“Kak Rosa, ternyata dia itu mantan pacarmu!” seru Owen setelah tersadar. Dia tahu bahwa Rosa pernah dilukai oleh pria dulunya. Setelah mendengar percakapan di antara Rosa dan Frendy, dia bisa menebak situasinya secara kasar.“Rosa, siapa anak itu? Jangan-jangan dia itu pacarmu?” tanya Frendy sambil menatap Owen dengan ekspresi muram.“Aku ....” Baru saja Owen hendak menjawab, Rosa malah terlebih dahulu berseru, “Benar! Dia ini pacarku!”Kemudian, Rosa sengaja merangkul lengan Owen dengan mesra karena tidak ingin dipermalukan. Berhubung Frendy pernah mengkhianatinya, dia pun sangat membenci Frendy. Jika Frendy tahu dia tidak memiliki seorang pacar pun selama ini, dia pasti akan merasa sangat malu. Oleh karena itu, dia hanya bisa menggunakan Owen sebagai tameng.“Apa?” Begitu mendengar ucapan Rosa, Owen dan Maggie merasa sangat terkejut.Di sisi lain, Frendy juga merasa sangat tercengang. Tadi, dia hanya asal menebak. Tak disangka, Owen benar-benar adalah pacarnya Rosa.“Kak Rosa, jangan
“Kamu ....” Saat merasakan tatapan dingin Owen, Frendy tanpa sadar bergidik dan merasa agak ketakutan.“Pak Frendy, ini adalah data yang berhubungan dengan Grup Ratu Kosmetik dan kontrak kerja samanya. Kalau nggak ada masalah lain, mari kita tandatangani kontraknya,” ujar Owen dengan dingin. Kemudian, dia mengeluarkan kontrak yang sudah mereka persiapkan dan menaruhnya di hadapan Frendy.“Tanda tangan apanya!” seru Frendy dengan marah karena malu sambil menepis kontrak itu. Meskipun Ricky sudah berpesan padanya bahwa ada orang dari Keluarga Lisano yang mungkin akan datang menandatangani kontrak hari ini, dia tahu Rosa hanyalah seorang putri keluarga terkemuka dari kota kecil seperti Jenggala. Jadi, mereka tidak mungkin memiliki hubungan dengan Keluarga Lisano yang merupakan pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan.Selain itu, nama Grup Ratu Kosmetik terdengar sangat asing dan Frendy juga tidak pernah melihat Owen maupun Maggie. Dia pun merasa yakin bahwa Owen bukanlah orang
“Dasar nggak tahu diri! Bajingan, bukannya tadi kamu bilang bisa menghabisiku dengan hanya satu jari? Sekarang, aku akan tunjukkan padamu apa yang namanya menghabisi orang dengan satu jari!” cibir Owen.Dalam menghadapi serangan Frendy, Owen sama sekali tidak melangkah maju ataupun mundur. Dia hanya mengulurkan sebuah jarinya untuk menangkis serangan Frendy itu.“Nak, mati sana!” seru Frendy sambil tersenyum licik. Ada kilatan dingin yang melintasi matanya. Berhubung Owen menggunakan energi spiritual, Frendy tidak bisa merasakan fluktuasi energi sejati dari tubuh Owen. Dia pun merasa Owen tidak mungkin mampu menahan serangannya yang kuat, apalagi hanya dengan menggunakan sebuah jari. Baginya, tindakan Owen itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri.Selanjutnya, Frendy menambahkan kekuatannya dan mengerahkan kekuatan penuh. Dia bermaksud untuk menghabisi Owen dengan satu serangan agar bisa membalaskan dendamnya karena telah ditampar oleh Owen tadi. Namun, apa yang terj
“Apa? Jangan mimpi!” seru Frendy dengan marah. Saat ini, dia sangat yakin bahwa Owen dan yang lain bukanlah orang dari Keluarga Lisano. Jadi, dia tentu saja tidak akan menandatangani kontrak itu. Mengenai permintaan Owen padanya untuk berlutut dan minta maaf pada Rosa, dia lebih tidak mungkin melakukannya lagi. Keluarga Husin merupakan keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Kekuatan dan latar belakang mereka berada di urutan kedua setelah Keluarga Lisano dan hampir tak tertandingi di Tonham Selatan. Sebagai menantu Keluarga Husin, status Frendy termasuk cukup tinggi. Selain itu, Rosa hanyalah mantan pacarnya dan juga memiliki status yang lebih rendah darinya. Dia tentu saja tidak akan melakukan hal yang begitu memalukan dengan berlutut dan minta maaf pada Rosa.“Dasar keras kepala! Berhubung kamu nggak bersedia minta maaf, kedua kakimu itu juga nggak diperlukan lagi,” ujar Owen dengan ekspresi dingin.“Nak, jangan bersikap terlalu arogan! Asal kamu tahu, Keluarga Husin adalah kel
“Nak, berani sekali kamu bersikap seenaknya di wilayah Keluarga Husin! Cepat lepaskan Pak Frendy! Kalau nggak, jangan salahkan kami bertindak kasar terhadapmu!” seru Chandra dan Jafar dengan marah.“Mau aku melepaskannya? Umm ... boleh saja!” Setelah berpikir sejenak, dia pun melepaskan Frendy. Meskipun kedua ahli Alam Augana Keluarga Husin ini tidak mampu memberikannya ancaman, mereka tetap agak sulit dihadapi. Jadi, dia hendak melepaskan Frendy terlebih dahulu, lalu melihat bagaimana mereka akan menyelesaikan masalah ini.“Umm ....” Chandra dan Jafar pun saling memandang dengan terkejut. Mereka jelas tidak menyangka Owen akan langsung melepaskan Frendy sehingga merasa agak kebingungan.Orang yang terkejut bukan hanya mereka, tetapi juga Frendy. Dia tidak menyangka Owen akan melepaskannya dengan semudah itu. Pada detik selanjutnya, dia buru-buru berdiri dan berlari ke sisi Chandra serta Jafar, seolah-olah takut Owen akan berubah pikiran.“Baguslah! Akhirnya aku selamat juga!” seru Fre
“Sebaiknya kalian langsung serang bersama saja daripada membuatku capek!” kata Owen sambil menunjuk ke arah Jafar dan Chandra dengan ekspresi menghina.Berhubung orang dari Keluarga Husin begitu tidak bermoral, Owen juga tidak perlu bersikap sopan lagi. Dia berencana untuk menunjukkan kekuatannya agar mereka merasakan apa yang dinamakan putus asa.“Arogan sekali kamu!” Jafar dan Chandra pun murka setelah direndahkan oleh Owen. Kemudian, Chandra berseru marah, “Nak, kamu harus menanggung konsekuensi akibat kearogananmu itu! Sekarang, aku akan tunjukkan padamu seberapa bodoh tindakanmu dengan bermusuhan dengan Keluarga Husin! Terima seranganku!”Seusai berbicara, Chandra langsung melayangkan tinju yang berkekuatan besar ke arah Owen.“Cuma seorang petarung tahap awal Alam Augana juga berani sok hebat! Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen. Dia juga langsung maju dan melayangkan tinjunya untuk menangkis serangan Chandra.“Nak, orang yang nggak tahu diri itu kamu!” cibir Chandra. Tatapannya
“Ng ... nggak mungkin! Ini pasti bukan kenyataan ....,” gumam Chandra sambil menatap Owen dengan ekspresi tidak percaya. Dia menutupi dadanya yang sakit dan bangkit dari lantai dengan terhuyung-huyung. Kekuatannya telah mencapai tahap awal Alam Augana, tetapi malah berhasil dikalahkan oleh seorang junior seperti Owen. Selain itu, Owen juga hanyalah seorang tokoh kecil yang tidak terkenal. Hal ini benar-benar terlalu tidak bisa dipercaya. Chandra tidak mengerti bagaimana Owen melakukannya dan kurang bisa menerima kenyataan yang kejam ini.“Nak, pantas saja kamu berani berbuat onar di wilayah Keluarga Husin. Ternyata kamu punya trik tersembunyi! Tapi, jangan harap kamu bisa berbuat seenaknya dengan hanya mengandalkan kekuatanmu yang lemah itu! Sekarang, aku mau tahu apa lagi yang bisa kamu lakukan!” ujar Jafar dengan suara berat sambil melangkah keluar.Meskipun tidak tahu bagaimana cara Owen mengalahkan Chandra, Jafar bisa menilai dari kecepatan dan kekuatan ledakan Owen bahwa basis ku
“Nak, apa kamu masih ingin menggunakan trik yang sama?” tanya Jafar dengan ekspresi dingin. Dia bisa menebak bahwa kekuatan Owen baru mencapai Semi Alam Augana. Jadi, dia benar-benar tidak mengerti dari mana datangnya keberanian Owen untuk melawannya secara langsung. Itu tidak ada bedanya dengan mencari mati.Namun, setelah mempertimbangkan Chandra yang telah dikalahkan oleh Owen, Jafar pun tidak melawan secara langsung demi keamannya. Dia mengubah tinjunya menjadi tapak dan lanjut menyerang ke arah Owen. Di sisi lain, Owen juga mengganti jurusnya dengan cepat dan lanjut menyambut serangan Jafar.Syut! Syut! Syut!Demi mencari tahu kemampuan Owen yang sebenarnya, Jafar tidak berani menyerang dengan gegabah. Dia menggunakan cara bertarung dinamis dan tidak berhenti mengganti jurusnya. Jadi, Owen juga melakukan hal yang sama dalam menghadapi serangan Jafar.Namun, berhubung kecepatan Owen masih kalah dari Jafar, gerakannya berangsur-angsur menjadi tidak terkendali dan dia kurang bisa men