“Nona Yulita, jangan dengarkan omong kosong Frendy! Sebelumnya, dia merebut jarum beracun itu dariku, lalu menggunakannya untuk mencelakai Pak Ricky! Hal ini nggak ada hubungannya denganku dan Owen …,” Saat melihat Yulita berhasil dikelabui oleh Frendy, Rosa pun hendak menjelaskannya.Namun, sebelum Rosa sempat menjelaskan kebenarannya, Yulita malah langsung menyela dengan marah, “Rosa, beraninya kalian mencelakai kakakku! Aku mau kalian membayarnya dengan nyawa kalian!”Saat ini, jasad Ricky sedang berada di tangan Owen. Ditambah dengan Owen juga hendak membunuh Frendy, Yulita tentu saja tidak akan percaya pada ucapan Owen dan Rosa. Selain itu, Frendy adalah suaminya, sedangkan Ricky adalah kakak iparnya Frendy. Jadi, dia tidak mungkin percaya bahwa Frendy yang mencelakai Ricky.“Kakek Chairil, cepat bunuh mereka untuk membalaskan dendam Kak Ricky!” perintah Yulita pada pria tua berpakaian abu-abu itu.“Baik!” Pria tua bernama Chairil itu segera mengiakan perintah Yulita. Ricky adalah
Syut! Syut! Syut! Owen tahu dirinya bukanlah lawan Chairil. Jadi, dia tidak berhenti melangkah mundur untuk menghindari serangan Chairil. Namun, kecepatannya masih kalah jauh dari Chairil. Tidak peduli ke mana pun dia menghindar, serangan Chairil bagaikan bayangan yang tidak berhenti mendekat ke arah Owen.“Nona Yulita, otak kalian bermasalah ya! Tadi, aku sudah bilang dengan sangat jelas, Frendy yang mencelakai Pak Ricky! Hal itu nggak ada hubungannya dengan aku dan Kak Rosa! Lagian, Pak Ricky masih punya harapan untuk diselamatkan dan waktunya nggak boleh tertunda ...,” ujar Owen dengan kesal. Dia masih mencoba untuk menyelesaikan salah paham di antara mereka.Sayangnya, sebelum Owen selesai berbicara, energi sejati dari tapak Chairil sudah memelesat ke bagian vital dadanya dengan kuat. Dia merasa sangat tidak berdaya dan hanya bisa menggunakan Pelindung Kaisar untuk menahan serangan itu.Duk! Seiring dengan suara hantaman yang nyaring, energi sejati Chairil menembus pertahanan Pelin
“Kakek Chairil, mereka berdua yang mencelakai Kak Ricky! Cepat bunuh mereka! Aku mau kamu membalaskan dendam Kak Ricky!” seru Yulita dengan sedih sambil menunjuk ke arah Owen dan Rosa. Tatapannya dipenuhi dengan kebencian yang mendalam.“Apa yang dikatakan Yulita benar! Kakek Chairil, cepat bunuh Owen dan Rosa!” tambah Frendy dengan ekspresi bengis. Berbeda dari Yulita, dia diam-diam merasa sangat lega setelah mengetahui bahwa Ricky telah tewas.Selain itu, Frendy tahu bahwa basis kultivasi Owen yang sebenarnya tidaklah tinggi dan mungkin baru mencapai sekitar tahap awal Alam Augana. Di sisi lain, Chairil adalah seorang petarung Semi Alam Tigana yang kekuatannya jauh lebih mendalam daripada Owen. Dengan kekuatan Chairil, dia pasti bisa menghabisi Owen dan Rosa dengan mudah. Begitu Owen dan Rosa mati, tidak akan ada lagi yang tahu bahwa dia yang meracuni Ricky. Jadi, dia sudah bisa tenang.“Baik!” Chairil menyerahkan “jasad” Ricky kepada Yulita, lalu langsung menyerang ke arah Owen dan
“Tuan Owen, maaf aku datang terlambat! Kamu baik-baik saja, ‘kan?” tanya Morgan setelah berada di hadapan Owen.Sebelumnya, Owen sudah meminta Morgan pergi ke kediaman Keluarga Stewart untuk membantunya menyelamatkan Rosa. Demi keamannya, Morgan sengaja membawa pria tua berpakaian hijau, petarung Alam Tigana yang pernah dia bawa ke Grup Stewart sebelumnya.Namun, sebelum Morgan sempat tiba di kediaman Keluarga Stewart, Owen meneleponnya dan mengatakan bahwa yang menangkap Rosa itu Frendy. Oleh karena itu, dia buru-buru menyusul Owen ke tempat ini.“Aku baik-baik saja. Tuan Morgan, kamu datang tepat waktu kok!” jawab Owen sambil tersenyum senang. Berhubung Morgan telah muncul, dia sudah merasa jauh lebih lega.“Tuan Morgan, apa maksudmu? Kenapa kamu membantu orang lain melawan Keluarga Husin?” bentak Yulita setelah melihat Chairil dikalahkan pria berpakaian hijau.“Nona Yulita, Tuan Owen adalah temanku, juga mitra bisnis Grup Husin. Kenapa kalian malah menyerangnya?” tanya Morgan dengan
“Nggak ada tapi-tapian lagi! Tuan Morgan, masalah ini nggak ada hubungannya dengan Keluarga Lisano. Aku harap kamu nggak ikut campur! Kalau nggak, aku akan menyuruh kakekku untuk minta pertanggungjawaban pada Keluarga Lisano!” ujar Yulita tanpa sungkan.“Ini ....” Morgan pun tidak bisa membantah. Apa yang dikatakan Yulita memang masuk akal, ini adalah dendam di antara Owen dengan Keluarga Husin. Tidak peduli apa pun kebenarannya, masalah ini tidak ada kaitannya dengan dirinya maupun Keluarga Lisano. Memang akan kurang bagus apabila dia ikut campur dalam masalah ini.“Kakek Chairil, cepat bunuh Owen dan Rosa! Kamu harus membalaskan dendam Kak Ricky!” perintah Yulita pada Chairil tanpa peduli pada Morgan lagi.“Baik!” Chairil melewati pria tua berpakaian hijau, lalu berjalan ke arah Owen.Sementara itu, pria tua berpakaian hijau tidak tahu apa dirinya harus lanjut mencegah tindakan Chairil. Dia pun menatap Morgan untuk menunggu perintahnya.“Kakek Harkim, cepat halangi dia!” perintah Mor
“A ... apa maumu?” Saat melihat Owen yang berjalan mendekatinya, Frendy pun terkejut dan buru-buru melangkah mundur. Dia sangat takut Owen akan melanjutkan tindakannya sebelumnya. Bagaimanapun juga, Chairil sedang menghadapi Harkim dan tidak mungkin bisa membantunya menghadapi Owen. Dengan kekuatannya yang lemah, Frendy juga tidak mungkin bisa melawan Owen. Apabila Owen benar-benar menyerangnya, dia pasti akan mati! Owen melirik Frendy, lalu lanjut berjalan ke arah Yulita. Saat ini, dia sudah dituduh mencelakai Ricky tanpa alasan. Jika dia langsung membunuh Frendy, tuduhan itu hanya akan semakin kuat dan hal itu tidak akan menguntungkannya.Selain itu, setelah Owen menyadarkan Ricky, Ricky dan Keluarga Husin tidak mungkin mengampuni Frendy yang sudah bertindak begitu kejam. Jadi, dia tidak perlu menghabiskan tenaganya untuk membunuh Frendy sekarang.“Nona Yulita, tadi aku sudah bilang Pak Ricky masih punya kesempatan untuk diselamatkan. Aku harap kamu bisa menyerahkannya padaku. Aku
“Sialan!” Saat melihat kepergian kelompok Owen dan Morgan, Yulita merasa sangat marah, tetapi juga tidak berdaya.“Yulita, jangan marah dulu. Owen nggak mungkin bisa lari selamanya. Sebaiknya kamu cepat hubungi Kakek, lalu suruh dia untuk mengutus ahli Keluarga Husin pergi menghadapi Owen. Dengan begitu, Owen dan Rosa pasti bisa dihabisi dengan mudah!” kata Frendy pada Yulita dengan buru-buru.“Emm, yang kamu bilang benar! Aku akan segera menelepon Kakek dan menyuruhnya pergi meminta pertanggungjawaban ke kediaman Keluarga Lisano!” jawab Yulita.Keluarga Husin juga merupakan salah satu keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Kekuatan dan latar belakang mereka tidak kalah dari Keluarga Lisano. Asalkan Cakra turun tangan, Morgan tidak mungkin mampu melindungi Owen.“Nggak usah pergi ke kediaman Keluarga Lisano. Owen itu kerabat jauh Keluarga Senjaya. Saat ini, dia seharusnya sudah kabur ke kediaman Keluarga Senjaya. Suruh saja Kakek untuk langsung pergi ke kediaman Keluarga Senjaya!”
“Apa? Kalian nggak punya jamur ganoderma berusia 500 tahun?” Begitu mendengar kabar ini, hati Owen langsung tenggelam. Awalnya, dia masih berharap bisa mendapatkan bahan obat yang diperlukannya dari Keluarga Senjaya. Namun, Keluarga Senjaya ternyata tidak memilikinya. Dia pun merasa agak kewalahan.Jamur ganoderma berusia 500 tahun adalah bahan obat utama yang diperlukan untuk menawarkan racun di tubuh Ricky. Bahan obat ini sangat penting dan tidak bisa digantikan dengan bahan obat lainnya. Berhubung Keluarga Senjaya tidak memilikinya, Owen tidak mungkin mampu menawarkan racun di tubuh Ricky tidak peduli seberapa besar pun kemampuannya.“Owen, kami punya sebuah jamur ganoderma berusia sekitar 300 tahun. Apa itu bisa digunakan?” tanya Elliot setelah berpikir sejenak.“Tiga ratus tahun? Yang itu kayaknya kurang bermanfaat. Tapi, ya sudahlah. Itu lebih baik daripada nggak ada sama sekali. Om, tolong siapkan dulu jamur ganoderma 300 tahun itu dan bahan obat lainnya ya. Aku akan segera perg
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero