“Apa? Jangan mimpi!” seru Frendy dengan marah. Saat ini, dia sangat yakin bahwa Owen dan yang lain bukanlah orang dari Keluarga Lisano. Jadi, dia tentu saja tidak akan menandatangani kontrak itu. Mengenai permintaan Owen padanya untuk berlutut dan minta maaf pada Rosa, dia lebih tidak mungkin melakukannya lagi. Keluarga Husin merupakan keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Kekuatan dan latar belakang mereka berada di urutan kedua setelah Keluarga Lisano dan hampir tak tertandingi di Tonham Selatan. Sebagai menantu Keluarga Husin, status Frendy termasuk cukup tinggi. Selain itu, Rosa hanyalah mantan pacarnya dan juga memiliki status yang lebih rendah darinya. Dia tentu saja tidak akan melakukan hal yang begitu memalukan dengan berlutut dan minta maaf pada Rosa.“Dasar keras kepala! Berhubung kamu nggak bersedia minta maaf, kedua kakimu itu juga nggak diperlukan lagi,” ujar Owen dengan ekspresi dingin.“Nak, jangan bersikap terlalu arogan! Asal kamu tahu, Keluarga Husin adalah kel
“Nak, berani sekali kamu bersikap seenaknya di wilayah Keluarga Husin! Cepat lepaskan Pak Frendy! Kalau nggak, jangan salahkan kami bertindak kasar terhadapmu!” seru Chandra dan Jafar dengan marah.“Mau aku melepaskannya? Umm ... boleh saja!” Setelah berpikir sejenak, dia pun melepaskan Frendy. Meskipun kedua ahli Alam Augana Keluarga Husin ini tidak mampu memberikannya ancaman, mereka tetap agak sulit dihadapi. Jadi, dia hendak melepaskan Frendy terlebih dahulu, lalu melihat bagaimana mereka akan menyelesaikan masalah ini.“Umm ....” Chandra dan Jafar pun saling memandang dengan terkejut. Mereka jelas tidak menyangka Owen akan langsung melepaskan Frendy sehingga merasa agak kebingungan.Orang yang terkejut bukan hanya mereka, tetapi juga Frendy. Dia tidak menyangka Owen akan melepaskannya dengan semudah itu. Pada detik selanjutnya, dia buru-buru berdiri dan berlari ke sisi Chandra serta Jafar, seolah-olah takut Owen akan berubah pikiran.“Baguslah! Akhirnya aku selamat juga!” seru Fre
“Sebaiknya kalian langsung serang bersama saja daripada membuatku capek!” kata Owen sambil menunjuk ke arah Jafar dan Chandra dengan ekspresi menghina.Berhubung orang dari Keluarga Husin begitu tidak bermoral, Owen juga tidak perlu bersikap sopan lagi. Dia berencana untuk menunjukkan kekuatannya agar mereka merasakan apa yang dinamakan putus asa.“Arogan sekali kamu!” Jafar dan Chandra pun murka setelah direndahkan oleh Owen. Kemudian, Chandra berseru marah, “Nak, kamu harus menanggung konsekuensi akibat kearogananmu itu! Sekarang, aku akan tunjukkan padamu seberapa bodoh tindakanmu dengan bermusuhan dengan Keluarga Husin! Terima seranganku!”Seusai berbicara, Chandra langsung melayangkan tinju yang berkekuatan besar ke arah Owen.“Cuma seorang petarung tahap awal Alam Augana juga berani sok hebat! Dasar nggak tahu diri!” dengus Owen. Dia juga langsung maju dan melayangkan tinjunya untuk menangkis serangan Chandra.“Nak, orang yang nggak tahu diri itu kamu!” cibir Chandra. Tatapannya
“Ng ... nggak mungkin! Ini pasti bukan kenyataan ....,” gumam Chandra sambil menatap Owen dengan ekspresi tidak percaya. Dia menutupi dadanya yang sakit dan bangkit dari lantai dengan terhuyung-huyung. Kekuatannya telah mencapai tahap awal Alam Augana, tetapi malah berhasil dikalahkan oleh seorang junior seperti Owen. Selain itu, Owen juga hanyalah seorang tokoh kecil yang tidak terkenal. Hal ini benar-benar terlalu tidak bisa dipercaya. Chandra tidak mengerti bagaimana Owen melakukannya dan kurang bisa menerima kenyataan yang kejam ini.“Nak, pantas saja kamu berani berbuat onar di wilayah Keluarga Husin. Ternyata kamu punya trik tersembunyi! Tapi, jangan harap kamu bisa berbuat seenaknya dengan hanya mengandalkan kekuatanmu yang lemah itu! Sekarang, aku mau tahu apa lagi yang bisa kamu lakukan!” ujar Jafar dengan suara berat sambil melangkah keluar.Meskipun tidak tahu bagaimana cara Owen mengalahkan Chandra, Jafar bisa menilai dari kecepatan dan kekuatan ledakan Owen bahwa basis ku
