Bagaimanapun, ini bukan masalah besar. Melakukan pengujian ulang tidak akan membuang banyak waktu. Jadi, beberapa anggota profesional dari departemen penelitian dan pengembangan kembali menyesuaikan mesin untuk memastikan tidak ada masalah dan kesalahan pada mesin. Setelah mesin siap, satu demi satu larutan uji pun dituangkan ke dalam mesin.Hasil penelitian segera keluar. Melihat bahwa data pengujian yang ditampilkan di layar proyektor sama persis dengan data semula, Darius, Marvel, dan para eksekutif yang semula skeptis terdiam. Dalam sekejap, ruang rapat menjadi sunyi.Owen menyapukan pandangannya, lalu memandang Darius dan Marvel dengan tenang. Setelah itu, dia memecah keheningan dengan berkata, "Pak Darius, Pak Marvel, apa kalian masih ingin mengatakan sesuatu?""Aku ...." Ekspresi Darius dan Marvel terlihat sangat buruk. Keduanya terlihat seperti orang yang kalah dalam pertempuran dan hati mereka tenggelam. Mereka berdua sedang memeras otak dan masih tidak mengerti bagaimana Owen
Kualitas bahan baku selalu menjadi beban bagi Theresa. Sekarang, Owen tidak hanya mengembangkan produk kosmetikal kelas atas, tetapi juga membantunya menghilangkan bahaya tersembunyi dari kualitas bahan baku. Ini adalah berkah yang diberikan Tuhan kepada dirinya. Untuk pertama kalinya, Theresa mengakui kemampuan Owen!"Ini ... apakah dia manusia?"Para eksekutif sangat terkejut hingga mulut mereka menganga lebar. Semua memandang Owen seolah-olah telah bertemu dengan monster. Darius dan Marvel justru lebih parah, keduanya terkejut hingga tidak dapat berkata-kata."Kenapa, kenapa bisa begini?" Wajah Darius menjadi merah dan amarah di hatinya hampir meledak.Dia selalu beranggapan bahwa dirinya lebih tinggi dan berbakat dari Owen. Bahkan, selalu meremehkan siapa pun. Terutama setelah mengetahui bahwa Owen adalah seorang yatim piatu dan orang yang tidak berguna, Darius makin memandang Owen sebelah mata.Namun sekarang, orang tidak berguna di matanya ini menunjukkan bakat dan kemampuan yang
"Ini masih agak manusiawi. Aku akan menerimanya dengan berat hati! Aku nggak akan membuat perhitungan denganmu kali ini. Semoga kamu bisa tahu diri kelak!" kata Owen dengan datar, lalu mengabaikan Darius."Bu Theresa, kalau nggak ada urusan lain, aku akan kembali bekerja," ujar Darius yang wajahnya terlihat sangat muram dan menakutkan. Dia merasa sangat malu sehingga tidak bisa tetap tinggal di ruang rapat. Jadi, dia berencana pergi."Pak Darius, tunggu sebentar." Theresa menghentikan langkah Darius."Bu Theresa, Anda masih mau memberi instruksi apa?" tanya Darius."Owen sudah mengembangkan kosmetikal dan perusahaan akan melakukan produksi massal sebagai langkah selanjutnya. Mengenai masalah produksi, dia yang akan bertanggung jawab untuk sementara waktu. Tolong serahkan pekerjaan yang relevan kepadanya nanti," perintah Theresa.Owen tidak hanya mengembangkan kosmetikal kelas atas kali ini, dia juga meningkatkan efisiensi emulsi bahan baku. Kedua hal ini berkaitan erat dengan bagian pr
Kontribusi sebesar ini tidak bisa diukur dengan hak dividen yang kecil.Sekalipun Owen meminta sedikit saham, Theresa juga akan berusaha untuk memenuhi permintaan Owen."Dia juga bukan orang bodoh. Bagaimana mungkin nggak puas?" ujar Angelina sambil memutar matanya.Sesuai dengan skala ekonomi perusahaan kali ini, laba bersih tahunan perusahaan setidaknya sekitar 600 sampai 800 miliar.Jika Owen mendapatkan hak dividen 10%, dia bisa mendapatkan 60 hingga 80 miliar hak dividen setiap tahun secara gratis. Ini adalah nominal yang sangat fantastis!Sekalipun kelak Owen tidak melakukan apa pun, dia juga bisa mengandalkan perusahaan untuk melewati hari tuanya.Menurut Angelina, Owen tidak mungkin akan menolak keuntungan bagai mendapat durian runtuh seperti ini.Namun, Angelina baru saja berpikir demikian, ucapan Owen selanjutnya langsung mempermalukannya."Theresa, aku nggak mau hak dividen apa pun. Aku cuma mau …." Owen melihat Angelina dan merasa ragu untuk berbicara. Karena ada Angelina d
