Owen mengeluarkan produk kosmetik dari tas hitam yang dibawanya, lalu meletakkannya satu per satu di atas meja ruang rapat. Jumlahnya tidak banyak, hanya 16 botol."Enam belas macam? Ini beneran?"Semua orang tercengang sejenak, lalu saling memandang. Alhasil, mereka mendapati bahwa tatapan satu sama lain tampak skeptis. Tidak ada seorang pun yang berani memercayai perkataan Owen!"Benar atau nggak, pastikan saja sekarang!" kata Owen dengan ekspresi tenang. Setelah itu, dia menyerahkan 16 botol kosmetikal tersebut kepada beberapa anggota profesional dari departemen penelitian dan pengembangan.Dengan ekspresi ragu, beberapa orang itu menuangkan satu per satu larutan uji ke dalam mesin dan mulai melakukan pengujian. Hasil tes keluar tidak lama kemudian dan beberapa anggota dari departemen penelitian dan pengembangan pun melihat data uji yang ditampilkan di komputer. Alhasil, semuanya mengusap mata dengan tampang tidak percaya."Yudi, bagaimana hasilnya? Apa mencapai standar kelas atas?"
Marvel tercengang, begitu juga dengan Theresa. Bahkan, Darius dan para eksekutif yang hadir dalam rapat kali ini juga terperanjat. Mereka tidak menyangka bahwa Owen tidak hanya memenuhi janjinya, dia juga mengembangkan produk kosmetikal yang memiliki efek luar biasa. Efek dari beberapa macam kosmetikal ini mungkin jauh lebih baik daripada merek-merek internasional terkemuka!"Bagus! Bagus sekali!" seru Theresa.Detik berikutnya, Theresa menepuk meja dan bangkit berdiri. Para eksekutif lainnya terkejut dan juga ikut berdiri. Semua orang pun berdiri!"Owen, kamu ... kamu hebat sekali. Ini benar-benar keajaiban!" kata Theresa sambil menghampiri Owen.Saking bersemangatnya, Theresa pun memeluk Owen di depan semua orang. Senyuman di wajahnya juga merekah indah dan sangat memesona. Meskipun tidak tahu bagaimana Owen melakukannya, Theresa mengetahui satu poin dengan sangat jelas.Kelak, perusahaannya akan memproduksi lebih banyak kosmetikal yang memiliki efek sangat baik. Jangankan masuk ke p
Bagaimanapun, ini bukan masalah besar. Melakukan pengujian ulang tidak akan membuang banyak waktu. Jadi, beberapa anggota profesional dari departemen penelitian dan pengembangan kembali menyesuaikan mesin untuk memastikan tidak ada masalah dan kesalahan pada mesin. Setelah mesin siap, satu demi satu larutan uji pun dituangkan ke dalam mesin.Hasil penelitian segera keluar. Melihat bahwa data pengujian yang ditampilkan di layar proyektor sama persis dengan data semula, Darius, Marvel, dan para eksekutif yang semula skeptis terdiam. Dalam sekejap, ruang rapat menjadi sunyi.Owen menyapukan pandangannya, lalu memandang Darius dan Marvel dengan tenang. Setelah itu, dia memecah keheningan dengan berkata, "Pak Darius, Pak Marvel, apa kalian masih ingin mengatakan sesuatu?""Aku ...." Ekspresi Darius dan Marvel terlihat sangat buruk. Keduanya terlihat seperti orang yang kalah dalam pertempuran dan hati mereka tenggelam. Mereka berdua sedang memeras otak dan masih tidak mengerti bagaimana Owen
Kualitas bahan baku selalu menjadi beban bagi Theresa. Sekarang, Owen tidak hanya mengembangkan produk kosmetikal kelas atas, tetapi juga membantunya menghilangkan bahaya tersembunyi dari kualitas bahan baku. Ini adalah berkah yang diberikan Tuhan kepada dirinya. Untuk pertama kalinya, Theresa mengakui kemampuan Owen!"Ini ... apakah dia manusia?"Para eksekutif sangat terkejut hingga mulut mereka menganga lebar. Semua memandang Owen seolah-olah telah bertemu dengan monster. Darius dan Marvel justru lebih parah, keduanya terkejut hingga tidak dapat berkata-kata."Kenapa, kenapa bisa begini?" Wajah Darius menjadi merah dan amarah di hatinya hampir meledak.Dia selalu beranggapan bahwa dirinya lebih tinggi dan berbakat dari Owen. Bahkan, selalu meremehkan siapa pun. Terutama setelah mengetahui bahwa Owen adalah seorang yatim piatu dan orang yang tidak berguna, Darius makin memandang Owen sebelah mata.Namun sekarang, orang tidak berguna di matanya ini menunjukkan bakat dan kemampuan yang
