“Theresa, sebaiknya kita cepat selesaikan masalah mengenai kontrak kerja sama itu. Aku akan pergi ke Grup Husin sekarang juga. Kuserahkan urusan perusahaan yang menumpuk selama beberapa hari terakhir padamu ya,” ujar Owen.“Oke, pergilah,” jawab Theresa sambil tersenyum.“Kak Rosa, ayo kita pergi!” seru Owen. Saat ini, Rosa adalah asistennya. Jadi, dia tentu saja harus membawa Rosa untuk pergi menandatangani kontrak kerja sama di Grup Husin.“Emm, tunggu sebentar. Aku mau cetak kontraknya dulu,” jawab Rosa. Kemudian, dia segera mencetak dua kontrak kerja sama.“Kak Owen, aku boleh ikut dengan kalian nggak?” tanya Maggie setelah ragu sejenak.“Buat apa kamu ikut?” tanya Owen dengan terkejut. Maggie adalah asisten Theresa. Jadi, Owen tidak mengerti kenapa Maggie ingin ikut.“A ... aku merasa agak bosan karena terus berada di perusahaan selama beberapa hari terakhir. Aku mau ikut kamu keluar jalan-jalan,” jawab Maggie dengan gugup sambil meremas sudut bajunya.Berhubung Owen pernah menyel
Tidak lama setelah Frendy kembali ke ruangannya sendiri, pintunya tiba-tiba diketuk oleh seseorang. Kemudian, seorang sekretaris wanita yang mengenakan setelan kerja hitam profesional dan terlihat cakap berjalan masuk.“Inggrid, ada apa?” tanya Frendy dengan bingung.“Pak Frendy, aku baru menerima berita dari satpam. Katanya, ada 3 orang dari Grup Ratu Kosmetik yang datang untuk berdiskusi tentang kerja sama dengan Grup Husin,” lapor Inggrid.“Apa? Orang dari Keluarga Lisano sudah datang?” gumam Frendy dengan terkejut. Ricky memang sudah berpesan bahwa orang dari Keluarga Lisano akan datang untuk menandatangani kontrak. Namun, Morgan dan Ricky telah mencapai kesepakatan itu dua hari yang lalu. Sementara itu, belum ada yang datang selama dua hari terakhir. Frendy pun menebak bahwa mereka juga tidak akan datang hari ini.Tak disangka, baru saja Ricky meninggalkan perusahaan, malah ada orang yang tiba-tiba datang untuk berdiskusi tentang kerja sama. Frendy merasa hal ini benar-benar sanga
“Rosa, lama nggak jumpa. Tak disangka kita akan ketemu di sini,” kata Frendy. Semua perhatiannya hanya terfokus pada Rosa dan dia sama sekali tidak peduli pada Owen.“Kak Rosa, kamu kenal sama dia?” tanya Owen dengan terkejut. Kemudian, dia melirik Frendy dan Rosa dengan agak heran karena tidak tahu bagaimana mereka bisa mengenal satu sama lain.“Nggak kenal. Dia itu cuma seorang sampah masyarakat!” jawab Rosa sambil menggertakkan giginya. Wajahnya berubah menjadi agak pucat, sedangkan matanya terlihat sangat dingin.“Sampah masyarakat?” tanya Owen dengan bingung. Jawaban Rosa itu membuatnya bertambah bingung.“Rosa, aku memang pernah berbuat salah terhadapmu dulu, tapi aku juga punya kesulitan tersendiri,” desah Frendy. Matanya memancarkan sedikit kesedihan. Ditambah dengan tampangnya yang tampan, saat ini, dia terlihat sangat memikat.“Kesulitan? Sebaiknya, kamu bohongi saja orang lain, jangan aku!” ujar Rosa dengan dingin. Matanya dipenuhi dengan peremehan.Frendy merupakan teman ku
“Kak Rosa, ternyata dia itu mantan pacarmu!” seru Owen setelah tersadar. Dia tahu bahwa Rosa pernah dilukai oleh pria dulunya. Setelah mendengar percakapan di antara Rosa dan Frendy, dia bisa menebak situasinya secara kasar.“Rosa, siapa anak itu? Jangan-jangan dia itu pacarmu?” tanya Frendy sambil menatap Owen dengan ekspresi muram.“Aku ....” Baru saja Owen hendak menjawab, Rosa malah terlebih dahulu berseru, “Benar! Dia ini pacarku!”Kemudian, Rosa sengaja merangkul lengan Owen dengan mesra karena tidak ingin dipermalukan. Berhubung Frendy pernah mengkhianatinya, dia pun sangat membenci Frendy. Jika Frendy tahu dia tidak memiliki seorang pacar pun selama ini, dia pasti akan merasa sangat malu. Oleh karena itu, dia hanya bisa menggunakan Owen sebagai tameng.“Apa?” Begitu mendengar ucapan Rosa, Owen dan Maggie merasa sangat terkejut.Di sisi lain, Frendy juga merasa sangat tercengang. Tadi, dia hanya asal menebak. Tak disangka, Owen benar-benar adalah pacarnya Rosa.“Kak Rosa, jangan
“Kamu ....” Saat merasakan tatapan dingin Owen, Frendy tanpa sadar bergidik dan merasa agak ketakutan.“Pak Frendy, ini adalah data yang berhubungan dengan Grup Ratu Kosmetik dan kontrak kerja samanya. Kalau nggak ada masalah lain, mari kita tandatangani kontraknya,” ujar Owen dengan dingin. Kemudian, dia mengeluarkan kontrak yang sudah mereka persiapkan dan menaruhnya di hadapan Frendy.“Tanda tangan apanya!” seru Frendy dengan marah karena malu sambil menepis kontrak itu. Meskipun Ricky sudah berpesan padanya bahwa ada orang dari Keluarga Lisano yang mungkin akan datang menandatangani kontrak hari ini, dia tahu Rosa hanyalah seorang putri keluarga terkemuka dari kota kecil seperti Jenggala. Jadi, mereka tidak mungkin memiliki hubungan dengan Keluarga Lisano yang merupakan pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan.Selain itu, nama Grup Ratu Kosmetik terdengar sangat asing dan Frendy juga tidak pernah melihat Owen maupun Maggie. Dia pun merasa yakin bahwa Owen bukanlah orang
“Dasar nggak tahu diri! Bajingan, bukannya tadi kamu bilang bisa menghabisiku dengan hanya satu jari? Sekarang, aku akan tunjukkan padamu apa yang namanya menghabisi orang dengan satu jari!” cibir Owen.Dalam menghadapi serangan Frendy, Owen sama sekali tidak melangkah maju ataupun mundur. Dia hanya mengulurkan sebuah jarinya untuk menangkis serangan Frendy itu.“Nak, mati sana!” seru Frendy sambil tersenyum licik. Ada kilatan dingin yang melintasi matanya. Berhubung Owen menggunakan energi spiritual, Frendy tidak bisa merasakan fluktuasi energi sejati dari tubuh Owen. Dia pun merasa Owen tidak mungkin mampu menahan serangannya yang kuat, apalagi hanya dengan menggunakan sebuah jari. Baginya, tindakan Owen itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri.Selanjutnya, Frendy menambahkan kekuatannya dan mengerahkan kekuatan penuh. Dia bermaksud untuk menghabisi Owen dengan satu serangan agar bisa membalaskan dendamnya karena telah ditampar oleh Owen tadi. Namun, apa yang terj
“Apa? Jangan mimpi!” seru Frendy dengan marah. Saat ini, dia sangat yakin bahwa Owen dan yang lain bukanlah orang dari Keluarga Lisano. Jadi, dia tentu saja tidak akan menandatangani kontrak itu. Mengenai permintaan Owen padanya untuk berlutut dan minta maaf pada Rosa, dia lebih tidak mungkin melakukannya lagi. Keluarga Husin merupakan keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Kekuatan dan latar belakang mereka berada di urutan kedua setelah Keluarga Lisano dan hampir tak tertandingi di Tonham Selatan. Sebagai menantu Keluarga Husin, status Frendy termasuk cukup tinggi. Selain itu, Rosa hanyalah mantan pacarnya dan juga memiliki status yang lebih rendah darinya. Dia tentu saja tidak akan melakukan hal yang begitu memalukan dengan berlutut dan minta maaf pada Rosa.“Dasar keras kepala! Berhubung kamu nggak bersedia minta maaf, kedua kakimu itu juga nggak diperlukan lagi,” ujar Owen dengan ekspresi dingin.“Nak, jangan bersikap terlalu arogan! Asal kamu tahu, Keluarga Husin adalah kel
“Nak, berani sekali kamu bersikap seenaknya di wilayah Keluarga Husin! Cepat lepaskan Pak Frendy! Kalau nggak, jangan salahkan kami bertindak kasar terhadapmu!” seru Chandra dan Jafar dengan marah.“Mau aku melepaskannya? Umm ... boleh saja!” Setelah berpikir sejenak, dia pun melepaskan Frendy. Meskipun kedua ahli Alam Augana Keluarga Husin ini tidak mampu memberikannya ancaman, mereka tetap agak sulit dihadapi. Jadi, dia hendak melepaskan Frendy terlebih dahulu, lalu melihat bagaimana mereka akan menyelesaikan masalah ini.“Umm ....” Chandra dan Jafar pun saling memandang dengan terkejut. Mereka jelas tidak menyangka Owen akan langsung melepaskan Frendy sehingga merasa agak kebingungan.Orang yang terkejut bukan hanya mereka, tetapi juga Frendy. Dia tidak menyangka Owen akan melepaskannya dengan semudah itu. Pada detik selanjutnya, dia buru-buru berdiri dan berlari ke sisi Chandra serta Jafar, seolah-olah takut Owen akan berubah pikiran.“Baguslah! Akhirnya aku selamat juga!” seru Fre