“Eh, Maggie sudah datang ya! Sini, aku perkenalkan kamu pada yang lainnya. Dia adalah Kak Rosa. Waktu itu, kamu sudah pernah ketemu dengannya sekali di kediaman Keluarga Lisano. Yang satu ini adalah pacarku, namanya Theresa Lestari. Theresa, ini Maggie, putri Keluarga Lisano,” ujar Owen sambil tersenyum.“Pacar?” tanya Maggie dengan agak terkejut. Ekspresinya terlihat sedikit aneh. Setelah menghabiskan waktu bersama Owen akhir-akhir ini, dia tanpa sadar mulai menaruh perasaan pada Owen. Begitu mengetahui Theresa adalah pacarnya Owen, dia pun merasa agak kewalahan dan tidak tahu harus memberikan reaksi seperti apa.“Nona Maggie, senang berkenalan denganmu!” kata Theresa sambil tersenyum indah.“Oh .... Halo, Kak Theresa. Berhubung kamu itu pacarnya Kak Owen, kamu juga panggil aku dengan sebutan Maggie saja,” jawab Maggie setelah tersadar dari keterkejutannya. Dia segera menekan perasaan aneh yang timbul di hatinya, lalu kembali tersenyum.Meskipun menaruh perasaan terhadap Owen, perasaa
Di luar kediaman Keluarga Senjaya.Setelah tiba, dua pengawal Keluarga Senjaya pun menghentikan Theresa. Mereka berkata dengan hormat, “Nona Theresa, Pak Adrian sedang menunggumu di ruang rapat. Silakan ikuti kami.”“Oh, oke,” jawab Theresa. Namun, dia merasa agak aneh. Akhir-akhir ini, dia sudah sering datang ke kediaman Keluarga Senjaya dan cukup familier dengan keadaan di rumah ini. Jadi, dia pun merasa agak bingung kenapa Adrian sengaja mengutus dua pengawal untuk membawanya ke ruang rapat.Namun, setelah dipikir-pikir, mungkin saja dua pengawal Keluarga Senjaya ini khawatir dirinya tidak bisa menemukan lokasi ruang rapat. Oleh karena itu, Theresa juga tidak menaruhnya dalam hati dan mengikuti kedua pengawal itu.Tidak lama kemudian, Theresa segera merasa ada yang tidak beres dan menghentikan langkahnya.“Tunggu dulu! Bukannya kalian mau membawaku menemui Kakek? Ini adalah jalan menuju tempat tinggal keluarganya Kakek Ezra, bukan jalan menuju ruang rapat. Ada apa ini sebenarnya?” t
“Tahap awal Alam Sigana!” Saat merasakan fluktuasi energi sejati yang dipancarkan kedua pengawal itu, Theresa langsung terkejut dan refleks melangkah mundur dengan cepat.Saat ini, basis kultivasi Theresa sudah mencapai tahap akhir Alam Sigana dengan bantuan Owen. Berhubung kedua pengawal ini hanyalah pengawal penjaga pintu kediaman Keluarga Senjaya yang tingkatannya paling rendah, basis kultivasi mereka baru mencapai tahap awal Alam Sigana.Theresa segera bergerak dan berhasil menghindari serangan mereka dengan mudah. Meskipun serangan mereka gagal, kedua pengawal itu tidak menyerah dan lanjut mencengkeram ke arah Theresa.“Sial! Kalian jangan keterlaluan!” bentak Theresa dengan ekspresi dingin.Berhubung tidak memiliki pengalaman tempur, Theresa tanpa sadar hanya memilih untuk menghindar saat menghadapi serangan kedua pengawal ini. Sekarang, dia akhirnya tersadar bahwa basis kultivasi kedua pengawal ini masih kalah jauh darinya. Jadi, dia tentu saja tidak usah takut pada mereka. Sela
“Michael, kali ini, kamu yang sengaja membohongiku kemari, ‘kan?” tanya Theresa setelah berpikir sejenak.Sebelumnya, orang yang menelepon Theresa adalah karyawan Grup Senjaya, bukan Elliot atau Adrian. Berhubung Grup Senjaya bekerja sama dengan perusahaan cabang Grup Ora dan ditambah dengan Grup Ratu Kosmetik juga membutuhkan pasokan bahan obat dari Grup Senjaya, dia mengira Adrian mencarinya untuk berdiskusi tentang pembelian bahan obat dan datang tanpa merasa curiga.Namun, setelah apa yang terjadi sekarang, Theresa dapat menebak bahwa dirinya mungkin sudah masuk ke jebakan Michael.“Memangnya kenapa kalau iya? Sudah terlambat kamu baru menyadarinya sekarang!” cibir Michael.“Michael, apa sebenarnya maumu? Apa kamu mau balas dendam padaku karena kedua kakimu dipatahkan oleh Owen?” tanya Theresa dengan kebingungan. Dia tidak bisa menebak tujuan Michael menipunya datang ke tempat ini.Meskipun Michael memiliki dendam yang mendalam dengan Owen, Theresa adalah kerabat dari pihak keluarg
“Gadis busuk! Waktu itu, kamu dan Owen sudah menyebabkan aku terluka. Hari ini, sudah saatnya kita menyelesaikan dendam itu!” ujar Wilson sambil tersenyum bengis.Kemudian, Wilson terlebih dahulu menyerang ke arah Theresa dengan kekuatan besar. Dia sudah menyaksikan Theresa mengalahkan kedua pengawal Keluarga Senjaya tadi dan mengetahui bahwa basis kultivasi Theresa berada di tahap akhir Alam Sigana.Dengan basis kultivasinya yang sudah mencapai tahap puncak Alam Sigana dan hampir memasuki Alam Mugana, Wilson tentu saja bisa menghadapi Theresa dengan mudah. Saat Owen menemani Theresa datang berkunjung ke kediaman Keluarga Senjaya untuk yang pertama kalinya, Wilson yang melarang Theresa masuk pernah terluka hingga memuntahkan darah akibat serangan Elliot. Oleh karena itu, dia pun mendendam pada Owen dan Theresa.Sekarang, kesempatannya sudah tiba. Jadi, Wilson berencana untuk memberi pelajaran pada Theresa. Selain itu, jika mampu menangkap Theresa, dia pasti akan mendapatkan pujian dan
“Ng ... nggak mungkin!” Saat melihat situasi ini, Michael langsung tercengang.Tadi, Michael sudah menyaksikan sendiri bahwa basis kultivasi Theresa baru mencapai tahap akhir Alam Sigana. Kekuatan itu seharusnya masih kalah sangat jauh dari kekuatan Wilson dan yang lain. Awalnya, Michael mengira Wilson yang beraliansi dengan dua pengawal lainnya pasti bisa menangkap Theresa dengan mudah. Tak disangka, mereka bertiga bukan hanya tidak berhasil menangkap Theresa, tetapi malah terluka parah akibat serangan Theresa. Hal ini terlalu tidak bisa dipercaya!“Syukurlah!” seru Theresa dengan gembira. Dia awalnya merasa sangat khawatir ranah pedang dari Owen itu tidak akan berguna. Setelah menyaksikan kehebatan ranah pedang itu dengan mata kepala sendiri, dia akhirnya merasa lega juga.“Gadis busuk, ca ... cara apa yang kamu pakai!” seru Michael dengan ekspresi muram setelah tersadar dari keterkejutannya.Berhubung tidak merasakan energi spiritual dari ranah pedang, Michael tidak tahu bagaimana
“Trik kotormu nggak akan bisa melukaiku!” seru Michael.Saat merasakan kekuatan yang besar dari tangan Theresa, Michael sudah mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Dia pun segera melangkah mundur untuk menghindari serangan itu. Tadi, Michael sudah merasakan ada yang aneh dengan kekuatan dari tangan Theresa itu. Asalkan bisa menghindari serangan itu, dia pasti dapat menghabisi Theresa yang basis kultivasinya baru mencapai tahap akhir Alam Sigana.Namun, kenyataan tidaklah seindah imajinasinya.Ranah pedang ini memiliki kekuatan tahap awal Alam Rigana. Jika basis kultivasi Michael sudah mencapai Semi Alam Rigana, dia mungkin bisa menghindari serangan ranah pedang itu. Sayangnya, basis kultivasinya baru mencapai tahap puncak Alam Mugana dan masih berjarak jauh dari tahap awal Alam Rigana. Tidak peduli ke mana pun dia menghindar, dia tetap tidak mampu menghindari ruang lingkup serangan ranah pedang.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Michael yang tidak mampu menahan serang
“Kak Ezra, ada apa kamu mencari kami?” tanya tetua terbesar bernama Mason itu dengan heran.“Mason, aku terus terang saja ya. Sejak Theresa datang, Kak Adrian bukan hanya menjual sebuah perusahaan farmasi keluarga kita kepada Owen, tapi juga sengaja melindungi Owen padahal Owen sudah mematahkan kedua kaki Michael. Aku rasa, dia jadi agak egois dan nggak cocok untuk lanjut menjabat sebagai kepala keluarga. Jadi, aku harap kalian bisa mencabut posisinya dan memilih orang lain untuk menempati posisi itu!” ujar Ezra dengan tenang.Menurut aturan keluarga, tetua Keluarga Senjaya memiliki hak untuk mengajukan tuntutan pada kepala keluarga. Kali ini, Ezra ingin mendapatkan dukungan kelima tetua Keluarga Senjaya agar bisa mencabut posisi Adrian sebagai kepala keluarga. Kemudian, dia sudah bisa menjabat posisi itu secara resmi.Di sisi lain, kelima tetua ini bertugas untuk mengawasi seluruh keluarga cabang dan kekuatan luar Keluarga Senjaya. Asalkan bisa mendapatkan dukungan kelima tetua ini, E
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero