik dari tas hitam yang dibawanya, lalu meletakkannya satu per satu di atas meja ruang rapat. Jumlahnya tidak banyak, hanya 16 botol."Enam belas macam? Ini beneran?"Semua orang tercengang sejenak, lalu saling memandang. Alhasil, mereka mendapati bahwa tatapan satu sama lain tampak skeptis. Tidak ada seorang pun yang berani memercayai perkataan Owen!"Benar atau nggak, pastikan saja sekarang!" kata Owen dengan ekspresi tenang. Setelah itu, dia menyerahkan 16 botol kosmetikal tersebut kepada beberapa anggota profesional dari departemen penelitian dan pengembangan.Dengan ekspresi ragu, beberapa orang itu menuangkan satu per satu larutan uji ke dalam mesin dan mulai melakukan pengujian. Hasil tes keluar tidak lama kemudian dan beberapa anggota dari departemen penelitian dan pengembangan pun melihat data uji yang ditampilkan di komputer. Alhasil, semuanya mengusap mata dengan tampang tidak percaya."Yudi, bagaimana hasilnya? Apa mencapai standar kelas atas?"
Marvel tercengang, begitu juga dengan Theresa. Bahkan, Darius dan para eksekutif yang hadir dalam rapat kali ini juga terperanjat. Mereka tidak menyangka bahwa Owen tidak hanya memenuhi janjinya, dia juga mengembangkan produk kosmetikal yang memiliki efek luar biasa. Efek dari beberapa macam kosmetikal ini mungkin jauh lebih baik daripada merek-merek internasional terkemuka!"Bagus! Bagus sekali!" seru Theresa.Detik berikutnya, Theresa menepuk meja dan bangkit berdiri. Para eksekutif lainnya terkejut dan juga ikut berdiri. Semua orang pun berdiri!"Owen, kamu ... kamu hebat sekali. Ini benar-benar keajaiban!" kata Theresa sambil menghampiri Owen.Saking bersemangatnya, Theresa pun memeluk Owen di depan semua orang. Senyuman di wajahnya juga merekah indah dan sangat memesona. Meskipun tidak tahu bagaimana Owen melakukannya, Theresa mengetahui satu poin dengan sangat jelas.Kelak, perusahaannya akan memproduksi lebih banyak kosmetikal yang memiliki efek sangat baik. Jangankan masuk ke p
Bagaimanapun, ini bukan masalah besar. Melakukan pengujian ulang tidak akan membuang banyak waktu. Jadi, beberapa anggota profesional dari departemen penelitian dan pengembangan kembali menyesuaikan mesin untuk memastikan tidak ada masalah dan kesalahan pada mesin. Setelah mesin siap, satu demi satu larutan uji pun dituangkan ke dalam mesin.Hasil penelitian segera keluar. Melihat bahwa data pengujian yang ditampilkan di layar proyektor sama persis dengan data semula, Darius, Marvel, dan para eksekutif yang semula skeptis terdiam. Dalam sekejap, ruang rapat menjadi sunyi.Owen menyapukan pandangannya, lalu memandang Darius dan Marvel dengan tenang. Setelah itu, dia memecah keheningan dengan berkata, "Pak Darius, Pak Marvel, apa kalian masih ingin mengatakan sesuatu?""Aku ...." Ekspresi Darius dan Marvel terlihat sangat buruk. Keduanya terlihat seperti orang yang kalah dalam pertempuran dan hati mereka tenggelam. Mereka berdua sedang memeras otak dan masih tidak mengerti bagaimana Owen
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero