“Dasar bajingan! Beraninya kamu menyerangku lagi! Sepertinya kamu memang ingin membunuhku ya!” Begitu merasakan serangan kuat Frendy, Ricky pun murka. Saat Frendy menyerangnya dengan jarum beracun tadi, Ricky sudah bisa menebak bahwa Frendy memang berniat buruk. Namun, Frendy adalah adik iparnya. Ditambah dengan dalihan Frendy sebelumnya, dia masih kurang yakin apa Frendy memang sengaja ingin mencelakainya.Sekarang, tidak peduli sebodoh apa pun Ricky, dia tahu bahwa Frendy memang berniat untuk membunuhnya. Jadi, dia segera melayangkan serangan yang kuat untuk menyambut serangan Frendy.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, serangan mereka berdua pun saling berhantaman dengan kuat.Saat ini, basis kultivasi Ricky telah mencapai Semi Alam Augana dan kekuatannya jauh lebih tinggi daripada Frendy. Energi sejatinya pun segera merobek serangan Frendy, lalu sisa kekuatannya memelesat ke arah dada Frendy.Syut! Frendy tahu dirinya bukanlah tandingan Ricky dan juga sudah mempersiap
Syut! Frendy khawatir Ricky masih belum sepenuhnya mati. Dia pun segera meluncurkan serangan lanjutan ke arah kepala Ricky. Begitu serangannya ini berhasil, Ricky pasti akan mati.“Minggir!” Tepat pada saat ini, Rosa buru-buru mengerahkan ranah padangnya yang terakhir ke arah Frendy dengan niat untuk menolong Ricky.Frendy pun merasa sangat terkejut akibat tindakan Rosa ini. Sebelumnya, dia sudah merasakan kehebatan ranah pedang. Jadi, dia buru-buru melangkah mundur agar bisa menghindari serangan ranah pedang itu.Rosa memanfaatkan kesempatan ini untuk menghampiri Ricky, lalu berjongkok sambil berkata dengan cemas, “Pak Ricky, bagaimana keadaanmu? Ce ... cepat bangun!” Rosa berusaha sekuat tenaga untuk mengguncang tubuh Ricky agar bisa membangunkannya, tetapi Ricky tidak menunjukkan reaksi apa pun. Kemudian, dia mengulurkan tangannya untuk memeriksa napas Ricky. Saat merasakan Ricky telah berhenti bernapas, hatinya pun langsung tenggelam.“Apa Pak Ricky sudah mati ...,” gumam Rosa den
“Rosa, sayang banget wanita secantik kamu harus mati muda! Aku sebenarnya kurang tega untuk membunuhmu. Tapi, kalau kamu nggak mati, orang yang akan mati adalah aku,” ujar Frendy dengan ekspresi sedih.Berhubung belum pernah meniduri Rosa, Frendy sebenarnya selalu merasa sangat menyesal. Awalnya, dia berencana untuk mendapatkan Rosa dalam kesempatan kali ini agar bisa menebus penyesalannya dulu. Namun, Rosa sudah menyaksikannya membunuh Ricky. Jadi, dia tidak mungkin membiarkan Rosa lanjut hidup. Selain itu, dia juga harus segera membunuh Rosa agar bisa menjadikan Owen sebagai kambing hitam sebelum Owen tiba.“Kamu .... Dasar nggak tahu malu! Frendy, aku nggak akan melepaskan orang selicik kamu meski sudah menjadi hantu!” seru Rosa dengan marah.“Sudah mau mati masih berani melawan! Aku akan mengantarmu pergi ke alam baka untuk menemui Kak Ricky sekarang juga!” dengus Frendy. Kemudian, dia segera melayangkan serangan berkekuatan besar ke arah Rosa dengan niat untuk langsung membunuh Ro
“Kak Rosa, kamu nggak kenapa-napa, ‘kan? Apa Frendy melukaimu?” tanya Owen dengan penuh perhatian. Kemudian, dia dan Theresa buru-buru memeriksa keadaan Rosa karena khawatir Rosa sudah terluka.“Aku baik-baik saja,” jawab Rosa. Saat ini, seluruh rasa putus asa yang dirasakannya sebelumnya telah sirna.“Baguslah kalau begitu!” Begitu melihat Rosa sepertinya memang tidak terluka, Owen dan Theresa akhirnya merasa lega. Selanjutnya, Owen segera menotok beberapa titik akupunktur di tubuh Rosa untuk membuka segelan basis kultivasinya.Pada saat yang sama, Frendy juga bangkit dari lantai dengan tampang menyedihkan. Saat melihat orang yang datang adalah Owen dan Theresa, dia pun berseru terkejut, “Owen? Mu ... mustahil!”Kali ini, Frendy menjalankan misinya dengan sangat tersembunyi. Selain itu, dia dan Loewe juga membawa Theresa serta Rosa ke tempat yang berbeda. Tak disangka, Owen bukan hanya telah berhasil menyelamatkan Theresa dari tangan Loewe, tetapi bahkan bisa menemukan vila pribadinya
“Owen, Frendy sudah menggunakan jarum beracun untuk membunuh Pak Ricky. Coba kamu lihat apa kamu masih bisa menyelamatkannya atau nggak!” desak Rosa.Rosa tahu seberapa hebat keterampilan medis Owen yang bahkan mampu membangkitkan Theresa dari kematian. Saat ini, Ricky baru saja keracunan tidak lama. Jika Owen bisa menyelamatkannya tepat waktu, mungkin saja Ricky masih memiliki harapan untuk hidup.“Apa? Pak Ricky keracunan?” Begitu mendengar ucapan Rosa, Owen langsung tercengang dan buru-buru menoleh ke belakang. Saat ini, dia baru menyadari keberadaan Ricky yang tergeletak di atas lantai. Oleh karena itu, dia pun tidak peduli lagi pada Frendy.“Kak Rosa, apa sebenarnya yang sudah terjadi? Kenapa Pak Ricky bisa keracunan?” tanya Owen sambil berjalan ke arah Ricky.“Tadi, Frendy berhasil merebut jarum beracun milikku, lalu menggunakannya untuk mencelakai Pak Ricky saat Pak Ricky lengah ...,” jelas Rosa secara singkat.“Oh, begitu! Frendy benar-benar licik! Bisa-bisanya dia melakukan ha
Di sisi lain.Saat Owen sedang menggunakan jarum akupunktur untuk melindungi jantung Ricky, Frendy yang sedang tergeletak tidak berdaya di lantai telah memiliki waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri. Dia tahu jelas begitu Owen selesai mengobati Ricky, riwayatnya akan tamat.Oleh karena itu, Frendy berusaha menahan lukanya dan memanfaatkan kesempatan saat perhatian Owen, Theresa, dan Rosa tertuju pada Ricky untuk bergeser hingga ke depan pintu. Setelah itu, dia pun segera bangkit dari lantai dan buru-buru berlari ke luar dengan secepat mungkin.“Mau kabur? Mana segampang itu!” seru Owen. Dia segera menyadari niat Frendy.Kali ini, Frendy bukan hanya telah meracuni Ricky, tetapi juga hampir membunuh Rosa. Jadi, Owen tidak mungkin membiarkan Frendy melarikan diri dengan begitu saja. Selanjutnya, dia mengangkat Ricky yang sedang tidak sadarkan diri dari lantai, lalu mengejar Frendy bersama dengan Theresa dan Rosa.Tidak lama kemudian, Frendy telah berhasil melarikan diri hingga ke h
“Jangan .... Aku masih muda dan belum ingin mati. Owen, aku sudah menyadari kesalahanku. Aku mohon, ampunilah aku sekali ini!” mohon Frendy. Saat merasakan aura membunuh yang terpancar dari tubuh Owen, Frendy langsung ketakutan. Sebagai menantu Keluarga Husin, Frendy masih bisa menikmati kehidupan yang mewah dan indah. Jadi, dia tentu saja tidak ingin mati muda. Saat ini, dia sudah tidak peduli lagi pada harga dirinya dan buru-buru meminta ampun pada Owen.“Semuanya sudah terlambat! Orang licik dan kejam sepertimu lebih pantas bertobat di neraka!” jawab Owen dengan dingin. Kemudian, dia segera mengangkat tangannya dan hendak memukul bagian kepala Frendy.“Jangan .... Aku nggak mau mati ...,” kata Frendy dengan ketakutan. Saat ini, dia merasa sangat putus asa.Ckit! Tiba-tiba, sebuah mobil mewah berwarna putih berhenti tidak jauh dari lokasi Owen dan Frendy. Selanjutnya, seorang wanita cantik yang terlihat seumuran dengan Rosa turun dari mobil. Dia berpakaian modis, juga terlihat anggu
“Rosa? Apa maumu? Kenapa kamu menangkap suamiku? Cepat lepaskan dia!” seru Yulita sambil menatap Owen dan Rosa dengan tatapan tidak bersahabat.Sebelumnya, tindakan Ricky yang menyuruh orang untuk melacak lokasi Frendy sudah menarik perhatian Yulita. Namun, berhubung harus segera menolong Rosa, Ricky pun tidak sempat memberi tahu Yulita mengenai masalah spesifiknya. Berhubung Ricky bertindak begitu tergesa-gesa dan hal ini juga berkaitan dengan Frendy, Yulita segera merasa ada yang tidak beres dan langsung membawa seorang ahli Keluarga Husin untuk datang menyelidiki situasinya.Di sisi lain, Rosa adalah mantan pacarnya Frendy. Jadi, Rosa dan Yulita termasuk saingan dalam masalah asmara. Begitu bertemu Rosa lagi setelah sekian lama, dia tentu saja tidak akan bersikap bersahabat terhadap Rosa.“Nona Yulita, kebetulan kamu sudah datang! Tadi, Frendy sudah meracuni ....” Baru saja Owen hendak mengungkapkan perihal mengenai Ricky yang diracuni Frendy, Frendy malah terlebih dahulu bersuara.