"Ini masih agak manusiawi. Aku akan menerimanya dengan berat hati! Aku nggak akan membuat perhitungan denganmu kali ini. Semoga kamu bisa tahu diri kelak!" kata Owen dengan datar, lalu mengabaikan Darius."Bu Theresa, kalau nggak ada urusan lain, aku akan kembali bekerja," ujar Darius yang wajahnya terlihat sangat muram dan menakutkan. Dia merasa sangat malu sehingga tidak bisa tetap tinggal di ruang rapat. Jadi, dia berencana pergi."Pak Darius, tunggu sebentar." Theresa menghentikan langkah Darius."Bu Theresa, Anda masih mau memberi instruksi apa?" tanya Darius."Owen sudah mengembangkan kosmetikal dan perusahaan akan melakukan produksi massal sebagai langkah selanjutnya. Mengenai masalah produksi, dia yang akan bertanggung jawab untuk sementara waktu. Tolong serahkan pekerjaan yang relevan kepadanya nanti," perintah Theresa.Owen tidak hanya mengembangkan kosmetikal kelas atas kali ini, dia juga meningkatkan efisiensi emulsi bahan baku. Kedua hal ini berkaitan erat dengan bagian pr
Kontribusi sebesar ini tidak bisa diukur dengan hak dividen yang kecil.Sekalipun Owen meminta sedikit saham, Theresa juga akan berusaha untuk memenuhi permintaan Owen."Dia juga bukan orang bodoh. Bagaimana mungkin nggak puas?" ujar Angelina sambil memutar matanya.Sesuai dengan skala ekonomi perusahaan kali ini, laba bersih tahunan perusahaan setidaknya sekitar 600 sampai 800 miliar.Jika Owen mendapatkan hak dividen 10%, dia bisa mendapatkan 60 hingga 80 miliar hak dividen setiap tahun secara gratis. Ini adalah nominal yang sangat fantastis!Sekalipun kelak Owen tidak melakukan apa pun, dia juga bisa mengandalkan perusahaan untuk melewati hari tuanya.Menurut Angelina, Owen tidak mungkin akan menolak keuntungan bagai mendapat durian runtuh seperti ini.Namun, Angelina baru saja berpikir demikian, ucapan Owen selanjutnya langsung mempermalukannya."Theresa, aku nggak mau hak dividen apa pun. Aku cuma mau …." Owen melihat Angelina dan merasa ragu untuk berbicara. Karena ada Angelina d
Darius menarik napas dalam-dalam dan berusaha membuat dirinya kembali tenang."Maksudmu melakukan sabotase pada pasokan produk?" Reynold berpikir sejenak dan langsung mengerti. Terakhir kali, dia dan Darius sudah berdiskusi dengan baik untuk bekerja sama melawan Owen. Namun, karena tiba-tiba muncul masalah pengembangan kosmetikal dan peningkatan efek emulsifikasi bahan baku, rencana mereka berdua terpaksa harus ditunda untuk sementara waktu.Sekarang, kedua masalah ini sudah membuahkan hasil. Inilah saatnya bagi mereka untuk lanjut menjalankan rencana tersebut."Benar! Aku sudah memikirkan sebuah rencana yang sempurna. Aku jamin nggak akan ada kesalahan apa pun!" Darius tersenyum dengan sinis, lalu melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan Reynold agar mendekatkan telinganya. Kemudian, dia memberi tahu Reynold rencananya secara rinci."Bagus! Ini benar-benar ide yang brilian! Selama rencananya berjalan dengan lancar, kita pasti bisa mengusir Owen dari perusahaan!" Mata Reynold berbin
"Kuharap kamu bisa memanfaatkan kemampuannya dengan baik di masa depan!""Oh, begitu, ya? Apa dia benar-benar sangat berkompeten?" Theresa tampak sangat terkejut."Tentu saja benar. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa tanya Angelina," ujar Owen sambil menunjuk Angelina yang berada di sampingnya."Ya, yang Owen katakan memang benar. Pak Leo ini memang kompeten," jawab Angelina sambil mengangguk.Beberapa hari ini, dia terus mengikuti Owen di pabrik, jadi dia pernah melihat sendiri kemampuan dari Leo. Leo memang bisa dianggap sebagai seseorang yang berbakat."Kelihatannya dia memang punya kemampuan. Begini saja, Pak Rio di pabrik kedua akan segera pensiun satu bulan lagi. Setelah Pak Rio pensiun, aku akan memindahkan Pak Leo ke sana untuk menggantikan posisinya," ujar Theresa dengan suara pelan.Karena Owen dan Angelina bersama-sama merekomendasikannya, Theresa pun menjadi lebih memandang Leo dengan sendirinya."Baik." Owen tampak bahagia, lalu dia sepertinya teringat sesuatu dan segera