“Nak, jangan harap kamu bisa mengejarnya!” Chandra dan Jafar menahan luka mereka, lalu buru-buru mencegah Owen mengejar Frendy.Meskipun tahu bahwa mereka bukanlah tandingan Owen, Frendy adalah menantu Keluarga Husin. Mereka tidak akan membiarkan Owen melukai Frendy tanpa berbuat apa-apa. Jadi, mereka memberanikan diri untuk mengadang di depan Owen dan berharap bisa mengulur waktu bagi Frendy untuk kabur.“Minggir!” dengus Owen. Targetnya adalah Frendy, jadi dia malas meladeni Chandra dan Jafar. Dia pun mengibaskan tangannya dan melemparkan beberapa jarum akupunktur ke arah mereka.Syut! Syut! Syut!Beberapa jarum akupunktur itu langsung memelesat ke arah Jafar dan Chandra dengan kecepatan tinggi. Tentu saja, itu adalah jarum akupunktur biasa, bukan jarum beracun Sembilan Racun Tili. Jarum beracun adalah salah satu cara yang bisa digunakannya untuk menghadapi penjahat dari Daftar Hitam. Jadi, dia tidak akan menggunakannya secara asal.“Gawat!” Saat merasakan kekuatan mengerikan dari ja
“Kurang ajar!” Tepat pada saat ini, Julian segera bergerak dan muncul di hadapan Owen. Kemudian, dia juga melayangkan tapaknya yang berkekuatan besar ke arah serangan pria tua berjubah abu-abu itu.Duk! Seiring dengan suara benturan yang kuat, serangan Julian dan pria tua berjubah abu-abu itu pun saling berhantaman. Namun, Julian tetap berdiri tegak, sedangkan pria tua berjubah abu-abu itu malah terdesak mundur beberapa langkah. Sangat jelas bahwa kekuatan Julian masih lebih kuat daripada kekuatan pria tua itu.“Julian?” seru pria tua berjubah abu-abu itu dengan terkejut setelah melihat tampang Julian dengan jelas. Berhubung Julian merupakan salah satu ahli dari generasi tua Keluarga Lisano, Frendy, Jafar, dan Chandra tidak mengenalinya.Namun, pria tua berjubah abu-abu itu berbeda. Sebagai salah satu ahli dari generasi tua Keluarga Husin, dia pernah bertemu dengan Julian beberapa kali dan tentu saja bisa langsung mengenali Julian.Orang yang terkejut bukan hanya pria tua itu, tetapi j
“Apa? Mereka itu orang dari Keluarga Lisano? Mu ... mustahil!” seru Frendy dengan terkejut.Frendy tahu jelas mengenai latar belakang Rosa. Meskipun Rosa adalah seorang putri dari keluarga terkemuka di Jenggala, kekuatan keluarganya tidak termasuk apa-apa di Tonham Selatan. Selain itu, Frendy juga tidak pernah bertemu dengan Owen yang merupakan pacarnya Rosa itu di lingkaran generasi muda Tonham Selatan. Jadi, dia mengira Owen hanyalah seorang tokoh tak penting.Tak disangka, Owen ternyata adalah orang dari Keluarga Lisano. Hal ini benar-benar sangat mengejutkannya dan membuatnya merasa kewalahan.“Apanya yang nggak mungkin? Kamu kira aku buta hingga nggak bisa mengenali orang dari Keluarga Lisano? Selain itu, aku sudah berpesan padamu untuk menggantikanku melayani mereka dengan baik. Apa ini caramu melayani tamu dengan baik?” seru Ricky. Saat berbicara, dia merasa semakin marah dan langsung menendang Frendy.Meskipun tidak tahu apa yang telah terjadi di antara Frendy dan kelompok Owen
“Pak Ricky, kamu terlalu memujiku,” jawab Owen dengan tenang. Meskipun sangat membenci Frendy, sikap Ricky yang bersahabat ini telah meninggalkan kesan pertama yang lumayan bagus kepada Owen.“Pak Owen, masalah yang terjadi hari ini adalah kesalahan Keluarga Husin. Maaf kami sudah menyinggungmu. Aku harap kamu nggak menaruhnya dalam hati,” kata Ricky. Kemudian, dia menatap Frendy dan menegur dengan dingin, “Frendy, cepat minta maaf pada Pak Owen! Kamu harus minta maaf sampai mereka memaafkanmu!”“Emm ... oke.” Frendy tertegun sejenak, lalu buru-buru bangkit dan berjalan mendekati kelompok Owen. Saat ini, seluruh kearoganannya telah sirna.“Tunggu! Pak Ricky, dia akan sangat diuntungkan kalau hanya disuruh minta maaf!” kata Owen dengan suara berat.“Pak Owen, bagaimana kamu mau menyelesaikan masalah ini?” tanya Ricky.“Umm ....” Owen berpikir sejenak. Sebenarnya, dia sangat ingin mematahkan kedua kaki Frendy agar bisa membalaskan dendam Rosa. Namun, Ricky bersikap sangat tulus dan bersa
“Jafar, Chandra, apa yang dikatakan Pak Owen benar?” tanya Ricky sambil menatap Jafar dan Chandra dengan ekspresi dingin.Bruk! Jafar dan Chandra sangat ketakutan dan buru-buru berlutut.“Pak Ricky, kami hanya menjalankan perintah Pak Frendy ...,” jelas mereka dengan ketakutan. Mereka sangat khawatir Ricky akan melampiaskan amarahnya pada mereka.“Yang kutanya itu, apa yang dikatakan Pak Owen benar? Kalian hanya perlu menjawabnya dengan jujur,” ujar Ricky dengan nada yang sangat dingin.“Apa yang dikatakan Pak Owen memang benar,” jawab Jafar dan Chandra dengan ketakutan.“Wah! Frendy, kamu benar-benar hebat ya! Beraninya kamu mempermalukan Keluarga Husin!” seru Ricky dengan murka. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan energi sejati yang sangat kuat segera memelesat ke arah Frendy.Duk! Sebelum Frendy sempat bereaksi, energi sejati Ricky telah menghantamnya hingga dia berguling-guling di lantai sesaat. Setelah itu, dia pun membungkuk dan memuntahkan darah.“Kak, a ... aku bukan sengaj
“Pak Owen, mari kita diskusikan masalah kerja sama perusahaan kita. Untuk menunjukkan permintaan maafku, aku pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyediakan sumber daya terbaik bagi perusahaan kalian,” ujar Ricky setelah selesai menangani masalah Frendy.Berhubung Frendy bersikap seenaknya kali ini, hubungan Keluarga Husin dan Owen menjadi agak canggung. Jadi, Ricky hendak memperbaikinya melalui kerja sama kali ini. Alasan utama dia berbuat begitu adalah demi Morgan. Jika tidak, dia tidak mungkin bersikap begitu sungkan terhadap Owen yang tidak memiliki latar belakang apa pun.Namun, Ricky tidak tahu bahwa Owen bisa begitu cepat menstabilkan fondasinya di Tonham Selatan karena mengandalkan kemampuannya sendiri, bukan dengan bantuan Keluarga Lisano. Jika tahu Owen memiliki keterampilan medis, keterampilan alkimia, dan juga merupakan direktur utama Grup Ora, dia akan mengerti bahwa dirinya sudah terlalu merendahkan Owen.“Oke. Pak Ricky, terima kasih ya,” ucap Owen sambil tersen
“Sebenarnya, aku sengaja nggak mau bilang ...,” jawab Owen sambil tersenyum tipis.Begitu tahu bahwa Frendy adalah mantan pacarnya Rosa yang pernah menyakiti Rosa, Owen langsung merasa kesal pada Frendy dan hendak memanfaatkan kesempatan ini untuk memberinya pelajaran, sekaligus membantu Rosa melampiaskan kebenciannya.Namun, Frendy adalah menantu Keluarga Husin yang statusnya cukup tinggi. Apabila Owen langsung menyerang Frendy tanpa alasan, Keluarga Husin pasti tidak akan diam saja. Oleh karena itu, dia sengaja tidak mengungkapkan identitasnya dan membiarkan Frendy bersikap arogan. Dengan begitu, dia sudah memiliki alasan untuk melukai Frendy dan Keluarga Husin juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadapnya.Semuanya memang terjadi sesuai dengan perkiraan Owen. Frendy bersikap terlalu arogan dan pada akhirnya malah mencelakai dirinya sendiri.“Ternyata begitu!” Setelah mendengar penjelasan Owen, Rosa pun memahami “niat baik” Owen. Dia lanjut bertanya dengan ekspresi cemas, “Tapi ... apa
“Owen, kenapa Grup Husin memberikan perlakuan seistimewa ini kepada perusahaan kita? Gimana kamu melakukannya?” tanya Theresa dengan bingung.“Begini ....” Owen pun menceritakan seluruh kejadian di Grup Husin kepada Theresa.“Oh begitu! Padahal kalian cuma pergi tanda tangan kontrak, tapi malah terjadi begitu banyak masalah,” seru Theresa dengan terkejut setelah mendengar cerita Owen. Namun, itu bukanlah hal penting. Selain itu, Owen, Rosa, dan yang lain juga tidak terluka. Jadi, dia juga tidak menaruhnya dalam hati.“Theresa, sekarang masalah distribusi sudah selesai ditangani. Selanjutnya, kita harus memulai promosi produk secepat mungkin!” kata Owen setelah berpikir sejenak.Meskipun Grup Husin merupakan distributor terbesar di Tonham Selatan dan memiliki banyak saluran penjualan, hal itu tidak ada hubungannya dengan apakah produk mereka bisa laku di pasaran. Grup Husin hanya bertanggung jawab untuk mendistribusikan produk Grup Ratu Kosmetik kepada pusat perbelanjaan, toko khusus k
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero