Pagi ini. Berhubung basis kultivasi Jerremy telah pulih dan Lukas juga telah dimaafkan Keluarga Senjaya, tujuan mereka datang ke Tonham Selatan akhirnya tercapai juga. Jadi, mereka berencana kembali ke Jenggala bersama Indra dan yang lain.Saat ini, semua orang sedang berkumpul di halaman vila untuk mengucapkan selamat tinggal. Theresa dan tiga wanita lainnya merasa agak sedih dan berlinang air mata karena harus berpisah dengan keluarga mereka.“Renata, Tonham Selatan lumayan bahaya. Bagaimana kalau kamu ikut saja aku kembali ke Jenggala?” tanya Richard setelah ragu sejenak.Richard memang berharap Renata bisa lanjut belajar dan berlatih teknik bela diri bersama Owen. Dengan begitu, kelak Renata baru bisa membantu Keluarga Warren meraih kejayaan. Namun, insiden Hayden yang mematahkan sebelah kaki Renata benar-benar telah memberikan “kejutan” yang sangat besar baginya.Richard juga menyadari bahwa Tonham Selatan yang dipenuhi keluarga seni bela diri kuno ini jauh lebih rumit dan berbah
“Kamu nggak perlu memikirkan kebaikan kami! Pokoknya, kalau mau pulang, ayo pulang sama-sama! Kalau kamu dan Theresa masih belum mau kembali ke Jenggala, aku juga akan tetap tinggal di sini!” ujar Renata dengan tegas.Owen memiliki Mutiara Spiritual Sejati, sebuah harta karun super yang bisa meningkatkan kecepatan kultivasi praktisi seni bela diri. Dengan bakat bela diri Renata yang mengerikan dan minatnya dalam seni bela diri, dia tentu saja tidak bersedia meninggalkan sisi Owen.Selain itu, Renata telah memupuk hubungan yang mendalam dengan Theresa, Owen, Yura, dan Rosa selama ini. Dia juga tanpa sadar sudah terbiasa melewati kehidupan seperti ini. Jadi, dia tentu saja tidak ingin kembali ke Jenggala sendiri.“Buat apa kamu menyusahkan dirimu sendiri?” Melihat Renata yang bersikeras tidak mau kembali ke Jenggala, Owen pun berdesah dengan tidak berdaya.“Renata, kamu yakin nggak mau kembali ke Jenggala bersamaku?” tanya Richard sekali lagi.“Emm, aku masih belum mau kembali. Kakek, ak
“Ya sudah, sudah saatnya kita berangkat. Owen, kuserahkan Yura dan yang lainnya padamu ya. Kelak, kamu harus lebih memperhatikan mereka dan lindungilah mereka dengan baik,” pesan Indra pada Owen.“Benar, kami serahkan Rosa dan Renata kepadamu ya,” tambah Naldo dan Richard.“Kalian semua nggak usah khawatir. Aku akan lindungi mereka dengan baik,” jawab Owen dengan serius. Namun, hatinya malah terasa berat.Setelah insiden Logan yang memerintahkan keluarganya Ezra untuk merebut kekuasaan Keluarga Senjaya, Owen bisa menebak bahwa Ketua Mafia Tonham Selatan telah mengincar Grup Ora dan pil peningkat energi sejati. Dengan kekuatan dan latar belakang Ketua Mafia Tonham Selatan, dia merupakan seorang musuh yang sangat kuat.Tadi, Owen menyuruh Renata dan Rosa kembali ke Jenggala sebenarnya karena ingin melindungi mereka serta mencegah mereka terlibat dalam masalah ini. Namun, mereka malah bersikeras tidak mau kembali. Hal ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Namun, Owen juga memiliki s
“Theresa, kotak mekanis ini sengaja kubuat untuk kalian supaya kalian bisa melindungi diri. Kalau kelak kalian bertemu bahaya, gunakanlah jarum beracun ini untuk melawan musuh,” jelas Owen sambil memasingkan kotak mekanis itu kepada Theresa, Yura, Renata, dan Rosa.Berhubung pil peningkat energi sejati memberikan keuntungan dan pengaruh yang sangat besar, sangat wajar apabila Grup Ora diincar orang-orang. Dengan kekuatan dan cara melindungi dirinya yang banyak, Owen tentu saja tidak takut pada musuh. Namun, keempat wanita ini merupakan titik kelemahannya. Dengan memiliki jarum beracun ini untuk melindungi, Owen setidaknya bisa merasa cukup tenang.“Owen, gara-gara basis kultivasi kami yang terlalu rendah, kami jadi menyusahkanmu,” ujar Theresa dan yang lain dengan terharu.Demi keamanan mereka, sebelumnya Owen pernah mengukir ranah pedang untuk mereka. Sekarang, Owen sengaja membuatkan jarum beracun ini lagi agar mereka bisa melindungi diri. Mereka sangat menghargai semua yang Owen lak
“Kak Owen, Kak Theresa, Kak Rosa, akhirnya kalian masuk kerja juga!” seru Maggie dengan gembira saat melihat kemunculan kelompok Owen.“Maggie, maaf sudah merepotkanmu dengan urusan perusahaan selama beberapa hari terakhir,” ujar Owen sambil tersenyum.“Nggak kok. Sebenarnya, aku juga nggak punya kerjaan apa-apa. Hanya saja, aku merasa bosan banget karena nggak ada kalian,” jawab Maggie sambil tersenyum manis.Setelah berbasa-basi sejenak, Theresa pun bertanya, “Maggie, gimana situasi produksi perusahaan saat ini?”“Oh, produksi berjalan dengan sangat lancar kok. Target yang ditetapkan oleh kamu dan Kak Owen sudah tercapai,” jelas Maggie secara singkat. Kemudian, dia menyerahkan sebuah dokumen berisi laporan produksi dan datanya kepada Theresa.“Emm, bagus!” puji Theresa dengan senyum puas setelah membaca dokumen itu secara singkat.“Owen, perusahaan kita sudah selesai memproduksi produk kosmetikal. Selanjutnya, kita perlu bekerja sama dengan distributor agar bisa meluncurkan produk-pr
“Theresa, sebaiknya kita cepat selesaikan masalah mengenai kontrak kerja sama itu. Aku akan pergi ke Grup Husin sekarang juga. Kuserahkan urusan perusahaan yang menumpuk selama beberapa hari terakhir padamu ya,” ujar Owen.“Oke, pergilah,” jawab Theresa sambil tersenyum.“Kak Rosa, ayo kita pergi!” seru Owen. Saat ini, Rosa adalah asistennya. Jadi, dia tentu saja harus membawa Rosa untuk pergi menandatangani kontrak kerja sama di Grup Husin.“Emm, tunggu sebentar. Aku mau cetak kontraknya dulu,” jawab Rosa. Kemudian, dia segera mencetak dua kontrak kerja sama.“Kak Owen, aku boleh ikut dengan kalian nggak?” tanya Maggie setelah ragu sejenak.“Buat apa kamu ikut?” tanya Owen dengan terkejut. Maggie adalah asisten Theresa. Jadi, Owen tidak mengerti kenapa Maggie ingin ikut.“A ... aku merasa agak bosan karena terus berada di perusahaan selama beberapa hari terakhir. Aku mau ikut kamu keluar jalan-jalan,” jawab Maggie dengan gugup sambil meremas sudut bajunya.Berhubung Owen pernah menyel
Tidak lama setelah Frendy kembali ke ruangannya sendiri, pintunya tiba-tiba diketuk oleh seseorang. Kemudian, seorang sekretaris wanita yang mengenakan setelan kerja hitam profesional dan terlihat cakap berjalan masuk.“Inggrid, ada apa?” tanya Frendy dengan bingung.“Pak Frendy, aku baru menerima berita dari satpam. Katanya, ada 3 orang dari Grup Ratu Kosmetik yang datang untuk berdiskusi tentang kerja sama dengan Grup Husin,” lapor Inggrid.“Apa? Orang dari Keluarga Lisano sudah datang?” gumam Frendy dengan terkejut. Ricky memang sudah berpesan bahwa orang dari Keluarga Lisano akan datang untuk menandatangani kontrak. Namun, Morgan dan Ricky telah mencapai kesepakatan itu dua hari yang lalu. Sementara itu, belum ada yang datang selama dua hari terakhir. Frendy pun menebak bahwa mereka juga tidak akan datang hari ini.Tak disangka, baru saja Ricky meninggalkan perusahaan, malah ada orang yang tiba-tiba datang untuk berdiskusi tentang kerja sama. Frendy merasa hal ini benar-benar sanga
“Rosa, lama nggak jumpa. Tak disangka kita akan ketemu di sini,” kata Frendy. Semua perhatiannya hanya terfokus pada Rosa dan dia sama sekali tidak peduli pada Owen.“Kak Rosa, kamu kenal sama dia?” tanya Owen dengan terkejut. Kemudian, dia melirik Frendy dan Rosa dengan agak heran karena tidak tahu bagaimana mereka bisa mengenal satu sama lain.“Nggak kenal. Dia itu cuma seorang sampah masyarakat!” jawab Rosa sambil menggertakkan giginya. Wajahnya berubah menjadi agak pucat, sedangkan matanya terlihat sangat dingin.“Sampah masyarakat?” tanya Owen dengan bingung. Jawaban Rosa itu membuatnya bertambah bingung.“Rosa, aku memang pernah berbuat salah terhadapmu dulu, tapi aku juga punya kesulitan tersendiri,” desah Frendy. Matanya memancarkan sedikit kesedihan. Ditambah dengan tampangnya yang tampan, saat ini, dia terlihat sangat memikat.“Kesulitan? Sebaiknya, kamu bohongi saja orang lain, jangan aku!” ujar Rosa dengan dingin. Matanya dipenuhi dengan peremehan.Frendy merupakan teman ku