Darius menarik napas dalam-dalam dan berusaha membuat dirinya kembali tenang."Maksudmu melakukan sabotase pada pasokan produk?" Reynold berpikir sejenak dan langsung mengerti. Terakhir kali, dia dan Darius sudah berdiskusi dengan baik untuk bekerja sama melawan Owen. Namun, karena tiba-tiba muncul masalah pengembangan kosmetikal dan peningkatan efek emulsifikasi bahan baku, rencana mereka berdua terpaksa harus ditunda untuk sementara waktu.Sekarang, kedua masalah ini sudah membuahkan hasil. Inilah saatnya bagi mereka untuk lanjut menjalankan rencana tersebut."Benar! Aku sudah memikirkan sebuah rencana yang sempurna. Aku jamin nggak akan ada kesalahan apa pun!" Darius tersenyum dengan sinis, lalu melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan Reynold agar mendekatkan telinganya. Kemudian, dia memberi tahu Reynold rencananya secara rinci."Bagus! Ini benar-benar ide yang brilian! Selama rencananya berjalan dengan lancar, kita pasti bisa mengusir Owen dari perusahaan!" Mata Reynold berbin
"Kuharap kamu bisa memanfaatkan kemampuannya dengan baik di masa depan!""Oh, begitu, ya? Apa dia benar-benar sangat berkompeten?" Theresa tampak sangat terkejut."Tentu saja benar. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa tanya Angelina," ujar Owen sambil menunjuk Angelina yang berada di sampingnya."Ya, yang Owen katakan memang benar. Pak Leo ini memang kompeten," jawab Angelina sambil mengangguk.Beberapa hari ini, dia terus mengikuti Owen di pabrik, jadi dia pernah melihat sendiri kemampuan dari Leo. Leo memang bisa dianggap sebagai seseorang yang berbakat."Kelihatannya dia memang punya kemampuan. Begini saja, Pak Rio di pabrik kedua akan segera pensiun satu bulan lagi. Setelah Pak Rio pensiun, aku akan memindahkan Pak Leo ke sana untuk menggantikan posisinya," ujar Theresa dengan suara pelan.Karena Owen dan Angelina bersama-sama merekomendasikannya, Theresa pun menjadi lebih memandang Leo dengan sendirinya."Baik." Owen tampak bahagia, lalu dia sepertinya teringat sesuatu dan segera
“Owen, aku bakal kasih kamu 10% dari dividen kali ini. Kamu bukan cuma sudah mengembangkan produk kosmetikal dan meningkatkan efisiensi pemurnian bahan baku, tapi juga berhasil mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan Grup Wijaya! Kamu pantas mendapatkan hadiah ini tanpa perlu berbagi dengan orang lain!”“Para eksekutif perusahaan pasti bakal dapat hak dividen mereka sesuai dengan tanggung jawab dan kontribusi mereka. Habis Pak Leo jadi kepala pabrik dari pabrik cabang kedua, dia bakal jadi eksekutif perusahaan. Pada saatnya nanti, dia pasti dapat hak dividennya. Kamu nggak perlu khawatir soal ini!” ujar Theresa dengan tegas.Sebagian besar eksekutif perusahaan hanya mendapatkan dividen sebanyak 1%-2%. Eksekutif seperti Darius dan Angelina juga hanya mendapat dividen sebesar 6%-8%. Orang-orang ini sudah bekerja bersamanya selama dua tahun dan berjasa untuk perusahaan.Apabila karena Leo yang hanya sedikit membantu Owen mendapatkan dividen sebanyak 5%, bagaimana bisa Theresa menjelask
“Kamu seharusnya jelas pertanyaan-pertanyaan mana yang boleh dan nggak boleh ditanya. Pokoknya, kamu ikuti perintah saja!” ujar Galih dengan tidak senang.“Aku ....” Leo terlihat serba salah, lalu memberanikan diri untuk berkata, “Pak Galih, maaf. Aku nggak bisa melakukan hal kayak begitu!”Ekspresi Galih pun terlihat menjadi sedikit dingin. “Nggak mau melakukannya? Oke! Kalau gitu, kemas barangmu dan keluar! Besok, kamu nggak usah masuk kerja lagi!”“Apa? Mana bisa begitu! Pak Galih, aku sudah kerja hampir 10 tahun di perusahaan ini. Aku ....” Leo langsung terkejut. Sebelum menyelesaikan kata-katanya, Galih sudah menyela.“Aku cuma kasih kamu dua pilihan, lakukan atau keluar! Kamu pilih saja sendiri!” ujar Galih dengan dingin.“Tapi ...,” ucap Leo.“Nggak ada tapi-tapian! Kamu sendiri sudah baca pengumuman dari departemen personalia, ‘kan? Kamu sudah bantu Pak Owen beberapa hari ini. Walau nggak berjasa besar, kamu juga sudah keluar tenaga. Alhasil, kamu nggak dapat apresiasi apa pun!