Kontribusi sebesar ini tidak bisa diukur dengan hak dividen yang kecil.Sekalipun Owen meminta sedikit saham, Theresa juga akan berusaha untuk memenuhi permintaan Owen."Dia juga bukan orang bodoh. Bagaimana mungkin nggak puas?" ujar Angelina sambil memutar matanya.Sesuai dengan skala ekonomi perusahaan kali ini, laba bersih tahunan perusahaan setidaknya sekitar 600 sampai 800 miliar.Jika Owen mendapatkan hak dividen 10%, dia bisa mendapatkan 60 hingga 80 miliar hak dividen setiap tahun secara gratis. Ini adalah nominal yang sangat fantastis!Sekalipun kelak Owen tidak melakukan apa pun, dia juga bisa mengandalkan perusahaan untuk melewati hari tuanya.Menurut Angelina, Owen tidak mungkin akan menolak keuntungan bagai mendapat durian runtuh seperti ini.Namun, Angelina baru saja berpikir demikian, ucapan Owen selanjutnya langsung mempermalukannya."Theresa, aku nggak mau hak dividen apa pun. Aku cuma mau …." Owen melihat Angelina dan merasa ragu untuk berbicara. Karena ada Angelina d
Darius menarik napas dalam-dalam dan berusaha membuat dirinya kembali tenang."Maksudmu melakukan sabotase pada pasokan produk?" Reynold berpikir sejenak dan langsung mengerti. Terakhir kali, dia dan Darius sudah berdiskusi dengan baik untuk bekerja sama melawan Owen. Namun, karena tiba-tiba muncul masalah pengembangan kosmetikal dan peningkatan efek emulsifikasi bahan baku, rencana mereka berdua terpaksa harus ditunda untuk sementara waktu.Sekarang, kedua masalah ini sudah membuahkan hasil. Inilah saatnya bagi mereka untuk lanjut menjalankan rencana tersebut."Benar! Aku sudah memikirkan sebuah rencana yang sempurna. Aku jamin nggak akan ada kesalahan apa pun!" Darius tersenyum dengan sinis, lalu melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan Reynold agar mendekatkan telinganya. Kemudian, dia memberi tahu Reynold rencananya secara rinci."Bagus! Ini benar-benar ide yang brilian! Selama rencananya berjalan dengan lancar, kita pasti bisa mengusir Owen dari perusahaan!" Mata Reynold berbin
"Kuharap kamu bisa memanfaatkan kemampuannya dengan baik di masa depan!""Oh, begitu, ya? Apa dia benar-benar sangat berkompeten?" Theresa tampak sangat terkejut."Tentu saja benar. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa tanya Angelina," ujar Owen sambil menunjuk Angelina yang berada di sampingnya."Ya, yang Owen katakan memang benar. Pak Leo ini memang kompeten," jawab Angelina sambil mengangguk.Beberapa hari ini, dia terus mengikuti Owen di pabrik, jadi dia pernah melihat sendiri kemampuan dari Leo. Leo memang bisa dianggap sebagai seseorang yang berbakat."Kelihatannya dia memang punya kemampuan. Begini saja, Pak Rio di pabrik kedua akan segera pensiun satu bulan lagi. Setelah Pak Rio pensiun, aku akan memindahkan Pak Leo ke sana untuk menggantikan posisinya," ujar Theresa dengan suara pelan.Karena Owen dan Angelina bersama-sama merekomendasikannya, Theresa pun menjadi lebih memandang Leo dengan sendirinya."Baik." Owen tampak bahagia, lalu dia sepertinya teringat sesuatu dan segera
“Owen, aku bakal kasih kamu 10% dari dividen kali ini. Kamu bukan cuma sudah mengembangkan produk kosmetikal dan meningkatkan efisiensi pemurnian bahan baku, tapi juga berhasil mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan Grup Wijaya! Kamu pantas mendapatkan hadiah ini tanpa perlu berbagi dengan orang lain!”“Para eksekutif perusahaan pasti bakal dapat hak dividen mereka sesuai dengan tanggung jawab dan kontribusi mereka. Habis Pak Leo jadi kepala pabrik dari pabrik cabang kedua, dia bakal jadi eksekutif perusahaan. Pada saatnya nanti, dia pasti dapat hak dividennya. Kamu nggak perlu khawatir soal ini!” ujar Theresa dengan tegas.Sebagian besar eksekutif perusahaan hanya mendapatkan dividen sebanyak 1%-2%. Eksekutif seperti Darius dan Angelina juga hanya mendapat dividen sebesar 6%-8%. Orang-orang ini sudah bekerja bersamanya selama dua tahun dan berjasa untuk perusahaan.Apabila karena Leo yang hanya sedikit membantu Owen mendapatkan dividen sebanyak 5%, bagaimana bisa Theresa menjelask
“Kamu seharusnya jelas pertanyaan-pertanyaan mana yang boleh dan nggak boleh ditanya. Pokoknya, kamu ikuti perintah saja!” ujar Galih dengan tidak senang.“Aku ....” Leo terlihat serba salah, lalu memberanikan diri untuk berkata, “Pak Galih, maaf. Aku nggak bisa melakukan hal kayak begitu!”Ekspresi Galih pun terlihat menjadi sedikit dingin. “Nggak mau melakukannya? Oke! Kalau gitu, kemas barangmu dan keluar! Besok, kamu nggak usah masuk kerja lagi!”“Apa? Mana bisa begitu! Pak Galih, aku sudah kerja hampir 10 tahun di perusahaan ini. Aku ....” Leo langsung terkejut. Sebelum menyelesaikan kata-katanya, Galih sudah menyela.“Aku cuma kasih kamu dua pilihan, lakukan atau keluar! Kamu pilih saja sendiri!” ujar Galih dengan dingin.“Tapi ...,” ucap Leo.“Nggak ada tapi-tapian! Kamu sendiri sudah baca pengumuman dari departemen personalia, ‘kan? Kamu sudah bantu Pak Owen beberapa hari ini. Walau nggak berjasa besar, kamu juga sudah keluar tenaga. Alhasil, kamu nggak dapat apresiasi apa pun!
“Oke.” Owen mengangguk. Dia lumayan percaya pada kemampuan Leo. Jadi, dia langsung menandatangani dokumen itu. Selanjutnya, sejumlah produk ini pun dimuat ke dalam beberapa truk besar dan diantar ke Grup Wijaya.Di Grup Wijaya.Setelah mendapat kiriman produk dari Grup Ratu Kosmetik, Johan mengambil beberapa botol sampel, lalu mengirimnya ke departemen penelitian dan pengembangan untuk diuji. Bagaimanapun juga, bisnis dan persahabatan tidak boleh dicampur aduk.Meskipun hubungan Johan dan Owen lumayan bagus, ini adalah pertama kalinya Grup Wijaya bekerja sama dengan Grup Ratu Kosmetik. Dia tetap harus menguji produk-produk ini untuk mencegah timbulnya masalah.Tidak lama kemudian, direktur departemen penelitian dan pengembangan mengantar laporan pengujian dengan ekspresi takjub.“Pak Peter, gimana hasilnya? Apa ada masalah?” tanya Johan. Dia mengenal karakter Owen dengan baik. Dari kepribadian Owen yang baik, Johan merasa produk Grup Ratu Kosmetik seharusnya tidak akan ada masalah. Dia
Dari hal ini, dapat diketahui betapa seriusnya masalah ini.“Nggak bisa, masalah ini terlalu serius! Aku harus segera menelepon Pak Owen!” ujar Johan dengan serius. Kemudian, dia buru-buru mengeluarkan ponselnya dan menelepon Owen.Di pabrik.Setelah mendapat panggilan dari Johan, Owen pun tercengang. Dia tidak menyangka bisa timbul masalah yang begitu serius dari produk mereka. Bukan hanya begitu, masalah ini juga langsung menyebabkan kehebohan di perusahaan. Theresa dan para eksekutif juga langsung mengetahuinya.Total aset Grup Ratu Kosmetik hanya sekitar beberapa triliun. Sekarang, kelompok pertama kosmetikal kelas atas yang bernilai 100 miliar ini sudah terbuang sia-sia. Selain itu, Grup Ratu Kosmetik juga berkemungkinan besar harus memberikan ganti rugi sebesar satu triliun kepada Grup Wijaya.Ini adalah masalah paling serius yang pernah dihadapi Grup Ratu Kosmetik. Oleh karena itu, dapat dibayangkan seberapa kritis situasinya. Selanjutnya, Theresa langsung mengadakan rapat menda
“Apa yang dikatakan Pak Darius benar! Kali ini, Pak Owen sudah menyebabkan kerugian yang begitu besar bagi perusahaan. Dia harus dipecat dan dihukum! Kita juga harus menuntut tanggung jawab hukum darinya!” Para eksekutif juga sangat marah.“Owen, apa yang bisa kamu katakan lagi sekarang?” tanya Theresa sambil menekan amarahnya.“Aku ... Nggak ada. Semua ini memang salahku. Aku bersedia menerima segala hukumannya ...,” jawab Owen dengan ekspresi pahit. Sampai sekarang, dia masih tidak mengerti kenapa bisa tiba-tiba muncul isobutil paraben di dalam produk mereka. Dia tidak tahu apa ini memang kesalahannya atau ada alasan lain.Namun, Owen tahu jelas bahwa sebagai penanggung jawab atas produksi kali ini, dia yang memang harus disalahkan atas semuanya. Terlebih lagi, dia merasa dirinya sudah mengecewakan Theresa. Jadi, dia merasa sangat bersalah dan sangat malu untuk menghadapi Theresa.Sekarang, dia hanya ingin bertindak layaknya seorang pria yang berani menanggung semua tanggung jawab ag
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero