“Nona Maggie, demi menghormati kamu dan Keluarga Lisano, aku akan mengakhiri masalah ini sampai di sini!” ujar Austin setelah mengambil napas dalam-dalam untuk menekan amarahnya.Saat ini, Maggie bersikeras untuk melindungi Owen. Sementara itu, Julian yang merupakan seorang petarung Semi Alam Tigana juga sedang mengawasi mereka. Oleh karena itu, Austin tidak memiliki pilihan lain selain mengaku kalah.Namun, Austin tidak tahu bahwa kekuatan Owen yang sebenarnya jauh lebih mengerikan dari yang dibayangkannya. Untung juga Maggie ikut campur dalam masalah ini. Jika tidak, nasibnya hari ini pasti akan jauh lebih mengenaskan lagi.“Nak, anggap saja kamu beruntung! Untuk sementara, aku akan mengampunimu! Tapi, tunggu saja pembalasanku kelak!” kata Austin sambil menatap Owen dengan ekspresi dingin. Kemudian, dia berkata pada Loewe dan yang lain, “Ayo kita pergi!”Setelah itu, mereka semua pun hendak meninggalkan tempat ini dengan tampang menyedihkan.“Tunggu!” Tepat pada saat ini, Owen melang
“Katakanlah, bagaimana kamu mau menegakkan keadilan untuk mereka?” Austin pun tertawa saking marahnya.“Hmm ... begini saja. Demi menghormati Keluarga Stewart, kamu dan Loewe hanya perlu memberikan biaya pengobatan sebesar 6 miliar kepada mereka bertiga. Setelah itu, aku akan membiarkan kalian pergi,” jawab Owen setelah berpikir sejenak.Luka yang dialami kelompok Rendy tidaklah serius. Jadi, Owen juga tidak bisa mengeluarkan syarat yang keterlaluan. Asalkan Austin dan Loewe membayar biaya pengobatan itu, dia akan mengakhiri masalah ini sampai di sini.“Apa? Nggak mungkin!” seru Austin dan Loewe dengan marah setelah mendengar syarat Owen. Meskipun 6 miliar tidak berarti apa-apa bagi mereka, masalah ini berkaitan dengan harga diri mereka. Bagaimanapun juga, kelompok Rendy hanya terluka ringan, sedangkan mereka berdua telah terluka parah akibat serangan Owen. Namun, Owen malah meminta mereka untuk memberikan biaya pengobatan kepada kelompok Rendy. Hal ini sangatlah tidak masuk akal! Ap
Setelah meninggalkan Grup Ratu Kosmetik, Lingga langsung mengantar Austin dan Loewe ke rumah sakit untuk diobati. Lengan Austin yang patah hanya perlu digips. Di sisi lain, keadaan Loewe jauh lebih merepotkan. Sebelah kakinya telah dipatahkan oleh Owen, jadi dia harus mengandalkan tongkat atau duduk di kursi roda untuk memulihkan diri. Selain itu, dia juga membutuhkan sekitar 1-2 bulan untuk pulih total.Satu-satunya hal yang patut mereka syukuri adalah berhubung mereka adalah ahli bela diri, tubuh mereka jauh lebih bugar dari orang biasa. Jadi, mereka tidak perlu dioperasi ataupun menginap di rumah sakit....Setelah meninggalkan rumah sakit, Austin dan Loewe pun hendak kembali ke rumah bersama Lingga dan yang lain.“Kak, gimana ini sekarang? Bajingan itu sudah melukai kita hingga begitu parah! Kita harus cari cara untuk menyingkirkannya agar bisa membalaskan dendam hari ini!” ujar Loewe dengan ekspresi bengis. Begitu mengungkit tentang Owen, matanya langsung dipenuhi dengan amarah.