“Nak, apa kamu masih ingin menggunakan trik yang sama?” tanya Jafar dengan ekspresi dingin. Dia bisa menebak bahwa kekuatan Owen baru mencapai Semi Alam Augana. Jadi, dia benar-benar tidak mengerti dari mana datangnya keberanian Owen untuk melawannya secara langsung. Itu tidak ada bedanya dengan mencari mati.Namun, setelah mempertimbangkan Chandra yang telah dikalahkan oleh Owen, Jafar pun tidak melawan secara langsung demi keamannya. Dia mengubah tinjunya menjadi tapak dan lanjut menyerang ke arah Owen. Di sisi lain, Owen juga mengganti jurusnya dengan cepat dan lanjut menyambut serangan Jafar.Syut! Syut! Syut!Demi mencari tahu kemampuan Owen yang sebenarnya, Jafar tidak berani menyerang dengan gegabah. Dia menggunakan cara bertarung dinamis dan tidak berhenti mengganti jurusnya. Jadi, Owen juga melakukan hal yang sama dalam menghadapi serangan Jafar.Namun, berhubung kecepatan Owen masih kalah dari Jafar, gerakannya berangsur-angsur menjadi tidak terkendali dan dia kurang bisa men
“Apa-apaan ini?” gumam Jafar dengan terkejut. Tampangnya terlihat bagaikan orang yang melihat hantu.Awalnya, Jafar mengira serangannya ini pasti bisa melukai Owen. Tak disangka, Owen bukan hanya baik-baik saja setelah menahan serangannya secara langsung, tetapi juga tidak goyah sama sekali. Hal ini benar-benar terlalu luar biasa! Jika bukan karena menyaksikannya sendiri, dia tidak akan percaya ini adalah kenyataan.Saat para ahli bertarung, kesalahan sekecil apa pun bisa menghasilkan konsekuensi yang besar. Berhubung Jafar mengambil langkah yang salah dan kekuatannya telah habis, Owen pun memanfaatkan kesempatan itu untuk meluncurkan serangan balik.Jafar hendak menghindar, tetapi tidak mampu melakukannya dan hanya bisa membiarkan serangan itu menghantamnya. Untungnya, dia adalah seorang petarung tahap menengah Alam Augana yang tidak mudah dihadapi. Di saat-saat kritis, dia menggeser tubuhnya sedikit ke samping sehingga bagian vital di dadanya terlindungi. Hanya saja, bahunya malah te
“Nak, jangan harap kamu bisa mengejarnya!” Chandra dan Jafar menahan luka mereka, lalu buru-buru mencegah Owen mengejar Frendy.Meskipun tahu bahwa mereka bukanlah tandingan Owen, Frendy adalah menantu Keluarga Husin. Mereka tidak akan membiarkan Owen melukai Frendy tanpa berbuat apa-apa. Jadi, mereka memberanikan diri untuk mengadang di depan Owen dan berharap bisa mengulur waktu bagi Frendy untuk kabur.“Minggir!” dengus Owen. Targetnya adalah Frendy, jadi dia malas meladeni Chandra dan Jafar. Dia pun mengibaskan tangannya dan melemparkan beberapa jarum akupunktur ke arah mereka.Syut! Syut! Syut!Beberapa jarum akupunktur itu langsung memelesat ke arah Jafar dan Chandra dengan kecepatan tinggi. Tentu saja, itu adalah jarum akupunktur biasa, bukan jarum beracun Sembilan Racun Tili. Jarum beracun adalah salah satu cara yang bisa digunakannya untuk menghadapi penjahat dari Daftar Hitam. Jadi, dia tidak akan menggunakannya secara asal.“Gawat!” Saat merasakan kekuatan mengerikan dari ja
“Kurang ajar!” Tepat pada saat ini, Julian segera bergerak dan muncul di hadapan Owen. Kemudian, dia juga melayangkan tapaknya yang berkekuatan besar ke arah serangan pria tua berjubah abu-abu itu.Duk! Seiring dengan suara benturan yang kuat, serangan Julian dan pria tua berjubah abu-abu itu pun saling berhantaman. Namun, Julian tetap berdiri tegak, sedangkan pria tua berjubah abu-abu itu malah terdesak mundur beberapa langkah. Sangat jelas bahwa kekuatan Julian masih lebih kuat daripada kekuatan pria tua itu.“Julian?” seru pria tua berjubah abu-abu itu dengan terkejut setelah melihat tampang Julian dengan jelas. Berhubung Julian merupakan salah satu ahli dari generasi tua Keluarga Lisano, Frendy, Jafar, dan Chandra tidak mengenalinya.Namun, pria tua berjubah abu-abu itu berbeda. Sebagai salah satu ahli dari generasi tua Keluarga Husin, dia pernah bertemu dengan Julian beberapa kali dan tentu saja bisa langsung mengenali Julian.Orang yang terkejut bukan hanya pria tua itu, tetapi j
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero