Di puncak gunung belakang vila, Owen sedang duduk bersila di tengah-tengah Formasi Pengumpul Energi dan berkultivasi menggunakan Mutiara Spiritual Sejati. Energi spiritual kuat yang terpancar dari mutiara itu mengumpulkan energi spiritual murni nan kaya di sekitar, lalu membentuknya menjadi pusaran warna hijau yang terlihat mata melalui Formasi Pengumpul Energi dan tidak berhenti mengalir masuk ke tubuh Owen.Sejak tiba di Tonham Selatan, Owen sudah bertemu dengan lumayan banyak musuh, terutama Ketua Mafia Tonham Selatan yang memberikan tekanan yang sangat besar kepadanya. Berhubung tidak ada pekerjaan yang harus ditanganinya saat Theresa sibuk mengiklankan produk Grup Ratu Kosmetik, Owen pun memanfaatkan kesempatan itu untuk mengasingkan diri dan fokus dalam berkultivasi agar bisa meningkatkan basis kultivasinya secepat mungkin.Owen memang sudah mengalirkan sebagian energi spiritual dari puncak gunung ini ke vila dengan menggunakan giok ungu imperial dan Formasi Pengumpul Energi. Nam
Setelah sarapan keesokan harinya, Owen pun hendak mengikuti Theresa pergi ke perusahaan.“Owen, bukannya akhir-akhir ini kamu selalu mengasingkan diri dan memusatkan perhatian dalam kultivasi? Hari ini nggak lagi?” tanya Theresa dengan terkejut.“Emm, aku sudah nggak perlu mengasingkan diri lagi,” jawab Owen sambil tersenyum.“Jadi, gimana hasil kultivasimu selama ini? Basis kultivasimu sudah mencapai tingkat apa?” tanya Renata.“Sekarang, kekuatanku seharusnya berada di sekitar tahap akhir Alam Rigana,” jawab Owen setelah berpikir sejenak.Setelah berkultivasi keras selama setengah bulan, basis kultivasi ilmu kultivasi Owen akan segera mencapai Tingkat Pembangunan Fondasi puncak, sedangkan basis kultivasi ilmu bela dirinya juga telah menerobos mencapai tahap menengah Alam Mugana. Kekuatan ini setara dengan tahap akhir Alam Rigana yang tak terkalahkan oleh orang-orang di tingkatan yang sama. Selain itu, Owen juga mampu menghadapi petarung tahap puncak Alam Rigana. Apabila ditambah den
Saat ini, situasi awal Grup Ratu Kosmetik sudah stabil dan segala aspek juga berjalan dengan lancar. Owen berencana untuk memusatkan perhatiannya di perusahaan ini untuk sementara. Setelah Grup Ratu Kosmetik berkembang, dia akan memusatkan kembali perhatiannya pada Grup Ora. Intinya, segala sesuatu perlu dijalankan setahap demi setahap.Di kantor direktur utama.Berhubung Owen sudah tidak masuk kerja selama beberapa saat, Theresa pun menjelaskan seluruh situasi Grup Ratu Kosmetik padanya secara singkat. Akhir-akhir ini, perusahaan berkembang dengan sangat baik. Selain berhasil membuka pasar di Tonham Selatan dengan lancar, produk mereka juga dengan cepat menduduki posisi yang bagus di dalam industri.Hal ini benar-benar melampaui ekspektasi Owen sehingga dia merasa sangat gembira. Meskipun tidak begitu paham mengenai masalah bisnis, dia bisa melihat bahwa saat ini, Grup Ratu Kosmetik sedang memperluas pasar dan meningkatkan posisinya secara bertahap. Dengan begitu, potensi perkembangan
Tidak lama kemudian, Owen berjalan masuk ke ruang penerimaan tamu bersama Rosa. Saat ini, presiden direktur Grup Puspita yang bernama Yanisa Santika itu telah duduk menunggu di sana. Dia adalah seorang gadis yang terlihat cantik dan anggun, usianya mungkin sebesar Rosa.“Yanisa?” Begitu melihat Yanisa, Rosa pun berseru terkejut.“Rosa, kok kamu ada di sini?” tanya Yanisa dengan sama terkejutnya. Dia jelas tidak menyangka akan bertemu dengan Rosa di sini.“Oh, aku ini asisten direktur utama Grup Ratu Kosmetik,” jelas Rosa secara singkat.“Ternyata begitu!” Yanisa pun berjalan menghampiri Rosa, lalu merangkul tangannya dan berkata dengan semangat, “Rosa, sudah lama kita nggak jumpa ya!”“Benar, kayaknya sudah ada 5-6 tahun ya,” jawab Rosa.“Kak Rosa, kalian saling kenal?” tanya Owen dengan kebingungan setelah melihat keakraban Rosa dan Yanisa.“Emm, Yanisa itu teman kuliahku ...,” jelas Rosa secara singkat. Dulu, Rosa berkuliah di Tonham Sentral. Yanisa adalah teman kuliah dan juga tema
“Apa? Agen eksklusif?” Setelah mendengar ucapan Yanisa, kening Owen pun mulai berkerut dan senyumannya langsung hilang.Dengan potensi dan tingkat popularitas Grup Ratu Kosmetik, Owen dan Theresa awalnya berencana untuk bekerja sama dengan beberapa agen. Namun, Yanisa malah mengatakan Grup Puspita ingin menjadi agen eksklusif Grup Ratu Kosmetik.Itu setara dengan menyuruh Grup Ratu Kosmetik untuk melepaskan semua kesempatan kerja sama dengan perusahaan lain. Dengan begitu, kerja sama ini tidak akan begitu menguntungkan Grup Ratu Kosmetik.“Pak Owen, aku tahu permintaan ini terdengar agak menyulitkan. Tapi, asalkan kamu bersedia membiarkan Grup Puspita menjadi agen eksklusif perusahaan kalian, kami pasti akan memberikan potongan harga yang banyak pada kalian,” ujar Yanisa dengan tulus.Yanisa merupakan orang yang pintar berbisnis. Dari tingkat popularitas produk kosmetikal Grup Ratu Kosmetik dalam beberapa hari terakhir, dia tahu bahwa potensi perkembangan Grup Ratu Kosmetik sangatlah b
“Rosa ....” Saat melihat Owen yang masih diam, Yanisa pun mengalihkan perhatiannya pada Rosa dan menunjukkan ekspresi memohon.Rosa segera mengerti maksudnya, lalu berkata setelah berpikir sejenak, “Owen, Yanisa itu teman baikku. Gimana kalau kamu setujui saja permintaannya?”“Ini ... ya sudah. Bu Yanisa, berhubung kamu itu temannya Kak Rosa, aku akan menyetujui Grup Puspita menjadi agen eksklusif Grup Ratu Kosmetik,” jawab Owen setelah berpikir sejenak.Pada saat ini, Grup Ratu Kosmetik baru mulai beroperasi di Tonham Selatan dan kapasitas produksinya terbatas. Apabila bekerja sama dengan beberapa agen sekaligus dan juga distributor besar seperti Grup Husin, saluran penjualan Grup Ratu Kosmetik akan terlalu banyak dan perusahaan mereka juga belum tentu mampu memasok barang tepat waktu.Dibandingkan begitu, lebih baik Owen menjadikan Grup Puspita sebagai agen eksklusif Grup Ratu Kosmetik. Lagi pula, Yanisa hanya ingin menjadi agen eksklusif Grup Ratu Kosmetik di Tonham Selatan. Setelah
“Pak Owen, Rosa, terima kasih banyak untuk hari ini. Apa malam ini kalian punya waktu? Aku mau menjamu kalian untuk menunjukkan rasa terima kasihku,” ujar Yanisa.“Menjamu kami? Nggak perlu kok. Bu Yanisa, aku sudah terima niat baikmu. Kerja sama itu adalah hal yang saling menguntungkan. Jadi, kamu nggak usah begitu sungkan,” tolak Owen sambil menggeleng.“Pak Owen, jangan langsung tolak dong. Sebenarnya, menjamu kalian hanyalah alasanku untuk berkumpul dengan Rosa. Bagaimanapun, kami sudah lama nggak ketemu,” jelas Yanisa dengan buru-buru.“Umm ....” Owen merasa agak ragu, lalu melirik Rosa.Rosa pun berkata, “Owen, berhubung Yanisa begitu tulus, setujui saja usulnya. Aku juga pengen ngobrol-ngobrol bareng dia.”“Emm, ya sudah. Bu Yanisa, kalau begitu, aku nggak tolak lagi,” ujar Owen sambil tersenyum.“Oke! Sepakat ya!” jawab Yanisa sambil tersenyum. Kemudian, dia pun pamit dan meninggalkan Grup Ratu Kosmetik....Hotel Imperial merupakan salah satu hotel bintang lima yang paling ber
Setelah semua orang duduk di tempat masing-masing di dalam ruang privat mewah, Yanisa pun memesan makanan mereka. Saat menunggu makanannya dihidangkan, mereka mengobrol dengan gembira. Namun, Christopher terlihat agak sombong dan bahkan kurang fokus. Dia lebih banyak diam daripada berbicara. Sebenarnya, dia datang kemari karena diseret oleh Yanisa.Rosa adalah teman kuliah dan juga teman baik Yanisa, sedangkan Owen adalah klien penting Grup Puspita. Yanisa sengaja membawa Christopher datang kemari untuk menunjukkan ketulusannya. Selain itu, dari kontak singkatnya dengan Owen di Grup Ratu Kosmetik tadi, Yanisa bisa menilai bahwa Owen adalah orang yang berkemampuan dan memiliki visi jangka panjang. Sementara itu, Christopher bersifat kurang sabar dan ambisius. Jadi, Yanisa ingin memperkenalkan Owen pada Christopher pada kesempatan ini agar kelak Christopher bisa lebih banyak belajar dari Owen. Tentu saja, itu hanyalah keinginan sepihak Yanisa, sedangkan Christopher tidak berpikiran sepe