“Harta karun? Apa anak itu bisa mengalahkan kita karena mengandalkan kekuatan harta karun?” Begitu mengetahui Owen memiliki harta karun, Austin langsung mendapatkan pencerahan.Dari pertarungan sebelumnya, Austin jelas-jelas merasakan bahwa kecepatan dan kekuatan ledakan Owen masih kalah darinya. Jadi, dia merasa sangat bingung kenapa Owen mampu menahan serangan berkekuatan penuhnya dan juga menyerang balik. Sekarang, dia akhirnya menemukan alasannya. Owen seharusnya bisa menang karena mengandalkan kekuatan harta karun. Selain itu, dia tidak bisa memikirkan kemungkinan lain lagi.“Emm, seharusnya begitu!” Loewe juga telah tersadar dan mengira Owen mengandalkan Mutiara Spiritual Sejati untuk mengalahkan Austin. Namun, dia tidak tahu bahwa Owen sebenarnya mengandalkan kekuatan Pelindung Kaisar untuk mengalahkan mereka.Harta karun adalah benda yang sangat langka. Siapa pun yang bisa memiliki sebuah harta karun saja sudah termasuk sangat beruntung. Meskipun memeras otak sekuat tenaga, Aus
Frendy mengendarai mobilnya menuju sebuah hotel bintang lima di Tonham Selatan. Sebelumnya, dia telah menerima telepon dari Loewe dan Austin yang mengatakan ingin mendiskusikan sesuatu dengannya. Jadi, dia sengaja meluangkan waktunya untuk langsung berangkat ke lokasi pertemuan mereka dari perusahaannya.“Kenapa Pak Austin dan Pak Loewe mencariku ya? Apa mereka sudah berhasil menghabisi Owen dan mendapatkan Grup Ratu Kosmetik, lalu mau mentraktirku makan untuk berterima kasih padaku?” gumam Frendy setelah memarkirkan mobilnya.Tadi pagi, Loewe dan Austin pernah meneleponnya untuk menanyakan tentang situasi Grup Ratu Kosmetik. Dia bisa menebak bahwa Grup Ratu Kosmetik telah menimbulkan kerugian bagi Grup Stewart sehingga Austin hendak menyingkirkan Grup Ratu Kosmetik dan Owen.Sekarang, Austin dan Loewe tiba-tiba mengundangnya ke sebuah hotel bintang lima untuk makan. Setelah memikirkannya dengan saksama, Frendy pun mengira Austin telah menyelesaikan masalah dengan Owen dan Grup Ratu Ko
“Frendy, apa kamu mau menyindir aku dan Kak Austin? Sudah bosan hidup ya?” seru Loewe dengan marah sambil menggebrak meja.“Ng ... nggak ....” Setelah tersadar kembali, Frendy buru-buru melambaikan tangannya dan bertanya dengan terkejut, “Pak Loewe, Pak Austin, kalian kenapa? Kenapa lukanya begitu parah?"“Menurutmu? Ini semua gara-gara kamu!” bentak Loewe. Dia menatap Frendy dengan tatapan penuh amarah. Jika bukan karena hubungannya dengan Frendy cukup baik, dia mungkin sudah langsung menghajar Frendy.“Gara-gara aku? Apa hubungannya masalah ini denganku?” tanya Frendy dengan heran.“Sebelumnya, bukannya kamu bilang Owen itu cuma seorang anak bau kencur dari Jenggala? Ternyata, bukan hanya basis kultivasinya yang tinggi, tapi dia juga punya hubungan dekat sama Keluarga Lisano! Lihat, aku dan Kak Austin sudah dilukainya jadi begini,” jawab Loewe. Semakin berbicara, ekspresinya pun menjadi semakin suram.“Apa? Ng ... nggak mungkin!” Setelah mendengar jawaban Loewe, Frendy pun tercengang
“Pak Loewe, yang kubilang itu benar. Kamu harus percaya padaku. Lagian, buat apa aku menjebak kalian? Apa untungnya itu bagiku?” Frendy berusaha keras untuk berdalih.“Ini ....” Loewe pun tertegun sejenak. Kemudian, dia dan Austin saling memandang dengan kebingungan. Awalnya, mereka sudah bisa memastikan bahwa kali ini, Frendy yang sengaja menjebak mereka. Namun, begitu mendengar ucapan Frendy, mereka pun menjadi agak ragu. Bagaimanapun juga, mereka memang tidak memiliki dendam apa-apa dengan Frendy. Jadi, Frendy tidak memiliki alasan untuk menjebak mereka. Kecuali, Frendy terlalu senggang dan sudah bosan hidup.“Frendy, apa yang kamu bilang benar?” tanya Austin dengan suara berat.“Tentu saja!” jawab Frendy dengan jujur. Awalnya, dia mengira Austin pasti bisa menyingkirkan Owen dengan mudah. Tak disangka, Owen begitu kuat hingga mampu mengalahkan Austin dan Loewe. Masalah ini murni adalah kecelakaan. Dia memang bukan sengaja mau menjebak Austin dan Loewe.“Hmm ... ya sudah. Aku akan
“Umm ... kayaknya nggak bisa begitu deh. Grup Ratu Kosmetik bukan bisnis di bawah kelola Grup Husin. Catatan rinci mengenai produk mereka juga terdapat di perusahaan kami. Kalau aku melakukan sesuatu pada produk mereka, mereka pasti bisa menyelidikinya dan menemukan aku yang melakukannya,” jawab Frendy sambil menggeleng.Frendy tidaklah bodoh. Jadi, dia tentu saja mengerti Austin ingin mengorbankan dirinya untuk menghadapi Owen dan Grup Ratu Kosmetik. Meskipun ingin menyingkirkan Owen, dia tidak ingin terlibat secara langsung dan membahayakan dirinya sendiri.“Jangan khawatir, kamu hanya perlu cari seorang kambing hitam untuk melakukannya. Jadi, kamu nggak usah turun tangan secara langsung,” ucap Austin dengan acuh tak acuh.“Tapi ....” Frendy masih merasa agak ragu.Di zaman sekarang di mana uang sangat penting, Frendy memang bisa mencari seorang kambing hitam di perusahaan dengan mudah. Hanya saja, dia adalah penanggung jawab dalam saluran distribusi. Apabila terjadi sesuatu pada pro
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero