“Ng ... nggak mungkin! Ini pasti bukan kenyataan ....,” gumam Chandra sambil menatap Owen dengan ekspresi tidak percaya. Dia menutupi dadanya yang sakit dan bangkit dari lantai dengan terhuyung-huyung. Kekuatannya telah mencapai tahap awal Alam Augana, tetapi malah berhasil dikalahkan oleh seorang junior seperti Owen. Selain itu, Owen juga hanyalah seorang tokoh kecil yang tidak terkenal. Hal ini benar-benar terlalu tidak bisa dipercaya. Chandra tidak mengerti bagaimana Owen melakukannya dan kurang bisa menerima kenyataan yang kejam ini.“Nak, pantas saja kamu berani berbuat onar di wilayah Keluarga Husin. Ternyata kamu punya trik tersembunyi! Tapi, jangan harap kamu bisa berbuat seenaknya dengan hanya mengandalkan kekuatanmu yang lemah itu! Sekarang, aku mau tahu apa lagi yang bisa kamu lakukan!” ujar Jafar dengan suara berat sambil melangkah keluar.Meskipun tidak tahu bagaimana cara Owen mengalahkan Chandra, Jafar bisa menilai dari kecepatan dan kekuatan ledakan Owen bahwa basis ku
“Nak, apa kamu masih ingin menggunakan trik yang sama?” tanya Jafar dengan ekspresi dingin. Dia bisa menebak bahwa kekuatan Owen baru mencapai Semi Alam Augana. Jadi, dia benar-benar tidak mengerti dari mana datangnya keberanian Owen untuk melawannya secara langsung. Itu tidak ada bedanya dengan mencari mati.Namun, setelah mempertimbangkan Chandra yang telah dikalahkan oleh Owen, Jafar pun tidak melawan secara langsung demi keamannya. Dia mengubah tinjunya menjadi tapak dan lanjut menyerang ke arah Owen. Di sisi lain, Owen juga mengganti jurusnya dengan cepat dan lanjut menyambut serangan Jafar.Syut! Syut! Syut!Demi mencari tahu kemampuan Owen yang sebenarnya, Jafar tidak berani menyerang dengan gegabah. Dia menggunakan cara bertarung dinamis dan tidak berhenti mengganti jurusnya. Jadi, Owen juga melakukan hal yang sama dalam menghadapi serangan Jafar.Namun, berhubung kecepatan Owen masih kalah dari Jafar, gerakannya berangsur-angsur menjadi tidak terkendali dan dia kurang bisa men
“Apa-apaan ini?” gumam Jafar dengan terkejut. Tampangnya terlihat bagaikan orang yang melihat hantu.Awalnya, Jafar mengira serangannya ini pasti bisa melukai Owen. Tak disangka, Owen bukan hanya baik-baik saja setelah menahan serangannya secara langsung, tetapi juga tidak goyah sama sekali. Hal ini benar-benar terlalu luar biasa! Jika bukan karena menyaksikannya sendiri, dia tidak akan percaya ini adalah kenyataan.Saat para ahli bertarung, kesalahan sekecil apa pun bisa menghasilkan konsekuensi yang besar. Berhubung Jafar mengambil langkah yang salah dan kekuatannya telah habis, Owen pun memanfaatkan kesempatan itu untuk meluncurkan serangan balik.Jafar hendak menghindar, tetapi tidak mampu melakukannya dan hanya bisa membiarkan serangan itu menghantamnya. Untungnya, dia adalah seorang petarung tahap menengah Alam Augana yang tidak mudah dihadapi. Di saat-saat kritis, dia menggeser tubuhnya sedikit ke samping sehingga bagian vital di dadanya terlindungi. Hanya saja, bahunya malah te
“Nak, jangan harap kamu bisa mengejarnya!” Chandra dan Jafar menahan luka mereka, lalu buru-buru mencegah Owen mengejar Frendy.Meskipun tahu bahwa mereka bukanlah tandingan Owen, Frendy adalah menantu Keluarga Husin. Mereka tidak akan membiarkan Owen melukai Frendy tanpa berbuat apa-apa. Jadi, mereka memberanikan diri untuk mengadang di depan Owen dan berharap bisa mengulur waktu bagi Frendy untuk kabur.“Minggir!” dengus Owen. Targetnya adalah Frendy, jadi dia malas meladeni Chandra dan Jafar. Dia pun mengibaskan tangannya dan melemparkan beberapa jarum akupunktur ke arah mereka.Syut! Syut! Syut!Beberapa jarum akupunktur itu langsung memelesat ke arah Jafar dan Chandra dengan kecepatan tinggi. Tentu saja, itu adalah jarum akupunktur biasa, bukan jarum beracun Sembilan Racun Tili. Jarum beracun adalah salah satu cara yang bisa digunakannya untuk menghadapi penjahat dari Daftar Hitam. Jadi, dia tidak akan menggunakannya secara asal.“Gawat!” Saat merasakan kekuatan mengerikan dari ja
“Kurang ajar!” Tepat pada saat ini, Julian segera bergerak dan muncul di hadapan Owen. Kemudian, dia juga melayangkan tapaknya yang berkekuatan besar ke arah serangan pria tua berjubah abu-abu itu.Duk! Seiring dengan suara benturan yang kuat, serangan Julian dan pria tua berjubah abu-abu itu pun saling berhantaman. Namun, Julian tetap berdiri tegak, sedangkan pria tua berjubah abu-abu itu malah terdesak mundur beberapa langkah. Sangat jelas bahwa kekuatan Julian masih lebih kuat daripada kekuatan pria tua itu.“Julian?” seru pria tua berjubah abu-abu itu dengan terkejut setelah melihat tampang Julian dengan jelas. Berhubung Julian merupakan salah satu ahli dari generasi tua Keluarga Lisano, Frendy, Jafar, dan Chandra tidak mengenalinya.Namun, pria tua berjubah abu-abu itu berbeda. Sebagai salah satu ahli dari generasi tua Keluarga Husin, dia pernah bertemu dengan Julian beberapa kali dan tentu saja bisa langsung mengenali Julian.Orang yang terkejut bukan hanya pria tua itu, tetapi j
“Apa? Mereka itu orang dari Keluarga Lisano? Mu ... mustahil!” seru Frendy dengan terkejut.Frendy tahu jelas mengenai latar belakang Rosa. Meskipun Rosa adalah seorang putri dari keluarga terkemuka di Jenggala, kekuatan keluarganya tidak termasuk apa-apa di Tonham Selatan. Selain itu, Frendy juga tidak pernah bertemu dengan Owen yang merupakan pacarnya Rosa itu di lingkaran generasi muda Tonham Selatan. Jadi, dia mengira Owen hanyalah seorang tokoh tak penting.Tak disangka, Owen ternyata adalah orang dari Keluarga Lisano. Hal ini benar-benar sangat mengejutkannya dan membuatnya merasa kewalahan.“Apanya yang nggak mungkin? Kamu kira aku buta hingga nggak bisa mengenali orang dari Keluarga Lisano? Selain itu, aku sudah berpesan padamu untuk menggantikanku melayani mereka dengan baik. Apa ini caramu melayani tamu dengan baik?” seru Ricky. Saat berbicara, dia merasa semakin marah dan langsung menendang Frendy.Meskipun tidak tahu apa yang telah terjadi di antara Frendy dan kelompok Owen
“Pak Ricky, kamu terlalu memujiku,” jawab Owen dengan tenang. Meskipun sangat membenci Frendy, sikap Ricky yang bersahabat ini telah meninggalkan kesan pertama yang lumayan bagus kepada Owen.“Pak Owen, masalah yang terjadi hari ini adalah kesalahan Keluarga Husin. Maaf kami sudah menyinggungmu. Aku harap kamu nggak menaruhnya dalam hati,” kata Ricky. Kemudian, dia menatap Frendy dan menegur dengan dingin, “Frendy, cepat minta maaf pada Pak Owen! Kamu harus minta maaf sampai mereka memaafkanmu!”“Emm ... oke.” Frendy tertegun sejenak, lalu buru-buru bangkit dan berjalan mendekati kelompok Owen. Saat ini, seluruh kearoganannya telah sirna.“Tunggu! Pak Ricky, dia akan sangat diuntungkan kalau hanya disuruh minta maaf!” kata Owen dengan suara berat.“Pak Owen, bagaimana kamu mau menyelesaikan masalah ini?” tanya Ricky.“Umm ....” Owen berpikir sejenak. Sebenarnya, dia sangat ingin mematahkan kedua kaki Frendy agar bisa membalaskan dendam Rosa. Namun, Ricky bersikap sangat tulus dan bersa
“Jafar, Chandra, apa yang dikatakan Pak Owen benar?” tanya Ricky sambil menatap Jafar dan Chandra dengan ekspresi dingin.Bruk! Jafar dan Chandra sangat ketakutan dan buru-buru berlutut.“Pak Ricky, kami hanya menjalankan perintah Pak Frendy ...,” jelas mereka dengan ketakutan. Mereka sangat khawatir Ricky akan melampiaskan amarahnya pada mereka.“Yang kutanya itu, apa yang dikatakan Pak Owen benar? Kalian hanya perlu menjawabnya dengan jujur,” ujar Ricky dengan nada yang sangat dingin.“Apa yang dikatakan Pak Owen memang benar,” jawab Jafar dan Chandra dengan ketakutan.“Wah! Frendy, kamu benar-benar hebat ya! Beraninya kamu mempermalukan Keluarga Husin!” seru Ricky dengan murka. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan energi sejati yang sangat kuat segera memelesat ke arah Frendy.Duk! Sebelum Frendy sempat bereaksi, energi sejati Ricky telah menghantamnya hingga dia berguling-guling di lantai sesaat. Setelah itu, dia pun membungkuk dan memuntahkan darah.“Kak, a ... aku bukan sengaj